Anda di halaman 1dari 6

insidecourt

Pajak Internasional
atas Jasa Pelayaran
Luar Negeri dan Aspek
Pemotongan PPh
Deborah 1

S
emakin meningkatnya volume dari perusahaan pelayaran luar negeri
transaksi ekspor dan impor telah yang berdomisili di Singapura (selanjutnya
mendorong semakin ramainya jalur diistilahkan dengan Sing Ltd.). Dalam
dan frekuensi pengangkutan barang perjanjian, diketahui bahwa Sing Ltd. turut
dari dan ke luar negeri. Terkait dengan menyediakan awak kapal untuk mengurus
pengangkutan barang tersebut, kerapkali pengangkutan batubara tersebut.
telah memunculkan sengketa perpajakan,
terutama mengenai pemotongan PPh atas Sehubungan dengan remunerasi
jasa pelayaran luar negeri yang disediakan yang diperoleh Sing Ltd. telah dilakukan
oleh perusahaan pelayaran yang berdomisili pemotongan PPh Final Pasal 15 oleh
di luar negeri. Untuk itu, pada edisi Inside Pemohon Banding dengan tarif sebesar
Tax kali ini, redaksi akan mengulas kasus 2,64%. Pemotongan ini sudah dianggap
sengketa pengadilan pajak mengenai aspek tepat oleh Pemohon Banding, mengingat
perpajakan internasional atas jasa pelayaran kegiatan pemberian jasa yang dilakukan
luar negeri dan aspek pemotongan PPh- oleh Sing Ltd. di Indonesia berlangsung
nya ditinjau dari perundang-undangan dalam suatu masa yang melebihi 90 hari
Indonesia. 2 dalam jangka waktu 12 bulan. Untuk itu,
sesuai dengan Pasal 5 angka 2 huruf i
Fakta Sengketa Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) Indonesia-Singapura, Sing Ltd. telah
Sengketa pajak berawal ketika SPDN membentuk BUT di Indonesia.
Indonesia (selanjutnya diistilahkan dengan
Pemohon Banding) menggunakan jasa Namun di lain pihak, Direktorat Jenderal
pelayaran berupa pengangkutan batubara Pajak (DJP/Terbanding) berpendapat bahwa
pelaporan jasa pelayaran luar negeri yang
1 Manager, Tax Research and Training di DANNY
dilakukan oleh Pemohon Banding pada SPM
DARUSSALAM Tax Center. Memperoleh gelar Master PPh Pasal 15 tidak dilengkapi dengan Surat
in International Tax Law (LL.M Int. Tax) dari Vienna Keterangan Domisili (SKD). Untuk itu, objek
University of Economics and Business Administration,
Austria. Dengan beasiswa penuh dari DANNY
PPh Pasal 15 diperlakukan sebagai objek
DARUSSALAM Tax Center. PPh Pasal 26, kemudian atas PPh Pasal 15
2 Putusan Pengadilan Pajak Nomor: Put-37822/PP/M. yang sudah dipotong diperlakukan sebagai
XII/12/2012. Putusan daat diakses pada www.sitepp. kredit PPh Pasal 26. Pihak Terbanding
depkeu.go.id. Pembahasan dalam artikel ini terbatas
pada isi putusan yang dipublikasikan oleh Sekretariat berpendapat bahwa koreksi objek pajak
Pengadilan Pajak dalam akses internet tersebut.

