Materi 1 PDF
Materi 1 PDF
paku
karat besi
Pada pelajaran bab kedua ini, akan dipelajari tentang penyetaraan reaksi
redoks, potensial sel, korosi, dan sel elektrolisis.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah melakukan percobaan dan mengamati hasil percobaan diharapkan siswa mampu:
z menyetarakan persamaan reaksi redoks;
z menerangkan sel volta serta reaksi-reaksi yang terjadi;
z menentukan potensial sel melalui perhitungan dan pengukuran;
z memahami gejala terjadinya korosi dan faktor-faktor yang mempengaruhi;
z menjelaskan proses reaksi pada sel elektrolisis.
z menerapkan konsep hukum Faraday pada sel elektrolisis.
Contoh soal:
menangkap 6 e–
membebaskan 2 e–
2 e– u 3
Katoda
menangkap 2 e–
Cu
NO3– NO3–
Pada reaksi redoks terjadi perpin-
Zn2+ NO3– Cu2+
NO3–
dahan elektron secara langsung.
Sel volta atau sel galvani dapat
Zn(s) o Zn2+(aq) + 2 e– Cu2+(aq) + 2 e– o Cu(s)
Aliran kation
menghasilkan arus listrik dan berlang-
Aliran anion
sung secara spontan. Sel volta adalah sel
elektrokimia yang menghasilkan arus
Gambar 2.4 listrik. Perhatikan sel volta dengan elek-
Sel volta
trode Cu dan Zn pada gambar di samping.
Pada gambar tersebut, gelas kimia di sebelah kiri diisi
larutan ZnSO4 dan dicelupkan logam Cu sebagai elektrode.
Elektrode Zn dihubungkan dengan kutub negatif dan elektrode
Cu dihubungkan dengan kutub positif voltmeter.
Pada anode terjadi peristiwa oksidasi yaitu elektron
dilepaskan dari atom-atom Zn dan masuk ke dalam larutan.
Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Zn(s) o Zn2+(aq) + 2 e–
Pada katode terjadi peristiwa reduksi, yaitu elektron
dari Zn mengalir melewati kabel menuju ke elektrode Cu. Ada-
pun reaksinya adalah sebagai berikut.
Cu2+(aq) + 2 e– o Cu(s)
Contoh soal:
Anode : Zn
Katode : Ag
Notasi sel volta: Zn(s) / Zn2+(aq) || Ag+(aq) / Ag(s)
Contoh soal:
–0,74 Cr3+ + 3 e– Cr
–0,76 Zn2+ + 2 e– Zn
–0,83 2 H2O + 2 e– H2 + 2 OH–
–1,03 Mn2+ + 2 e– Mn
–1,67 Al3+ +3 e– Al
–2,83 Mg2+ + 2 e– Mg
–2,71 Na+ + e– Na
–2,76 Ca2+ +2 e– Ca
–2,90 Ba2+ +2 e– Ba
–2,92 K+ + e– K
–3,05 Li+ + e– Li Lemah Kuat
Contoh soal:
b. Baterai alkalin
Akhir-akhir ini baterai alkalin banyak digunakan
orang. Mengapa? Hal ini tidak lain karena baterai alkalin
Gambar 2.7
mempunyai kekuatan arus listrik yang lebih besar bila di- Baterai Alkalin
banding baterai biasa (sel Leclanche). Pada dasarnya
prinsip kerja baterai alkalin sama dengan sel kering, hanya
saja baterai alkalin menggunakan logam seng sebagai
anode dan MnO2 sebagai katode serta elektrolit yang di-
gunakan KOH.
c. Baterai nikel-kadmium
Baterai nikel-kadmium adalah baterai kering yang
dapat diisi kembali. Reaksi sel:
Anode : Cd(s) + 2 OH–(aq) o Cd(OH)2(s) + 2 e–
Katode : NiO2(s) + 2 H2O(l) + 2 e– o Ni(OH)2(s) + 2 OH–(aq)
+
Reaksi sel : Cd(s) + NiO(s) + 2 H2O(l) o Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
d. Sel aki
Sel aki tergolong jenis sel volta sekunder, karena
jika zat yang ada di dalam aki habis, maka dengan me-
ngalirkan arus listrik ke dalam sel aki zat semula akan
terbentuk kembali, sehingga sel aki dapat berfungsi lagi.
