Anda di halaman 1dari 3

PIHAK YG

NO OBJEK PAJAK PEMOTONG TARIF DPP SIFAT SAAT PEMOTONGAN MEKANISME


DIPOTONG
1 Penghasilan dari Pihak yang Wajib Pajak LN UMUM FINAL Pada saat pembayaran *KMK Nomor
Kantor melakukan yang atau terutangnya 634/KMK.04/1994
Perwakilan pembayaran mempunyai imbalan atau nilai *KEP-667/PJ/2001
Dagang Asing atas kantor pengganti. *SE-02/PJ.3/2008
penyerahan perwakilan 0,44%
barang dari dagang di Disetor sendiri paling
Wajib Pajak LN Indonesia. lambat tanggal 15 bulan
Nilai Ekspor
yang berikutnya.
Bruto
mempunyai Dilaporkan paling lambat
Kantor Sesuai tanggal 20 bulan
Perwakilan Tarif BPT berikutnya.
Dagang di (Mitra Tax KAP : 411128
Indonesia. Treaty) KJS : 413

2 Penghasilan dari Pihak yang Wajib Pajak 22% x 7% Imbalan Jasa; FINAL Pada saat pembayaran *KMK Nomor
Wajib Pajak melakukan yang melakukan Biaya atau terutangnya 543/KMK.03/2002
yang melakukan pembayaran kegiatan usaha Pembuatan/ imbalan atau nilai
kegiatan usaha atas jasa maklon Perakitan pengganti. Disetor sendiri paling
jasa maklon penyerahan (Contract tidak lambat tanggal 15 bulan
(Contract barang kegiatan Manufacturing) termasuk berikutnya.
Manufacturing) usaha jasa Internasional di biaya bahan Dilaporkan paling lambat
Internasional maklon bidang produksi baku (direct tanggal 20 bulan
dibidang (Contract mainan anak- materials) berikutnya
produksi mainan Manufacturing) anak. KAP : 411128
anak-anak Internasional di KJS : 499
bidang produksi
mainan anak-
anak.

3 Perusahaan  pihak yang  Perusahaan 2,64% Peredaran FINAL  Pemotongan PPh *KMK-417/
Pelayaran dan membayar / Pelayaran dan Bruto Pasal 15 atas KMK.04/1996
Penerbangan men-charter Penerbangan penghasilan *SE 32/PJ.4/1996
Luar Negeri Luar Negeri berdasarkan
(yang  Perusahaan (yang perjanjian charter Disetor oleh pemotong
melakukan Pelayaran melakukan dilakukan pada saat paling lambat tgl 10
usaha di dan usaha di pembayaran atau bulan berikutnya.
Indonesia Penerbangan Indonesia saat terutangnya
melalui BUT) Luar Negeri melalui BUT) imbalan atau nilai Disetor sendiri paling
(yang pengganti. lambat tgl 15 bulan
melakukan  pihak yang berikutnya.
usaha di membayar  Dalam hal
Indonesia /men-charter penghasilan Setor menggunakan SSP,
melalui BUT) diperoleh selain dengan:
berdasarkan KAP: 411128
perjanjian charter, KJS: 411
PPh Pasal 15 Dilaporkan dalam SPT
terutang pada saat Masa PPh Pasal 15,
diterima atau dilaporkan paling lambat
diperolehnya tgl 20 bulan berikutnya.
penghasilan.

4 Charter Pencharter yang Perusahaan 1,8% Peredaran TIDAK Pemotongan PPh Pasal *KMK-475/
Penerbangan merupakan penerbangan Bruto yang FINAL 15 atas penghasilan KMK.04/1996
Dalam Negeri Badan yang bertempat diterima berdasarkan perjanjian *SE-35/PJ.4/1996
pemerintah, kedudukan di berdasarkan charter dilakukan pada
Subjek Pajak Indonesia perjanjian saat pembayaran atau Disetor oleh pemotong
Badan Dalam charter saat terutangnya paling lambat tgl 10
Negeri, imbalan atau nilai bulan berikutnya.
Penyelenggara pengganti
Kegiatan, Disetor sendiri paling
BUT,atau lambat tgl 15 bulan
Perwakilan berikutnya.
Perusahaan Setor menggunakan SSP,
Luar Negeri dengan:
Lainnya KAP: 411129
KJS: 101
Dilaporkan dalam SPT
Masa PPh Pasal 15,
dilaporkan paling lambat
tgl 20 bulan berikutnya.

5 Perusahaan Wajib Pajak Wajib Pajak 1,2% Peredaran FINAL Pemotongan PPh Pasal *KMK-416/
Pelayaran Dalam perusahaan Perusahaan Bruto 15 atas penghasilan KMK.04/1996
Negeri pelayaran Pelayaran dalam berdasarkan perjanjian *SE-29/PJ.4/1996
dalam negeri, negeri charter dilakukan pada
Subjek Pajak saat pembayaran atau Disetor oleh pemotong
Badan Dalam saat terutangnya paling lambat tgl 10
Negeri, imbalan atau nilai bulan berikutnya.
Penyelenggara pengganti
Kegiatan, BUT, Disetor sendiri paling
atau Perwakilan lambat tgl 15 bulan
Perusahaan berikutnya.
Luar Negeri
Lainnya Setor menggunakan SSP,
dengan:
KAP: 411128
KJS: 410
Dilaporkan dalam SPT
Masa PPh Pasal 15,
dilaporkan paling lambat
tgl 20 bulan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai