Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH SINGKAT REVLON

Revlon adalah perusahaan kosmetik AS, didirikan pada 1932 oleh Charles
dan Joseph Revson bersama seorang ahli kimia Charles Lachman. Mulanya
mereka hanya memiliki satu produk, enamel kuku. Dalam waktu 6 tahun
perusahaan ini berkembang menjadi usaha dengan aset jutaan dollar. Pada 1940,
Revlon memperluas rangkaian produknya dengan lipstick.

Pada 1952 Revlon meluncurkan parfum bernama "Fire and Ice", yang
diiklankan di radio oleh Bob Hope dan Red Skelton. Pada 1955, Revlon
mensponsori acara kuis CBS The $64,000 Question. Pada tahun 1960-an, Charles
Revson membagi Revlon dalam beberapa divisi untuk pasaran yang berbeda. Ia
meniru strategi ini dari General Motors.

 Princess Marcella Borghese untuk kalangan internasional


 Ultima 11 untuk kalangan atas
 Revlon untuk kalangan menengah
 Natural Wonder untuk remaja
 Moon Drops untuk kulit kering
 Etherea untuk kulit alergi

Revlon sendiri sukses di negara-negara seperti Asia Tenggara (Singapura


sebagai kantor pusat), Australia, Selandia Baru , Hongkong, Taiwan, Cina,
Jepang, Dubai, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Inggris, Argentina, Venezuela,
Kanada.

REVLON 1
VISI DAN MISI

Visi :

Revlon is a global color cosmetics, hair color, beauty tools, fragrances,


skincare, antiperspirant/deodorants, and beauty care products company whose
vision is Glamour, Excitement, and Innovation through High-quality Products at
Affordable Prices .

Misi :

Revlon’s mission is to emerge as the leader in cosmetic and personal care


throughtout the world (3). Reflon takes pride in manufacturing the top skin care
products and strives to please young and older woman alike (1,2).

Berdasarkan misi Revlon diatas, perusahaan memiliki 3 komponen untuk


mendukung misinya tersebut yaitu nomor 1 (Customer), 2 (Product), dan 3
(Market) yang seharusnya terdiri dari 9 komponen utama. Oleh karena itu, kami
mencoba membuat misi yang lebih spesifik yang mencakup 9 komponen utama
tersebut menjadi :

“Revlon’s mission is to emerge as the leader in cosmetic and personal care


throughtout the world (3) using the leading technology in the manufacturing
process (4) so as to produce products of superior quality and value (7) and we
believe that lasting business success in build upon ethical (6) . Reflon takes pride
in manufacturing the top skin care products and strives to please young and older
woman alike (1,2) and will reward us with industry leadership in sales, profit, (5)
and value creation, allowing our people (9), our stakeholders, and communities
(8) in which we operate.”

REVLON 2
3. STRATEGY FORMULATION

3.1 THE INPUT STAGE


3.1.1 EFE MATRIX

EFE Matrixs atau External Factors Evaluation di bagi mejadi 2 yaitu


Oppurtunities dan Threat. Revlon memiliki beberapa peluang dan ancaman yang
dihadapinya. Dalam peluang, di Amerika Serikat jumlah orang dewasa meningkat,
di beri angka 3 karena Revlon di anggap mampu menangkap peluang. Dalam
Pasar Asia, Revlon membuktikan Asia memiliki pengaruh untuk membesarkan
brandnya sehingga di beri rating 4. Sama seperti Pasar Asia, penjualan untuk
produk perawatan di Brazil, Rusia, dan China juga meningkat sebesar 40% di
tahun 2009 sampai tahun 2014. Revlon mampu menangkap peluang sehingga di

REVLON 3
beri rating 4. Namun pada segmen hispanik yang berkembang hanya 43%, Revlon
belum mampu mengambil peluang sehingga rating yang di berikan hanya 1.
Ancaman-ancaman yang dihadapi Revlon beragam. Revlon mampu
menghadapi kompetitior-nya seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon dengan
alasan sampai sekarang Revlon masih terus berkembang memperkenalkan
produk-produknya, sehingga di berikan rating 4. Selain mampu menghadapi
kompetitor, Revlon juga membuktikan bahwa pandangan mengenai masih banyak
juga di antara masyarakat takut menggunakan produk kecantikan dengan alasan
keamanan produk dapat dihadapinya sehingga kami beri rating 4.

