Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK BARU DALAM PERSPEKTIF KE

DEPAN (LOMBOK NEW AIRPORT’S BEYOND)


BAB 1
PENDAHULUAN
A. SEKILAS TENTANG LOMBOK
Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa) adalah sebuah
pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok
dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang
lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang
lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108
dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota
Mataram. Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang
masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa
penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi
4 kabupaten dan 1 kotamadya:
1. Kotamadya Mataram
2. Kabupaten Lombok Barat
3. Kabupaten Lombok Tengah
4. Kabupaten Lombok Timur
5. Kabupaten Lombok Utara (baru-baru ini)
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah
timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang
dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini
adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya
maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya
mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di
Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997
kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh
pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang
dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain
jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.
Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok
(terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam
percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam
empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan
tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok
(sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di
Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang
menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
B. LATAR BELAKANG
Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an
mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang
melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya,
potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-
etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran
kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa
lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun
2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.
Destinasi objek pariwisata

1. Pantai Senggigi
2. Cakranegara
3. Gili Air
4. Gili Meno
5. Gili Trawangan
6. Gunung Rinjani
7. Pantai Kuta, Lombok
8. Sentanu
9. Tetebatu
10. Air Terjun Sendang Gile
11. Gili Nangu
12. Gili Sundak
13. Gili Tangkong
14. Hutan Monyet Pusuk
15. Taman Narmada
16. Taman Mayura

Oleh karena itu pemerintah perlu membangun suatu sarana perhubungan. Sektor
ini merupakan penunjang pengembangan ekonomi dan perdagangan di dalam maupun ke
luar negeri. Secara umum, Nusa Tenggara Barat masih memerlukan pembangunan
berbagai sarana perhubungan yang lebih memadai guna tercapainya pelayanan publik
yang optimal serta membuka akses daerah terpencil agar tidak terisolir.
Sarana yang dirasa penting tersebut misalnya Bandara Udara Internasional,
pelabuhan samudra, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan perikanan, jalan, jembatan dan
berbagai sarana prasarana transportasi pedesaan, khususnya di kawasan-kawasan
potensial.Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berbenah
meningkatkan pelayanan publik. Demi kelancaran transportasi serta kenyamanan publik
sebagai penggunanya, pembukaan jalur dan fasilitas baru transportasi, laut, darat, dan
udara, terus dilakukan.
Motivasinya, pelayanan prima kepada masyarakat merupakan salah satu
kewajiban pemerintah untuk meminimalisir atau menghilangkan samasekali keluhan-
keluhan. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat menyebabkan
makin meningkat pula arus kunjungan orang ke daerah ini. Oleh karenanya, kesiapan
Pemerintah Daerah Provinsi NTB untuk memberikan pelayanan terbaik di sektor
transportasi ini memiliki peran penting dan strategis sebagai urat nadi kehidupan politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan-keamanan
Dinas Perhubungan Provinsi NTB terus melakukan terobosan untuk membuka
akses transportasi dari dan ke NTB demi kemudahan masyarakat memenuhi tuntunan
kebutuhan hidupnya dewasa ini. Terobosan yang telah dilakukan antara lain, memberikan
subsidi kepada perusahaan angkutan udara dengan membuka jalur penerbangan langsung
rute dalam wilayah NTB. Sebelumnya, hubungan langsung melalui udara dari Bima dan
Sumbawa ke Mataram serta sebaliknya, tidak ada.
Kini berdasarkan pemikiran untuk memenuhi kebutuhan, kelancaran, dan
kenyamanan masyarakat, subsidi diberikan, katanya. Tiga kali dalam seminggu akses
langsung dari dan ke Bima dan Sumbawa-Mataram kini lancar. Untuk angkutan laut
subsidi perintis juga diberikan terhadap pelayaran Bima-Calabai-Kempo-Badas-Labuhan
Lombok. Rute perintis yang dinyubsidi ini, tentu saja diberikan kepada daerah-daerah
yang pelayanannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Begitu juga dengan pembangunan Dermaga 2 Pelabuhan Lembar yang sudah mencapai
tahap III, yang rencananya, tahun depan akan rampung dan segera dapat dioperasionalkan
demi kelancaran transportasi laut yang menghubungkan NTB dengan daerah-daerah
lainnya. Dermaga 2 Pelabuhan Kayangan Lombok Timur yang sudah beroperasi turut
melancarkan penyeberangan dari Pulau Sumbawa menuju Pulau Lombok dan sebaliknya.
Terobosan terbesar yang dilakukan dalam bidang transportasi adalah
pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) yang berlokasi di Tanak Awu
Lombok Tengah. Tahun 2007, merupakan tonggak dimulainya pembangunan bandara
yang menghabiskan lahan 538,8 hektar ini. Bandara Internasional Lombok diperkirakan
akan rampung dikerjakan tahun 2013. Kepastian ini, tambahnya, diberikan pihak
Angkasa Pura I sebagai penyandang dana maksimal dalam kegiatan pembangunan BIL
dan tahun 2010 nanti penerbangan perdana akan dilakukan
Bandara Internasional Lombok dibangun untuk membuka akses seluas-luasnya
bagi perkembangan ekonomi dan pembangunan Nusa Tenggara Barat. Bandara
Selaparang yang ada di Mataram sekarang, hanya memiliki runway 2100 m dan sangat
tidak aman bagi penerbangan, baik untuk landing maupun take off. Keberadaan BIL ini
nantinya, akan mempercepat pengembangan mobilitas kegiatan timur barat Pulau
Lombok serta memungkinkan membuka rute penerbangan domestik maupun luar negeri
yang lebih banyak.Potensi sumber daya Nusa Tenggara Barat seperti pariwisata,
perikanan, industri, peternakan akan berkembang dengan cepat. Pembangunan BIL juga
akan dapat memberikan stimulan terhadap pertumbuhan bandara di Pulau Sumbawa,
yang nantinya akan dapat menjadi pengumpan utama Bandara Internasional Lombok.
BAB 2
BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK BARU
A. PROFIL

