Draft Juknis Pemberian Obat Cacing Bersama Vit A & UKS - 16mei2013 Ok PDF
Draft Juknis Pemberian Obat Cacing Bersama Vit A & UKS - 16mei2013 Ok PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
itu investasi cacing yang berkepanjangan akan berakibat menurunnya daya tahan
terhadap berbagai infeksi yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian
kecacingan, Subdit Filariasis dan Kecacingan Direktorat Pemberantasan Penyakit
Bersumber Binatang menitikberatkan sasarannya pada anak sekolah dasar (SD/MI)
karena infeksi cacingan pada anak sekolah adalah yang tertinggi dibandingkan
golongan umur lainnya. Prevalensi cacingan dapat menurun bila infeksi kecacingan
pada anak sekolah dasar dapat dikendalikan. Namun demikian, cacingan dapat
mengenai siapa saja mulai dari bayi, balita, anak, remaja bahkan orang dewasa
sehingga Subdit Filariasis dan Kecacingan perlu untuk berkoordinasi dan
berintegrasi dengan unit kerja atau instansi lain yang melakukan pengendalian
kecacingan sehingga pelayanan pengendalian kecacingan dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, Subdit Filariasis dan Kecacingan
berkoordinasi dengan Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan
Ibu, Direktorat Bina Gizi, Direktorat Kesehatan Lingkungan dan berintegrasi dengan
Program UKS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya
pengendalian kecacingan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka Program Pengendalian
Kecacingan di Indonesia menetapkan sasaran selain anak sekolah dasar/MI juga
anak-anak usia 1-4 tahun mengingat dampak yang ditimbulkan akibat cacingan pada
anak usia dini akan menimbulkan kekurangan gizi yang menetap (persistent
malnourish) yang dikemudian hari akan menimbulkan dampak pendek menurut umur
(stunting). Untuk itu program pengendalian kecacingan perlu diintergrasikan dengan
berbagai program yang memiliki sasaran yang sama, antara lain Program
Pengendalian Filariasis, Program UKS untuk anak2 SD/MI, sedang untuk lebih
menjangkau anak usia 1 – 4 tahun maka integrasi dengan Program Pemberian
vitamin A di Posyandu.
Buku ini diharapkan menjadi panduan bagi pelaksana pemberian obat cacing
pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar (SD) /Madrasah Ibtidaiyah (MI)
terintegrasi dengan kegiatan UKS serta anak balita di Posyandu dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya terintegrasi dengan pemberian Vitamin A.
2
B. TUJUAN
C. SASARAN PROGRAM
Sasaran kegiatan pemberian obat cacing terintegrasi dengan UKS dan Vitamin A
adalah:
1. Anak Usia Sekolah (5 – 12 tahun) pada PAUD dan SD/MI
2. Anak Balita ( 12 – 59 bulan)
3
BAB II. PENGENDALIAN CACINGAN
B. PENCEGAHAN CACINGAN
C. OBAT CACING
4
BAB III. MANAJEMEN PEMBERIAN OBAT CACING
5
5. Tempat Pemberian Obat Cacing
6
Untuk anak balita dengan kondisi berikut, perlu dikonsultasikan lebih lanjut
dengan dokter.
Penderita epilepsi yang sedang mengalami serangan;
Kondisi gizi buruk yang disertai dengan gejala klinis;
Penderita gangguan fungsi ginjal dan fungsi hati.
Penyebarluasan informasi ini dapat melalui promosi individu, promosi Kelompok, dan
promosi massa seperti :
Media Cetak : Poster, Leaflet, stiker, koran, dan lain-lain.
Media Elektronik : Radio, TV, Film, Video, dan lain-lain
Media Tradisional : Kesenian Daerah
7
D. KEJADIAN IKUTAN PASCA PEMBERIAN OBAT CACING DAN
PENANGGULANGANNYA
Pemberian albendazole jangka pendek hampir bebas dari efek samping. Efek
samping biasanya ringan dan berlangsung sekilas yaitu rasa tidak nyaman di
lambung, mual, muntah, diare, nyeri kepala, pusing, sulit tidur dan lesu.
Bila ditemukan gejala-gejala tersebut maka cukup diistirahatkan dan diberikan
air minum hangat. Jika terjadi diare diberikan oralit. Bila gejala berlanjut, dirujuk ke
Puskesmas.
Bila keluar cacing, berikan penjelasan bahwa kejadian tersebut tidak
berbahaya, bahkan menguntungkan karena cacing sudah keluar dari tubuh.
8
BAB. IV MANAJEMEN LOGISTIK OBAT CACING DAN PENANGANAN KEJADIAN
IKUTAN PASCA PEMBERIAN OBAT CACING
Contoh:
Total penduduk di kabupaten adalah 1.000.000
Populasi sasaran untuk pengobatan cacing adalah 22,7% dari total penduduk
= 22,7% x 1.000.000 = 227.000 anak
Perkiraan cakupan 75%, sehingga: 227.000 x 0.75 = 170.025 tablet
Perkiraan 5% untuk cadangan = 5% x 227.000 = 11.350 tablet
Jumlah tablet obat cacing yang diperlukan untuk setiap putaran adalah
170.025 + 11.350 = 181.375 tablet.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan pemberian obat cacing
dilaksanakan yaitu:
9
1. Puskesmas
Obat cacing harus sudah tersedia di Puskesmas minimal 1 bulan sebelum
pelaksanaan pemberian obat cacing.
Permintaan obat cacing menggunakan formulir Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
2. Kabupaten/Kota
Pengadaan obat cacing di Kabupaten/kota diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan 100% sasaran.
Obat cacing harus tersedia di kabupaten/kota 2 bulan sebelum pelaksanaan
pemberian obat.
