Makalah Presentasi
Makalah Presentasi
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM’
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
2
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
Klasifikasi tradisional sangat berbeda dengan sistem klasifikasi yang baru. Banyak
anggota klad gomphoid-phalloid dapat diklasifikasikan sebagai fungi gastroid. Fungi gastroid
secara tradisional termasuk ke dalam Gasteromycetes, yang saat ini dikenal sebagai kumpulan
buatan. Spora dari fungi tersebut berkembang dan matang di dalam jaringan tertutup penghasil
spora, tidak memiliki spora forsibel (statismosporik). Anggota non-gastroid dari klad
gomphoid-phalloid hanya ditemukan pada Gomphales. Fungi tersebut secara tradisional
diklasifikasikan ke dalam famili Gomphaceae dalam Aphyllophorales, dengan taksa terkait
seperti Cantharellaceae, Ganodermataceae, dan Polyporaceae.
BAB II
METODOLOGI
BAB III
Baik analisis Bayesian maupun parsimoni menunjukkan dukungan yang kuat untuk
monofila pada klad gomphoid-phalloid. Empat klad utama telah dikenali dalam
Phallomycetidae : Hysterangiales, Geastrales, Gomphales, dan Phallales. Keempat klad utama
tersebut didukung oleh 100% probabilitas posterior walaupun nilai bootstrap untuk klad-klad
tersebut bervariasi dari 59% sampai 98%.
Klad Gomphales
Klad Phallales
Morfologi tubuh buah termasuk ke dalam stinkhorns, lattice stinkhorns, dan false
truffles. Beberapa taksa false truffles juga teramati pada Clathraceae dan Lysuraceae.
Berdasarkan topologi pohon dan deskripsi taksa tersebut menunjukkan bahwa taksa tersebut
memiliki tubuh buah stinkhorn yang tertutup yang kemudian ditetapkan sebagai bentuk tubuh
7
buah yang tidak jelas. Gastrosporium merupakan anggota dari Phallales namun tidak termasuk
dalam studi tersebut dikarenakan tidak adanya sekuens gen pengkode protein. Zeller (1948)
memasukkan Gastrosporiaceae dalam Tremellogastrales, namun Tremellogaster dalam
Tremellogastraceae merupakan anggota dari Boletales. Afinitas Clathrogaster terhadap fungi
gomphoid-phalloid masih belum jelas. Sebagian besar taksa pada ordo tersebut dikarakterisasi
dengan tubuh buah dengan lapisan bergelatin dan gelatinous-mucilagous gleba, namun
Gastrosporium memiliki powdery gleba. Spora pada sebagian besar taksa berukuran kecil,
berbentuk elips dan halus tanpa ornamentasi, namun pada beberapa taksa seperti Kjeldsenia
dan Gastrosporium memiliki permukaan spora berbintil. Sebagian besar taksa dipercaya
sebagai saprofit, namun setidaknyaada satu spesies (Protubera canascens) yang dilaporkan
sebagai ektomikroriza.
Lysuraceae dilaporkan sebagai famili terpisah dari Clathraceae oleh Corda (1842)
namun sebagian besar penulis menggabungkannya dalam satu famili yang sama yaitu
Clathraceae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lysuraceae lebih dekat ke Phallaceae
dibanding dengan Clathraceae. Tubuh buah Phallaceae dikarakterisasi dengan reseptakel
tunggal tidak bercabang dan gleba melekat secara eksternal pada bagian atas reseptakel.
Morfologi tubuh buah Lysuraceae mirip dengan Clathraceae yang memiliki lapisan bergelatin
yang terbagi oleh sutura namun dibedakan oleh reseptakelnya yang lebih panjang dari lengan
yang muncul dari reseptakel. Juga gleba dari Lysuraceae berpindah ke eksterior lengan.
Spesies Clathraceae memiliki gleba hanya menempel pada bagian interior lengan.
Klad Hysterangiales
8
Klad tersebut hanya terdiri dari taksa sequestrate walaupun tubuh buah pada beberapa
taksa sesekali terbuka dan mengekspos gleba. Meskipun sebagian besar taksa memiliki gleba
gelatinous-cartilaginous spesies Mesophelliaceae memiliki gleba powdery. Sifat tersebut
menjadi alasan mengapa Mesophelliaceae diklasifikasi ke dalam Lycoperdales, bersama
dengan Lycoperdaceae dan Geastraceae. Mesophelliaceae merupakan kelompok polifiletik,
Mesophellia termasuk ke dalam Hysterangiales, namun Radiigera termasuk ke dalam
Geastrales dan Abstoma terkait dengan Lycoperdaceae. Rhopalogaster sebelumnya termasuk
ke dalam Hysterangiales, namun hasil penelitian menunjukkan genus tersebut termasuk ke
dalam Boletales.
Sebagian besar taksa pada klad Hysterangiales memiliki spora berbentuk elips yang
halus hingga sedikit berbintil. Slaah satu pengecualian teramati pada Gallaceaceae dimana
Austrogautieria memiliki spora longitudinally ridged. Dalam Phallomycetidae,
Austrogautieria dan Gautieria memiliki morfologi spora dan sequestrate yang sama, namun
analisis fiologenetik menunjukkan persamaan tersebut akibat evolusi konvergen. Beberapa
taksa pada Hysterangiaceae dan Mesophelliaceae memiliki spora yang terbungkus membran
luar yang halus hingga berkerut sedangkan taksa pada Gallaceaceae dan Phallogastraceae tidak.
Klad Geastrales
Klad tersebut terdiri dari cannonball fungi, earthstars, dan false truffles. Rekonstruksi
karakter ancestral untuk morfologi tubuh buah tidak menunjukkan pola yang jelas untuk basal
nodes dari klad Geastrales, namun rekonstruksi berdasarkan parsimoni mengindikasikan
bahwa paling tidak terdapat dua perubahan independen dari tubuh buah non-sequestrate ke
sequestrate pada nodus Radiigera. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang menyatakan tubuh
buah truffle-like merupakan bentuk turunan.
Kesimpulan
Analisis filogenetik molekular telah dilakukan pada fungi gomphoid-phalloid berdasarkan data
lima gen. Telah dibuat rekonstruksi pohon filogenetik dan dibandingkan dengan klasifikasi
sebelumnya. Berdasarkan hasil yang didapat maka dicetuskan satu sub kelas baru,
Phallomycetidae, dan dua ordo baru, Hysterangiales dan Geastrales.