tips
Login / Signup
Leadership
Technology
Education
Marketing
Design
More Topics
Search
1. Home
2. Documents
3. BAB II.3
DBD ( metode )
Dari 13 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab
juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling
165
DBD ( metode )
Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 27,40% dibawah target
Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah
pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan
tersebut adalah :
166
167
of 8
BAB II.3
by amiwahyuni
Report
Category:
Documents
Download: 2
Comment: 0
31
views
Comments
Description
kjfkgx;hl.
Transcript
II II.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH YANG DOMINAN Pada tahap ini adalah menentukan penyebab
masalah yang dominan. Dari enam prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode
Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data
menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut,
dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan
adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-
masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan
dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah
penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas Pademangan : II.3.1
Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada Program
Kunjungan Neonatus di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010
sebesar 10.9% dibawah target dari 46% Akar penyebab masalah pada Input adalah : 1. Jumlah tenaga
kesehatan kurang. (Man) 2. Belum ada pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan. (Man) 3. Subsisi dari
Pemerintah kurang. (Money) 4. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Posyandu kurang.
(Material) 5. Jumlah tenaga kesehatan kurang. (Method) 6. Kurangnya pembinaan tenaga kesehatan
mengenai pelaksanaan penyuluhan neonatus. (Method) Akar penyebab masalah pada process adalah :
1. Kunjungan neonatus tidak menjadi program prioritas program kerja KIA. (Planning) 2. Jumlah nakes
kurang. (Organizing) 3. Keterbatasan jumlah tempat dan dana untuk mendirikan Posyandu. (Actuating)
4. Tidak ada tenaga kesehatan yang ditunjuk khusus sebagai penanggung jawab . (Controlling) Akar
penyebab masalah pada lingkungan adalah : 1. Tingkat pendidikan ibu rendah 2. Masyarakat
kebanyakan berpenghasilan rendah Dari 12 penyebab yang paling mungkin diperoleh tiga penyebab
yang paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut : 1. Jumlah tenaga
kesehatan kurang. 2. Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya Posyandu kurang. 3. Kunjungan
neonatus tidak menjadi program prioritas program kerja KIA. II.3.2 Kemungkinan penyebab masalah
dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada Program Persalinan oleh tenaga kesehatan di
wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 13.4% dibawah
target dari 45.5% Akar penyebab masalah pada input adalah : 1. Anggaran untuk menambah tenaga
kesehatan baru terbatas. (Man) 2. Dana yang dianggarkan untuk Puskesmas terbatas. (Money) 3.
Permohonan alat baru sulit dilakukan. (Material) Sedangkan dari process akar penyebab masalah adalah
: 1. Tidak ada program pengumpulan data yang baik. (Planning) 2. Petugas hanya mengurusi persalinan
di Puskesmas. (Organizing) 3. Belum ada pengembangan program ke tingkat Puskesmas Kelurahan.
(Actuating) 4. Kurangnya tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas. (Controlling) Akar penyebab
masalah dari lingkungan adalah : 1. Tingkat pendidikan ibu hamil rendah. 2. Bidan praktek swasta dan RS
lebih dekat dari rumah Dari 9 penyebab yang paling mungkin diperoleh tiga penyebab yang paling
dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut : 1. Dana yang dianggarkan untuk
puskesmas terbatas. 2. Kurangnya tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas. 3. Tidak ada program
pengumpulan data yang baik. II.3.3 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone
(diagram tulang ikan) pada cakupan angka gizi buruk di Wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan
Periode Januari 2010 dibawah target dengan cakupan sebesar 1,29 % dari target 0 % Akar penyebab
masalah yang ditemukan pada input adalah : 1. Kurangnya penerimaan nakes gizi (Man) 2. Anggaran
kesehatan untuk program gizi dari APBD terbatas (Money) 3. Kurangnya kebijakan pemerintah terhadap
pentingnya PMT-P (Material) 4. Alokasi dana untuk petugas kesehatan kurang (Methode) 5. Karena tidak
ada peraturan tertulis untuk SOP (Methode) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses
adalah : 1. Kurang pembinaan dan arahan terhadap nakes (Planning) 2. Kurangnya pengawasan
koordinator kepada petugas (Planning) 3. Belum ada kebijakan dari Puskesmas untuk merekrut kader
gizi (Organizing) 4. Ahli gizi di puskemas sedikit (Actuating) 5. Kurangnya kontrol oleh kepala puskesmas
terhadap program gizi (Controlling) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan
(Environment) adalah : 1. Tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga/masyarakat yang rendah 2.
Kebutuhan ekonomi yang mendesak Dari 11 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga
pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah : 1.
Kurangnya pengangkatan nakes gizi 2. Anggaran kesehatan untuk program gizi dari APBD terbatas 3.
Tingkat pendidikan dan penghasilan keluarga/masyarakat yang rendah II.3.4 Kemungkinan penyebab
masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan balita yang telah mendapat
KMS (K/S) di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan perode Januari s/d Juni 2010 di bawah target
dengan cakupan sebesar 65% dari target 90%. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input
adalah : 1. Tidak ada penambahan petugas gizi (Man) 2. Kurangnya ketegasan dari petugas kepada
setiap ibu yang lupa membawa KMS atau menghilangkan KMS (Material) 3. Kurangnya pembinaan nakes
terhadap kader (Methode) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah : 1. Sedikitnya
alokasi waktu untuk pelatihan(Planning) 2. Sistem manajemen yang kurang optimal (Organizing) 3.
Kurangnya pembinaan nakes terhadap kader (Actuating) 4. Kesibukan petugas puskesmas dan kader
(Controlling) 5. Perekrutan petugas Puskesmas kurang (Controlling) Akar penyebab masalah yang
ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah : 1. Ibu lebih memilih membawa balitanya ke Rumah
sakit 2. Ibu tidak pernah membawa balitanya ke puskesmas/posyandu sejak lahir Dari 10 akar penyebab
masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data,
informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut adalah : 1. Kurangnya pembinaan (Bintek) nakes terhadap kader 2. Kurangnya
ketegasan dari petugas kepada setiap ibu yang lupa membawa KMS atau menghilangkan KMS 3.
Perekrutan petugas Puskesmas kurang II.3.5 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan
fishbone (diagram tulang ikan) pada kasus IR DBD di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan
periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 193 per 100000 melebihi target dari 150 per 100000. Akar
penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah: 1. Jumlah petugas kesehatan sedikit ( man ) 2.
Masyarakat kurang dapat penyuluhan tentang DBD ( man ) 3. Puskesmas kurang merencanakan
anggaran dengan baik ( money ) 4. Banyaknya perencanaan penanggulangan DBD ( money ) 5.
Pendistribusian obat yang tidak optimal ( material ) 6. Kurangnya pelatihan khusus untuk tenaga
kesehatan dalam menanggulangi DBD ( metode ) 7. Perencanaan program kurang baik ( metode ) Akar
penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah : 1. Kurangnya koordinasi kurang antara petugas
kesehatan dan pejabat masyarakat ( planning ) 2. Kurangnya pembinaan terhadap tenaga kerja (
organizing ) 3. Pembinaan petugas kesehatan kurang optimal ( actuating ) 4. Kurangnya pengawasan
pimpinan terhadap petugas ( controling ) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan,
adalah : 1. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap DBD 2. Tingkat kepadatan penduduk tinggi Dari
13 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan,
berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab
masalah yang paling dominan tersebut adalah : 1. Puskesmas kurang merencanakan anggaran dengan
baik. 2. Jumlah petugas kesehatan sedikit ( man ) 3. Kurangnya pelatihan khusus untuk tenaga kesehatan
dalam menanggulangi DBD ( metode ) II.3.6 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan
fishbone (diagram tulang ikan) pada kasus CDR TB di wilayah puskesmas sekecamatan Pademangan
periode Januari s/d Juni 2010 sebesar 27,40% dibawah target dari > 70% Akar penyebab masalah yang
ditemukan pada input adalah : 1. Beban Kerja Nakes puskesmas berat (Man) 2. Perencanaan
pembiayaan anggaran program TB tidak optimal (Money) 3. Pengajuan perlengkapan penyuluhan tidak
terpenuhi (Material) 4. Kurangnya pembinaan dan pelatihan mengenai TB kepada Nakes (Methode) Akar
penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah : 1. Kurangnya motivasi Nakes untuk mencapai
keberhasilan program (Planning) 2. Jumlah Nakes terbatas (Organizing) 3. Pelatihan yang diadakan
kurang menarik (Actuating) 4. Kurangnya koordinasi antar Nakes (Controlling) Akar penyebab masalah
yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah: 1. Tingkat pendidikan masyarakat yg rendah
Dari 9 akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling
dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar
penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah : 1. Perencanaan pembiayaan anggaran
program TB tidak optimal 2. Kurangnya pembinaan dan pelatihan mengenai TB kepada Nakes 3. Jumlah
Nakes terbatas PAGE 160
Recommended
Practica ii3
Chuong Ii3
METODOLOGIE_partea II-3 Apa Calda-19dec2006
ÎNTÂMPLARI PE APA OLTULUI Malul deluros pare sa fie puternic ocupat. Se vad ici-colo retele de sârma,
creneluri de transee. Ma întreb cum vom trece apa adânca si vijelioasa…
CS II.3 - A. Chao Barona
A KORA ÚJKOR (Egyetemes történelem a 16-17. sz.-ban) 22. A nagy földrajzi felfedezések 1. előzmények:
a) gazdasági: a 15. sz.-ban nőtt a termelés, élénkült a…
GODISNJI PLAN RADA ZA DOPUNSKU NASTAVU ZA II3
1. • Reč civilizacija označava viši stepen razvoja ljudskog društva. 2. Civilizovano društvo u odnosu na
praistorijsko …
Bab
Bab
MAKALAH PKN Tema : Persamaan Kedudukan Warga Negara Kelas:X-Akselerasi Disusun oleh : Icha
Marshella Intan Azizah Kamal Maulidin Komas Joko Saputra M. Hendriawan Saputra…
Bab
prostho
BAB
ok
Bab
Bab
llllllllllll
BAB
View more
Fly UP
http://documents.tips/documents/bab-ii3-5608e7b14fd3c.html