Laporan OGD - Dian Susri PDF
Laporan OGD - Dian Susri PDF
A. Pendahuluan
Laporan ini dibuat sebagai laporan atas kegiatan berikut:
Nama kegiatan : Online Group Discussion
Hari, tanggal kegiatan : Kamis, 25 Januari 2018
Topik : Tinjauan Fenomena Supermoon dan Gerhana 31 Januari
2018
Agenda : 1. Tinjauan Fenomena Supermoon dan Gerhana Bulan 31
Januari 2018 dari sudut pandang Astronomi
2. Peringatan dini banjir pesisir (rob) dan kaitannya
dengan Supermoon
Presenter : 1. Rukman Nugraha, M.Si
2. Bayu Edo Pratama, M.Si
B. Resume kegiatan
Resume Topik Tinjauan Fenomena Supermoon dan Gerhana Bulan 31 Januari
2018 dari sudut pandang Astronomi oleh Rukman Nugraha, M.Si
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi. pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat
terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan
oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum
cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna
gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana Bulan dapat
dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Gerhana bulan penumbra adalah Seluruh permukaan bulan berada pada zona
bayangan penumbra yang dihasilkan bumi saat menghalangi sinar matahari.
2. Gerhana bulan sebagian adalah Tidak semua permukaan bulan tertutup bayangan
dari penampang bumi. Masih terlihat bulan di langit meski sebagian besar menjadi
gelap karena sebagian permukaan bulan berada pada zona bayangan umbra dan
sebagian lagi penumbra.
3. Gerhana bulan total terjadi saat bayangan dari permukaan bumi tepat menutup
sempurna permukaan bulan sehingga sama sekali tidak ada cahaya matahari yang
dipantulkan ke bumi. Gerhana bulan total akan membuat bulan nampak menghilang
perlahan dan akhirnya menjadi hitam sempurna.
Skema orbit bulan ada dua musim gerhana bulan dalam setahun terpisah hampir
6 bulan, yaitu :
1. Gerhana Bulan di sekitar titik tanjak naik (Ascending Node)
yaitu gerhana bulan yang terjadi di sekitar titik tanjak naik atau dimana bulan
bergerak munuju eklips belahan bumi bagian utara
2. Gerhana Bulan di sekitar tititk tanjak turun (Descending Node)
yaitu gerhana bulan yang terjadi di sekitar titik tanjak turun atau dimana bulan
bergerak munuju eklips belahan bumi bagian selatan.
Dengan menggunakan pengetahuan mengenai Siklus Saros, maka dapat
disimpulkan bahwa setiap 54 tahun sekali akan terjadi gerhana matahari di lokasi
geografis yang kurang lebih sama. Karena lamanya satu siklus Saros tidak sama
dengan jumlah hari penuh (ada ekstra 8 jam), satu2nyaperbedaan karakteristik dua
gerhana yang terpisah sejauh satu siklus saros adalah lokasinya bergeser 8 jami ke
barat yaitu sekitar 120 derajat ke barat. Setelah tiga siklus Saros barulah pergeserannya
360 derajat dan kembali ke lokasi geografis semula. Siklus saros gerhana bulan dan
matahari yang berlangsung di arah langit yang hampir sama, berulang setiap 223 kali
lunasi bulan atau (223 x 29.53 hari) = 6585.19 hari atau (6585.19/365.2422 tahun); kira
– kira 18 tahun 11 hari. Jadi tanggal berlangsungnya gerhana bergeser sekitar 11 hari
lebih lambat dari tanggal gerhana pada seri saros yang sama sebelumnya. Siklus
gerhana ini dinamakan dengan siklus Saros. Siklus Saros = 233*Siklus Sinodis =
239*Siklus Anomalistik = 242*Siklus Drakonik = 6.585,32 hari ~18 tahun 11 hari 8 jam.
Siklus Saros tidak dapat digunakan untuk mengetahui detail prediksi waktu gerhana dan
berfungsi untuk mengelompokkan gerhana dengan karakteristik yang sama. Terdapat 5
siklus untuk gerhana yaitu :
Siklus Sideris dengan periode 27,321661 hari dan mengelilingi bumi satu kali (tepat
3600)
Siklus Sinodis dengan periode 29,530588 yaitu siklus dari bulan baru ke bulan baru
berikutnya
Siklus Tropis dengan periode 27,321582 yaitu siklus yang dinyatakan pada satu titik
di langit yang dianggap tetap (misal: Vernal Equinox)
Siklus Anomalistik dengan periode 27,554550 hari yaitu siklus dari perige ke apoge
ke perige berikutnya
Siklus Drakonik dengan periode 27,212221 hari yaitu siklus yang dinyatakan dari
titik tanjak naik ke titik tanjak turun ke titik tanjak naik berikutnya
Untuk memprediksi waktu dan lokasi kejadian gerhana secara presisi dapat digunakan
elemen – elemen bessel.
