Anda di halaman 1dari 12

PENGAMATAN MORFOLOGI YEAST DAN JAMUR

(Tugas Praktikum Mikrobiologi Laut)

Oleh:
Caroline Lydia Aulia
1814221034
Kelompok 4

LABORATORIUM PERIKANAN DAN KELAUTAN


PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengamatan Morfologi Yeast Dan Jamur


Tempat : Laboratorium BDI 1 Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Tanggal : 19 November 2019
Nama : Caroline Lydia Aulia
Npm : 1814221034
Prodi : Ilmu Kelautan
Jurusan : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas : Pertanian
Universitas : Universitas Lampung
Kelompok : 4 (empat)
Bandar Lampung, 26 November 2019
Mengetahui,
Asisten Dosen

Alfredo Parngoluan Ompusunggu


1714221018

Catatan Nilai
PENGAMATAN MORFOLOGI YEAST DAN JAMUR

Oleh
Caroline Lydia Aulia
1814221034

ABSTRAK

Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk
tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Telah dilakukan praktikum Pengamatan
Morfologi Yeast Dan Jamur di laboratorium Budidaya Perikanan Universitas Lampung.
Bakteri mampu beradaptasi dengan lingkungan dan dapat berasosiasi atau bersimbiosis
dengan organisme/bakteri lainnya. Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk
dapat mengetahui morfologi (Jamur dan Fernipan) dan membedakan sel yang hidup dan sel
yang mati melalui pewarnaan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dilihat bentuk
morfologi dari beberapa jamur seperti : Candida dan Aspergillus. Sampel didapat dari hasil
isolasi bakteri dari Rhizophora mucronata, Enhalus acoroides, dan Sponge. Hasil
pengamatandari pewarnaan sel menunjukan sel khamir yang mati akan bewarna biru dan sel
khamir yang hidup tidak bewarna atau transparan.

Kata kunci: Yeast, Jamur, Khamir, Hifa, Morfologi..