52 InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013


insidecourt
Gambar 1 – Skema Transaksi

Menuju pelabuhan di
Sing Ltd. Singapura

Singapura

Indonesia
Batubara di pelabuhan
Indonesia

Pemohon Banding
Diangkut oleh kapal milik
Sing Ltd. beserta awak kapal

PPh Pasal 26 tersebut tetap harus penghasilan, tetapi pajaknya diberikan P3B dengan persyaratan administrasi
dipertahankan. pengurangan sebesar 50%. berupa SKD. Salah satu argumentasi
Terbanding dalam melakukan koreksi
Putusan Pengadilan Dalam menentukan ada atau tidak dikarenakan dalam pelaporan SPM
adanya BUT di Indonesia, Majelis PPh Pasal 15 pada Masa Pajak
Dalam putusannya, Majelis berpendapat bahwa tidak tepat hanya Januari s.d. Desember 2006,
Hakim menyebutkan bahwa dalam berpatokan pada time test yang Pemohon Banding tidak melengkapi
persidangan, Pemohon Banding telah telah melebihi 90 hari. Dikarenakan SKD. Kemudian, dalam persidangan,
menyampaikan bukti berupa SKD dalam menentukan ada tidaknya BUT Pemohon Banding menyampaikan
yang diterbitkan oleh otoritas pajak juga harus dibuktikan pula bahwa bukti berupa SKD tertanggal 9 Juni
Singapura (Inland Revenue Authority jasa yang diberikan harus melalui 2009 yang diterbitkan oleh otoritas
of Singapore/IRAS). Untuk itu, suatu perusahaan yang bukan agen perpajakan Singapura (IRAS) sebagai
ketentuan P3B Indonesia-Singapura independen sebagaimana diatur dalam respon atas permintaaan Sing Ltd.
dapat diterapkan. Pasal 5 Ayat (7) P3B Indonesia- tertanggal 12 Mei 2009. Dalam SKD
Singapura. Hal ini mengacu pula tersebut menjelaskan bahwa Sing Ltd.
Majelis berpendapat bahwa sesuai pada kebijakan yang diterbitkan oleh adalah perusahaan yang berkedudukan
dengan Pasal 2 ayat (2) KMK No. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian di Singapura dan SKD yang diberikan
417/KMK.04/1996 juncto angka 2 Perhubungan RI bahwa perusahaan untuk tujuan PPh Tahun Pajak 2006.
SE Dirjen Pajak No. SE-32/PJ.4/1996 pelayaran asing yang mengadakan
diatur bahwa besarnya PPh bagi Wajib perjanjian charter dengan perusahaan Apabila diperhatikan, terdapat jeda
Pajak perusahaan pelayaran dan/ di Indonesia harus menunjuk agennya waktu beberapa tahun sejak batas
atau penerbangan luar negeri adalah di Indonesia, sehingga pelayaran asing waktu pelaporan SPM PPh Pasal 15
sebesar 2,64% dari peredaran bruto tersebut mempunyai BUT di Indonesia sampai dengan diterbitkannya SKD
yang melakukan usaha melalui BUT di dan terdaftar sebagai Wajib Pajak. oleh IRAS. Namun, SKD tersebut
Indonesia. tetap dipertimbangkan oleh Majelis
Komentar Hakim sebagai bukti yang valid,
Kemudian, sesuai dengan Pasal sehingga Sing Ltd. tetap berhak untuk
8 ayat (2) P3B Indonesia-Singapura Dengan mengacu putusan mengaplikasikan ketentuan P3B
diatur bahwa penghasilan yang pengadilan tersebut di atas terdapat Indonesia-Singapura.
diperoleh perusahaan pelayaran luar beberapa hal yang menarik untuk
negeri dari operasi pelayaran jalur disoroti. Ketentuan P3B merupakan suatu
internasional, hak pemajakannya perangkat hukum yang berlaku khusus
diberikan kepada negara sumber Pertama, mengenai penerapan (lex-specialis). Hal ini sebagaimana

InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013 53


insidecourt

diamanatkan dalam Penjelasan Pasal perjanjian sehingga berhak untuk Hal ini sejalan dengan prinsip
32A Undang-undang No. 36 Tahun menerapkan dan menikmati fasilitas efektifitas (effectiveness principle)4 dan
2008 tentang Pajak Penghasilan (UU P3B, dapat dibuktikan oleh Wajib prinsip proporsional (proportionality
PPh). Berdasarkan prinsip “lex specialis Pajak (proven by taxpayer) melalui principle)5 bahwa dalam melakukan
derogat legi generali”, kedudukan P3B SKD. Namun di lain pihak, pihak verifikasi atas status subjek pajak
berada di atas ketentuan perpajakan otoritas perpajakan juga dapat yang berhak mengaplikasikan P3B,
domestik. Artinya, ketika terjadi membuktikan hal tersebut (proven by perlu terjadi keseimbangan antara
konflik antara ketentuan P3B dengan tax authorities) sebagaimana dalam pembuktian yang dilakukan oleh Wajib
ketentuan perpajakan domestik, maka Pasal 26 P3B antara Pemerintah Pajak (melalui SKD) dan pembuktian
ketentuan P3B yang lebih diutamakan. Indonesia dengan Singapura, terdapat yang dilakukan oleh otoritas perpajakan
ketentuan mengenai pertukaran (melalui mekanisme pertukaran
Selanjutnya, apabila ditinjau dari informasi (exchange of information) informasi).
bunyi ketentuan Pasal 1 P3B Indonesia- yang dapat digunakan untuk mencegah
Singapura menyebutkan bahwa: “This penghindaran pajak berganda, Untuk itu, pendapat Majelis
Agreement shall apply to persons pencegahan pengelakan pajak, dan Hakim yang mempertimbangkan SKD
who are residents of one or both of penyalahgunaan P3B oleh pihak-pihak yang diterbitkan oleh IRAS walaupun
the Contracting States.” Adapun yang yang tidak berhak. melampaui jangka waktu penyampaian
masuk ke dalam pengertian persons SPM PPh Pasal 15, telah sesuai dengan
tersebut diatur dalam Pasal 3 Ayat Dengan adanya fasilitas pertukaran penerapan perjanjian sebagaimana
(1) P3B yaitu meliputi: (i) individual; informasi yang disediakan oleh P3B tertuang dalam P3B Indonesia-
(ii) company; dan (iii) any other body tersebut, menunjukkan bahwa: Singapura.
of persons. Sedangkan pengertian ƒ SKD bukanlah satu-satunya
residents mengacu pada SPDN yang cara yang dapat membuktikan Kedua, mengenai kategorisasi
dikenakan pajak (liable to tax) atas bahwa subjek pajak berhak untuk penghasilan dan penentuan hak
basis worldwide income, atau dengan menerapkan dan menikmati
kata lain yang terkena dampak pajak fasilitas P3B;
berganda. Dengan demikian, yang Perpajakan, ed. John Hutagaol, Darussalam,
ƒ SKD hanya dapat memberikan Danny Septriadi (Jakarta: Salemba Empat, 2007),
berhak menerapkan P3B Indonesia- “indikasi” apakah SPDN negara 107-108.
Singapura adalah berupa individual, mitra perjanjian berhak untuk 4 Lihat Michael Lang, “Procedural Conditions for
company atau any other body of mendapatkan fasilitas P3B dan the implementation of Tax Treaty obligations
persons yang terkena dampak pajak bukan sebagai suatu “kondisi” atau
under Domestic Law,” Intertax 35, (2007): 146-
151 dan Michael Lang, “Procedural Conditions
berganda. syarat untuk dapat menerapkan for the Implementation of Tax Treaty Obligations
perjanjian.3 Under Domestic Law,” dalam Courts and Tax
Treaty Law, ed. Guglielmo Maisto (Amsterdam:
Lebih lanjut lagi, untuk IBFD Publications, 2007), 399.
menentukkan apakah subjek pajak 3 Argumentasi dapat dilihat dalam Darussalam 5 Lihat Raffaele Russo, “Administrative Aspects
merupakan SPDN dari salah satu dan Danny Septriadi, “Kedudukan Surat of the Application of Tax Treaties,” Bulletin For
atau kedua negara yang mengadakan Keterangan Domisili dalam Menentukan Hak International Taxation, (Oktober 2009): 482 –
Mendapatkan Fasilitas P3B,” dalam Kapita Selekta 488.

