Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Insidensi kehamilan kembar dua(twin) adalah sekitar 1 dalam setiap 80 kelahiran, dan
kembar tiga (triplet) adalah 80 kalinya, yaitu 1 dalam setiap 6400 kelahiran.Namun
demikian, angka-angka iini selalu berfluktuasi karena peingkatan pengguaan obat-obat
penyubur dan prosedur fertilisasi secara in vitro.Mengingat kehamilan kembar dua
merupakan kehamilan kembar yang paling sering terjadi dan di temukan oleh para siswa
bidan, bagian ini akan lebih terkonsentrasi pada kehamilan kembar dua daripada
kehamilan kembar tiga atau lebih.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengertian dari kehamilan kembar?


2) Bagaimana proses terjadinya masalah kehamilan kembar?
3) Bagaimana masalah yang bisa ditemukan pada klien dengan kehamilan kembar?
1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar setiap mahasiswa mampu memahami, memberikan dan melaksanakan asuhan


pada klien dengan masalah kehamilan kembar.

2. Tujuan Khusus

Setelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :

1) Melakukan pengkajian pada klien dengan kehamilan kembar.


2) Merumuskan diagnosa untuk klien dengan kehamilan kembar.
3) Membuat perencanaan untuk klien dengan kehamilan kembar.
4) Melakukan implementasi pada klien dengan kehamilan kembar.

1 |K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
5) Membuat evaluasi pada klien dengan kehamilan kembar.
1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah yang kami buat ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui dan
mengerti bagaimana proses terjadinya kehamilan kembar. Selain itu juga agar
mahasiswa mampu memahami, memberikan dan melaksanakan asuhan pada klien
dengan kehamilan kembar.

2 |K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar
dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam
menghadapi kehamilan kemmbar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.
Frekuensi kehamilan kembar mengikuto rumus dari Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil
kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan kuadranplet 1:89 pangkat
tiga.(Manuba, 1998:265)

Kehamilan ganda dalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sejak diketemukan
obat-obatan dan cara induksi ovulasi.(Mochtar, 1998:259)

Ketika dua atau lebih tumbuh dalam uterus pada saat yang bersamaan, kondisi ini
dikenal sebagai kehamilan multipel.(Reeder,dkk.2011)

Kehamilan kembar adalah dua atau lebih janin yang ada didalam kandungan selama
proses kehamilan.

2.2 Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli

Menurut Dutton, dkk (2012:156) tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah
sebagai berikut:
1) Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas
toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek
dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
2) Mual dan muntah berat karena HCG meningkat
3) Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar

3 |K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
4) Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan berbeda
(nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan meningkat jika keluarga
memiliki riwayat kehamilan kembar
5) Penggunaan stimulator ovulasi
6) Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga
dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
7) Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar
daripada kehamilan tunggal.
8) Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan
kembar.
9) Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering kencing, edema
dan varises pada tungkai bawah dan vulva.

4 |K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
2.3 Etiologi

a Faktor ras

Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara


berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran
ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan pada orang kulit putih,
sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.

Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi.


Knox dan Morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan
di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20
kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering terjadi.
Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi
terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan
oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan
multiple ovulasi

b Faktor keturunan

Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip
ayah. White dan Wyshak (1964) dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan
mengenai jemaat gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan
bahwa para wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58
kelahiran. Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar
dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih
lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%)
ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang
kembar, keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi
yang diturunkan.

c Faktor umur dan paritas

5|Kehamilan Ganda (Gemelly)


Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan 7,
frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan ganda dapat terjadi
kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak
sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35 sampai 40
tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan
peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan
meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah
1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.

d Faktor nutrisi

Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan


dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih
tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30%
dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil. McGillivray
(1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada
wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh
kecil.

e Faktor terapi infertilitas

Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau


chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden kehamilan ganda seiring
penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan dengan dua janin
(Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis,
insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi
human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda
setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan
jumlah estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan
berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan konsenterasi dan
motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999). Induksi ovulasi
meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.

6|Kehamilan Ganda (Gemelly)


f Faktor assisted reproductive technology (ART)

Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga


meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus ini, pembuahan
dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap
ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer
kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus
maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda.

2.4 Efek Janin Kembar pada Kehamilan

Di luar aspek emosional, social dan finansial,kehamilan kembar dapat di persulit oleh:

 Kelainan ringan yang menjadi lebih mengganggu.

 Polihidramnios (caira amion yang berlebihan).

 Pre-eklampsia (lebih sering terjadi).