3.1.2 IFE MATRIX

REVLON 4
IFE Matrixs atau Internal Factors Evaluation di bagi mejadi 2 yaitu
Strenghts dan Weaknesses. Produk Revlon yang terjual lebih dari 100 Negara
dengan 55% penjualan di luar Amerika menempati weight paling besar pada
kekuatan kami dengan nilai 0,11. Hal ini kami anggap sangat penting di Industri
karena dengan adanya pasar yang meluas dan penjualan yang tinggi diluar
Amerika ini merupakan indikator yang dapat menunjukkan kekuatan bersaing
dengan kompetitor lain pada pasar.
Pada kekuatan, Produk Revlon dijual lebih dari 100 Negara dengan 55%
diluar Amerika Serikat pada tahun 2010, kami memberikan rating 4 karena
Revlon sebagai produk kosmetik dan kecantikan telah mampu menggunakan
kekuatan tersebut untuk bersaing di luar pasar Amerika Serikat. Dengan
pengurangan biaya operasional, dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan
sehingga pendapatan akan dapat meningkat namun tidak begitu berpengaruh
sebagai kekuatan oleh karena itu kami beri rating 3 pada kekuatan ini. Inovasi
produk yang dikeluarkan Revlon juga dapat menjadi kekuatan yang besar bagi
perusahaan untuk bersaing dipasar sehingga kami beri rating 4. CSR berpengaruh
untuk keberlangsungan perusahaan, namun tidak berpengaruh secara langsung ke
perusahaan oleh karena itu kami beri rating 3. Revlon juga mampu bersaing
dengan para kompetitor dengan menyebarkan produknya ke peritel - peritel besar.
Dengan penyebaran produk ke peritel besar , Revlon mampu mengambil pangsa
pasar yang lebih luas dan ini menjadi kekuatan utama bagi Revlon dengan rating
4. Penjualan pada Walt Mart sebesar 22% dan perolehan sertifikat ISO-9000 juga
merupakan kekuatan Revlon untuk menghadapi pasar namun bukan merupakan
kekuatan utama dari Revlon oleh karena itu kami beri rating 3.
Weight yang paling besar pada weaknesses perusahaan Revlon adalah
kurangnya diversifikasi produk dibanding dengan produk kompetitor yaitu sebesar
0,15. Kelemahan utama dari perusahaan Revlon adalah dari jumlah hutang yang
cukup signifikan sebesar $1,1 miliyar di tahun 2010 dan dari kurangnya
diversifikasi produk dibanding dengan kompetitor sehingga kami beri rating 1 .
Anggaran yang rendah untuk R&D dan dan kekurangan sumber dana juga

REVLON 5
merupakan kelemahan dari Revlon namun bukan kelemahan utama dan dapat
diatasi.
Hasil total weight dari IFE perusahaan Revlon sebesar 2.57 telah diatas
batas rata-rata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Revlon telah
mampu untuk menggunakan kekuatan nya dan mengatasi kelemahan yang ada
didalam perusahaan tersebut.

