Anda di halaman 1dari 8

METODE PEMBELAJARAN:

CINTA

Hening Nariswari
Universitas Negeri Malang
Surel: hening.ft@um.ac.id

Abstrak: Metode pembelajaran merupakan cara atau jalan yang ditempuh


oleh guru atau pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Terdapat berbagai macam
metode pembelajaran yang biasa kita dengar seperti: ceramah, diskusi, dan
demonstrasi. Berbeda dengan itu semua, metode pembelajaran yang baru
tercipta ini bernama CINTA dimana merupakan singkatan dari ilmu lima
huruf yang sungguh berarti. Singkatan tersebut antara lain: (1) C untuk
cermati, (2) I untuk ikuti, (3) N untuk niati, (4) T untuk tanya jawab, dan
yang terakhir (5) A untuk ambil. Metode pembelajaran ini diciptakan agar
seluruh pengajar yang membaca artikel ini dapat mengerti dan
mengimplementasikannya dalam dunia nyata, sehingga kegiatan belajar-
mengajar jauh lebih baik, menyenangkan, dan tertib.
Kata Kunci: cermati, ikuti, niati, tanya jawab, ambil

PENDAHULUAN

Metode Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu Metode dan Pembelajaran. Setiap kata tersebut

memiliki makna atau arti masing-masing tergantung sudut pandang orang yang mengartikannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata metode berarti cara teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan kata

pembelajaran diartikan sebagai proses, cara, ataupun perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup

untuk belajar.

Menurut Ahmadi (1997:52) metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan oleh guru atau

instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang

dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, baik

secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan

dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran

adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dapat juga disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian

materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada

pemilihan dan penggunaan metode mengajar.

Terdapat berbagai macam metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru dan diterapkan

didalam kelas untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar secara efektif, diantaranya: ceramah,

diskusi, demonstrasi, resitasi, dan sebagainya. Metode pembelajaran yang dibahas dalam artikel ini akan

berbeda dari itu semua, karena terdiri dari singkatan unik yang membuat orang penasaran dan ingin

menggunakannya terutama bagi seorang pengajar. Nama dari metode pembelajaran tersebut adalah

CINTA.

Latar belakang dari terciptanya metode pembelajaran CINTA yaitu terinspirasi dari metode

pembelajaran TANDUR yang merupakan salah satu metode unik dan telah diimplementasikan oleh

beberapa pengajar di seluruh tanah air Indonesia. Selain itu latar belakang lain yang membuat

tergagasnya ide untuk menciptakan metode pembelajaran CINTA adalah membuat orang yang

membacanya tertarik dan ingin merealisasikannya dalam kegiatan belajar-mengajar.

Artikel ini memiliki dua manfaat. Pertama, artikel ini dapat memberikan wawasan kepada

masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran CINTA. Kedua, artikel ini dapat

dijadikan referensi bahkan implementasi bagi semua masyarakat terutama bagi pengajar agar kegiatan

belajar-mengajar dapat berjalan lebih baik kedepannya.

PEMBAHASAN

CINTA

Pengertian CINTA bagi seluruh orang pasti berbeda-beda, karena setiap orang memiliki sudut

pandang dan pemikirannya masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa CINTA itu adalah sesuatu

yang murni, putih, tulus, dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-

buat. Ada pula yang mengatakan bahwa CINTA adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita

menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi.

Berbagai macam makna ataupun arti bermunculan mengenai CINTA, namun CINTA yang dimaksud

dalam artikel ini berbeda dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan. CINTA disini merupakan
salah satu metode pembelajaran yaitu ilmu lima huruf yang sungguh berarti, lima huruf tersebut antara

lain: C (Cermati), I (Ikuti), N (Niati), T (Tanya Jawab), A (Ambil).