 Plasenta letak rendah yang mengenai daerah yang lebih luas(perdarahan


amtepartum)

 Insufisiensi fetal / plasental (keadaan tidak sanggup melakukan yang normal)

 Persalinan premature akibat peningkatan tekanan intrauteri

Persalinan dapat di persulit oleh:

 Malpresentasi, khususnya kembar kedua,yang sering meliputi letak lintang atau


transversal

 Ketuban pecah dini(peningkatan tekanan intrauteri) sebelum janin pertama


mengalami engagement dalam ronggaa panggul-bahaya prolapses funikuli.

 Pelepasan plasenta janin kedua sebelum waktunya(premature) yang terjadi setelah


pelahiran bayi pertama dengan di ikuti oleh penurunan ukuran uterus.

7|Kehamilan Ganda (Gemelly)


Setelah pelahiran terdapat predisposisi untuk terjadinya:

 Perdarahan maternal postpartum-akibat uterus yang teregang secara berlebihan


dan besarnya lokasi pelekatan plasenta.

 Prematuritas bayi dan bahaya yang meyertainya.

2.5 Penatalaksanaan

Kehamilan kembar akan membawa risiko yang lebih berbahaya daripada kehamilan
tunggal, baik terhadap ibu maupun janinya.Karena itu harus di berikan perawatan
antenatal ekstra.Biasanya di perlukan nasihat dan tindakan untuk memastikan:

 Istirahat yang cukup guna memperbaiki aliran darah Rahim (ibu dapat di rawat di
rumah sakit untuk mencegah persalinan premature).

 Diet yang memadai, baik dan seimbang dengan suplemen zat besi serta asam folat.

 Perbaikan dengan segera semua kelainan ringan dan gangguan kenyamanan pasien.

 Penanganan dini komplikasi seperti pre eklamsia atau plasenta letak rendah

Penatalaksanaan persalinan meliputi:

 Palpasi dan mungkin pemutaran janin yang kedua setelah yang pertama di lahirkan

 Penjepitan (klem) dan pengikatan tali pusat yang di lakukan dengan segera dan hati-
hati (pada kasus kehamilan uniovuler dengan sirkulasi darah plasenta yang saling
berhubungan).

(Farrer,Helen.1999)

8|Kehamilan Ganda (Gemelly)


BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN ANTENATAL CARE

No. Register : 704324


Tanggal/Waktu pengkajian : Rabu, 06-12-2017 / 09.00 wib
Nama pengkaji : Astri Ariyani
Tempat Pengkajian : RSUD Karawang / Poli Kebidanan

I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF (S)


A. BIODATA
Nama klien : Ny. D Nama suami : Tn. M
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Suku bangsa : Sunda Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Karyawan
Golongan darah : AB Gol Darah :Belum
diperiksa

Alamat rumah : Krajan II, Rengasdengklok Karawang

B. KELUHAN
Ibu datang mengaku hamil 8 bulan mengeluh sakit pinggang

9|Kehamilan Ganda (Gemelly)


C. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
Kehamilan ke : 1 Bersalin : 0 Keguguran :0
HPHT : 24-04-17 Taksiran Persalinan : 01-02-18 Usia Kehamilan : 32 minggu
Siklus haid : 28 hari Lamanya haid : 7 hari, Teratur
Dismenorrhea : tidak ada Banyaknya : 5 kali ganti pembalut/hari
Pergerakan janin yang pertama kali dirasakan : saat usia kehamilan 5 bulan
Gerakan janin yang dirasakan dalam 12 jam terakhir : ≥10 kali, kuat.
Imunisasi : TT1 : Agustus 2017 Tempat : BPM
Periksa kehamilan 6 kali di BPM oleh Bidan
Tablet Fe : 60 tablet, Habis.
Cara minum: 1x1 diminum pada malam hari dengan air putih.

D. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU


Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama

E. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Diet
a. Nutrisi
Pola makan : 3x sehari dengan porsi sedang
Jenis makanan yang dikonsumsi : nasi, sayuran, ayam, tahu, tempe
Makanan yang dipantang : tidak ada
Perubahan pola makan : tidak ada
Alergi terhadap makanan : tidak ada
b. Hidrasi
Jenis cairan yang dikonsumsi : air putih
Jumlah cairan yang dikonsumsi : ± 8 gelas sehari
2. Istirahat dan Tidur
Malam : 6 Jam
Siang : tidak tidur
Keluhan : tidak ada