3.1.3 CPM (COMPETITIVE PROFILE MATRIX)

REVLON L’OREAL AVON

Critical Success Factors Weight Rating Score Rating Score Rating Score

Marketing / Advertising 0.08 3 0.24 4 0.32 1 0.08

Brand Reputation 0.16 3 0.48 4 0.64 1 0.16

Product Variation 0.08 1 0.08 3 0.24 2 0.16

Product Quality 0.13 3 0.39 4 0.52 2 0,26

Price Affordability 0.08 2 0.16 4 0.32 3 0.24

Customer Loyalty 0.08 2 0.16 3 0.24 1 0.08

Global Expansion 0.09 2 0.18 3 0.27 2 0.18

Sales Distribution 0.08 2 0.16 3 0.24 4 0.32

E-commerce 0.05 2 0.10 4 0.20 3 0.15

Financial Position 0.06 2 0.12 4 0.24 3 0.18

Innovation 0.11 1 0.12 3 0.36 2 0.24

TOTAL 1.00 2.19 3.59 2.05

REVLON 6
Competitive Profile Matrix merupakan matriks yang mengidentifikasikan
kompetitor utama perusahaan dan kekuatan dan kelemahan yang berkaitan untuk
posisi strategis perusahaan dibandingkan dengan perusahaan kompetitor. Dengan
nilai rata-rata 2.50 yang menunjukkan bahwa perusahaan sangat merespon untuk
peluang dan ancaman yang ada pada industry. Total score yang didapat pada CPM
dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan hasil analisisnya memberikan
informasi yang penting mengenai strategic internal perusahaan.

Pada industry kosmetik yang merupakan factor penting adalah Brand


Reputation dan Product Quality., yang masing-masing dengan weight 0.16 dan
0.13.Brand Reputation merupakan factor cukup penting karena dengan reputasi
merek yang baik akan mendatangkan pelanggan oleh reputasinya yang baik
dimata masyarakat dan Revlon mendapatkan rating 3 karena produk Revlon yang
dijual di lebih dari 100 negara dan penjualan Revlon di peritel besar terutama
Wal-Mart dengan 22% dari total penjualan berasal dari Wal-Mart. Product
Quality merupakan factor yang penting dengan weight paling tinggi 0.16 yang
menunjukkan pentingnya keamanan dari sebuah produk untuk memberikan
jaminan penggunanaan produk tersebut sehingga mendapatkan kepercayaan dari
pelanggan dan menghasilkan pelanggan yang loyal terhadap produk Revlon.

Dari CPM Revlon di atas menunjukkan Revlon mendapatkan total score


2.19 dimana batas standarnya adalah 2.50 sehingga CPM Revlon ini sudah
terletak diatas batasan standar tersebut. Terdapat beberapa factor yang Revlon
kurang jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya yaitu pada Product
Variation dan Innovation. Revlon kurang pada factor tersebut dikarenakan variasi
dari produk Revlon yang kurang banyak dibandingkan dengan perusahaan
kompetitor, salah satunya Loreal yang meliki banyak variasi produk.Pada factor
inovasi, Revlon hanya mendapatkan rating 1 yang ditunjukkan dengan kurangnya
dana untuk melakukan Research and Developmenthanya $24 Million
dibandingkan dengan kompetitornya, salah satunya Avon yang menghabiskan
dana sebesar $77,7 Million.

REVLON 7
3.2 THE MATCHING STAGE

3.2.1 IE MATRIX

Berdasarkan hasil total matrix IFE dan EFE didapatkan matrix IE Revlon
berada pada kuadran II, dimana matrix IFE memiliki nilai 2,57 dan matrix EFE
memiliki nilai 3,15. Revlon berada pada kuadran II yang memiliki nilai IFE
average position, artinya kondisi internal perusahaan Revlon terkait dalam hal
kekuatan dan kelemahan berada pada kondisi rata-rata dan nilai EFE yang high
artinya kondisi external perusahaan Revlon terkait peluang dan ancaman berada
pada kondisi yang tinggi. Pada kuadran II ini merupakan kuadran grow and build,
dimana terdapat strategi yang tepat untuk kuadran II ini adalah backward,
forward, horizontal integration, market penetration, market development, dan
product development.