Bandara Internasional Lombok Baru (BIL) teretakdi Desa Tanaq Awu,


Kecamatan Pujut, berbatasan dengan Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. Dimana
Lombok pusatnya di Praya. Jika ditinjau dari Praya maka daerah pembangunannya
terletak di daerah bagian selatan Praya. Beberapa orang menyebutnya Lombok Selatan
meskipun Lombok Selatan bukan kabupaten yang baru seperti Kabupaten Lombok utara
yang belum lama ini terbentuk. Luasnya sekitar 538,8 Ha berada ditengah persawahan
yang terhampar luas dan hijau. Sebelah utaranya terdapat sebuah waduk yang dikenal
dengan Bendungan Batujai, dimana waduk ini sangat berperan sebagai penyalur air untuk
kegiatan pembangunan BIL ini.
Kapasitasnya bisa menampung sekitar 1,5 juta penumpang. Beberapa referensi
lain mengatakan 2 juta. Untuk pembangunan BIL ini tentunya akan membutuhkan biaya
yang sangat banyak. Sumber Dananya :
a. PT. (PERSERO) Angkasa Pura.I Rp. 515 M
b. Pemerintah Daerah NTB - Rp. 110 M
c. Tiga bank BUMN siap berminat membiayai pembangunan bandara Internasional
Lombok Baru pengganti bandara Selaparang, di Nusa Tenggara Barat yang telah di
tender proyek konstruksinya. Ke-3 bank tersebut telah menyatakan berminat ikut
dalam pembiayaan bandara Internasional itu, tiga bank BUMN itu adalah Bank
mandiri, BNI dan BRI.
d. Pemda Lombok Tengah Rp. 40 M
B. DASAR PEMBANGUNAN
Bandar Internasional Lombok Baru tentu saja tidak serta merta dibangun karena melihat
perkembangan wisata saat ini tetapi karena berbagai dasar dan pertimbangan, seperti
berikut:
1. Keputusan pemerintah
Keputusan pemerintah untuk segera membangun bandar udara internasional
Lombok. Sebelumnya, penarikan secara paksa petani yang menduduki areal tanah yang
bakal menjadi lokasi pembangunan Bandar Udara (Bandara) Lombok Baru di Penujak,
Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berakhir dengan bentrokan. Puluhan
petani menderita luka-luka terkena tembakan termasuk dua anggota polisi luka terkena
anak panah.
Bentrokan tersebut terjadi Minggu (18/9) sekitar pukul 10.00 Wita di saat aparat
kepolisian menarik secara paksa petani yang menduduki lokasi tanah yang sudah
dibebaskan untuk pembangunan bandara tersebut. Hingga kini situasi di lokasi tanah
bandara itu masih tegang. Salah seorang aktivis LSM Serikat Tani (Serta) NTB,
Hermanyang ikut aksi damai di depan Mapolda NTB menyatakan sedikitnya 27 petani
luka-luka akibat bentrokan dengan aparat kepolisian tersebut.
Penarikan secara paksa itu dilakukan menyusul dicabutnya izin Kapolri untuk
pertemuan perkumpulan petani internasional yang berlangsung di lokasi tanah bandara.
Para petani tersebut merasa sudah mendapat izin dari Kapolri untuk melakukan
pertemuan di lokasi tersebut.Sementara 11 anggota Perkumpulan Petani Internasional
bersama puluhan petani lainnya asal Penujak Lombok Tengah yang tergabung dalam
Serikat Tani (Serta) kini menggelar aksi damai di depan Mapolda NTB. Mereka
menuntut agar aparat kepolisian di lokasi tanah bandara itu segera ditarik. Akibat
bentrokan fisik tersebut sedikitnya delapan petani ditahan untuk diperiksa lebih lanjut.
Inti dari unjuk rasa yang telah dilakukan berkali-kali adalah karena tanah mereka
dihargakan sangat murah. Tetapi jika kita lihat, tanah-tanah ini mulai dibeli sekitar tahun
1994. Sementara kita tahu harga tanah pada waktu dibandingkan sekarang jauh lebih
murah karena nilai tukar Rupiah pada waktu itu sangat kuat. Sehingga semua barang
murah termasuk harga tanah. Sementara mereka berunjuk rasa pada tahun 2006 sehingga
jika dibandingkan dengan harga tanah tahun 1994 maka pasti akan jauh berbeda.
Meskipun ditentang banyak pihak, khususnya kaum petani, DPR menyetujui
rencana pembangunan bandara internasional di Penunjak, Lombok Tengah, NTB. DPR
melihat hal itu justru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB.
2. Keberadaan bandara yang dapat didarati pesawat berbadan lebar dapat memacu
pertumbuhan ekonomi NTB.
Bandara itu hanya mampu didarati maksimal pesawat Boeing 737 atau sejenisnya.
Oleh karena lokasinya berada di tengah kota dan di sekitarnya adalah pemukiman
penduduk, membuat Bandara Selaparang sulit untuk dikembangkan. Akan terlalu banyak
sarana yang akan dirusak jika Selaparang diperluas. Selain itu Selaparang juga terletak
didekat Gunung Rinjani yang menjulang sangat tinggi sehingga dapat mengganggu
penerbangan dikala cuaca buruk. Sementara Lokasi yang di Tanaq Awu berada didataran
yang sangat luas. Tidak ada gunung atau relief-relief lain yang berbahaya untuk
penerbangan. Maka dengan demikian Tanaq awu jauh lebih berpotensi.
Bandara Internasional Lombok dibangun untuk membuka akses seluas-luasnya
bagi perkembangan ekonomi dan pembangunan Nusa Tenggara Barat. Keberadaan BIL
ini nantinya, akan mempercepat pengembangan mobilitas kegiatan timur barat Pulau
Lombok serta memungkinkan membuka rute penerbangan domestik maupun luar negeri
yang lebih banyak.
3. Bandara Selaparang tidak dapat dikembangkan karena berbagai pertimbangan
aspek teknis dan operasional.
Pembangunan bandara Internasional Lombok Baru di Tanak Awu dilakukan
karena bandara Selaparang sulit dikembangkan karena akibat terbatasnya lahan, dan
pesawat berbadan lebar sulit mendarat. Seperti yang telah dijelaskan di atas potensi
Tanaq Awu lebih jauh berpotensi daripada Selaparang. Inti alasannya karena
keberadaannya di tengah kota sehingga banyak sarana yang akan rusak
4. PT. (PERSERO) Angkasa Pura.I sudah membebaskan lahan pada tahun 1995 di
Lombok Tengah dengan luas sekitar 538.8Ha untuk mengganti Bandara
Selaparang
Sejak tahun 1995 PT ini sudah membayar lahan yang akan dijadikan Bandara BIL
Baru. Tentu saja dengan persetujuan Presiden pada waktu itu Soeharto. Menurut
pandangan beberapa tokoh masyarakat Lombok dan beberapa instansi lain mengatakan
sebenarnya Bandara ini sudah mulai beroperasi tetapi karena Soeharto lengser dari
jabatannya pada tahun 1998 maka rencana pembangunannya terhenti. Baru kemudian
tahun 2004 mulai mendapat perhatian pemerintah sehingga tahun 2007 mulai masuk
tahap pengerjaannya. Tetapi sebenarnya kita tidak tahu apakah karena mereka Pro
Soeharto jadi kita tidak boleh negatif Thingking pada pemerintah saat itu atau saat
sekarang.
C. TAHAP PEMBANGUNA N
Berikut adalah beberapa gambar proses pengerjaan proyek pembangunan Bandara
Internasional Lombok Baru sejak tahun 2007 hingga terakhir penelitian Mei 2009.