10 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
3. Personal Hygiene
Mandi : 3x sehari
Gosok gigi : 2x sehari
Ganti pakaian : 2x sehari
4. Aktivitas Seksual
Adakah perubahan : ada
Frekuensi : 1x dalam 2 minggu
Keluhan : sudah tidak nyaman

5. Eliminasi
BAK : 6x sehari BAB : 1x sehari
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak ada

F. RIWAYAT KESEHATAN
1. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang pernah/sedang diderita
2. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti Hipertensi,
DM, asthma, dll.
3. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
4. Ibu mengatakan tidak mengonsumsi alkohol/obat-obatan sejenis, jamu, dan
tidak merokok akan tetapi suaminya merokok.
5. Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi dan berencana
menggunakan alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan.

G. RIWAYAT SOSIAL
1. Kehamilan ini direncanakan : ya, direncanakan
2. Status perkawinan : menikah
3. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
4. Pendamping persalinan : dokter
5. Dukungan keluarga : mendukung
6. Pendonor darah : keluarga

11 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
7. Hubungan klien dengan suami : baik
8. Hubungan klien dengan anggota keluarga lain : baik
9. Rencana persalinan : normal
Tempat : Rumah sakit
Oleh : dokter
10. Keluarga yang tinggal serumah:
No. Nama L/P Usia Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket
Keluarga
1. Tn. M L 25 Thn Suami SMA Karyawan

II. PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit, regular
Respirasi : 20 x/menit, regular
Suhu : 36,5 0C
3. Tinggi badan : 150 cm
Berat badan sekarang : 70 Kg
Berat badan sebelum hamil : 55 Kg
Kenaikan berat badan : 15 kg
Lingkar lengan atas : 26 Cm
55
IMT : = 24,4
(1.50)2

4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Warna rambut hitam, bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan
b. Muka : Tidak ada oedema, terlihat pucat

12 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik
d. Hidung : Bersih, tidak ada pengeluaran, dan tidak ada polip
e. Telinga : Bersih, tidak ada pengeluaran, fungsi pendengaran baik
f. Bibir : Tidak pucat dan tidak ada stomatitis
g. Gigi : Tidak ada caries dan tidak ada gigi palsu
h. Lidah : Berwarna merah muda, dan tidak kotor.
i. Leher :Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, Tidak ada
pembengkakan KGB, Tidak ada pembengkakan vena jugularis
j. Payudara : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada hyperpigmentasi, puting
susu menonjol dan bersih, sudah keluar kolostrum, tidak ada pembesaran
KGB Axilla, tidak ada retraksi.
k. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk perut membesar tidak sesuai usia kehamilan, tidak ada sikatrik
bekas operasi, ada striae yaitu linea nigra (berwarna kecoklatan) tetapi
tidak ada hyperpigmentasi.
b. Palpasi
 TFU : 30 cm
 Leopold I : setengah pusat-px, pada bagian fundus ibu teraba
2 bagian yang lunak dan tidak melenting
 Leopold II : teraba keras, memanjang seperti tahanan disebelah
kanan dan kiri.
 Leopold III : Teraba 2 bagian yang keras, dapat digoyangkan
 Leopold IV : tidak dilakukan
 Perlimaan : tidak dilakukan
 TBJ : (30 - 13) × 155 = 2.635 gram
 DJJ : 140 x/menit disebelah kanan dan 130 x/menit
disebelah kiri

13 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
l. Ekstremitas Atas : Tidak ada oedema, kuku tampak bersih dan pendek,
capillary refill kembali < 5 detik
m. Ekstremitas Bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada varises, capillary
refill
kembali < 5 detik, reflex patella kanan dan kiri positif (+/+)
n. Genetalia : Tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada pembesar
kelenjar bartholin, tidak ada pengeluaran, tidak ada luka perineum.
o. Anus : Tidak haemorroid
5. Pemeriksaan laboratorium dan Penunjang
 Darah : Hb : 11 g/dL
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Negatif
 USG : Dari hasil USG usia kandungan Ny. D berusia 32 minggu
dengan gemelly

III. ASSESMENT (A)


Diagnosa : Ibu D usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu dengan
gemelly
Janin ganda hidup intrauterine presentasi kepala dalam keadaan baik.
Masalah potensial : Eklampsia
Antisipasi Masalah Potensial : Kolaborasi dengan dokter SPOG

IV. PENATALAKSANAAN (P)


1. Memberitahukan kepada ibu bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, keadaan
ibu dan janin saat ini baik, TD : 100/80 mmHg, N : 82x/menit, S : 36,5 ˚C
DJJ kanan : 140 x/menit, DJJ kiri : 130x/menit. Ibu mengerti.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi pekerjaan yang
berat – berat. Ibu mengerti dan akan melakukannya.

