Anda di halaman 1dari 4

Mesiodens

Lokasinya di dekat garis median diantara kedua gigi insisivus sentralis terutama pada gigi tetap
rahang atas. Jika gigi ini erupsi biasanya ditemukan di palatal atau diantara gigi-gigi insisivus sentralis
dan paling sering menyebabkan susunan yang tidak teratur dari gigi-gigi insisivus sentralis. Gigi ini
dapat juga tidak erupsi sehingga menyebabkan erupsi gigi insisivus satu tetap terlambat, malposisi
atau resobsi akar gigi-gigi insisivus didekatnya.

b. Laterodens

Laterodens berada di daerah interproksimal atau bukal dari gigi-gigi selain insisivus sentralis.

c. Distomolar

Lokasinya di sebelah distal gigi molar tiga.

Perawatan pilihan untuk masing-masing kasus harus dianalisa secara individual, tergantung kepada
jenis dan posisi gigi yang berlebih. Secara garis besar perawatannya dilakukan dengan pencabutan,
pengambilan secara bedah (bila gigi tersebut tidak dapat erupsi) atau pada kasus tertentu gigi
dibiarkan berada dalam mulut dengan observasi (misal distomolar di belakang molar tiga dan tidak
mengganggu). Pada kasus diastema yang disebabkan mesiodens, perawatan dilakukan dengan
pencabutan, kemudian dilanjutkan dengan perawatan ortodonti. Waktu yang ideal untuk
pengambilan gigi berlebih pada regio depan adalah usia 6-7 tahun, karena akar insisivus sentralis
sedang berkembang, namun belum sepenuhnya terbentuk. Penting untuk memonitor ruangan yang
ada serta oklusinya selama periode ini

Lokasinya di sebelah distal gigi molar tiga.

Odontoma dibagi menjadi dua jenis, yaitu odontoma complex dan odontoma
compound. Odontoma complex biasanya ditemukan pada posterior mandibula di
gigi impaksi (gigi yang tumbuh ke dalam lengkung rahang), dan ukurannya dapat
mencapai sebesar biji jagung. Sedangkan odontoma compound biasanya terletak
di anterior (struktur bagian depan) atas maksila (tulang rahang atas), atau di
antara akar gigi yang erupsi.

Odontoma dapat terjadi di usia anak-anak dan dewasa, baik laki-laki atau
perempuan. Pada anak-anak biasanya ditandai dengan lambatnya pertumbuhan
gigi. Sedangkan pada dewasa, bagian gusi seperti ada yang mengganjal karena
gigi tidak tumbuh (akibat lambatnya pertumbuhan gigi saat usia anak-anak).
Odontoma dikenal sebagai tumor odontogenik jaringan keras, yang ditandai dengan
pertumbuhannya yang lambat. Tumor ini terdiri dari email, dentin, sementum dan kadang-kadang
jaringan pulpa. Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi 2
jenis yaitu kompleks odontoma dan compound odontoma Compound odontoma muncul sebagai
bentuk gigi kecil yang jumlahnya banyak atau gigi rudimenter, sedangkan complex odontoma
muncul sebagai konglomerasi yang tidak teratur dari jaringan keras.

ODONTOMA COMPLEKS Definisi Odontoma compleks merupakan tumor odontogenetik, terdiri dari
massa yang terkalsifikasi dari jaringan keras dan lunak gigi, yang menunjukkan susunan struktur gigi
yang terkalsifikasi mengalami kelainan. Diferensiasi strukturalnya buruk, sedikit menyerupai bentuk
normal gigi. Ini berbentuk massa jaringan keras gigi seperti kembang kol yang dikelilingi oleh folikel
fibrosa pathogenesis.

Odontoma compleks beasal dari dental lamina atau organ enamel pada gigi normal. Trauma pada
daerah pembentukan gigi juga dapat menyebabkan odontoma.

Etiologi Etiologi complex odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah diajukan, seperti
trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan bahwa
odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan kontrol genetik
perkembangan gigi.

Gambaran Klinis Asymtomatik, biasanya terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga. Odontoma
compleks jarang terjadi dibandingkan odontoma compound. Sering ditemukan dengan gigi yang
tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Bisa
berasal dari tooth bud dari gigi impaksi atau supernumerary teeth. Lesi kecil, jarang menjadi besar,
namun bisa menjadi besar sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi rahang.

Gambaran Radiografis Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang
dikelilingi garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada kemiripan
anatomi gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh tepi sempit lucent.

Terapi Odontoma memiliki potensi pertumbuan yang terbatas. Perawatannya adalah dengan
enukleasi atau kuretase jika odontoma merupakan sumber potensial obstruksi pada gigi yang erupsi
sebagai fokal infeksi. Odontoma complex yang besar harus diambil untuk mengembalikan tulang
yang normal dan untuk mencegah fraktur rahang

ODONTOMA COMPOUND
Definisi Odontoma compound merupakan tumor odontogenetik yang terjadi karena divisi benih gigi
yang berulang atau kelainan pada dental lamina dengan pembentukan benih gigi. Odontoma ini
dimulai sebagai lesi lunak pada tulang selama periode pembentukan gigi.

Gambaran Klinis a) Tumbuh lambat, lesi non infiltrative b) Paling banyak terjadi di maksila,
khususnya di anterior rahang atas (region incisive caninus) c) Dapat terjadi pada pria dan wanita
pada regio gigi yang erupsi dan tidak erupsi. d) Muncul pada decade kedua dan ketiga kehidupan e)
Kegagalan erupsi gigi tetap karena pengaruh odontoma compound. f) Lebih sering terjadi
dibandingkan dengan compleks odontoma.

Gambaran Radiografis Odontoma compound terlihat sebagai gigi yang mengalami malformasi atau
menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis. Compound odontoma menunjukkan
kumpulan struktur yang mirip gigi dengan ukuran dan bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen
yang tipis. Memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan srtuktur cacat serta berhubungan
dengan gigi yang erupsi.

Gambaran histopatologik Secara histologist, lesi berbentuk gigi yang nyata secara anatomic, kecil
dengan email, dentin, pulpa dan sementum yang dikelilingi oleh kapsul jaringan penyambung yang
menggambarkan suatu folikel.

Terapi Pengambilan secara bedah dengan enukleasi merupakan pilihan perawatan, odontoma
compound dapat mempredisposisi perubahan kistik dan menyebabklan destruksi tulang. Odontoma
dapat ditangani melalui insisi mukosa intraoral dan pengambilan yang adekuat pada tulang yang
membuka lesi. Jika terkalsifikasi, odontoma tidak dapat terjadi lagi, rekurensi lebih sering terjadi
setelah pengambilan yang tidak adekuat dari tahap dini lesi. Pengambilan jaringan lunak
direkomendasikan untuk mencegah rekurensi.

1. Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A, Ganapathy KS. Complex odontoma. Gen Dent. 2010 May-
Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID: 20478785.

2. Piattelli A, Perfetti G, Carraro A. Complex odontoma as a periapical andinterradicular radiopacity


in a primary molar. J Endod. 1996 Oct;22(10):561-3.PubMed PMID: 9198447.
3. Nelson BL, Thompson LD. Compound odontoma. Head Neck Pathol. 2010 Dec;4(4):290-1. doi:
10.1007/s12105-010-0186-2. Epub 2010 Jun 9. PubMed PMID:20533004; PubMed Central PMCID:
PMC2996496.

Anda mungkin juga menyukai