TENTANG
PENUNJUKKAN TIM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
DI RUMAH SAKIT KHUSUS PARU PROVINSI SUMATERA SELATAN
MEMUTUSKAN
PERTAMA : Susunan dan Struktur Tim PPI Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi
Sumatera Selatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat
Keputusan ini.
KEDUA : Tim PPIRS yang dimaksud pada diktum pertama berfungsi membantu
tugas Direktur Rumah Sakit dalam melaksanakan dan menerapkan
pengendalian pencegahan infeksi di rumah sakit.
KETIGA : Biaya yang timbul akibat Surat Keputusan ini dibebankan pada
anggaran BLUD Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Palembang
Pada tanggal : September 2016
Tembusan :
1. Yang bersangkutan
2. Pertinggal
Lampiran I Keputusan Direktur
Rumah Sakit Khusus Paru
Provinsi Sumatera Selatan
Nomor : 800/ /RSKP/2016
Tanggal : September 2016
Anggota Tim
1. PJ Instalasi UGD
2. PJ Instalasi Radiologi
3. PJ Instalasi Farmasi
4. PJ Rekam Medik
5. PJ Pemeliharaan Sarana Non Medik
6. PJ Bagian Umum
7. Ketua Tim PPRA
A. Ketua Tim
1. Melakukan koordinasi dengan manajemen rumah sakit tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
2. Melakukan koordinasi dengan seluruh anggota tim PPI terkait penemuan di unit
kerja.
3. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam perencanaan tindak lanjut paska
penemuan di unit kerja.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas tim PPI (IPCN dan
IPCO).
5. Melaksanakan supervisi dalam rangka validasi data ke unit kerja
6. Menerima dan menganalisa serta merencanakan tindak lanjut laporan dari Tim PPI
meliputi surveilans, audit dan monev.
7. Bersama tim membuat program tim PPIRS dan Rencana Anggaran Belanja tim PPIRS
setiap tahun.
8. Bersama tim membuat usulan kebijakan PPIRS meliputi pedoman, panduan dan SPO
PPIRS.
B. Sekretaris Tim
1. Mengkoordinir semua kinerja IPCN.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja anggota tim PPI.
3. Bersama Tim PPI membuat program kerja Tim PPI.
4. Memvalidasi, mengkoreksi kebenaran isi laporan surveilans, Audit dari PJ Program
dan melaporkan ke ketua tim serta mendokumentasikannya.
5. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan tentang penerapan program PPI.
6. Melakukan koordinasi pelaksanaan rapat/pertemuan Komite dan Tim PPI.
7. Membuat notulen rapat.
8. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan semua kegiatan Tim PPI.
9. Melakukan manajemen dokumen PPI.
10. Bersama tim membuat program tim PPIRS dan Rencana Anggaran Belanja tim PPIRS
setiap tahun.
11. Bersama tim membuat usulan kebijakan PPIRS meliputi pedoman, panduan dan SPO
PPI RS.
12. Berkoordinasi dengan komite mutu terkait semua kegiatan tim PPIRS bersama ketua
tim PPIRS.
C. IPCO
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi.
D. IPCN
1. Mengunjungi ruangan untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan
kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan
kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Tim PPI.
4. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah sakit
dan fasilitas kesehatan lainnya.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama tim PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Tim menganjurkan prosedur isolasi dan member konsultasi tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di
rumah sakit.
8. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasukter hadap panatalaksanaan
limbah, laundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor dan mengevaluasi kesehatan lingkungan di unit kerja.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang
terjadi di rumah sakit
12. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke tim PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Memberikan rekomendasi penggunaan peralatan RS yang sesuai standar PPI.
16. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
17. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang
topic infeksi yang sedangberkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
18. Sebagai coordinator antara unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan
infeksi rumah sakit.
19. Membuat pengkajian keperawatan/kebidanan hasil dari temuan yang terjadi, akan
terjadi atau kemungkinan terjadi yang dituangkan dalam bentuk SOAP untuk
ditindak lanjuti oleh perawat penanggung jawab pasien tersebut.
20. Memberikan motivasi dan sebagai role model dalam pelaksanaan kepatuhan PPI.
E. IPCLN
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi dan temuan yang potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur
yang harus dijalankan bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar
Isolasi..
DIREKTUR
KOMITE MUTU
SEKRETARIS
RSUP Dr
ANGGOTA TIM PPIRS IPCO MOHAMMAD
HOESINPALEMB
ANG
RIS
IPCN
IPCLN