Pengelola program kecacingan membuat rencana distribusi obat untuk
puskesmas dan disampaikan ke pengelola Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
3. Provinsi
Obat cacing harus tersedia di Provinsi 3 bulan sebelum pelaksanaan
pemberian obat.
Pengelola program kecacingan membuat rencana distribusi obat untuk
kabupaten/kota dan disampaikan ke pengelola instalasi farmasi provinsi
Pencatan dan pelaporan merupakan bagian penting dari kegiatan pemantaun dan
evaluasi. Pencatatan dan pelaporan cakupan pemberian obat cacing pada usia
sekolah dan balita dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah dan posyandu
sampai dengan provinsi.
Data-data yang harus dicantumkan adalah:
Jumlah sasaran
Data kebutuhan obat
Data obat yang terpakai
Data stok obat
Data cakupan minum obat
11
BAB V. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
B. Proses
Jumlah sasaran yang datang dan menerima obat
Kecepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
Ketepatan pencatatan
Ketepatan pelaporan
Ketepatan jadwal sosialiasi
Koordinasi dalam pencatatan dan pelaporan.
C. Output
Cakupan pemberian obat cacing sesuai sasaran.
12
Lampiran 1
Jns Tinggi Berat Tekanan Denyut Keadaan umum Duga Tjm Rdg Daun Seru Tjm Gigi & Mulut Sta- Perlu Krg Hsl Pmrks Penunjang Kese- Mendapat
No Nama Klm Bdn Bdn darah nadi Higiene Rambut Bibir Sdt mulut Tkn drh DN Kln Li- Mata Teli- men OM De- Rongga mlt Gigi tus Prks Vit Hb Ane- Telur Grm garan obat
LK GR cacing
(L/P) (cm) (kg) (mmHg) (/mnt) Perorg Ksm MC Krg Pch Drh Lk Pch Jtg hat nga ngar LB BB Ktr L T H Gizi KMME A mia Ccg Yod jasmani
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
dst
TOTAL L: B: T: T: T: T: T: T: T: N: N: T: N: T: N: T: T: N: T: T: T: T: T: T: T: T: N: T: T: T: T: T: BS: Y:
Lt: B: KS: K:
Pd T: KS:
Kepala Puskesmas
(………………………..)
13
Lampiran 2
Mendapat
Obat
Jml peserta didik Status Gizi Tajam Tjm dengar
OM Gigi & Mulut Gang Hsl Prks Penunjang Kesegaran
cacing
No Nama Sekolah di Yg dijaring Penglihatan TN Rgg mlt Gigi guan Ane- Keca Risiko Jasmani
N G K KS N
sek L P Jml N RJ RD R S B LB BB karies ME mia cingan GAKY Segar Tdk sgr Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
dst
TOTAL
Kepala Puskesmas
(………………………..)
14
Lampiran 3
Jml Puskesmas :
Jml Puskesmas yg melakukan penjaringan kesehatan :
SD / MI Peserta Status Gizi Tajam Tajam dengar Gigi & Mulut Gang Hsl Prks Penunjang Kesegaran Mendapat Obat
No Nama Puskesmas Jml Yg lakukan didik yg dijaring Penglihatan OM TN Rgg mlt Gigi guan Ane- keca risiko Jasmani cacing
N G K KS N
penjaringan L P Jml N RJ RD R S B LB BB Karies ME mia cingan GAKY Segar Tdk sgr Ya Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
dst
TOTAL
(………………………..)
15
Lampiran 4
Berikut adalah contoh bagaimana mengevaluasi kegiatan pemberian kapsul Vitamin A
Formulir
Pemantauan Kegiatan Pemberian Kapsul Vitamin A dan Obat Cacing Tingkat Puskesmas
16
Lampiran 5
CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A BAYI, ANAK BALITA DAN IBU NIFAS DAN OBAT CACING
KABUPATEN/KOTA …………………... PERIODE AGUSTUS
TAHUN 2013
Σ Sasaran Σ Sasaran
Σ BALITA DI BERI VITAMIN A DAN Σ IBU NIFAS DIBERI
NO POSYANDU BAYI BALITA Σ BAYI DI BERI VIT. A SISA SUPLEMENTASI
Σ Sasaran OBAT CACING VIT A
(6-11 BLN) (1-5 THN)
IBU
FEB AGUS FEB AGUSTUS
NIFAS BIRU MERAH OBAT
Vitamin A Vitamin A Obat Cacing JML %
JML % JML % CACING
FEB AGUS FEB AGUS JML % JML % JML % BTL BTL
1
8 DLL :
TK …………
TK ………..
KLINIK ……….
KLINIK ……..
TOTAL
17
Lampiran 6
CAKUPAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A BAYI, ANAK BALITA DAN IBU NIFAS DAN OBAT CACING
KABUPATEN/KOTA …………………... PERIODE AGUSTUS
TAHUN 2013
Σ Sasaran Σ Sasaran
Σ BALITA DI BERI VITAMIN A DAN Σ IBU NIFAS DIBERI
NO PUSKESMAS BAYI BALITA Σ BAYI DI BERI VIT. A SISA SUPLEMENTASI
Σ Sasaran OBAT CACING VIT A
(6-11 BLN) (1-5 THN)
IBU
FEB AGUS FEB AGUSTUS
NIFAS BIRU MERAH OBAT
Vitamin A Vitamin A Obat Cacing JML %
JML % JML % CACING
FEB AGUS FEB AGUS JML % JML % JML % BTL BTL
1
8 DLL :
RS …….
RS ……
TOTAL
18
Lampiran 7
UMUM
Jumlah
Tidak Askes Jumlah
Kunjungan Bayar
Bayar
Resep
19
Daftar Pustaka
20