Anda di halaman 1dari 5

APGAR Score: Apgar score adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk

mengkaji kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir ,
serta dapat diulang pada menit ke 10 – 15 . Nilai apgar merupakan standart evaluasi neonatus
dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk evaluasi di kemudian hari

Ballard score: adalah Sistem penilaian yang dikembangkan oleh Dr. Jeanne L Ballard, MD
untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik.
Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign
dan heel to ear maneuver. Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo, permukaan plantar,
payudara, mata/telinga, dan genitalia

NICU: Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit)
adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang
memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya
kegagalan organ-organ vital

Rooming in: Rooming In (Rawat Gabung) adalah menempatkan bayi sekamar / seruangan
dengan ibunya, meski berada ditempat tidur yang berbeda, jarak ibu dan bayinya jadi berdekatan,
sehingga memungkinkan ibu memperhatikan bayinya.
1. Bagaimana interpretasi status kelahiran bayi yang ditangani nanda?
2. Bagaimana interpretasi hasil apgar dan ballard score pada bayi tsb?
3. Apakah kondisi kelahiran bayi tsb berhubungan dengan usia ibu?
4. Mengapa bayi tsb dibawa ke NICU? Dan apa indikasi bayi dirawat di NICU?
5. Bagaimana perawatan intensif yang dapat dilakukan?
6. Bagaimana interpretasi status kelahiran bayi yang ditangani sarah?
7. Bagaimana interpretasi hasil apgar dan ballard score pada bayi tsb?
8. Apakah kondisi kelahiran bayi tsb berhubungan dengan usia ibu?
9. Mengapa diobservasi dan apa yang diobservasi pada bayi tersebut selama beberapa jam?
10. Mengapa bayi tersebut dirawat rooming in?

1. berat badan 1600 gr = BBLR normal = > 2500 - 4000 gram


lingkar kepala 30 lebih kecil dari normal (normal 34 – 35 cm)
Panjang badan 42 : pendek (normal=48 – 52 cm)

2. APGAR 4/6/9 -> pada menit pertama nilai apgarnya 4 (asfiksia sedang), menit ke 5
adalah 6 (asfiksia sedang), menit ke 15 adalah 9 (kondisi bayi baik).
 Nilai APGAR antara 7-10 menandakan kondisi bayi baik
 Nilai APGAR antara 4-6 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia sedang
 Nilai APGAR antara 0-3 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia berat

Ballard score 30-32 mggu -> kurang bulan (premature). Normal: >37 mggu.

3. Berat Bayi Lahir Rendah (kurang dari 2500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berkontribusi terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 katagori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari
37 minggu) dan BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR/PJT) yaitu bayi
cukup bulan tetapi berat kurang untuk usianya.
Faktor tersebut berupa umur ibu, tekanan darah (diastolik), level hematokrit, level
hemoglobin, merokok, paritas,ras, penggunaan alkohol, dan tingkat pendidikan. Faktor
risiko lain yang mengarah kepada bayi PJT dipengaruhi oleh tiga faktor, faktor ibu,faktor
janin dan faktor plasenta
Usia pada saat kehamilan yang beresiko <16tahun atau >35 tahun

4. Ruang perawatan khusus neonatus terdiri dari tiga tingkat berdasarkan derajat kesakitan,
risiko masalah, dan kebutuhan pengawasan. Tingkat pertama adalah untuk neonatus
dengan risiko rendah, yaitu: bayi sehat, bayi berat lahir lebih dari 2000 gram, dan bayi
rawat gabung (perawatan bersama ibu). Tingkat kedua adalah untuk neonatus dengan
risiko tinggi tetapi belum memerlukan pengawasan intensif, yaitu bayi dengan berat lahir
kurang dari 2000 gram, bayi dengan persalinan bermasalah, bayi yang menderita sakit
seperti diare, infeksi, dan bayi kuning yang memerlukan terapi sinar. Tingkat ketiga
merupakan unit perawatan intensif neonatus untuk neonatus dengan risiko tinggi dan
memerlukan pengawasan ketat.
Ada berbagai penyakit bayi baru lahir yang membuat bayi musti dirawat di NICU. Yang paling
sering adalah kasus kegagalan fungsi organ vital yang dialami bayi akibat lahir belum cukup
bulan atau prematur, atau akibat bayi lahir dengan penyakit bawaan, di antaranya:
 Respiratory Distress Syndrome (RDS) atau disfungsi pernapasan pada bayi prematur. Karena
paru-paru bayi belum berkembang sepenuhnya, maka organ tersebut tidak cukup memroduksi zat
aktif pada alveoli (surfaktan), sehingga dibutuhkan bantuan berupa mesin pernapasan sementara
atau penggunaan surfaktan buatan;
 Infeksi, baik yang berasal dari mama – selama kehamilan, proses persalinan atau setelah
kelahiran - yang rentan mengenai bayi prematur akibat tubuhnya yang belum mampu menangkis
benda asing yang masuk ke tubuhnya.
 Sepsis atau infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan komplikasi serius
pada organ penting (ginjal, paru-paru, otak) dan berisiko kematian.

