C Comparison
Tsaridou et al. 2018. Physiotherapy intervention after intubation in pediatric
patients
ketika intervensi fisioterapi dengan penerapan teknik pernapasan adalah 15 menit
dan sesudahnya Endotracheal hisap dilakukan, maka tingkat kejenuhannya ditingkatkan
(Mehta et al., 2016). Teknik pernapasan (tekanan, getaran, guratan) biasanya digunakan
di kompilasi dengan perubahan posisi pasien (Spapen et al., 2017).
Dua puluh dua anak adalah ukuran sampel penelitian kami. Semua dirawat di unit
perawatan intensif anak-anak dan memenuhi kriteria seleksi. Dalam perbandingan anak-
anak itu dan asosiasi data dalam 24 jam pertama dan kedua disajikan dalam Tabel 1, 2,
3 dan 4. Khususnya dalam kasus pertama ditemukan bahwa setelah akhir fisioterapi
tingkat rata-rata dari acidimetric itu dicatat dalam monitor adalah kenaikan yang
signifikan secara statistic dibandingkan dengan tingkat sebelum fisioterapi dengan p
<0,001, jadi p <0,05. Juga tingkat rata-rata respirasi per menit setelah fisioterapi secara
statistik lebih rendah dibandingkan dengan tingkat sebelum fisioterapi dengan p = 0,015
jadi p <0,05.
Analisis Jurnal PICO
O Outcome
Dalam penelitian ini dinemukan bahwa Gambaran klinis seorang anak setelah
fisioterapi pernafasan menunjukkan hasil positif. Tingkat pernapasan dan frekuensi
membaik, batuk menjadi tingkat efektif dan saturasi meningkat. Meskipun demikian data
untuk ICU anak terbatas. Studi terbaru menunjukkan bahwa awal intervensi fisioterapi,
yang meliputi pernapasan fisioterapi dalam kombinasi dengan gerakan, bisa dengan
aman mulai di unit perawatan intensif anak-anak. Studi masa depan dengan spesimen
yang lebih besar dari pasien akan menjadi minat khusus, itu akan memberikan
konsistensi sehingga kesimpulan lebih aman dapat ditarik. Kehadiran fisioterapis anak-
anak khusus di ICU dianggap perlu agar dipersonalisasi program dapat diterapkan.