Proyek ini mulai di kerjakan pada awal tahun 2007. Sudah menghabiskan waktu
hampir 2 tahun. Kita lihat dari run away pada gambar di atas sudah mencapai 70%, tetapi
jika dilihat secara umum dari sarana-sarana yang lain maka sudah mencapai 40%.
Gambar paling bawah merupakan master plan pembangunan bandara ini. Kita lihat
disampingnya hijau karena banyak pohon. Secara tekhnis pembangunan Bandar
Internasional ini akan mengadopsi green field dimana akan dibangun taman dan reboisasi
disekitarnya untuk mengurangi polusi. Sehingga tidak akan terlalu panas. Menurut
rencana Bandara ini akan selesai pada tahun 2013.

Menurut beberapa referensi pembangunan bandara ini terbagi menjadi 3 tahap.


Tahap yang dimaksud yaitu akan dikembangkan 3 kali sehingga tingkat
kesempurnaannya akan selesai pada tahap ke-3 yaitu tahun 2028. Sementara untuk tahap
pertamanya saja diperkirakan selesai tahun 2013 tetapi sudah bisa dioperasikan. Sambil
pengerjaan sarana pendukung seperti parkiran, pelebaran jalan, pusat pelayanan, pusat
perbelanjaan dan lain-lain.
D. RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Rencana Satuan Keterangan