Jenis perawatan bayi di NICU disesuaikan dengan kebutuhan, karena itu terbagi dalam tiga
tingkatan:
1. Tingkat 1 (ringan), unit ini memberikan perawatan dasar. Bayi tidak perlu diinfus, namun siap
dipindahkan ke unit yang lebih intensif jika ditemukan komplikasi.
2. Tingkat 2 (sedang), menyediakan perawatan untuk kasus komplikasi serius ketika bayi
memerlukan inkubator, infus, oksigen, dan monitor jantung serta paru.
3. Tingkat 3 (berat), menyediakan penanganan dan pemantauan ketat. Unit ini menawarkan
dukungan hidup bila diperlukan, serta perawatan bayi prematur dengan usia kehamilan kurang
dari 34 minggu atau berat badan (BB) kurang dari 510 gram.

5. Prosedur perawatan intensif NICU meliputi kontrol suhu tubuh (dalam inkubator), asupan
cairan dan nutrisi, serta bermacam-macam tes laboratorium. Rumah sakit di Indonesia
umumnya menggunakan penanganan tiga tahap dalam penanganan bayi yang baru lahir.
- Tahap pertama adalah perawatan tingkat dasar untuk bayi normal. Di sini tubuh
bayi akan dicek untuk mengetahui kondisi fisik dan kinerja organ tubuhnya. Pada
tahap kedua, perawatan dilakukan lebih intensif untuk kondisi bayi yang
memerlukan perhatian khusus. Dokter akan menggunakan alat bantu napas dan
selang infus apabila diperlukan.

- Sementara itu, NICU, yang termasuk prosedur perawatan untuk kondisi kritis,
berada di tahap ketiga. Di sini penanganan dan pengawasan berlangsung jauh
lebih intensif lagi. Selain sejumlah tenaga ahli –seperti yang telah disebutkan di
atas-, di unit ini juga terdapat tim perawat. Satu orang perawat per satu orang
bayi.
Pencegahan infeksi
•Memberikan salep/ tetes mata antibiotika
•Memberikan imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuskular di paha kanan, 1 jam setelah
pemberian vitamin K1
•Memberitahu ibu dan keluarga cara pencegahan infeksi bayi
Pencegahan hipotermi
•Membaringkan bayi dalam ruangan >25 0 C bersama ibunya
•Mendekap bayi (kontak kulit bayi ke kulit ibu) sesering mungkin
•Menunda memandikan bayi sampai dengan 6-24 jam dan bayi stabil
•Menimbang berat badan terselimuti, kurangi berat selimut
•Menjaga bayi tetap hangat selama pemeriksaan, buka selimut bayi sebagian-sebagian

6. berat badan 3500 gr = normal. normal = > 2500 - 4000 gram


lingkar kepala 35 normal (normal 34 – 35 cm)
Panjang badan 50 : normal (normal=48 – 52 cm)

7. APGAR 8/9 -> pada menit pertama nilai apgarnya 8 (kondisi bayi baik), menit ke 5
adalah 9 (kondisi bayi baik).
 Nilai APGAR antara 7-10 menandakan kondisi bayi baik
 Nilai APGAR antara 4-6 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia sedang
 Nilai APGAR antara 0-3 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia berat

8. Usia pada saat kehamilan yang beresiko <16tahun atau >35 tahun. Usia ibu masih dalam
batas normal untuk melahirkan.

9. Rooming in ditujukan untuk neonatus dengan risiko rendah atau normal, yaitu: bayi
sehat, bayi berat lahir lebih dari 2000 gram (perawatan bersama ibu).
manfaat:
 Mempercepat mantapnya dan terus terlaksananya proses menyusui
 Memungkinkan proses bonding

 Dengan sekamar sejak awal, bayi belajar mengenali aroma tubuh, bunyi nafas
serta suara ibu. Hal ini ternyata mampu menenangkan bayi yang gelisah.
 Kedekatan fisik sejak awal mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak.
 Bayi menjadi relatif tidak rewel
 Ibu yang tidur berdekatan dengan bayi menjadi lebih mudah beristirahat
 Kebutuhan kelekatan dengan individu yang sangat tinggi di awal kehidupan
seorang anak dapat dipenuhi sejak awal, sehingga penting untuk
mengembangkan rasa aman dan percaya diri. Kelak bayi akan tumbuh
menjadi pribadi yang merasa secure terhadap lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai