Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2007), kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat,
suka menurut perintah. Sedangkan menurut Azwar (2002) mengatakan bahwa kepatuhan adalah
sikap yang merupakan respon yang hanya muncul apabila individu tersebut dihadapkan pada suatu
stimulus yang menghendaki adanya reaksi individu. Berdasarkan teori tersebut maka dapat
dikatakan bahwa kepatuhan adalah suatu sikap yang akan muncul pada seseorang yang merupakan
suatu reaksi terhadap suatu yang ada dalam peraturan yang harus dijalankan. Kepatuhan minum
obat (indication compliance) adalah mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter pada
waktu dan dosis yang tepat. Pengobatan hanya akan efektif apabila penderita mematuhiaturan
dalam penggunaan obat. Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan penderita TB paru
terhadap kepatuhan minum obat yaitu seagai berikut :
Menurut Kartini (2001), ada beberapa faktor-faktir yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan
seseorang untuk meminum obat, yaitu antara lain :
1. Usia
Kepatuhan minum obat dapat dikaitkan dengan usia untuk usia yang kurang dari 5 tahun
kepatuhan minum obat suatu penyakit akan lebih sulit dibandingkan dengan orang yang
lebih dewasa. Begitupun pada seseorang yang mempunyai usia lanjut akan mempunyai
kesulitan dalam kepatuhan minum obat.
3. Pengawasan
Pengeawasan adalah tindakan untuk memperhatikan dan melihat bagaimana suatu
peraturan yang berlaku tersebut dijalankan atau tidak. Pada kepatuhan minum obat,
pengawasan dapat dilakukan oleh petugas kesehatan atau keluarga dari pasien yang
menderita sakit. Pengawasan dapat berupa peringatan atau anjuran untuk selalu mematuhi
waktu dan dosisi yang telah dianjurkan untuk minum obat tersebut.
Berdasarkan variabel yang mempengaruhi tingkat tingkat kepatuhan menurut Suddart dan Brunner
(2002) adalah sebagai berikut :
1. Variable demigrafi seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa, status ekonomi, status social,
dan pendidikan.
2. Variable penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi.
3. Variable program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek samping tidak
menyenangkan.
4. Variable psikososial seperti intelegensia, sikap terhadap tenaga kesehatan, penerimaan,
atau penyangkalan terhadap penyakit, keyakinan agamanatau budaya dan biaya financial
lainnya yang termasuk dalam mengikuti tegimen hal tersebut.
Menurut Smet (2002) strategi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat adalah ;
2. Dukungan Sosial
Dukungan social yang dimaksud adalah keluarga. Para professional yang dapat
meyakinkan keluarga pasien untuk menunjang peningkatan kesehatan pasien maka ketidak
patuhan dapat dikurangi.
3. Perilaku Sehat
Memodifikasi perilaku sehat sangat diperlukan
4. Pemberian Informasi
Pemberian informasi yang jelas pada pasien dab keluarga mengenai penyakit-penyakit
yang dideritanya serta cara pengobatannya.