REVLON 8
3.2.2 GRAND STRATEGY MATRIX

Matrix Grand strategi merupakan tahapan pencocokan pada proses


formulasi strategi. Matrix ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu
kompetitif position dan market growth.Perusahaan Revlon pada matrix Grand
berada pada kuadran I yang menunjukkan Revlon memiliki pertumbuhan pasar
yang cepat karena pada dasarnya apabila pertumbuhan indsutri berada di atas 5%
maka sudah dapat dikatakan memiliki pertumbuhan yang cepat. Sedangkan pada
tahun 2010 dan 2011 pertumbuhan kosmetik berada pada range 6% sampai 10%
berdasarkan dengan informasi pertumbuhan industry pada tahun tersebut.

Bredasarkan hasil perhitungan matrix CPM perusahaan Revlon memiliki


nilai 2,19, dimana nilai tersebut berada diantara L’oreal dengan nilai , dan Avon
dengan nilai . Ini menunjukkan bahwa Revlon berada pada posisi yang cukup

REVLON 9
kompetitif, yang dimana mampu bersaing dengan produk L’oreal dan Avon.
Sehingga pada matrix Grand ini Revlon ditempatkan pada posisi kuadran
I. Pada kuadran I ini terdapat strategi market development, market penetration,
product development, forward integration, backward integration, horizontal
integration dan related diversification.

3.2.3 SWOT MATRIX

Pada matrix SWOT ini terdapat SO Strategies, WO Strategies, ST


Strategies, WT Strategies. Dimana pada perusahaan Revlon ini pada SO Strategies

REVLON 10
dapat di lakukan strategi dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk menangkap peluang yang ada pada external perusahaan dengan
mengadakan promosi diskon untuk produk inovasi produk berdasarkan kekuatan
Revlon yang dimana perusahaan melakukan pemasaran produk baru yang inovatif
yaitu Almay Smart Shade Smart Balance, karena adanya peluang meningkatnya
jumlah orang dalam pasar dewasa pertahunnya, dimana dapat menerapkan strategi
product development untuk menjalankan strategi ini. Selain itu membuka lebih
banyak toko retail di luar Amerika khususnya wilayah Asia dapat dilakukan
dengan menerapkan strategi market development sebab dengan, adanya kekuatan
produk Revlon yang dijual lebih dari 100 Negara di seluruh dunia dengan
penjualan di luar Amerika Serikat mencapai 55% dari penjualan pada 2010
dengan adanya peluang di pasar Asia yang merupakan populasi terbesar 60% dari
populasi dunia. Dengan kekuatan dimana customer utama produk Revlon berasal
dari peritel besar dan jaringan toko obat seperti Wal-Mart, K-Mart, Walgreens,
CVS, dan dari situs Web serta peluang dimana pasar untuk pewarnaan rambut
yang semakin meluas untuk kalangan remaja (15-19tahun) mencapai 10.5 jt maka
Revlon dapat menerapkan strategi market development dengan menempatkan
produk pewarnaan rambut di peritel besar dan jaringan toko obat seperti Wal-
Mart, K-Mart, Walgreens, CVS, dan dari situs Web.

Pada WO Strategies Revlon dapat memperbaiki kelemahan internal yang


di punya untuk menangkap peluang external yang ada di luar perusahaan dengan
cara membuat diversifikasi produk yang baru dengan menerapkan strategi product
development dan strategi diversification berdasarkan kelemahan Revlon pada
kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan perusahaan kompetitor dan
peluang yang dapat ditangkap ialah dengan adanya peningkatan jumlah orang
dalam pasar dewasa yang terus meningkat jumlahnya dan adanya peluang di pasar
Asia yang merupakan populasi terbesar 60% dari populasi dunia. Selain itu ada
pula strategi yang dapat di lakukan yakni dengan mulai melakukan R&D pada
produk pria dengan adanya kelemahan diversifikasi produk baru dapat di perbaiki
dengan menangkap peluang dimana pria saat ini juga mulai memperhatikan

REVLON 11
produk perawatan dan kosmetik untuk menunjang penampilan mereka, untuk itu
Revlon dapat menerapkan strategi product development. Strategi dengan
menambah anggaran R&D untuk membuat produk baru di pasar Asia dapat di
terapkan dengan menggunakan strategi product development untuk memperbaiki
kelemahan kurangnya sumber dana dengan total equity yang negative dari tahun
2006 sampai dengan 2010 dengan menangkap peluang yang ada di pasar Asia,
yang merupakan populasi terbesar 60% dari populasi dunia.

Untuk ST Strategies, dimana menggunakan kekuatan internal perusahaan


untuk menghindari ancaman external yang dapat mempengaruhi perusahaan dapat
dilakukan dengan melakukan strategi dengan mengadakan sosialisasi mengenai
keamanan produk Revlon dan memberikan bonus kepada peritel besar jika
menjual produk Revlon dalam jumlah tertentu. Strategi mengadakan sosialisasi
mengenai keamanan produk Revlon dapat di terapkan dengan menggunakan
strategi market penetration karena adanya kekuatan yang dimiliki Revlon yakni
beberapa pabrik perusahan Revlon telah memperoleh sertifikat ISO-9000 yang
menandakan komitmen untuk produk yang berkualitas, dengan ancaman
kekhawatiran konsumen yang semakin besar tentang keamanan produk dan
peningkatan pada peraturan pemerintah dan regulasi pada kosmetik. Sedangkan
strategi memberikan bonus kepada peritel besar jika menjual produk Revlon
dalam jumlah tertentu, dengan menerapkan strategi market penetration yang
didasarkan pada kekuatan Revlon dimana customer utama produk Revlon berasal
dari peritel besar dan jaringan toko obat seperti Wal-Mart, K-Mart, Walgreens,
CVS, dan dari situs Web dan penjualan produk Revlon di Wal-Mart sebesar 22%
dari penjualan total Revlon pada tahun 2010 dan adanya ancaman banyaknya
peritel besar seperti Walt Mart yang mengurangi tingkat persediaan mereka,
membuat perusahaan kosmetik memiliki sedikit peluang untuk menyimpan
produk tambahan di rak toko ritel.

WT Strategies dapat di terapkan untuk memperbaiki kelemahan internal


perusahaan untuk menghadapi ancaman external perusahaan. Dengan kelemahan
dalam hal kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan perusahaan

REVLON 12
kompetitor dan ancaman bertambahnya jumlah kompetitor dari perusahaan lain
seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon, dapat di terapkan strategi diversification
dengan cara membuat diversifikasi produk baru untuk mengimbangi kompetitor.
Ada pula kelemahan yang dimana Revlon memiliki jumlah utang yang besar
senilai $1.1 miliar di tahun 2010 dan kurangnya sumber dana dengan total equity
yang negative dari tahun 2006 sampai dengan 2010 dengan ancaman adanya
peningkatan pada biaya produksi dan distribusi, dapat di hadapi dengan
menerapkan strategi divestiture dengan menganalisa dan menjual bagian divisi
mana yang tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Revlon itu sendiri.

3.2.4 SPACE MATRIX

REVLON 13
Strategic Position and action evaluation (SPACE) matrix menggambarkan
2 dimensi internal yaitu Financial Position (FP) dan Competitive position (CP)
dan 2 dimensi eksternal yaitu Stability Position (SP) dan Industry Position (IP).
Berdasarkan perhitungan yang telah dibuat, perusahaan Revlon berada pada garis
(-0.1,0.6) sehingga apabila dibuat grafik maka akan berada pada kuadran
Conservative dimana strategi yang dapat digunakan pada kuadran ini adalah
Market Penetration , Market development , Produk Development , dan Related
Diversivication. Pada kuadran konservaif ini menunjukkan bahwa perusahaan
tetap dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil resiko yang
berlebihan.

3.3 THE DECISION STAGE


3.3.1 MATRIX QSPM

REVLON 14
Matrix QSPM adalah matrix yang digunakan untuk memilih salah satu
dari alternative strategi yang telah disebutkan diatas berdasarkan perhitungan –
perhitungan seluruh matrix sebelumnya. Dari keseluruhan matrix tersebut strategi
yang muncul pada perusahaan Revlon ini adalah market penetration ,product
development , dan market development.

Berdasarkan faktor ekternal perusahaan dimana terdapat opportunities atau


peluang yakni, dimana di Amerika Serikat jumlah orang dalam pasar dewasa terus
meningkat jumlahnya dengan range yang highly attractive terdapat di product
development dengan nilai 4 yang artinya dengan meningkatnya jumlah orang

REVLON 15
dalam pasar dewasa menjadi peluang yang sangat menarik untuk Revlon dalam
melakukan inovasi produk baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar,
sedangkan range 3 terdapat pada market development dimana market
development menjadi reasonably attractive sebab Revlon dapat melakukan
pengembangan pasar berdasar meningkatnya jumlah orang dalam pasar dewasa,
dan range 2 pada market penetration dimana Revlon dapat meningkatkan volume
penjualan pada market yang ada yakni pada pasar dewasa. Jumlah pasar Asia
sebesar 60% yang di temukan oleh Revlon dapat menjadi highly attractive dengan
range 4 pada strategi market penetration, sebab dengan ditemukannya pasar Asia
ini Revlon dapat meningkatkan jumlah penjualan mereka pada market Asia,
sedangkan reasonably attractive dengan range 3 pada product development dapat
Revlon lakukan dengan membuat produk baru yang sesuai dengan karakter
masyarakat Asia, dan range 2 yakni somewhat attractive pada market
development sebab Revlon dengan di temukannya pasar Asia menjadi wadah
dimana Revlon dapat memperkenalkan produk mereka yang sudah ada. Peluang
dimana pria juga mulai memperatikan produk perawatan dan kosmetik untuk
menunjang penampilan mereka menunjukkan bahwa Revlon perlu melakukan
product development yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter pria itu sendiri
oleh karenanya pada product development merupakan hal yang sangat menarik
atau highly attractive dengan range 4, sedangkan pada range 3 yakni reasonably
attractive terdapat pada market penetration dimana dapat melakukan promosi atas
produk baru yang dapat menunjang penampilan pria, dan range 2 atau somewhat
attractive pada market development sebab kaum pria yang memperhatikan
penampilan masih sedikit jumlahnya untuk itu perlu pertimbangan untuk
membuka pasar baru bagi kaum pria. Penjualan produk perawatan di Brazil,
Rusia, India, dan China mengalami peningkatan 40% dari tahun 2009-2014 hal ini
merupakan peluang yang highly attractive atau sangat menarik bagi Revlon
dengan range 4 pada market penetration sebab, Revlon dapat melakukan
penambahan volume penjualan atau promosi produk mereka yang sudah ada pada
Negara-negara tersebut, dan juga range 3 atau reasonably attractive pada product
development, dikarenakan perlunya produk yang sesuai dengan karakteristik

