Anda di halaman 1dari 4

Ada 3 instansi yang harus didatangi guna memperoleh perizinan usaha catering yakni

kelurahan, kecamatan, dan kantor dinas kesehatan di kabupaten/kota. Berdasarkan Peraturan


Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga
(“Permenkes 1096/Menkes/PER/VI/2011”), disebutkan bahwa usaha catering terdiri dari 3
golongan yakni golongan A,B,dan C

Hal yang harus dilakukan pertama adalah menentukan badan usaha, mendirikan PT dan mengurus
NPWP, TDUP, SIUP, TDP, dan dokumen pendukung lainnya.

Kelurahan

Setelah badan usaha terbentuk, memastikan memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
tempat usaha, bukan rumah tinggal. Setelah itu meminta Surat Keterangan Domisili Perusahaan
(Izin Domisili). Untuk mendapatkan izin domisili melampirkan surat pernyataan bermaterai bahwa
tempat usaha bebas sengketa; surat pernyataan bermaterai mengenai keabsahan dan kebenaran
dokumen, surat pernyataan bermaterai mengenai tidak keberatan dari tetangga yang diketahui
RT/RW setempat, dan beberapa surat pernyataan serta dokumen pendukung lain.

Kecamatan

Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
yang dikeluarkan oleh kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kecamatan dimana harus
memiliki izin HO (izin gangguan) terlebih dahulu Bila tempat usaha luasnya kurang dari 100
meter persegi berarti harus datang ke kelurahan terlebih dahulu untuk mendapatkan izin HO. Bila
luasnya 100 – 200 meter persegi mengurus izin HO-nya di kecamatan.

Dalam checklist pengajuan TDUP, ada beberapa kelengkapan yang berkaitan dengan
lingkungan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UPL), dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL) yang diminta untuk
disiapkan meski dalam praktik bisa jadi tidak diperlukan. Kemudian untuk mendapatkan TDUP,
siapkan pula dokumen legalitas usaha, misalnya akta pendirian perusahaan dan identitas
pemiliknya

Adapun dokumen legalitas yang perlu disiapkan adalah fotokopi akta pendirian perusahaan
(jika perusahaan berbentuk PT/CV/Firma); KTP direktur perusahaan (untuk PT/CV/Firma) atau
pemilik/penanggung jawab (untuk perusahaan perorangan); NPWP direktur perusahaan (untuk
PT/CV/Firma) atau pemilik/penanggung jawab (untuk perusahan perorangan); dan NPWP
perusahaan (untuk PT/CV/Firma).

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasaboga. Sertifikat ini adalah bukti
tertulis yang dikeluarkan lembaga yang berwenang pada jasaboga/catering, yaitu Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan memiliki masa berlaku 3 (tiga) tahun.
Persyaratan yang harus dipenuhi saat mengajukan permohonan sertifikat adalah
persyaratan administratif yang meliputi identitas pemohon dan dokumen pendukung lainnya
seperti sertifikat pelatihan/kursus higiene sanitasi bagi pemilik/pengusaha; denah bangunan dapur;
surat penunjukan tenaga sanitarian atau tenaga yang memiliki pengetahuan higiene sanitasi sebagai
penanggung jawab jasaboga/catering, ijazah tenaga sanitarian atau sertifikat pelatihan/kursus
higiene sanitasi; dan sertifikat kursus higiene sanitasi bagi penjamah makanan, minimal 1 (satu)
orang. Dokumen yang diserahkan seluruhnya hanya fotokopi. Sementara persyaratan teknis yang
meliputi persyaratan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, ketenagaan, dan bahan makanan yang
nantinya akan disurvei dan diperiksa baik dalam aspek fisik, kimia, bakteriologis, dan seluruh
rangkaian proses produksi makanan. Detail persyaratan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan,
ketenagaan, dan bahan makanan dapat dilihat dalam Lampiran Permenkes
1096/Menkes/PER/VI/2011.

Anda mungkin juga menyukai