Cermati

Penuh minat (perhatian); saksama; teliti merupakan pengertian dari kata cermat menurut

kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Berbeda sedikit dengan kata cermat, mencermati bermakna

memperhatikan dengan cermat (saksama, teliti, penuh minat); mengamati dan memperhatikan dengan

sungguh-sungguh. Lalu bagaimana dengan kata cermati? Kata cermati tidak ada dalam kamus besar

bahasa indonesia. Namun dapat disimpulkan bahwa cermati merupakan kegiatan memperhatikan

dengan penuh minat dan teliti. Jika dikaitkan dengan kegiatan belajar-mengajar maka cermati

merupakan kegiatan siswa dalam memperhatikan apapun materi yang diajarkan oleh pengajar baik itu

melalui ucapan, tulisan di papan, slide, ataupun melalui media yang lain.

Dalam tahap awal ini, diharapkan siswa dapat mencermati setiap apapun materi yang diberikan

oleh pengajar terhadap mereka. Tak hanya itu siswa diajak untuk dapat meneliti dan membenarkan

kesalahan apapun yang sengaja maupun tidak sengaja pengajar berikan terhadap mereka, seperti: salah

memberikan keterangan terhadap materi, salah menuliskan kata ataupun kalimat di papan tulis, salah

mengetikkan kata ataupun kalimat di ppt yang ditampilkan di slide, dan lain-lain.

Siswa diharapkan pula mencermati lingkungan sekitar mereka, seperti ada teman yang tidak

masuk karena alasan tertentu. Meskipun sebenarnya itu merupakan tugas pengajar dalam

memperhatikan peserta didik mereka, namun terkadang terdapat pengajar yang memberikan nilai

tambahan terhadap siswa yang aktif dalam kegiatan kelas, salah satunya dengan kegiatan mencermati.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa cermati merupakan tahap awal dari metode

pembelajaran CINTA dimana siswa diajak untuk mencermati setiap materi apapun yang disampaikan

pengajar kepada mereka. Tidak sampai disitu saja, kegiatan mencermati siswa dapat terlihat dari

kepekaan mereka terhadap lingkungan sekitar seperti contohnya mengetahui mana dari teman mereka

yang sedang tidak masuk karena alasan tertentu. Dalam tahap awal ini diharapkan pengajar dapat

mengimplementasikannya dengan cara memberikan nilai tambahan bagi mereka yang lebih teliti

terhadap apapun dalam kegiatan belajar-mengajar.


Ikuti

Tahap kedua dari metode pembelajaran CINTA ini adalah ikuti. Ikuti memiliki berbagai

macam definisi tergantung sudut pandang masing-masing orang. Menurut kamus besar bahasa

indonesia, ikut berarti melakukan sesuatu sebagaimana dikerjakan orang lain. Berbeda sedikit dengan

mengikuti, kamus besar bahasa indonesia mengartikannya sebagai turut belajar atau mendengarkan

(dalam kursus, kuliah, latihan, dan sebagainya).

Dalam tahapan ini diharapkan siswa dapat mengikuti setiap kegiatan belajar-mengajar dengan

baik dan lancar. Kegiatan belajar-mengajar yang pengajar dan siswa lakukan sangatlah kompleks, jadi

terlalu umum jika diartikan seperti itu saja. Mengikuti jika dikaitkan dalam kegiatan praktikum di kelas

yaitu siswa mengikuti secara urut langkah-langkah yang telah dijelaskan dari awal sampai akhir

dengan baik dan benar. Selain itu dalam kegiatan lain, mengikuti diartikan dengan kegiatan siswa

dalam mengikuti apapun yang pengajar perintahkan. Salah satu contohnya pada saat pengajar

memberikan wawasan tentang sopan santun dan menyuruh siswanya untuk berlaku santun. Maka

siswa harus mengikuti apa yang diajarkan pengajar tersebut demi kebaikan mereka, seperti mengetuk

pintu sebelum masuk ruangan guru/dosen. Jika guru/dosen tersebut telah mengijinkan untuk masuk,

maka siswa baru masuk ke ruangan tersebut dan mengatakan keperluan mereka.

Melalui definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ikuti merupakan tahap kedua dari metode

pembelajaran CINTA dimana diharapkan siswa dapat melakukan setiap kegiatan belajar-mengajar

dengan mengikuti instruksi pengajar dalam mempelajari materi. Contohnya mengikuti langkah-

langkah praktikum sesuai instruksi pengajar. Contoh lain yaitu mengikuti tindakan moral yang harus

dilakukan siswa yang telah diajarkan oleh pengajar dalam setiap aktivitasnya entah itu di sekolah

maupun di rumah.