Sel aki terdiri atas Pb (timbal) sebagai anode dan
PbO2 (timbal dioksida) sebagai katode. Anode dan katode
merupakan zat padat (lempeng) yang berpori, keduanya
dicelupkan di dalam larutan asam sulfat.
Aki tidak memerlukan jembatan garam karena hasil
reaksinya tidak larut dalam sulfat. Kedua elektrode disekat
dengan bahan fiberglas agar keduanya tidak saling ber-
sentuhan. Setiap sel aki mempunyai potensial 2 volt. Jadi,
aki 6 volt terdiri 3 sel, aki 12 volt terdiri 6 sel, dan seba-
gainya. Masing-masing sel dihubungkan secara seri.
Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–Al–Mn–Zn–Cr–Fe–Cd–Co–Ni–
Sn– Pb–H–Cu–Hg–Ag–Pt–Au
E. Korosi
1. Proses korosi
Proses korosi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika besi bersinggungan dengan oksigen atau ber-
singgungan dengan logam lain dalam lingkungan air akan
terjadi sel elektrokimia di mana logam yang memiliki E°red
lebih cepat sebagai anode dan E°red yang lebih besar
sebagai katode.
Logam atau unsur yang berfungsi sebagai anode,
karena mengalami reaksi oksidasi, berarti yang mengalami
korosi. Besi di udara akan berkarat, besi yang dilapisi
seng, maka sengnya yang berkorosi sedangkan besi yang
dilapisi timah putih, maka besinya yang mengalami korosi.
Tetes air
O2
Endapan karat
(Fe2O3)
Fe2+(aq)
(Katode)
O2 + 4 H + 4 e– o2 H2O (Anode) besi
Gambar 2.11
Pelapisan besi dengan seng
Sn
Fe
Gambar 2.12
Pelapisan besi dengan timah
b. Perlindungan elektrokimia
Perlindungan elektrokimia ialah mencegah terjadi-
nya korosi elektrolitik (reaksi elektrokimia yang meng-
oksidasi logam).
Bak pasir
Logam Mg
(Anode)
Pipa besi
(Katode)
Gambar 2.13
Proteksi katodik pada pipa air
F. Elektrolisis
Gambar 2.16
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Cu
Contoh soal:
1. Apa yang terjadi pada katode dan anode dalam elektrolisis larutan berikut?
a. H2SO4(aq)
b. Zn(OH)2(aq)
Jawab:
a. Ionisasi : H2SO4(aq) o 2 H+(aq) + SO42–(aq) |u2
Katode +
: 2 H (aq) + 2 e –
o H2(g) |u2
Anode : 2 H2O(l) o 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e– |u2
+
Elektrolisis : 2 H2SO4(aq) + 2 H2O(l) o 2 H2(g) + 2 SO42–(aq) +
(K)
+
4 H (aq) + O2(g)
(A)
Pada katode terbentuk gas H2 dan pada anode terbentuk gas O2.
Hukum I Faraday
Keterangan:
m = massa zat hasil elektrolisis (gram)
e = Ar/n = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis
n = mol elektron yang terlibat dalam reaksi
F = jumlah muatan listrik (Faraday)
Jika 1 coulomb = 1 ampere detik, maka massa zat hasil
elektrolisis dapat dirumuskan sebagai berikut.
ei t Keterangan:
m i = arus yang mengalir (ampere)
96.500
t = lama elektrolisis (sekon)
Hukum II Faraday
Keterangan:
m1 : m2 = e1 : e2
m1 = massa zat terendap 1
m2 = massa zat terendap 2
e 1 = massa ekuivalen zat 1
e 2 = massa ekuivalen zat 2
Contoh soal:
1. Reaksi redoks dapat disetarakan dengan dua cara, yaitu dengan cara setengah
reaksi dan cara bilangan oksidasi.
2. Sel elektrokimia ada dua macam, yaitu sel volta dan sel elektrolisis.
3. Sel elektrokimia mempunyai dua buah elektrode yaitu anode dan katode. Pada
katode terjadi reaksi reduksi, sedang pada anode terjadi reaksi oksidasi.
e.i .t
m = e.F atau m =
96.500
Hukum II Faraday
m1 : m2 = e1 : e2