14 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
3. Memberikan KIE ketidaknyamanan yang mungkin muncul pada TM III
yaitu oedem pada kaki,sering BAK yang disebabkan oleh penurunan kepala
janin yang menekan kandung kemih. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan.
4. Menjelaskan kepada Ibu bahwa meskipun saat ini kondisi Ibu baik
namun kehamilan kembar lebih berisiko eklamsi maupun solusio plasenta
yang bisa membahayakan kondisi Ibu sendiri maupun kondisi janian. Lalu
memberikan dukungan emosional kepada Ibu dan menjelaskan bahwa
kondisi eklampsia dan solusio plasenta bisa diantisipasi, apalagi kondisi Ibu
saat ini baik-baik saja. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5. Meminta ibu untuk segera mendatangi petugas kesehatan jika ibu mengalami
hal berikut :
 Sakit kepala lebih dari biasa
 Perdarahan pervaginam
 Gangguan penglihatan
 Bengkak pada wajah/tangan
 Nyeri pada bagian perut
 Mual dan muntah berlebihan
 Demam
 Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.

Ibu mengerti dan akan melakukannya.

6. Memberitahu ibu untuk merawat payudara ibu agar memperlancar keluarnya


ASI ibu. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
7. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri ibu, cuci tangan
sebelum dan sesudah dari kamar mandi. Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
8. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang, jangan
melakukan pantangan. Ibu mengerti dan akan melakukannya.

15 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
9. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidur yang cukup agar
energi ibu tetap kuat. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 minggu lagi dari
sekarang atau segera jika ada keluhan. Ibu mengerti dan akan melakukannya.

16 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam asuhan kebidanan pada Ny. D dengan kehamilan ganda (gemelly) asuhan
kebidanan yang diberikan sesuai dengan semua ibu hamil yang mengalami hal serupa.
Asuhan kebidanan pada Ny. D dilakukan pengambilan data subjektif yaitu anamnesa.
Pengambilan data objektif terhadap Ny. D yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital, timbang
berat, dan pemeriksaan fisik. Maka dengan ini, sesuai dengan hasil anamnesa tersebut
dapat disimpulkan bahwa diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu Ibu 23 tahun
dengan gemelly, masalah potensial eklampsia dan antisipasi masalah potensial kolaborasi
dengan dokter SPOG.
Rencana asuhan terhadap Ny. D yaitu beritahu Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan
janin masih dalam keadaan baik, memberitahu penyebab terjadinya keluhan,
menganjurkan untuk makan makanan yang bergizi seimbang, menganjurkan untuk
menjaga kebersihan diri, menganjurkan untuk melakukan perawatan payudara, istirahat
yang cukup, memberitahu tanda bahaya kehamilan dan melakukan kolaborasi dengan
dokter SPOG.
Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan terhadap Ny. D yaitu memberitahu
Ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin masih dalam keadaan baik, memberitahu
penyebab terjadinya keluhan, menganjurkan untuk makan makanan yang bergizi
seimbang, menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri, menganjurkan untuk melakukan
perawatan payudara, istirahat yang cukup, memberitahu tanda bahaya kehamilan dan
melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG.
Evaluasi dari asuhan yang dilakukan terhadap Ny. D yaitu Ibu mengerti hasil
pemeriksaan, Ibu mengetahui penyebab keluhannya, ibu telah mendapatkan perawatan
dengan cukup baik, ibu akan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, akan
menjaga kebersihan diri, ibu akan melakukan breast care, dan akan beristirahat yang
cukup.

17 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )
4.2 Saran
Sebagai seorang calon bidan kita harus mampu mendiagnosis dini kelainan atau
keabnormalan yang terjadi pada ibu masa antepartum, intrapartum maupun postpartum.
Oleh sebab itu kita harus memahami setiap gejala-gejala yang ditimbulkan dari
keabnormalan yang terjadi agar mampu mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan
efisien.
Secara khusus, seperti pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang kehamilan ganda
(gemelly). Sebagai seorang bidan harus memahami apa yang dimaksud dengan kehamilan
ganda, gejala yang ditimbulkan, dan mampu memberikan asuhan yang tepat serta mampu
melakukan rujukan secara cepat apabila terjadi suatu kegawatan obstetris.

18 | K e h a m i l a n G a n d a ( G e m e l l y )

Anda mungkin juga menyukai