Hasil perhitungan, gerhana bulan total tanggal 31 januari 2018 di Indonesia memiliki
durasi totalitas yang terlama dalam abad ini. Gerhana bulan total 13 Januari 2018 di
Indonesia terdapat beberapa fase-fase yaitu : P1 adalah gerhana mulai, U1 adalah
Gerhana sebagaian mulai, U2 adalah gerhana total mulai, Puncak adalah puncak
gerhana, U3 Gerhana total berakhir dan U4 adalah gerhana sebagian berakhir. Dapat
diketahui bahwa durasi gerhana dari fase gerhana mulai (P1) ke gerhana berakhir (P4)
adalah 5 jam 20,2 menit. Adapun durasi dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga
gerhana sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 23,4 menit. Sementara itu
durasi totalitas, yaitu dari fase gerhana total mulai (U2) hingga gerhana total berakhir
(U3), berlangsung selama 1 jam 16,8 menit. Durasi Totalitas GBT 31 Januari 2018
adalah salah satu yang terlama dalam abad ini (1 jam 16 menit). Kejadian gerhana bulan
total tanggal 31 januari 2018 bersamaan dengan fase purnama perige, sehingga
gerhana bulan total memiliki penampakan yang besar. Gerhana bulan dan purnama
perige tahun 2001 – 2050 sebanyak 113 gerhana bulan dan terdapat 9 gerhana bulan
total perige.
Resume Peringatan dini banjir pesisir (rob) dan kaitannya dengan Supermoon
oleh Bayu Edo Pratama, M.Si
Peta indeks kerentanan kawasan pesisir yang dikeluarkan oleh KKP, indeks kerentanan
kawasan pesisir di Indonesia bervariasi dari sangat rendah hingga sangat tinggi. Dilihat
dari Peta daerah yang cukup tinggi di perairan utara jawa bagian barat dan perairan
timur laut Lampung bervariasi dari moderat sampai tinggi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi indeks tersebut antara lain ketinggian muka air laut (sea level rise),
kekuatan pasang surut (tidal forcing),La Nina, dan gelombang. Faktor – faktor tersebut
memberikan dampak terjadinya genangan dikawasan pesisir (inundation).
Faktor – faktor tersebut memberikan dampak terjadinya genangan dikawasan pesisir
(inundation) adalah :
c. Supermoon
Supermoon menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam
posisi terdekatnya dengan bumi. Supermoon dapat meningkatkan tinggi pasang
maksimum 20 – 30% dari posisi Purnama biasa (Sofian, 2008).
Fenomena supermon memiliki dampak yang sering terjadi adalah banjir ROB.Dampak
banjir ROB terjadi pada :
a. aktivitas pelabuhan
b. petambak garam
c. petambak budi daya
d. masyarakat pesisir dan
e. intrusi air laut mempengaruhi ketersedian air tanah berkurang karena kualitas air
tanah menurun dan kerusakan pondasi bangunan.
C. Penutup
Kesimpulan
1. Gerhana bulan dapat terjadi sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi, posisi matahari, bumi dan bulan sejajar.
2. Terdapat tiga macam gerhana bulan, yaitu gerhana bulan penumbra, gerhana bulan
sebagian dan gerhana bulan total.
3. Gerhana bulan total tanggal 31 januari 2018 di Indonesia memiliki durasi totalitas yang
terlama dalam abad ini dan terjadi 3 kejadian pada saat bersamaan.
4. Faktor yang mempengaruhi indeks kerentanan pesisir adalah ketinggian muka air laut
(sea level rise), kekuatan pasang surut (tidal forcing),La Nina, dan gelombang. Faktor
– faktor tersebut memberikan dampak terjadinya genangan dikawasan pesisir
(inundation).
5. Fenomena supermon memiliki dampak yang sering terjadi adalah banjir ROB.
Dampak banjir ROB terjadi pada aktivitas pelabuhan, petambak garam, petambak
budi daya, masyarakat pesisir dan intrusi air laut.
Tanggapan
OGD Gerhana Bulan Total ini memberikan banyak informasi terkait fenomena yang
akan berlangsung pada tanggal 31 Januari 2018, serta membantu kami di daerah
untuk mennginformasikan fenomena tersebut ke masyarakat luas.
D. Lampiran
a. Foto Kegiatan OGD di Stasiun Geofisika Yogyakarta
b. Daftar Hadir
Dibuat di Yogyakarta
Mengetahui, Pada tanggal 31 Januari 2018
Kepala Stasiun Geofisika PMG Penyalia
Keterangan:
Mengikuti kegiatan: sendiri / berkelompok*
Fasilitas yang digunakan: PC / Laptop / Ponsel*
Perangkat pendukung: loudspeaker / headset saja / headset dengan mic*
Email account yang digunakan untuk login pada saat sesi sinkronus:
stageof.yogya@bmkg.go.id
Alamat email peserta : nugrohobudiwibowo@gmail.com
No HP yang dapat dihubungi : 08157944917
1. Laporan bersifat invidual dan menunjukkan originalitas, sehingga tidak ada dua
laporan yang sama persis.
3. Laporan menggunakan margin 2,5 cm pada batas atas, bawah, kiri maupun kanan.
4. Jenis tulisan Arial, ukuran 11, jarak spasi 1 (satu) untuk semua bagian. Format yang
digunakan adalah format *.pdf
7. Untuk satu UPT, lampiran berupa daftar hadir dan foto dari para peserta dapat saja
sama satu dengan lainnya.
9. Setelah login, anda dapat meng-enroll (mendaftarkan diri) dalam kelas Online
Group Discussion 2016(anda bisa memilihnya melalui menu Home atau
CourseSesi Online OGD 2016.