Kelompok 3 Pentanahan Gardu Induk
Kelompok 3 Pentanahan Gardu Induk
OLEH KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
Gardu induk yang biasanya disingkat G.I merupakan kunci dari sistem tenaga listrik
dan karena itu tidak dapat dirancang terpisah dari bagian sistem yang lain. Pertama-
tama,berdasarkan taksiran kebutuhan tenaga listrik, dirancangkan sistem tenaga listrik secara
menyuluruh, termasuk unsur-unsur pembangkitan, transmisi, transformasi dan distribusi, dan
bersamaan dengan itu dirancang pula gardu induk yang merupakan titik- titik sampul dalam
jaring- jaring sistem. Dan termasuk di dalamnya sistem pentanahan.
Tujuan pembumian di gardu induk adalah supaya ia aman bagi manusia atau ternak,
dan untuk mencegah gangguan pada alat akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus
gangguan atau arus petir ke tanah. Dan juga agar tegangan rangkaian pada sistem transmisi
dan bekerjanya rele pengaman stabil. Namun tujuan utama adalah untuk tujuan pertama di
atas . Gangguan terhadap manusia, ternak, dan alat-alat disebabkan oleh adanya gradien
potensial tanah yang ditimbulkan oleh arus gangguan atau arus sambaran petir dan oleh
kenaikan tegangan kontak. Dengan hanya mengurangi tahanan pengetanahan, gardu tidak
dapat dianggap cukup aman, meskipun hal ini memang perlu. Cara yang terbaik adalah
dengan membuat sistem pengetanahan sedemikian sehingga gradien potensial dan tegangan
kontak seluruhnya seragam serta nilainya kurang dari harga yang diizinkan.
Sebuah Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT) harus memiliki sistem pentanahan
yang handal yang memenuhi standard aman bagi manusia dan peralatan yang berada di area
gardu induk. Sistem pentanahan yang digunakan harus benar-benar dapat mencegah bahaya
ketika pada saat gangguan terjadi, di mana arus gangguan yang mengalir ke bagian peralatan
dan ke piranti pentanahan dapat diketanahkan sehingga gradien tegangan disekitar area
pentanahan menjadi merata sehingga tidak menimbulkan beda potensial antara titik-titik
disekitar terjadinya gangguan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Umum
Pengertian gardu induk.
Gardu induk merupakan simpul didalam sistem tenaga listrik, yang terdiri dari
susunan dan rangkaian sejumlah perlengkapan yang dipasang menempati suatu lokasi
tertentu untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik, menaikkan dan menurunkan
tegangan sesuai dengan tingkat tegangan kerjanya, tempat melakukan kerja switching
rangkaian suatu sistem tanaga listrik dan untuk menunjang keandalan sistem tenaga
listrik terkait
Sistem pentanahan Gardu Induk harus peka terhadap gangguan yang terjadi, dan secara
proposional mampu mendeteksi gangguan dengan tepat di area atau zona yang di amankan
2. Keandalan (Reliability)
Sistem Pentanahan Gardu Induk harus handal. Tidak boleh gagal, mampu bekerja sesuai
dengan pengaturan yang diterapkan pada sistem pentanahan tersebut.
3. Kecepatan (Speed)
Sistem Pentanahan Gardu Induk secara cepat dapat mengamankan jika terjadi gangguan
yang terjadi
Dari beberapa poin diatas tentang bagaimana seharusnya kerja dari sistem pentanahan
Gardu Induk mampu mengamankan dari berbagai gangguan. Namun ada sebuah gangguan
yang sering terjadi yaitu tegangan lebih yang harus diamankan agar tidak menggangu sistem.
Namun, keandalan sistem pentanahan tidak selalu pada kondisi yang baik dalam
mengamankan Gardu Induk dari gangguan Tegangan lebih, maka diperlukan langkah-
langkah seperti berikut :
Pada sistem tenaga listrik penggunaan peralatan sudah ditetapkan standar intensitas
tegangan yang dapat melewati peralatan pada sistem dan jangan sampai tegangan yang
melewati melebihi standar, dan fenomena ini sering kita sebut juga tegangan lebih. Tegangan
lebih adalah sebuah gangguan pada alat kelistrikan yang menyebabkan kerusakan pada sistem
tenaga listrik, karena biasanya sistem tenaga listrik dapat dialiri tegangan nominal namun
karena ada suatu gangguan yang datangnya dari luar maupun dari dalam sistem tenaga listrik
tersebut bisa menimbulkan tegangan lebih yang intensitasnya melebihi tegangan nominal.
Penyebab utama pemicu terjadinya tegangan lebih di bagi 2 macam yaitu :
1. Ganguan dari Dalam
a. Surja Hubung
Tegangan lebih yang dihasilkan pada saat buka-tutupnya switch penghubung dan
pemutus daya pada sistem tenaga listrik. Misalnya terjadi pada jalur rangkaian terbuka
dan pada jalur rangkaian berbeban.
b. Kegagalan Isolasi
Kasus Kegagalan isolasi yang biasanya terjadi pada Sistem Tenaga Listrik adalah
pada kawat pentanahannya (kegagalan isolasi dari jalur penghantar ke tanah saat adanya
gangguan terjadi) yang mana hal ini akan memicu terjadinya tegangan lebih pada Sistem.
c. Busur Api ke Tanah
Fenomena ini terjadi hanya beberapa saat saja ketika terjadi gangguan yang
menyebabkan busur api, dimana lonjakan api gagal melewati kawat tanah dan langsung
ke tanah (Ground). Peristiwa ini dapat menyebabkan tegangan transient yang dapat
merusak peralatan pada Sistem Tenaga Listrik.
d. Resonansi
Resonansi dalam sebuah system kelistrikan terjadi ketika reaktansi induktif rangkaian
menjadi sama dengan reaktansi kapasitif. Dan pada dasarnya resonansi menyebabkan
tegangan berlebih pada system tenaga listrik karena impedansi sama dengan induksi pada
rangkaian Sistem Tenaga Listrik tersebut
2. Gangguan dari Luar
Pada gangguan dari luar berbeda dengan gangguan dari dalam. Gangguan dari dalam
biasanya menghasilkan lonjakan tegangan yang tidak begitu besar dan umumnya
gangguan internal dapat ditanggulangi dengan penggunaan peralatan Isolasi yang tepat.
Tapi, jika system terkena gangguan dari luar seperti Surja Petir maka timbul tegangan
yang melebihi batas normal, sehingga kerusakan yang ditimbulkannya akan jauh lebih
besar dibanding gangguan dari dalam.
Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam sistem pentanahan gardu induk adalah:
Sistem pengetanahan pada gardu induk membuat permukaan tanah di lokasi gardu
induk mempunyai perbedaan tegangan yang serendah-rendahnya pada waktu terjadi
gangguan hubungan tanah atau membuat tahanan tanah serendah-rendahnya.
Perencanaan sistem pengetanahan pada gardu induk ini didasarkan pada standar IEEE
80 “IEEE guide for safety in substation Grounding” dengan langkah-langkah sebagai berikut:
2 a R
Dimana :
Misalkan hasil pengukuran di lokasi gardu induk tersebut diperoleh besar tahanan jenis rata-
rata = 750 ohm-meter.
Dimana :
Lama waktu gangguan t tergantung dari beberapa faktor, antara lain stabilitas sistem,
tipe switchgear dan tipe rele dan pemutus daya yang digunakan. Sebegitu jauh belum ada
standar mengenai lama waktu gangguan. Waktu yang dianggap realistis berkisar antara 0,5
detik sampai 1,0 detik. Pengambilan waktu 0,75 detik di atas dianggap sudah memenuhi
persyaratan dan cukup realistis. Bila harga-harga tersebut dimasukan pada persamaan maka
diperoleh :
I k 0,134 ampere
Kerapatan arus yang diijinkan pada permukaan batang pengetanahan dapat dihitung
dengan persamaan :
i 3,1414 10 4 d
t
Dimana :
Kenaikan suhu tanah yang diijinkan adalah antara perbedaan temperatur rata-rata tahanan dan
100C. misalkan kenaikan suhu diambil = 50C, maka kerapatan arus i :
seluruh panjang batang pentanahan yang diperlukan dihitung dari pembagian arus gangguan
ke tanah dengan kerapatan arus yang diijinkan, sedangkan jumlah batang pengetanahan yang
diperlukan diperoleh dari pembagian panjang total dengan panjang satu batang. Jadi bila
besar arus gangguan 1200 Ampere, maka jumlah batang pengetanahan minimum dengan
panjang 3,5 meter :
1200
19 Batang
3,5100 0,186
33 t
A I
T T
log 10 m a 1
234 Ta
Dimana :
Es I k Rk 1,5 s
Dimana :
Es 737 Volt
Tabel Tegangan sentuh yang diizinkan dan lama gangguan berdasarkan IEEE Std 80-
1986.
