Anda di halaman 1dari 2

Denny Haryadhi N - 0900796 Motor Bakar / Tugas 3

Perbedaan Motor Diesel dengan Motor Otto

Motor Diesel Motor Otto


Langkah Isap
 Yang dihisap hanya udara  Yang dihisap adalah campuran bahan
bakar dan udara
 Silinder akan terisi penuh  Silinder akan terisi sesuai dengan posisi
katup gas.
Langkah Kompresi
 Perbandingan kompresi (å) = 15 - 23  Perbandingan kompresi (å) = 7 - 12
 Udara dikompresi sampai >> 1.5 – 4 MPa  Campuran udara dan bahan bakar
dikompresi sampai >> 0.8 – 1.3 MPa
 Temperatur menjadi >> 700 – 900 0C  Temperatur menjadi >> 300 – 600 0C
 Penyemprotan bahan bakar dimulai 30 – 10  Saat pengapian>> 30 – 10 sebelum
sebelum TMA TMA
Langkah Usaha
 Bahan bakar terbakar dengan sendirinya  Bahan bakar terbakar akibat loncatan
akibat temperatur udara yang panas bunga api pada busi
 Tekanan pembakaran >> 4 – 12 MPa  Tekanan pembakaran >> 3 – 6 MPa
Langkah Buang
 Temperatur gas buang >> 700 – 1000 0C  Temperatur gas buang >> 500 – 600 0C
Pembentukan Campuran
 Pembentukan campuran bahan bakar dan  Pembentukan campuran bahan bakar
udara berada di dalam ruang bakar dan udara berada di luar silinder
(karburator, manifold hisap)
Cara Penyalaan
 Terjadi dengan sendirinya akibat temperatur  Terjadi akibat dari loncatan bunga api
akhir kompresi yang tinggi dan titik pada busi
penyalaan bahan bakar yang relatif rendah

S1 Otomotif JPTM FPTK UPI Bandung


Denny Haryadhi N - 0900796 Motor Bakar / Tugas 3

Motor Diesel Motor Otto


Pembakaran
 Tekanan pembakaran maksimum jauh lebih  Tekanan pembakaran maksimum jauh
tinggi dari pada motor otto lebih rendah dari pada motor otto
 Proses pembakaran dapat dikendalikan oleh  Proses pembakaran tidak dapat
sistem injeksi dikendalikan
Perbandingan Campuran
 Putaran idle: kurus sekali (1:300)  Putaran idle: kaya (1:10)
 Beban menengah: kurus (1:30)  Beban menengah: sedikit kurus (1:17)
 Beban penuh: sedikit kurus (1:17)  Beban penuh: sedikit kaya (1:12)
Lainnya
 Pemakaian bahan bakar motor diesel lebih hemat dari pada motor otto karena perbandingan
kompresi yang tinggi dan perbandingan campuran selalu kurus.
 Daya motor diesel lebih rendah dari pada motor otto karena putarannya lebih rendah

S1 Otomotif JPTM FPTK UPI Bandung

Anda mungkin juga menyukai