REVLON 16
masyarakat pada Negara-negara tersebut, dan range 2 atau somewhat attractive
pada market development dikarenakan hal ini cukup menarik bagi Revlon untuk
membuka pasar baru di Negara-negara tersebut. Wanita di China, India, dan
Timur Tengah lebih tertarik untuk membeli kosmetik dan wewangian menjadikan
strategi product development berada pada range 4 dimana hal ini sangatlah
menarik bagi Revlon dimana dapat melakukan inovasi produk yang banyak pada
produk kosmetik dan wewangian yang sesuai dengan masyarakat, sedangkan
range 3 pada market development dimana ini dapat menjadi market baru bagi
Revlon untuk menjual produknya, sedangkan range 2 pada market penetration
dapat Revlon terapkan untuk mempromosikan inovasi produk yang mereka punya.
Yang terakhir pada opportunities ini adalah dimana pasar pada pewarnaan rambut
yang semakin luas untuk kalangan remaja (15 – 19 tahun) yang mencapai 10.5
juta, hal ini tentu saja menempatkan product development pada range 4 sebab
sangat menarik bagi Revlon untuk menciptakan produk pewarnaan produk sebagai
solusi untuk memperbanyak inovasi produk yang mereka miliki, sedangkan range
3 pada market penetration sebab dengan adanya produk baru Revlon dapat
memperbanyak penjualan produk dan mempromosikan produk yang mereka
punya, dan range 2 pada market development sebab produk pewarnaan rambut
bisa menjadi market baru bagi Revlon dalam melakukan penjualan.

Pada faktor external lain yakni threats atau ancaman adalah dimana
bertambahnya jumlah kompetitor lain seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon
menjadikan product development merupakan strategi yang tepat untuk mengatasi
ancaman ini dimana Revlon perlu membuat inovasi produk yang dapat
menyaingin produk yang ada dari merk-merk tersebut. Untuk market penetration
berada pada range 3 sebab dengan menambah jumlah penjualan dan melakukan
promosi dapat di lakukan untuk menanggapi ancaman tersebut, dan market
development pada range 2 dimana untuk dapat menanggapi ancaman tersebut
Revlon dapat pula mencari pasar baru untuk memasarkan produk mereka.

Pada faktor internal perusahaan terdapat strength atau kekuatan dan


weakness atau kelemahan yang dapat diatasi dengan menerapkan strategi market

REVLON 17
penetration ,product development , dan market development. Kekuatan pada
produk Revlon yang dijual lebih dari 100 Negara di seluruh dunia dengan
penjualan di luar Amerika Serikat mencapai 55% dari penjualan pada 2010 dapat
menggunakan strategi market penetration yakni berada range 4 dengan makdus
dimana Revlon dapat meningkatkan jumlah penjualan produk mereka dan
melakukan promosi terhadap produk mereka pada pasar yang sudah ada, pada
product development yang berada pada range3 dimana strategi ini juga dapat di
terapkan untuk menambahkan beberapa jenis produk sebagai cara Revlon
melakukan inovasi produk agar penjualan semakin meningkat, dan range 2 untuk
market development dimana Revlon juga dapat mencari pasar baru untuk dapat
meningkatkan pendapatan yang mereka terima. Kekuatan dimana Perusahaan
memperkenalkan produk inovatif baru, yaitu Almay Smart Shade Smart Balance
tentu saja dapat di terapkan dengan menggunakan strategi product development
dengan memberikan range 4 pada strategi ini, dan range 3 pada market
penetration untuk menambah volume penjualan dan promosi produk tersebut,
serta range 2 pada market development. Terakhir pada kekuatan penjualan produk
Revlon di Wal-Mart sebesar 22% dari penjualan total Revlon pada tahun 2010
dapat di dukung dengan market penetration yang berada pada range 4 dengan
maksud untuk menambah volume penjualan produk Revlon, selain itu product
development pada range 3, dengan menambah inovasi produk dapat
meningkatkan total penjualan Revlon dan range 2 pada market development
dengan mencari distributor baru untuk menjualkan produk mereka.

Weakness atau kelemahan merupakan salah satu faktor internal yang


Revlon miliki yakni kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan
perusahaan kompetitor dapat diatasi dengan mengembangkan strategi product
development sehingga nantinya Revlon dapat bersaing dengan kompetitor lainnya,
sedangkan range 3 pada market development dimana Revlon dapat melakukan
penambahan jumlah produk yang dijual dan melakukan promosi produk mereka,
dan range 2 pada market development dengan cara mencari pasar yang baru untuk
melakukan penjualan atas produk mereka.