Jalan Negara 98.22 Kilometer Pembangunan Jalan Nasional di Pulau Lombok
40.22 km termasuk pembangunan jalan pendukung
infrastruktur Bandara Internasional Lombok dan
Pulau Sumbawa 58 km. Usulan anggaran tahun
2009 dan 2010
Jalan Propinsi 12.00 Kilometer Jalan Kabupaten yang ditingkatkan menjadi Jalan
Provinsi karena menghubungkan Kota dengan
Bandara Lombok Baru di Lombok Tengah,
direncanakan 3 jalur dengan menggunakan dana
APBN dan APBD
Pelabuhan Laut 1.00 Pelabuhan Laut Peningkatan Pelabuhan yang ada di Sumbawa
Eksport menjadi Pelabuhan Eksport
Pelabuhan Udara 1.00 Bandara Rencana Pembangunan Bandara Internasional
Internasional Lombok Baru akan membangun terminal bandara
seluas 12.000 m2 dengan panjang landasan 2.750
m2 dan lebar 42 meter. Tahun 2010 sudah
operasional
Pembangkit 261.95 Mega Watt PLN Santong, Pekatan, Brangbeh, IPP Sembalun,
Listrik Hu'u, PLN Lombok, IPP Labuhan, PLN Bima, IPP
Lombok, PLN Bima. Swasta=PLTB Lombok,
Sumbawa dan Bima. Rencana Pembangunan 2008
s/d 2017
Sarana Air Bersih 57.00 Waduk Pembangunan Waduk dan Embung untuk
penyediaan Air Baku bagi kebutuhan pemukiman
dan industri di Kab / Kota NTB beroperasi tahun
2009 dan 2010
Sumber: Usulan Kegiatan Tahun 2009 dan 2010 (06-5-2008)
Dinas KIMPRASWIL Prov NTB
E. ANALISIS AMDAL
Setiap pembangunan suatu proyek pasti akan menimbulkan dampak baik dampak positif
maupun dampak negatif. Sehingga kita perlu mengetahui berbagai dampak negatif yang
akan muncul sehingga kita akan mengetahui solusi yang tampak untuk meminimalisir
dampak negatif yang ada. Berikut adalah hasil analisis Amdal terhadap pembangunan BIL
Baru yang meliputi:
1. Segi Ekonomi
a. Dampak positif
1) Membuka lapangan kerja
Dengan berdirinya Bandara Internasional Lombok Baru tentu saja akan
membutuhkan karyawan yang sangat banyak sehingga dapat membuka lapangan
kerja bagi para pengangguran. Selain itu, akan mendorong seseorang untuk
membuka suatu layanan jasa, usaha dan lai-lain yang akan menyiadakan sarana
untuk kelangsungan hidup mereka. Misalnya saja penguasaan berbagai macam
bahasa sehingga tidak hanya bahasa inggris saja tetapi lebih banyak lagi.
2) Manambah pendapatan daerah dan negara
Investasi akan semakin banyak, kunjungan wisatawan akan semakin meningkat
sehingga akan meingkatkan pendapatan daerah khususnya, negara umumnya.
3) Meningkatkan taraf hidup
Orang yang sudah memiliki pekerjaan baik menjadi karyawan di BIL langsung
atau secara tidak langsung yaitu sebagai penyedia layanan tentu saja akan
menambah pendapatan mereka dan meningkatkan taraf hidup sebagai
pendapatan utama atau pendapatan sampingannya saja.
4) Memajukan bebarapa sektor (instansi)
Dengan adanya sentuhan modern dan internsional tentunya kan mengubah suatu
taraf suatu instansi misalnya saja terbentuk sekolah-sekolah bertaraf
internasional yang tentunya kan mengubah kualitas SDM untuk mengubah SDA
yang tersedia di Lombok khususnya. Selain itu instansi pemerintah lain akan
mendorongnya untuk lebih bersaing karena tidak hanya bergaul dengan
masyarakat lokal saja tapi dari berbagai daerah bahkan dari mancanegara.
5) Akses dan distribusi kebutuhan cepat
Kebutuhan sehari-hari masyarakat selama ini agak terhambat dalam
pendistribusiannya karena kurangnya sarana yang mendukung kegiatan tersebut.
Sehingga hadirnya BIL Baru akan membawa suasana baru dalam penyediaan
sarana untuk distribusi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
b. Dampak Negatif
1) Kesenjangan sosial
Berdasarkan data, masyarakat Lombok masih banyak yang buta huruf, sehingga
di ragukan bagi mereka untuk biasa menguasai atau mendapatkan lapangan
pekerjaan. Sementara bagi mereka yang pintar dalam arti bisa mendapatkan
pekerjaan akan semakin baik kualitas hidupnya sebaliknya yang tidak bisa
mendapatkan pekerjaan akan semakin terpuruk sehingga terjadi kesenjangan
antara kedua belah pihak.
2) Memancing minat investor asing (monopoli)
Proyek ini merupakan proyek yang sangat besar yang bisa menghasilkan
keuntungan besar sehingga akan memancing investor Asing untuk memonopoli
proyek ini sehingga hasilnya akan sebagian besar masuk ke kantung seseorang
daripada khas negara. Beberapa Bandara Internasional di Indonesia saat ini
merupakan hasil campur tangan negara lain seperti Jepang, Amerika, dan negara-
negara Eropa maka diharapkan negara kita percaya akan kemampuannya untuk
bisa maju.
2. Segi Sosial dan Budaya
a. Dampak Positif
1) Terbentuknya masyarakat modern yang menguasai IPTEK (bahasa, komputerisasi,
akses). Agar bisasurvive seseorang harus memiliki kemampuan tertentu untuk
mendapatkan penghasilan. Misalnya saja bahasa yang tidak hanya Bahasa
Inggris saja tetapi berbagai bahasa lain yang selama ini mungkin bahasa
Indonesia saja masih banyak yang tidak mengerti. Tetapi perspektif kedepannya
harus bisa.
2) Tersedianya sarana yang memadai untuk interaksi sosial. Misalnya saja handphone,
internet, radio dan lain-lain.
3) Memperkenalkan budaya Indonesia (Lombok) ke dunia luar (Internasional)
misalnya saja pertunjukan budaya atau bisa juga melalui pertukaran pelajar.
4) Tata kota semakin teratur
Jika dilihat selama ini masyarakat pelosok jarang mempertimbangkan tata
rumah, pengetahuan lingkungan yang baik. Apalagi mengenai tata kota
mungkin hanya untuk orang kota saja. Sehingga susunan rumah mereka msih
sngat sederhana dan sembarangan.
c. Dampak Negatif
1) Sikap individualist merupakan sikap masyarakat modern yang sudah mengenal
globalisasi. Kurangnya kepekaan terhadap sesama dan lebih mementingkan
kepentingan pribadi .
2) Akulturasi budaya menyebabkan terjadinya pergeseran nilai budaya (Degradasi).
Pengaruh barat yang selama ini hanya bisa dilihat melalui media saja sudah
terjadi berbagai penyelewengan umumnya dikalangan anak muda. Bagaimana
jika budaya tersebut langsung mereka saksikan di depan mata?
3) Kecendurangan terjadi persaingan sosial untuk mendapatkan strata lebih tinggi.
Hal ini berkaitan dengan sikap individualist yang menyebabkan seseorang
mementingkan Life style untuk tampil lebih dari orang lain. Sehingga akan
terjadi persaingan gaya hidup.
2. Segi Ekosistem dan Kesehatan
a. Dampak positif
1) Tata kota yang teratur membuat lingkungan lebih nyaman
2) Membuka wawasan asing mengenal keanekaragaman flora dan fauna Indonesia
(Lombok). Begitu banyak hewan dan tumbuhan yang belum diketahui jenis
spesiesnya dan juga termasuk kedalam flora-fauna langka. Masyarakat lokal
yang pengetahuannya masih kurang akan hal ini akan menarik perhatian orang
luar untuk mengetahui keanekaragaman hayati Lombok. Dengan demikian
semakin baik dan lancar hubungan dengan masyarakat luar maka pengetahuan
akan hal tersebut akan semakin tampak. Keterkaitan hal ini dengan ekowisata
adalah perubahan pola wisata ini perlu segera disikapi dengan berbagai strategi
pengembangan produk pariwisata maupun promosi baik dari pemerintah maupun
swasta.
Produk pariwisata yang banyak diminati dan berkembang di masa
mendatang salah satunya adalah ekowisata (I Gede Ardika, 2006). Tren
ekowisata saat ini semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya
manusia yang ingin kembali ke alam (back to nature) Potensi Wisata Pulau
Lombok Pulau Lombok merupakan salah satu daerah destinasi wisata di
Indonesia memiliki keanekagaraman hayati yang sangat tinggi, keunikan dan
keaslian budaya tradisional, peninggalan sejarah, bentang alam yang indah,
gunung berapi, cagar alam, taman nasional dan pantai berpasir putih, berpeluang
besar bagi pengembangan ekowisata (ecotourism) sebagai sumber devisa.
Sebagai modal pengembangan ekowisata, daerah ini memiliki berbagai potensi
antara lain: Taman Nasional Gunung Rinjani, terletak di Lombok bagian utara
dengan luas area taman 41.330 ha, dan dikelilingi oleh kawasan hutan lindung
sekitar 51.500 ha. Keindahan danau Segara Anak seluas 1.156 ha dalam perut
gunung Rinjani menyimpan banyak misteri dan mampu menyihir sekitar ribuan
wisatawan asing dan domestik setiap tahun untuk mendaki gunung yang
berketinggian 3.726 m dari permukaan laut ini.
Dengan adanya ekowisata diharapkan mampu meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Pemerintah Daerah
berkewajiban melakukan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring
pengembangan obyek dan daya tarik wisata alam. Sektor swasta juga harus
berperan aktif dalam pengembangan ekowisata karena produk ekowisata di
tingkat dunia telah berkembang sangat pesat, sementara diversifikasi produk
wisata Indonesia berjalan sangat lamban. Lombok sebagai destinasi wisata harus
mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga kelestarian alam. Dengan
bentang alamnya yang indah, keanekaragaman hayati dan budayanya, Lombok
dapat menjadi trendsetter dalam pengelolaan ekowisata di Indonesia.
3) Meningkatkan fasilitas, kesadaran, & taraf kesehatan
Bagaimana tidak, arus masyarakat yang keluar dan masuk Lombok akan
semakin deras sehingga perlu layanan kesehatan yang baik. Sehingga mendorong
pemerintah untuk membangun akses layanan kesehatan yang tidak hanya
berguna bagi para pengunjung saja tetapi bagi masyarakat Lombok sendiri.
Misalnya saja Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu dan berbagai pelayanan
kesehatan lain.
b. Dampak negatif
1) Merusak lingkungan
Dalam pembangunan BIL tentu saja membutuhkan bahan yang
snagat banyak misalnya saja pasir urugan sebagi bahan pondasi yang melapisi
aspal langsung dengan tanah. Tanah urugan ini diambil dari sebuah bukit dekat
pemukiman penduduk. Berdasarkan hasil tinjauan terakhir maka hampir1/3 dari
bukit tersebut sudah habis. Hal ini sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar
pemukiman tersebut jika sewaktu-waktu terjadi bencana misalnya tanah longsor
dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar selain kematian. Tidak hanya satu
bukit yang sudah rusak tapi beberapa bukit selain di dekat perkampungan juga
yang berada didekat jalan yang sewaktu-waktu longsor dan bisa memutuskan
hubungan satu daerah dengan daerah yang lain.
2) Membunuh banyak spesies
Beberapa tahun sebelum pembangunan proyek ini, daerah ini merupakan
areal persawahan yang sangat luas, hijau dan sangat memancing mata melihatnya.
Tampak burung-burung sering berterbangan mencari makan di pagi hari dan sore
hari menjelang matahari terbenam. Burung bangau yang selalu setia menanti
mangsanya berupa kodok berdiri tegar hingga mangsanya muncul. Pemandangan
yang indah hampir tampak setiap harinya.
Tetapi saat ini pemandangan itu sudah hilang. Air saja sulit ditemukan
disekitar areal ini kecuali musim hujan. Perubahan suhu yang sangat drastis terasa
membakar kulit. Asap dari cerobong pabrik semen yang dibangun berdampingan
dengan lokasi bandara ini selalu menyelimuti langit setiap hari sehingga tampak
seperti mendung. Kemanakah spesies-spesies yang dulu menghiasi indahnya
pemandangan di sore hari. Akankah mereka kembali seperti dulu. Disinilah peran
kita semua untuk menjaga lingkungan kita agar tercipta ekosistem yang seimbang.
Caranya tidak jauh dari apa yang selama ini terpampang dimana-mana.
3) Meningkatkan polusi menyebabkan temperatur tinggi
Arus kendaraan yang akan lalu-lalang pastinya akan bertambah, sehingga
tingkat polusi juga akan bertambah, jika hal ini tidak diminimalisir dengan
pengurangan jumlah kendaraan, kendaraan alternatif anti-polusi dan penghijauan
dimana-mana.
4) Menambah kebisingan
Jenis pesawat yang bisa landing di BIL Baru pastinya akan jauh berbeda dengan
pesawat yang bisa landing di bandara Selaparang. Dan hal ini akan berdampak
pada tingkat kebisingan yang lebih tinggi dari pesawat yang landing dan take
off.Beberapa tahun yang lalu Pemkab Lombok Tengah telah menyarankan kepada
para penduduk yang baru akan membangun rumah untuk tidak terlalu dekat
dengan jalur bandara karena akan berbahaya bagi pendengaran mereka.

PENUTUP
Setiap pembangunan suatu proyek akan berdampak bagi lingkungan.
Besar kecilnya dampak yang ditimbul suatu proyek akan menetukan
kesuksesannya di masa depan. Tetapi dalam hal ini tujuan dari analisis Amdal
adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dan bagaimana mencaris
solusi untuk meminimalisir dampak negatif yang muncul sehingga tercipta suatu
pembangunan yang berkelanjutan. Sebagaimana dengan proyek Pembangunan
Bandara Internasional Lombok Baru yang saat ini sedang berlangsung. Oleh
karena itu peran semua pihak untuk mencapai suatu keseimbangan, sangat penting
untuk perspektif ke depannya. Tetapi berdsarkan hasil analisis suatu permasalahan
yang muncul biasanya dampak positif dari Segi Ekonomi sangat memang sangat
tinggi tapi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu dari Segi Ekosistem,
Lingkungan dan kesehatan. Satu hal yang tidak boleh diabaikan berkaitan dengan
ekowisata adalah pelestarian lingkungan dan penghargaan atas budaya setempat.
Biasanya dampak yang ditimbulkan dari segi ini besar tapi perlahan
khususnya dampak negatif. Oleh karena itu, khusus untuk pembangunan Bandara
Internasional Lombok Baru perlu memperhatikan hal-hal berikut sebagai solusi:
1. Menegakkan hukum yang berlaku
2. Memperbaiki SDM dengan meningkatkan mutu pendidikan
3. Solusi pendekatan keimanan dan ketakwaan
4. Melakukan pembangunan yang bersifat green-field
5. Percaya akan kemampuan bangsa sendiri

DIPOSKAN OLEH KASNIWATI DI 07.11

Anda mungkin juga menyukai