0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
158 tayangan2 halaman
Motor diesel dan motor Otto memiliki perbedaan dalam langkah isap, kompresi, usaha, buang, pembentukan campuran, cara penyalaan, tekanan pembakaran, dan perbandingan campuran. Motor diesel hanya mengisap udara, kompresi lebih tinggi, pembakaran terjadi secara spontan, dan tekanan pembakarannya lebih tinggi dibanding motor Otto.
Motor diesel dan motor Otto memiliki perbedaan dalam langkah isap, kompresi, usaha, buang, pembentukan campuran, cara penyalaan, tekanan pembakaran, dan perbandingan campuran. Motor diesel hanya mengisap udara, kompresi lebih tinggi, pembakaran terjadi secara spontan, dan tekanan pembakarannya lebih tinggi dibanding motor Otto.
Motor diesel dan motor Otto memiliki perbedaan dalam langkah isap, kompresi, usaha, buang, pembentukan campuran, cara penyalaan, tekanan pembakaran, dan perbandingan campuran. Motor diesel hanya mengisap udara, kompresi lebih tinggi, pembakaran terjadi secara spontan, dan tekanan pembakarannya lebih tinggi dibanding motor Otto.
Langkah Isap Yang dihisap hanya udara Yang dihisap adalah campuran bahan bakar dan udara Silinder akan terisi penuh Silinder akan terisi sesuai dengan posisi katup gas. Langkah Kompresi Perbandingan kompresi (å) = 15 - 23 Perbandingan kompresi (å) = 7 - 12 Udara dikompresi sampai >> 1.5 – 4 MPa Campuran udara dan bahan bakar dikompresi sampai >> 0.8 – 1.3 MPa Temperatur menjadi >> 700 – 900 0C Temperatur menjadi >> 300 – 600 0C Penyemprotan bahan bakar dimulai 30 – 10 Saat pengapian>> 30 – 10 sebelum sebelum TMA TMA Langkah Usaha Bahan bakar terbakar dengan sendirinya Bahan bakar terbakar akibat loncatan akibat temperatur udara yang panas bunga api pada busi Tekanan pembakaran >> 4 – 12 MPa Tekanan pembakaran >> 3 – 6 MPa Langkah Buang Temperatur gas buang >> 700 – 1000 0C Temperatur gas buang >> 500 – 600 0C Pembentukan Campuran Pembentukan campuran bahan bakar dan Pembentukan campuran bahan bakar udara berada di dalam ruang bakar dan udara berada di luar silinder (karburator, manifold hisap) Cara Penyalaan Terjadi dengan sendirinya akibat temperatur Terjadi akibat dari loncatan bunga api akhir kompresi yang tinggi dan titik pada busi penyalaan bahan bakar yang relatif rendah
S1 Otomotif JPTM FPTK UPI Bandung
Denny Haryadhi N - 0900796 Motor Bakar / Tugas 3
Motor Diesel Motor Otto
Pembakaran Tekanan pembakaran maksimum jauh lebih Tekanan pembakaran maksimum jauh tinggi dari pada motor otto lebih rendah dari pada motor otto Proses pembakaran dapat dikendalikan oleh Proses pembakaran tidak dapat sistem injeksi dikendalikan Perbandingan Campuran Putaran idle: kurus sekali (1:300) Putaran idle: kaya (1:10) Beban menengah: kurus (1:30) Beban menengah: sedikit kurus (1:17) Beban penuh: sedikit kurus (1:17) Beban penuh: sedikit kaya (1:12) Lainnya Pemakaian bahan bakar motor diesel lebih hemat dari pada motor otto karena perbandingan kompresi yang tinggi dan perbandingan campuran selalu kurus. Daya motor diesel lebih rendah dari pada motor otto karena putarannya lebih rendah