REVLON 18
Berdasarkan dari hasil table Matrix QSPM diatas product development
merupakan strategi alternative yang darap Revlon terapkan untuk menetapkan
strategi implementasi jangka panjang mereka, hal ini di sebabkan Revlon
memiliki jenis produk yang cenderung lebih sedikit disbanding kompetitor
lainnya, oleh karenanya Revlon perlu menambahkan beberapa jenis produk
dengan melakukan inovasi produk dengan tetap memperhatikan kebutuhan
masyarakat akan kosmetik.

4. STRATEGY IMPLEMENTATION

4.1 LONG TERM OBJECTIVE

Long-Term Company Objective

Meningkatkan penjualan Revlon 10%-15% selama 2 tahun


dari jumlah pendapatan yang diterima sekarang dengan
melakukan pengembangan produk baru

Management & Research and Production Marketing: Finance:


Administration : Development: (Operation) :
 Melakukan  Menambah
 Melakukan  Melakukan  Melakukan penambahan pembiayaan
penelitian penelitian produksi produk karyawan pemasaran untuk
mengenai produk produk apa yang baru untuk melakukan
baru yang akan menjadi tren di  Melakukan memperkenalkan RnD, untuk
dikenalkan masyarakat saat produksi produk produk baru, produksi, dan
kepada ini, lama dengan  Melakukan marketing
masyarakat.  Melakukan meningkatkan kerjasama dengan produk baru.
penelitian jumlah produksi pihak lain untuk
mengenai produk 2 kali lipat. mengiklankan
baru yang akan produk baru
dikenalkan sekaligus produk
kepada lama.
masyarakat.

REVLON 19
4.2 POLICY
1. Research and Development
 Observasi langsung ke lapangan minimal 10 jam per minggu untuk
melihat minat dari masyarakat secara langsung.
 Observasi akan kebutuhan masyarakat saat ini minimal 15 jam per
minggu.
 Meneliti kelemahan produk kompetitor untuk membuat produk
yang lebih baik dari produk kompetitor.

2. Production
 Target produksi produk lama adalah 2 kali lipat dari produksi
sebelumnya.
 Membeli mesin baru untuk memproduksi produk baru agar lebih
efektif, efisien, dan ekonomis.
 Jumlah jam kerja adalah 8 jam, dan setiap jam tambahan dianggap
lembur dengan upah tambahan berdasarkan perhitungan jumlah
jam lembur.
 Melaksanakan training terhadap karyawan dan buruh secara per
kelompok dan periodic dalam seminggu.
 Melaksanakan monitoring terhadap produksi berdasarkan target
yang telah ditetapkan.
 Melakukan quality control terhadap barang baru maupun lama
yang telah selesai diproduksi dan diberi label apabila telah
dilakukan quality control tersebut.

3. Marketing
 Melakukan demo langsung terhadap produk baru di pusat
perbelanjaan.
 Memberikan sample gratis.

REVLON 20
 Target penjualan harus ditingkatkan 2 kali lipat setiap tim nya dari
penjualan tahun sebelumnya.

4. Finance
 Membuatperencanaan pendapatan dan cost budgeting dari
penjualan produk baru dan produk lama.
 Mencari dana untuk melakukan research and development produk
baru yang akan diluncurkan.
 Mencari dana untuk memproduksi produk baru dan memingkatkan
produksi produk lama.
 Membuat anggaran pembelanjaan untuk produksi produk baru dan
produk lama agar lebih dapat dikendalikan.

5. Management & Administration


 Menambah jumlah karyawan bagian produksi untuk dapat
mengeffisisenkan produksi produk
 Melakukan monitoring secara keseluruhan pada setiap fungsi yang
ada pada perusahaan.

REVLON 21
LAMPIRAN
PRESENTASI

REVLON 22

Anda mungkin juga menyukai