Niati

Niati merupakan kata yang memiliki kata dasar niat. Dalam kamus besar bahasa indonesia niat

berarti kehendak (keinginan dalam hati) akan melakukan sesuatu. Kehendak tersebut bermacam-

macam, bila dihubungkan dengan metode pembelajaran CINTA maka kehendak yang dimaksud yaitu
keinginan dalam hati untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun dimanapun siswa berada entah

itu di rumah maupun di sekolah.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar ataupun pendidik, seringkali mengajar harus

berhadapan dengan peserta didik atau siswa yang mempunyai berbagai sikap dan kemampuan yang

berbeda-beda. Sebagian siswa mempunyai kemampuan bahasa yang baik, sebagian yang lain

mempunyai kemampuan logika yang baik. Apabila hal ini terjadi, tugas pengajar selanjutnya adalah

menumbuhkembangkan potensi tersebut dengan cara memberikan motivasi peserta didik.

Motivasi merupakan gambaran tentang semua gejala yang terkandung dalam stimulus

tindakan kearah tujuan tertentu, dimana sebelumnya tidak ada menjadi ada. Selain itu pengertian

motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat siswa dalam

mencapai kegiatan belajar-mengajar yang baik. Bukanlah hal yang mudah bagi pengajar untuk

menumbuhkan rasa niat dengan cara memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan sungguh-sungguh.

Untuk itulah dibutuhkan kreativitas sebagai pengajar untuk menumbuhkannya, seperti mengubah

suasana yang terlalu serius menjadi cair dengan cara menyisipkan permainan yang berhubungan

dengan materi yang sedang diajarkan atau dengan bimbingan melalui ucapan yang memotivasi

sehingga siswa niat dalam belajar. Cara terakhir yang sepele dan penting untuk menumbuhkan rasa

niat siswa yaitu bagaimana pengajar dapat membuat siswanya menyukai mereka. Hal ini dikarenakan

biasanya jika siswa sudah tidak suka atau bahkan benci dengan pengajarnya maka mereka juga tidak

akan suka dengan berbagai pelajaran yang diajarkan mereka sehingga rasa niat belajar mereka

berkurang.

Secara ringkas, niati merupakan tahap ketiga dari metode pembelajaran CINTA dimana

dibutuhkan kreativitas pengajar untuk menumbuhkan rasa termotivasi dalam diri setiap siswa agar mau

dan dapat belajar dimanapun mereka berada. Meskipun setiap siswa memiliki kemampuan dan sifat

yang berbeda-beda dibutuhkan keahlian pengajar dalam memanipulasinya agar seluruh siswa dapat

bersungguh-sungguh dalam belajar di kegiatan apapun. Cara menumbuhkan rasa niat yang tak kalah

penting yaitu bagaimana pengajar membuat dirinya disukai oleh semua siswanya, sehingga rasa niat

itu tumbuh dari dalam diri mereka.


Tanya Jawab

Tahap keempat ini terdiri dari dua kata yang saling berkaitan jika dihubungkan dengan

kegiatan belajar-mengajar yaitu tanya dan jawab. Tanya berarti permintaan keterangan (penjelasan dan

sebagainya); sedangkan jawan berarti sahut atau balas. Pengertian tersebut diambil dari kamus besar

bahasa indonesia (KBBI).

Kegiatan tanya jawab akan secara otomatis dilakukan bila siswa telah melewati tiga tahap

sebelumnya yaitu: cermati, ikuti, dan niati. Jika siswa sudah dapat mencermati lingkungan sekitar dan

materi yang telah diajarkan oleh pengajar, otomatis siswa akan mengikuti setiap kegiatan belajar-

mengajar dari awal hingga akhir. Bila siswa telah mengikuti dua tahap sebelumnya maka siswa diajak

untuk memiliki rasa niat sehingga mereka tak hanya mendapatkan materi pembelajaran layaknya air

mengalir melainkan mereka dapat belajar dengan bersungguh-sungguh dari hati mereka dimanapun

mereka berada.

Tanya jawab yang dimaksud dalam metode pembelajaran CINTA ini yaitu kegiatan yang

dilakukan oleh siswa terhadap pengajar dan siswa terhadap siswa. Contohnya saja saat pengajar

menerangkan suatu materi dan salah memberikan keterangan maka disaat itulah bagi siswa yang

mencermati dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar dengan niat yang sungguh-sungguh, muncullah

pertanyaan dari mereka bahwa materi yang diajarkannya salah. Sehingga pengklarifikasian dilakukan

oleh pengajar untuk menjawab apa yang ditanyakan oleh siswa. Contoh lain dari kegiatan tanya jawab

yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa yaitu pada saat melakukan kegiatan berkelompok ataupun

berdiskusi, pengajar akan memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk bertanya, menjawab,

menyanggah, memberikan komentar pada saat yang ditentukan sehingga tidak terjadi kericuhan

ataupun salah tanggap terhadap materi yang sedang didiskusikan.

Bila diringkas dari berbagai pernyataan diatas maka tanya jawab merupakan tahap keempat

dari metode pembelajaran CINTA dimana akan secara otomatis terlaksana apabila sudah melewati tiga

tahap sebelumnya yaitu: cermati, ikuti, dan niati. Tanya jawab akan berlangsung dengan baik dan tertib

tergantung dari arahan pengajar.


Ambil

Berarti pegang lalu dibawa, diangkat, dan sebagainya bila diartikan menurut kamus besar

bahasa indonesia (KBBI). Namun berbeda artinya bila dikaitkan dengan metode pembelajaran CINTA,

ambil disini berarti mengambil hikmah atau makna yang dalam atau manfaat dari materi yang telah

disampaikan oleh pengajar. Ambil merupakan tahapan terakhir dari metode pembelajaran CINTA, dan

akan secara otomatis terlaksana bila telah melewati keempat tahap sebelumnya yaitu: cermati, ikuti,

niati, dan tanya jawab. Ambil dapat pula terlaksana secara otomatis dari setiap tahap, misalnya setelah

mencermati kesalahan guru siswa dapat mengambil hikmah atau manfaat dari kesalahan tersebut agar

tidak terulangi lagi ke depannya baik bagi pengajar maupun siswa tersebut.

Ambil memang merupakan tahap terakhir namun bukan berarti tahapan ini kurang penting,

malah sebaliknya tahapan ini merupakan tahapan yang terpenting dari keseluruhan tahap sebelumnya

yang berkesinambungan tersebut. Dalam tahap ini pengajar diharapkan dapat mengajak seluruh

siswanya untuk mengambil hikmah dari setiap kegiatan belajar-mengajar maupun materi yang telah

diajarkan olehnya terhadap mereka. Sehingga siswa akan terbiasa untuk mengambil manfaat yang

berguna bagi mereka maupun orang lain dimanapun mereka berada entah itu di sekolah, rumah, bahkan

mall, dan lain sebagainya. Manfaat dari tahapan ini agar siswa dapat menjadi lebih dewasa dari

pengalaman yang mereka dapatkan sehingga dapat mengambil nilai pembelajaran kehidupan dalam

berbagai kegiatan yang telah dilakukan.

PENUTUP

Demikian artikel tentang metode pembelajaran CINTA ini telah selesai dibuat dalam

memenuhi tugas akhir workshop jaringan komputer. Saya berharap dari terciptanya metode

pembelajaran baru yang bernama CINTA ini masyarakat terkhususnya pengajar dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata terutama dalam kegiatan belajar-mengajar. Metode

pembelajaran CINTA ini dapat diimplementasikan untuk segala kalangan mulai dari playgroup hingga

perguruan tinggi.
DAFTAR RUJUKAN

Septiawan, Epta. 2018. Kamus versi online/daring (dalam jaringan). (Online). (https://kbbi.web.id).
Diakses pada 30 April 2018.

Zakky. 2018. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum. (Online).
(https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran/). Diakses pada 30 April
2018.

Anda mungkin juga menyukai