54 InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013


insidecourt
Gambar 2 – Tarif Pemotongan PPh

Melalui BUT Tidak Melalui BUT

Tarif PPh secara umum: Tarif PPh Pasal 26:

Pasal 17: Besarnya Pemotongan = 20%


30% x 100% = 30% (1)
+/+ Pasal 26(4) atas BPT:
20% x (100%-30%) = 14% (2)
Bersifat FINAL
Total tarif [(1) + (2)] = 44%

Tarif PPh Khusus Pasal 15:

Norma Penghasilan Netto = 6%


Tarif Efektif = 6% x 44%
= 2,64%

Bersifat FINAL

pemajakan. Pada dasarnya, Majelis Secara umum, penghasilan yang akan digunakan (tarif PPh Pasal 15
Hakim menyetujui bahwa kategori diterima atau diperoleh Wajib Pajak atau Pasal 26), harus menentukan
penghasilan yang diterima atau Luar Negeri yang tidak memiliki BUT kembali apakah terdapat BUT Sing
diperoleh Sing Ltd. masuk ke dalam di Indonesia, dipotong PPh Pasal Ltd. di Indonesia atau tidak, yang
jenis penghasilan international 26 sebesar 20% dari jumah bruto ketentuannya mengacu pada Pasal 5
shipping. Adapun ketentuan yang oleh pihak yang wajib membayarkan. P3B Indonesia-Singapura.
mengatur mengenai pembagian hak Namun, ketentuan mengenai
pemajakan antara negara domisili dan pemotongan pajak atas penghasilan Padahal sebagaimana diketahui,
negara sumber, jatuh pada Pasal 8 yang diterima oleh perusahaan persyaratan atau tes mengenai adanya
P3B Indonesia-Singapura. pelayaran diatur secara khusus dalam BUT yang harus dipenuhi, sebelum
ketentuan-ketentuan Pasal 15 UU PPh Indonesia selaku Negara Sumber
Menurut pasal tersebut diatur juncto KMK No. 417/KMK.04/1996 Penghasilan dapat mengenakan pajak,
bahwa Indonesia selaku negara juncto SE DJP No. SE-32/PJ.4/1996. adalah untuk jenis penghasilan berupa
sumber penghasilan (source state) Dalam ketentuan tersebut diatur hal- “business profit” (Pasal 7 Ayat (1)
memiliki hak pemajakan (has the hal sebagai berikut (lihat Gambar 2): P3B Indonesia-Singapura). Sedangkan
right to tax) atas penghasilan yang ƒ Wajib Pajak perusahaan pelayaran untuk jenis penghasilan berupa
dibayarkan Pemohon Banding kepada yang bertempat kedudukan di international shipping, Indonesia
Sing Ltd. Akan tetapi, besarnya tarif luar negeri yang melakukan selaku negara sumber penghasilan
pemotongan PPh yang akan dikenakan usaha melalui BUT di Indonesia, memiliki hak pemajakan terlepas dari
oleh Indonesia, dikurangi dengan 50%. dikenakan pemotongan PPh Final apakah Sing Ltd. memiliki BUT di
Pasal 15 dengan tarif 2,64% dari Indonesia atau tidak.
peredaran bruto; sedangkan
“The expression ‘permanent
Tarif Pemotongan Pajak = Tarif Indonesia x 50% ƒ Wajib Pajak establishment’ has been used
perusahaan pelayaran yang in relation to a ‘business of an
bertempat kedudukan di luar enterprise’ taxable under Art. 7.
negeri yang melakukan usaha It has not been used in relation
Setelah Indonesia berhak tidak melalui BUT di Indonesia,
WR SURÀWV IURP RSHUDWLRQ RI VKLS
memajaki, pertanyaan selanjutnya maka penghasilannya tersebut
dikenakan PPh Pasal 26 dengan RU DLUFUDIW LQ LQWHUQDWLRQDO WUDIÀF
adalah tarif pemotongan PPh manakah
tarif 20% dari jumlah bruto. covered under Art. 8.”6
yang akan digunakan. Dalam hal ini
apakah ketentuan tarif PPh Pasal 26
atau PPh Pasal 15. Untuk itu, dalam menentukan 6 Rajesh Kadakia dan Nilesh Modi, The Law and
tarif pemotongan PPh mana yang Practice of Tax Treaties (New Delhi: Wolters
Kluwer, 2008), 179.

InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013 55


insidecourt
Gambar 3 – Tipe-tipe BUT Menurut P3B Indonesia-Singapura

Tipe-tipe BUT

Fixed Place Service PE Installation Agency PE Insurance


PE PE PE

An office is a Service through Construction, Collects


fixed place employee or other installation or premiums or
personnel assembly project insures risks

PE if through
PE if services
PE if lasts greater a person who
rendered more
that 6 months is dependent
than 90 days
agent

Prepara- Dependent Independent


Income
tory and Agent Agent
generating
auxiliary
activities
activities
PE if certain
NO PE
conditions are
NO PE PE satisfied

Ketiga, dalam pertimbangannya shipping yang disediakan oleh Sing Ltd. jasa yang dilakukan Sing Ltd. akan
Majelis Hakim menyebutkan bahwa kepada Pemohon Banding terdapat membentuk BUT di Indonesia,
tidak tepat ketika pengujian BUT hanya beberapa kemungkinan tipe BUT yang sepanjang: (i) pemberian jasa melalui
berpedoman kepada pengujian time akan terbentuk yaitu sebagaimana para karyawan Sing Ltd. atau pihak
test yang telah melebihi jangka waktu dapat dilihat pada Gambar 4. lainnya (other personnel) yang
90 hari. Majelis berpendapat bahwa dipekerjakan oleh Sing Ltd. dilakukan
ada tidaknya BUT juga harus dibuktikan Kemungkinan pertama, di Indonesia; (ii) melebihi jangka
pula bahwa jasa yang diberikan harus berdasarkan Pasal 5 Ayat (2) Huruf waktu 90 hari dalam periode 12
melalui suatu perusahaan yang bukan ‘a’ s.d. ‘g’ P3B Indonesia-Singapura bulan. Ketika Pemohon Banding telah
agen independen. Hal ini sebagai memberikan 7 positive list7 atas membuktikan bahwa memang benar
konsekuensi logis dari peraturan yang “place” atau “tempat” yang dapat para awak kapal Sing Ltd. berada di
dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan dikategorikan sebagai BUT. Akan Indonesia melebihi 90 hari dalam 12
Laut di mana perusahaan pelayaran tetapi, Sing Ltd. tidak memiliki BUT bulan, maka cukup menjadi bukti yang
asing yang mengadakan perjanjian tipe fixed place di Indonesia. valid bahwa Sing Ltd. telah memiliki
charter dengan perusahaan di BUT di Indonesia.
Indonesia harus menunjuk agennya di Kemungkinan kedua, BUT
Indonesia. sehubungan dengan pemberian jasa Kemungkinan ketiga, BUT tipe
(service PE) diatur dalam Pasal 5 Ayat keagenan (Agency PE). Pengujian atau
Menurut Pasal 5 P3B Indonesia- (2) Huruf ‘i’ P3B Indonesia-Singapura. tes BUT tipe keagenan seharusnya
Singapura, BUT dapat terbentuk Menurut pasal tersebut, pemberian tidak perlu lagi dilakukan mengingat
berdasarkan tipe-tipe sebagaimana hal-hal sebagai berikut:
dapat dilihat pada Gambar 3. 7 (1) A place of management; (2) a branch; (3) an ƒ Yang penting untuk digarisbawahi
office; (4) a factory; (5) a workshop; (6) a farm or
plantation; (7) a mine, an oil or gas well, a quarry
adalah persyaratan mengenai
Terkait dengan jasa international or other place of extraction of natural resources. pengujian suatu BUT merupakan

56 InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013


insidecourt
Gambar 4 – Kemungkinan Tipe BUT yang Terbentuk

1 Fixed Place PE

Sing Ltd.

2 Service PE Agency PE 3

suatu batasan minimum (bukan mengenai penunjukkan agen bagi yang ketentuannya mengacu pada
akumulasi) yang harus dipenuhi, perusahaan pelayaran asing, Pasal 5 P3B yang berlaku. Padahal
sebelum Negara Sumber tidak ditujukan untuk tujuan sebagaimana diketahui, persyaratan
Penghasilan dapat mengenakan perpajakan. atau tes mengenai adanya BUT
pajak. Hal ini seperti juga adalah untuk jenis penghasilan berupa
ƒ Selanjutnya, ketika Pemohon
diungkapkan oleh Brian J. Arnold
Banding sudah membuktikan “business profit”.
sebagai berikut:
adanya BUT Sing Ltd. di Indonesia,
“The requirement for a PE is a tidak relevan lagi bagi Pemohon Dalam praktiknya, pengujian
minimum threshold that must be Banding membuktikan bahwa agen BUT atas transaksi pemberian jasa
satisfied before a country can tax yang ditunjuk oleh Sing Ltd. bersifat pelayaran internasional yang dilakukan
residents of other treaty countries dependend. Mengingat beban oleh SPLN ini kerapkali menimbulkan
on their business profits derived pembuktian untuk memverifikasi
sengketa perpajakan, mengingat Wajib
eksistensi BUT adalah berada pada
from the country…”8 Pajak diwajibkan untuk membuktikan
pihak otoritas perpajakan.
bahwa jasa yang diberikan harus
Untuk itu, ketika Sing Ltd. telah “The burden of proof is upon the melalui suatu perusahaan yang
membentuk BUT di Indonesia Revenue to prove the existence
menurut tipe keagenan, maka tidak bukan agen independen, sebagai
of a PE and it cannot ask the konsekuensi logis dari perundang-
relevan lagi melakukan pengujian
BUT tipe keagenan. taxpayer to prove that a PE did undangan kelautan yang menyebutkan
not exist.” 10 bahwa perusahaan pelayaran asing
ƒ Diterbitkannya peraturan yang mengadakan perjanjian charter
perundang-undangan yang Dari penjelasan tersebut di atas dengan perusahaan di Indonesia
mensyaratkan perusahaan dapat disimpulkan bahwa atas
pelayaran asing harus menunjuk harus menunjuk agennya di Indonesia.
penghasilan international shipping Padahal dalam menentukan tipe BUT
agennya di Indonesia sehubungan
dengan perjanjian charter yang yang diperoleh perusahaan pelayaran mana yang terpenuhi adalah dengan
dilakukan dengan perusahaan yang berdomisili di luar negeri, memperhatikan dengan seksama
di Indonesia, tujuannya adalah Indonesia selaku negara Sumber substansi dari transaksi itu sendiri. IT
untuk mewujudkan Wawasan Penghasilan memiliki hak pemajakan
Nusantara serta memantapkan terlepas dari apakah perusahaan
ketahanan nasional untuk pelayaran tersebut memiliki BUT di
mendukung pertumbuhan ekonomi, Indonesia atau tidak. Namun, dalam
pengembangan wilayah, dan menentukan tarif pemotongan PPh
memperkukuh kedaulatan negara.9 mana yang akan digunakan (tarif
Dengan kata lain, pengaturan PPh Pasal 15 atau Pasal 26), harus
menentukan kembali apakah terdapat
8 Brian J Arnold, “Threshold Requirements for
Taxing Business Profits under Tax Treaties,”
terdapat BUT di Indonesia atau tidak,
Bulletin Tax Treaty Monitor, (Oktober 2009): 476.
9 Dapat dilihat dalam konsideran menimbang 10 Rajesh Kadakia dan Nilesh Modi, The Law and
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Practice of Tax Treaties (New Delhi: Wolters
Pelayaran. Kluwer, 2008), 179.

InsideTax | Edisi 17 | September-Oktober 2013 57

Anda mungkin juga menyukai