(detik) (Volt)
0,1 1980
0,2 1400
0,3 1140
0,4 990
0,5 890
1 626
2 443
3 362
Untuk pentanahan grid dengan model bujur sangkar maupun empat persegi panjang
(rectangular grid) menurut IEEE Std 80-1986 mempunyai batasan :
1. Jumlah konduktor parallel dalam satu sisi kurang dari 25 (n<25).
2. 0.25 < h < 2.5 dengan h adalah kedalaman penanaman konduktor (m)
3. d < 25 m, d adalah diameter penghantar (m)
4. D > 2.5 m, D adalah jarak antar konduktor parallel (m).
Tegangan sentuh maksimum yang timbul dalam rangkaian (mesh) tidak terletak di
pusat kisi-kisi (daerah persegi empat yang dibentuk konduktor kisi-kisi), dimana tegangan
mesh di atas dihitung, tetapi terletak agak di bagian luar kisi-kisi (grid). Tetapi bila kisi-kisi
mempunyai delapan konduktor paralel atau kurang perbedaan tegangan sentuh maksimum
yang ada dan tegangan mesh di bagian luar kisi-kisi tidak akan melebihi 10%. Oleh karena
itu, untuk kisi-kisi dengan delapan konduktor paralel atau kurang tidak dibutuhkan
perhitungan yang eksak (teliti) bila dipergunakan faktor keselamatan yang sesuai dalam
perbandingan antara tegangan mesh dan tegangan sentuh yang diijinkan.jadi bila kisi-kisi
mempunyai delapan konduktor paralel atau kurang, tegangan mesh dapat dihitung dengan
persamaan 9.6 dan 9.7. Tetapi bila jumlah konduktor paralel melebihi 8, persamaan 9.7 diatas
harus dirubah.
El I k Rk 6 s
Dimana :
Maka diperoleh :
El 2546 Volt
Tabel Tegangan Langkah yang diijinkan dan lama gangguan berdasarkan IEEE Std 80-
1986.
(detik) (Volt)
0,1 7000
0,2 4950
0,3 4040
0,4 3500
0,5 3140
1 2216
2 1560
3 1280
I
Elm K s K i
L
Dimana :
1 1 1 1 1 1
Ks
2h D h 2 D 3 D n 1 D
Dimana :
Maka :
Jadi tegangan langkah sebenarnya 768 Volt, sedang tegangan langkah yang diijinkan 2546
Volt. Dengan demikian pemilihan jarak-jarak kisi-kisi serta panjang total konduktor sudah
memenuhi persyaratan.
BAB III
PENUTUP
Pembumian pada gardu induk sangatlah penting di mana tujuannya adalah sebagai proteksi
terhadap berbagai macam gangguan dan agar ia aman bagi manusia atau ternak, dan untuk
mencegah gangguan pada alat akibat kenaikan potensial tanah ketika ada arus gangguan atau
arus petir ke tanah. Dan juga agar tegangan rangkaian pada sistem transmisi dan bekerjanya
rele pengaman stabil. Namun tujuan utama adalah untuk tujuan pertama di atas . Gangguan
terhadap manusia, ternak, dan alat-alat disebabkan oleh adanya gradien potensial tanah yang
ditimbulkan oleh arus gangguan atau arus sambaran petir dan oleh kenaikan tegangan kontak.
Dengan hanya mengurangi tahanan pengetanahan, gardu tidak dapat dianggap cukup aman,
meskipun hal ini memang perlu. Cara yang terbaik adalah dengan membuat sistem
pengetanahan sedemikian sehingga gradien potensial dan tegangan kontak seluruhnya
seragam serta nilainya kurang dari harga yang diizinkan
DAFTAR PUSTAKA
http://dunialistrik.blogspot.com
http://ichsan025104.blogspot.com