I. PENDAHULUAN berbentuk filamen panjang bercabang yang


seperti benang disebut hifa. Hifa akan
1.1 Latar Belakang memanjang dan menyerap makanan dari
 Jamur (fungi) banyak kita temukan permukaan substrat (tempat hidup jamur).
disekitar kita. Jamur tumbuh subur Sedangkan jamur dalam kelompok khamir
terutama di musim hujan karena jamur bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya
menyukai habitat yang lembap. Beberapa bulat atau oval (Medhy, 2013).
ahli mikologi membagi jamur menjadi dua
kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, Pengamatan morfologi sangat penting
yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan
Kebanyakan jamur masuk dalam pengamatan morfologi ini lebih penting
kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang daripada pengamatan fisiologis. Terdapat
beberapa cara atau metode pengamatan menguntungkan dibandingkan dengan
yaitu dengan pembuatan slide cultur atau jasad renik lainnya. Khamir dapat tumbuh
hanging drop. Untuk pengamatan dalam suatu substrat atau medium
morfologi dapat dilakukan pengamatan berisikan kosentrasi gula yang dapat
secara makroskopis dan mikroskopis. menghambat pertumbuhan kebanyakan
bakteri. Khamir bersifat fakultatif, artinya
1.2 Tujuan mereka dapat hidup dalam keadaan
Adapun tujuan praktikum adalah sebagai aerobik maupun anaerobik. Khamir dapat
berikut ini: berkembang biak secara aseksual dan
1. Mahasiswa dapat mengetahui seksual. Khamir sering tidak terlihat
morfologi (Jamur dan Fernipan). karena tidak kontras dengan medium
2. Mahasiswa dapat membedakan sel dimana mereka hidup. Oleh karena itu,
yang hidup dan sel yang mati perlu diadakannya pewarnaan saat
melalui pewarnaan. mengamati morfologi sel khamir agar
khamir tampak jelas saat diamati dengan
mikroskop (Jumiyati, 2012).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dinding sel khamir terdiri atas kitin. Sel
2.1 Pengertian Yeast yang masih muda dinding selnya tipis dan
Khamir atau  yeast merupakan kelompok lentur, sedangkan yang tua dinding selnya
polifiletik jamur  basidiomycota dan tebal dan kaku. Dibawah dinding sel
ascomycota yang mempunyai karakteristik terdapat membran berfsifat permiabel
yang unik dan bersifat uniseluler. Ada selektif. Tipe sel khamir adalah eukariotik.
sekitar 100 genera dan 800 spesies yeast  Untuk identifikasi dan determinasi khamir,
 yang sudah diketahui dan diperkirakan perlu dipelajari sifat-sifat morfologi dan
angka ini hanya mewakili sekitar 1% dari fisiologisnya. Sifat-sifat morfologi yang
spesies yang terdapat di alam, sisanya perlu dipelajari meliputi bentuk, struktur
tidak dapat dikultur (non-culturable). sel dan jumlah spora, cara-cara
Yeast tersebar dalam jumlah yang banyak perkembangbiakan, pembentukkan
di lingkungan akuatik seperti laut, estuaria, Psedemycellium, ordian, giant colony,
danau dan sungai (J.W. Fell, 2001). klamidospora, blastosporsa, dan
sebagainya. Sifat-sifat fisiologis meliputi
Khamir dapat lebih bertahan dalam pengujian amilasi C dan N, fermentasi
keadaan alam sekitar yang tidak karbohidrat, kemampuan mencairkan
gelatin, reduksi netral dan sebagainya saling berhubungan menjalin semacam jala
(Dwijoseputro, 2010). yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan
atas miselium vegetatif yang berfungsi
2.2 Pengertian Jamur meresap menyerap nutrient dari
Fungi (jamur) merupakan kelompok lingkungan , dan miselium fertile yang
organisme eukariotik yang membentuk berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat
dunia jamur atau regnum. Fungi tinggi maupun tingkat rendah mempunyai
umumnya  multiseluler (bersel banyak). cirri khas yaitu berupa benang tunggal atau
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme bercabang-cabang yang disebut hifa. Fungi
lainnya dalam hal cara makan, struktur dibedakan menjadi dua golongan yaitu
tubuh, pertumbuhan dan reproduksinya. kapang dan khamir. Kapang merupakan
Struktur tubuh jamur tergantung pada fungi yang berfilamen atau mempunyai
jenisnya. Tubuh jamur tersusun atas miselium, sedangkan khamir merupakan
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa fungi bersel tunggal da tidak berfilamen
merupakan pembentuk jaringan yang (Medhy, 2013).
disebut miselium. Miselium yang
menyusun jalinan-jalinan semua menjadi Baik jamur yang bersahaja maupun jamur
tubuh. Bentuk hifa menyerupai benang yang tingkat tinggi tubuhnya mempunyai
yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. ciri yang khas yaitu berupa benang tunggal
Dinding ini menyelubungi membran bercabang-cabang yang disebut miselium,
plasma dan sitoplasma. Kebanyakan hifa atau berupa kumpulan benang-benang
dibatasi oleh dinding melintang atau septa. yang padat menjadi satu. Hanya golongan
Septa umumnya mempunyai pori besar ragi (sacharomycetes) itu tubuhnya berupa
yang cukup untuk dilewati ribosom, sel-sel tunggal ciri kedua adalah jamur
mitokondria dan kadangkala inti sel yang tidak mempunyai klorofil, sehingga
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi hidupnya terpaksa heterotrof. Sifat ini
adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa menguatkan pendapat, bahwa jamur itu
sinostik. Struktur hifa sinostik dihasilkan merupakan kelanjutan bakteri di dalam
oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang evolusi (Waluyo, 2005).
tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma (Aqsha, 2013). 2.3 Morfologi Yeast & Jamur
Khamir mempunyai sel yang lebih besar
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir
benang-benang yang disebut hifa, yang yang paling kecil tidak sebesar bakteri
yang terbesar.khamir sangat beragam dalam bentuk glikogen dan protein,
ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya pencernannya berlangsung secara
dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih. ekstraseluler, dimana makanan sebelum
Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa diserap disederhanakan terlebih dahulu
ada yang memanjang atau berbentuk bola. oleh enzim ekstraseluler yang dikeluarkan
Setiap spesies mempunyai bentuk yang dari hifa jamur, memiliki keturunan yang
khas, namun sekalipun dalam biakan bersifat haploid lebih singkat, reproduksi
murni terdapat variasi yang luas dalam hal jamur uniseluler dilakukan secara aseksual
ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, dengan membentuk spora. Jamur
tergantung kepada umur dan multiseluler secara aseksual dengan cara
lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi memutuskan benang hifa ( fragmentasi ),
flagellum atau organ-organ penggerak zoospore, endospora, dan konidia.
lainnya. Tubuh atau talus suatu kapang Sedangkan secara seksual melalui
pada dasarnya terdiri dari 2 bagian peleburan inti jantan dan inti betina
miselium dan spora (sel resisten, istirahat sehingga dihasilkan spora askus  atau
atau dorman). Miselium merupakan basidium (Ita, 2013).
kumpulan beberapa filamen yang
dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5-10
μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang III. METODOLOGI
biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang
setiap hifa terdapat sitoplasma bersama 3.1 Waktu dan Tempat
(Coyne, 2009). Praktikum ini dilaksanakan di Laboratium
BDP I Fakultas Pertanian Universitas
 Ciri-ciri jamur organisme yang termasuk Lampung. Pada tanggal 19 November
dalam kelompok jamur, anggotanya 2019.
mempunyai ciri-ciri umum yaitu uniseluler
atau bersel satu atau multi seluler  3.2 Alat dan Bahan
(benang-benang halus), tubuhnya tersusun Adapun alat dan bahan digunakan pada
atas hifa (jalinan benang-benang halus), saat praktikum kolom winogradsky
eukariotik (mempunyai membran inti), sebagai berikut:
tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat 1. Biakan Murni Khamir Umur 24
heterotrof, yaitu secara saprofit, parasit Jam
dan simbiosis, dinding selnya tersusun atas 2. Biakan Murni Jamur
zat kitin, cadangan makanan tersimpan 3. Larutan Methylene Blue 0.01%
4. Larutan Mounting Medium 4. Ditutup dengan gelas penutup
Laktofenol 5. Diamati di bawah mikroskop
5. Gelas Benda
6. Gelas Penutup 3.3.2 Cara Kerja Jamur
7. Mikroskop Cahaya 1. Dibersihkan gelas benda dengan
lcohol
3.3 Cara Kerja 2. Diteteskan laktofenol di bagian
3.3.1 Cara Kerja Khamir (Yeast) tengah gelas benda
1. Dibersihkan gelas benda dengan 3. Diambil massa biakan jamur
alcohol benang menggunakan jarum
2. Diteteskan methylene blue di preparat dan diratakan di atas gelas
bagian tengah gelas benda benda
3. Diambil 1 ose suspense 4. Ditutup dengan gelas penutup
kulturkhamir menggunakan jarum 5. Diamati di bawah mikroskop
preparat dan diratakan di atas gelas
benda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 1. Hasil Pengamatan Yeast dan Jamur

