PROPOSAL Bermain Mewarnai Gambar
PROPOSAL Bermain Mewarnai Gambar
anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih,
dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami
anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit.
Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan
dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah
usia toddler (1-3 tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada
usia toddler dapat memainkan sesuatu dengan tangannya serta senang bermain
1
dengan warna, oleh karena itu bermain dengan mewarnai gambar menjadi
kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi salah
satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil
1.2 TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
b. TUJUAN KHUSUS
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan
membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang
hasil akhir.
sendiri.
3
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan
mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah
atau ibu.
1. Solitary play
4
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa
balita Toddler.
2. Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-
masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang
balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan
5
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah
bermain peran.
terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya.
6
1. Tahap Pertumbuhan
Perhitungan berat badan : Umur (tahun) x 2 – 8 : 2
Perhitungan panjang badan : Umur 1 tahun : 75 cm
: Umur 2 – 3 tahun = Umur (tahun) x 6 - 77
2. Tahap Perkembangan
a. Perkembangan Psikoseksual menurut Sigmeun Freud :
Fase anal (1 – 3 tahun) : daerah anal aktifitas, pengeluaran tinja
anak sangat terbatas, bermain sendiri, belum bisa bermain dengan anak
lain.
tua terlalu melindungi, menuntut harapan terlalu tinggi maka anak akan
7
Perkembangan anak: berjalan mundur 5 langkah, mencoret-
tangga.
Stimulasi dini: melatih anak berdiri dengan satu kaki,
anak lebih bebas, spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih
mainan maupun dalam aktivitas bermiannya. Anak mempunyai rasa ingin tahu
dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan menimbulkan
perlukaan.
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler adalah
“sollitary play dan parallel play”. Pada anak usia 1 sampai 2 tahun lebih jelas
sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun, anak mulai dapat
belum begitu lancer. Jenis alat permainan yang tepat diberikan adalah boneka,
8
pasir, tanah liat dan lilin warna-warni yang dapat dibentuk benda macam-
macam.
yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau
dirawat
B. PRINSIP
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orangtua
C. UPAYA PERAWATAN DALAM PELAKSANAAN BERMAIN
1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus
D. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
E. PELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEH
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan
keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain
2.11 BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
a. Definisi
b. Manfaat
9
1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan
play”).
2) Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat
10
SATUAN ACARA KEGIATAN
TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
SASARAN
1. Anak usia toddler (1-3 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang Hematologi BONA II
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi
MEDIA
1. Crayon
2. Tissue
3. Karpet
4. Kertas bergambar
5. Lembar penilaian
SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Fasilitator
: Peserta
: Observer
SRATEGI PELAKSAAN
bermain
4. Kontrak waktu anak dan orang tua
2. 20 menit Pelaksanaan :
anak Bertanya
2. Memberikan kesempatan kepada
Antusias saat
anak untuk bertanya jika belum jelas
3. Membagikan kertas bergambar dan menerima
crayon peralatan
4. Fasilitator mendampingi anak dan Memulai untuk
sampai selesai
3. 10 menit Evaluasi :
peserta
4. 5 menit Terminasi:
12
1. Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
Gembira
kepada seluruh anak yang telah Mendengarkan
KRITERIA EVALUASI
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 6 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang hematologi BONA lantai 2.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
PENGORGANISASIAN
TUGAS MASING-MASING
13
PERKIRAAN HAMBATAN :
1. Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di
jadwalkan)
2. Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
ANTISIPASI HAMBATAN/MASALAH
program terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada :
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition.