Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff (L6)


Angely Putrya, Nella Permatasarib, Riko Darwinb, Ade Suryani Hamurb
a
Teknik Pertanian, Senin dan Shift II, Universitas Andalas
b,b,b
Laboratorium Dasar Fisika, Universitas Andalas

putryangely@gmail.com

Laboratorium Dasar Fisika Unand, Kampus Limau Manis, 25163

Abstrak
Hukum kirchoff adalah hukum yang digunakan untuk mengetahui arus yang mengalir pada
tiap bagian rangkaian yang rumit. Hukum kirchoff mempelajari hukum tegangan Kirchoff
dan hukum arus Kirchoff, serta mempelajari hukum rangkaian loop banyak. Pada rangkaian
tertutup suatu cabang sama dengan jumlah arus lewat dari cabang tersebut. Terdapat dua
hukum yang berlaku, diantaranya hukum Kirchoff I dan hukum Kirchoff II. Pada percobaan
dapat dilakukan pembuktian terhadap hukum tersebut apakah berlaku atau tidak.

Rangkaian yang digunakan dalam percobaan ada tiga, yaitu rangkaian seri, rangkaian paralel,
dan rangkaian multiloop. Pada rangkaian seri akan didapatkan kesimpulan bawa arus yang
masuk sama dengan arus yang keluar sesuai dngan hukum kirchoff I. Pada rangkaian paralel
didapatkan bahwa arus yang mengalir dibagi dimana sebagian arus mengalir ke suatu alat dan
sebagian lagi mengalir ke alat yang lain. Pada rangkaian multiloop didapatkan bahwa
pengukuran yang dilakukan akan lebih mudah menggunakan multiloop, karena telah
mencakup amperemeter, voltmeter dan tegangan.

Kata kunci : hukum kirchoff, rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian multiloop
I. Pendahuluan (rangkaian luar) menuju potensial rendah
Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk disebut kutub negatif.
menganalisis suatu rangkaian yang
kompleks. Hukum ini merupakan salah
satu teori elektronika untuk menganalisis Untuk mengetahui besarnya arus yang
lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. mengalir dalam rangkaian, dapat
Loop merupakan suatu rangkaian atau digunakan hukum Kirchoff:
suatu jalan konduksi yang tertutup. Titik-
titik cabang dalam jaringan (rangkaian) Pada rangkaian tertutup, jumlah sumber
merupakan tempat bertemunya beberapa tegangan akan sama dengan jumlah
konduktor. penurunan potensial. Jumlah arus yang
masuk dalam percabangan akan sama
Arus listrik yang telah dipelajari, mengalir dengan jumlah arus yang keluar dari
bagaikan aliran dari dataran tinggi ke persimpangan tersebut.
dataran rendah atau arus listrik itu
merupakan aliran arus dari potensial tinggi
disebut kutub positif melalui kabel
Dalam alirannya, arus listrik juga muatan persatuan waktu yang keluar, maka
mengalami cabang-cabang. Ketika melalui titik cabang akan kelebihan muatan positif.
percabangan, Arus listrik akan terbagi Tetapi pada kenyataannya seluruh sistem
pada setiap percabangan dan besarnya dalam keadaan normal. Jadi, pengandaian
tergantung ada tidaknya hambatan pada ini menunjukkan bahwa muatan persatuan
cabang tersebut. Jika hambatan pada waktu yang masuk dan keluar adalah sama.
cabang tersebut besar, maka arus listrik
yang melalui cabang tersebut mengecil.
Besar dari hukum Kirchoff II adalah
hukum hukum kekekalan energi yang
Pada rangkaian listrik, kita dapat diterapkan pada rangkaian tertutup.
menemukan rangkaian listrik yang Pemakaian hukum II Kirchoff pada
bercabang-cabang. Untuk menghitung rangkaian tertutup yaitu karena ada
besaran arus listrik yang mengalir pada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan
setiap cabang, seorang ahli fisika bernama menggunakan kombinasi seri-paralel.
Gustav Kirchoff (1824-1887)
mengemukakan dua aturan hukum yang
digunakan untuk membantu perhitungan Hukum II Kirchoff sendiri berbunyi, “di
tersebut. Hukum kirchoff pertama disebut dalam sebuah rangkaian tertutup (loop),
hukum titik cabang dan hukum Kirchoff jumlah aljabar gaya gerak listrik(ggl)
kedua disebut hukum loop. Suatu titik dengan penurunan tegangan(R) adalah
cabang dalam suatu rangkaian adalah sama dengan nol.
tempat bertemunya beberapa buah
konduktor. Sebuah loop adalah jalan Secara sistematis dapat ditulis dengan
konduksi yang tertutup.

ε + IR = 0
Pertama, kita membahas tentang hukum
Kirchoff. Hukum ini merupakan hukum
kekekalan muatan lisrik yang ada pada sedangkan
sistem tertutup adalah tetap. Secara
sederhana, hukum Kirchoff I menyatakan V = I.R
bahwa, ”jumlah arus yang masuk pada
sebuah titik cabang sama dengan arus yang
keluar dari titik tersebut.” Secara Pada rangkaian tidak bercabang (seri),
matematis dapat ditulis menjadi: tegangan listrik dapat ditulis menjadi

I (masuk) = I (keluar) V = V1 + V2 + V3

Sehingga: Sedangkan kuat arus di setiap titik sama


besar.
I1 = I2 + I3 + I4
Pada rangkaian bercabang (paralel),
tegangan listrik sama besar, dimana
Kebenaran hukum Kirchoff I dapat
dibuktikan dengan hukum kekekalan
muatan. Kuat arus adalah muatan yang V = V1 + V2 + V3
mengalir per satuan waktu. Seandainya
muatan persatuan waktu yang masuk titik
Sedangkan kuat arusnya adalah :
cabang lebih besar daripada jumlah
I = I1 + I2 + I3 III. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis hasil pengukuran
Dari percobaan yang dilakukan ternyata
Jadi, rangkaian paralel kebalikan dari tidak semua data yang diperoleh sesuai
rangkaian seri. dengan teori yang ada. Hal ini dikarenakan
kurang telitinya praktikan dalam
II. Metode Penelitian melakukan percobaan dan masih kurang
2.1. Alat dan Bahan memahami penggunaan multimeter. Pada
Papan rangkaian digunakan untuk rangkaian seri data yang diperoleh saat
meletakkan susunan rangkaian seri praktikum memliki hasil yang hampir
maupun paralel. Set hambatan digunakan sama dengan teori yang ada. Artinya data
sebagai hambatan yang akan dialiri arus yang didapatkan telah mendekati
listrik. Power supplyDC digunakan untuk keakuratan. Seperti pada bunyi hukum
mengalirkan arus listrik pada rangkaian. Kirchoff I, hasil yang didapatkan adalah
Multimeter digunakan untuk mengukur arus yang masuk sama dengan arus yang
besar arus dan tegangan arus yang keluar.
mengalir pada rangkaian.
2.2. Prosedur percobaan Tabel 1. Rangkaian Seri
Percobaan pertama adalah mempelajari
hukum tegangan Kirchoff. Langkah No. E (Volt) Vtot (Volt)
pertama yaitu rangkaian disusun sesuai
1. 3 2,869
gambar. Kemudian tegangan sumber, arus
di setiap masukan R diukur, tegangan pada 2. 4 3,519
R1 R2 R3 diukur. Percobaan ini dilakukan
untuk harga R yang lain. 3. 6 4,492
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
Percobaan kedua yaitu menentukan hukum semakin besar tegangan yang diberikan
Kirchoff hukum Kirchoff pada rangkaian maka arus yang diperoleh juga semakin
paralel. Langkah pertama adalah rangkaian besar. Begitu juga dengan kecepatannya,
disusun seperti gambar. Kedua, tegangan ketika tegangan semakin besar kecepatan
sumber dan arus di setiap percabangan arus yang mengalirpun juga semakin besar.
diukur.
Pada rangkaian paralel data yang
Percobaan ketiga yaitu mempelajari didapatkan memiliki nilai yang sedikit
hukum arus kirchoff. Prosedur pertama berbeda dengan teori. Arus yang
adalah rangkaian disusun seperti gambar, didapatkan pada praktikum lebih besar
kemudian besar tegangan E ditentukan, daripada teori. Namun perbedaan yang
dan arus yang lewat pada hambatan R1 R2 dihasilkan tidak terlalu jauh. Bisa
R3 R4, dan R5 diukur dan dicatat arahnya. dikatakan bahwa data yang didapatkan
hampir mendekati keakuratan.

Percobaan terakhir adalah mempelajari


rangkaian multiloop. Langkah kerja yang Tabel 2. Rangkaian Paralel
dilakukan adalah rangkaian disusun seperti No. E (Volt) I1 (A)
gambar, kemudian masing-masing
tegangan diukur, arus yang mengalir pada 1. 3 0,00012
hambatan R1,R2, dan R3 juga diukur.
Percobaan tersebut diulangi dengan 2. 4 0,00014
tegangan sumber yang berbeda.
3. 6 0,00018 Dilihat pada tabel ralat, praktikum
0,00018 yang
0,00018
telah dilakukan memiliki ketelitian yang
Dari tabel diatas dapat dillihat bahwa rendah. Karena, masih terdapat perbedaan
semakin besar tegangan maka arus yang yang cukup signifikan antara data yang
mengalirpun semakin besar. Namun, tidak diperoleh saat praktikum dengan teori
terjadi perubahan pada setiap arus dari arus yang telah ada. Pada rangkaian seri data
pertama sampai arus ketiga. Arus yang yang diperoleh saat praktikum lebih besar
mengalir konstan. dibandingkan denga teori. Pada rangkaian
paralel data yang diperoleh saat praktikum
Pada rangkaian multiloop terdapat tidak stabil dibanding teori. Pada
perbedaan yang cukup jauh antara rangkaian multiloop data yang diperoleh
praktikum dengan teori. Arus yang saat praktikum lebih kecil dibandigkan
didapatkan terlalu kecil dari data yang teori.
seharusnya.
IV. Kesimpulan
Tabel 3. Rangkaian Multiloop Pada rangkaian seri hasil yang diperoleh
antara teori dan praktikum sudah
Sampel mendekati keakuratan walau terdapat
sedikit perbedaan. Arus yang masuk sama
Pengukuran 1 2
dengan arus yang keluar. Pada rangkaian
E (V) 3 paralel, arus setiap percobaan
4 sama,
namun Ia dan Ib masih berbeda. Pada
E2 (V) 6 3
rangkaian multiloop hambatan yang
didapatkan antara praktikum sama denagn
R1 (Ω) 32,1 teori. 32

R2 (Ω) 26,5 26,7


V. Ucapan Terima Kasih
R3 (Ω) 18,2 19,8
Terima kasih kepada koordinator umum
I1 (A) 0,00007 dan koordinator jurusan0,00009
yang bersedia
mengkoordinir jalannya praktikum. Terima
I2 (A) 0,00013 kasih kepada asisten laboratorium
0,00005 yang
telah membimbing praktikan selama
I3 (A) 0,00001 melakukan praktikum. 0,00006
Terima kasih
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kepada rekan kerja yang telah bersedia
pengukuran pada data kedua lebih besar untuk melatih kekompakan bersama
daripada pengukuran data pertama. Pada selama berjalannya praktikum sehingga
kedua sampel, tegangan dan hambatan praktikum dapat berjalan dengan lancar.
semakin lama semakin besar. Namun
berbeda dengan arusnya, arus yang
Referensi
didapatkan tidak konstan. 1. Halliday, Resnick. 1994. Fisika Untuk
Universitas. Jakarta: Erlangga.
Dari hasil praktikum yang didapatkan, 2. Resnivock, Robert. 1995. Fisika Jilid
diperoleh kesimpulan bahwa hukum I. Jakarta: Erlangga.
Kircoff berlaku pada penerapannya. 3. 1998. Fisika Dasar. Bandung:ITB.
4. Zeamanski, Sears. 1984. Fisika Untuk
Universitas. Jakarta: Erlangga.
3.2 Analisis nilai ralat

Anda mungkin juga menyukai