Klp Tumbuhan Jamur Yeast

Lamun (Enhalus
accoroides)

2
3

Mangrove (Rhizopora
mucronata)

Sponge

4.2 Pembahasan yeast pada sampel akar lamun, dan sponge.


Pada praktikum Pengamatan Yeast dan Pertumbuhan yeast dan jamur dapat
Jamur, sampel didapat dari hasil isolasi terlihat pada 4 hari pertama.
bakteri dari Rhizophora mucronata,
Enhalus acoroides, dan Sponge. Didapat
Pada sampel jamur yang sudah disediakan Kapang merupakan fungi yang
dilihat bentuk morfologi dari beberapa morfologinya multiseluler atau kapang
jamur seperti : Candida merupakan jamur mempunyai miselium atau filament dan
dimorfik. Hal ini dikarenakan pertumbuhannya dalam bahan makanan
kemamampuannya untuk tumbuh dalam mudah sekali dilihat, yakni sperti kapas.
dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel Pertumbuhan fungi mula – mula berwarna
tunas yang akan berkembang menjadi putih, tetapi bila tidak memproduksi spora
blastospora dan menghasilkan kecambah maka akan terbentuk berbagai warna
yang akan membentuk hifa semu. tergantung dari jenis kapang. Sifat – sifat
Perbedaan bentuk ini tergantung pada kapang baik penampakan mikroskopis
faktor eksternal yang mempengaruhinya. ataupun makroskopik digunakan untuk
Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, identifikasi dan klasifikasi kapang.
lonjong atau bulat lonjong.
Morfologi dari khamir yaitu sel khamir
Aspergillus : merupakan jamur yang mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu
memiliki hifa septet dan miselium dengan panjang 1- 5 mm sampai 20 – 50
bercabang, sedangkan hifa yang muncul mm, dan lebar 1 – 10 mm. Bentuk khamir
diatas permukaan umumnya merupakan bermacam – macam yaitu bulat, oval,
hifa fertile, koloni berkelompok , silinder, ogival yaitu bukit panjang dengan
konodiofora septet atau non septat muncul salah satu ujung runcing, segitiga
dari foot cell yakni sel miselium yang melengkung (triangules), berbentuk botol,
membengkak dam berdinding tebal, bentuk apikilat atau lemon, membentuk
konidiofora membengkak menjadi psedomiselium, dan sebagainya. Sistem
vertikeel pada ujungnya,  membawa reproduksi khamir dan kapang berbeda.
stegmata dimana tumbuh konidia, Sistem reproduksi kapang berkembang
sterigmata atau fialida biasanya sederhana biak dengan berbagai cara, baik aseksual
berwarna atau tidak berwarna. dengan pembelahan, penguncupan, atau
pembentukan spora, dapat pula dengan
Perbedaan yeast dan mold yaitu yeast cara seksual peleburan nukleous dari
biasa kita kenal dengan khamir sedangkan kedua induknya. Pada pembelahan suatu
mold adalah kapang. Kapang merupakan sel membagi diri untuk membentuk dua sel
fungi yang berfilamen atau mempunyai anak yang serupa.
miselium, sedangkan khamir merupakan
fungi bersel tunggal dan tak berfilamen.
Faktor- faktor yang mempengaruhi menyerap warna biru dari larutan
pertumbuhan khamir adalah kandungan methylene blue.
nutrisi atau substrat, pH, suhu, tersedianya
oksigen dan ada tidaknya senyawa
penghambat, penyinaran lampu mikroskop
dan lain-lain. Kebanyakan khamir dapat
tumbuh pada pH 4,0-4,5. Suhu optimum
khamir yaitu 250C-350C dan suhu V. PENUTUP
maksimum yaitu 350C – 470C.
5.1 Kesimpulan
Pertumbuhan mikroba memerlukan kisaran Dari hasil pengamatan dan pembahasan
suhu tertentu. Kisaran suhu pertumbuhan didapat kesimpulan sebagai berikut:
dibagi menjadi suhu minimum, suhu Adapun kesimpulan yang didapat dari
optimum, dan suhu maksimum. Suhu praktikum ini sebagai berikut:
minimum adalah suhu terendah tetapi 1. Jamur tidak dapat hidup secara
mikroba masih dapat hidup. Suhu autotrof, melainkan harus hidup
optimum adalah suhu paling baik untuk secara heterotrof.
pertumbuhan mikroba. Suhu maksimum 2. Jamur dibagi menjadi 2 yaitu:
adalah suhu tertinggi untuk kehidupan khamir (Yeast) dan kapang (Mold).
mikroba. 3. Kapang pada fermipan terlihat
warna jamurnya biru dengan
Praktikum ini menggunakan pengecatan permukaannya putih.
sederhana yaitu menggunakan suatu cat
warna, cat warna yang digunakan adalah 5.2 Saran
methylene blue yang bertujuan untuk Saran untuk praktikum ini adalah
membedakan sel yang hidup dan sel yang praktikan harus benar – benar memahami
mati. Hasil pengamatan menunjukan sel langkah kerja dan asisten harus mengawasi
khamir yang mati akan bewarna biru dan dengan teliti agar didapat hasil praktikum
sel khamir yang hidup tidak bewarna atau yang baik dan benar.
transparan. Warna biru pada sel khamir
yang telah mati disebabkan karena sifat
semi permiabel membran dari sel khamir DAFTAR PUSTAKA
yang mati tersebut sudah tidak berfungsi
Aqsha. 2013. Brhyophyta. Yrama Widya:
lagi sehingga sel khamir yang mati
Bandung

Coyne, Mark S. Soil.1999. Microbiology:


An Exploratory Approach. USA :
Delmar Publisher.

Dwijoseputro, D. 2010. Dasar-dasar


Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.

Ita.2013. Mikrobiologi I. Penebar


Swadaya,  Jakarta

J.W. Fell. 2001. Collection and


identification of marine yeasts In
Methods in  Microbiology. Paul J
(ed.). Academic Press: New York

Jumiyati, S.H. Bintari, I. Mubarok. 2012.


Isolasi dan Identifikasi Khamir
secara Morfologi di Tanah Kebun
Wisata Pendidikan Universitas
Negeri Semarang. 

Medhy. 2013. Pengamatan Morfologi.


Jakarta : Bumi Aksar

Waluyo. 2005. Pengantar Mikrobiologi.


Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai