Askep KB Suntik
Askep KB Suntik
BAB I
KONSEP MEDIS
I. Pengertian
A. Pengertian Secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian
rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat
yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat
untuk memiliki anak. Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang
digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk mengatur kehamilan.
Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan
wanita akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi
(Gunningham, et al., 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak
terlepas dari peran alat kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan
gangguan mayor di dalam kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan
ibu dan neonatus.
V. Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka
panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan
sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra indikasi
estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil
tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang
mendekati menopause.
1. Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:
- Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
- Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot
bokong musculus gluceus agak dalam.
3. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal
penyuntikan dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
- Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
5. Efek Samping
- Reaksi anafilaksis
- Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak
bisa tidur
- Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
- Gastrointestinal, mual
- Payudara lembek dan galaktorea
- Perubahan warna kulit ditempat suntikan
6. Cara Pemberian
- Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-
8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
- Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus
asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
B. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan
campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4:6. Efek
kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
1. Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam larutan minyak (depo
norestirat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6
bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
ASKEP KB PIL TERBARU
BAB I
LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian
Implant adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang terdiri dari bahan aktif berupa
progestational levonosgestrel, berukuran kira-kira sebesar batang korek api dan
mengandung 36 ± 2 MG lovenorgestrel.
Implant merupakan metode kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul
silastik silikon berisi masing-masing 36 MG levonorgestrel dan disusukkan di bawah
kulit.
2. Jenis
1) Norplant
Norplant adalah kontrasepsi subdermal yang bekerja dalam jangka waktu lama,
disetujui oleh food dan drug administration dalam penggunaan di Amerika tahun
1991.
Panjang batang 34 MM
Waktu pemasangan susuk, yaitu:
Saat haid
2) Norplant – 2
Panjang batang 44 MM
3) Satu batang
4) Satu batang
Ingin menunda kelahiran anak dalam beberapa tahun tetapi menginginkan kembali
ke masa subur secara cepat.
Terlambat dalam reproduksi dan lebih suka untuk tidak menggunakan cara yang
mengandung estrogen.
1) Capronor
2) Dellers
3) Mekanisme kerja
Menekan ovulasi, lebih dari 80% pemakai norplant pada tahun-tahun pertama tidak
mengalami ovulasi
4) Indikasi
Sebagai kontrasepsi jangka panjang untuk menjarangkan atau mengakhiri
kesuburan selama laktasi, serta bila penggunaan estrogen merupakan kontra –
indikasi
5) Kontra indikasi
Diduga atau diketahui hamil, tromboflebitis atau trombo emboli aktif pendarahan
vagina tanpa sebab yang jelas, penyakit hati akut, tumor hati jinak atau ganas dan
dugaan atau menderita kanker payudara, kelainan jiwa, kelainan kardiovaskuler dan
diabetes melitus.
Penekanan ovulasi
Keuntungan implant:
Biaya ringan
Kerugian implant:
Siklus menstruasi yang tidak teratur, dimana aliran menstruasi diperpanjang selama
penggunaan bulan pertama, perdarahan atau bercak antara periode atau
amenorhoe.
- Konseling
Kehamilan
Gangguan hati
Kanker payudara
3. Perencanaan
DX 1
Tujuan:
Intervensi:
Jelaskan pada klien tentang mekanisme tindakan dari efek samping pemakaian
implant
Menganjurkan pada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan implant agar
tetap kering
Kolaborasi dengan dokter dalam penanggulangan efek samping jika akan memakai
obat-obatan
Rasionalsiasi:
Jika pasien sudah jelas mengenai tindakan dan efek samping dari pemakaian
implant pasien akan lebih berarti dalam menjalani pemasangan
Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk dari efek samping yang ada misalnya
perdarahan yang hebat
Obat-obatan dan perawatan yang cepat dan tepat menghindari bahaya lebih parah
DX 2
Tujuan:
Intervensi:
Yakinkan pada klien bahwa alat kontrasepsi yang akan digunakan telah sesuai
dengan kondisi tubuh
Jelaskan kepada pasien bahwa alat kontrasepsi implant tidak menurunkan gairah
dalams seks
Rasionalisasi:
Pengkajian yang lengkap akan memberikan keyakinan pada pasien bahwa pasien
telah benar-benar siap untuk dipasang
Cerita pengalaman dari pasien yang telah dipasang implant dapat memberikan
semangat atau dorongan pada pasien
DX 3
Resiko infeksi b/d kesehatan pribadi yang tidak memadai dan perawatan alat.
Tujuan:
Intervensi:
Ajarkan kepada orang sakit untuk menjaga daerah pemasangan supaya jangan
terkena air dan debu
Rasionalisasi:
Perawatan yang baik dan benar dapat menghindar infeksi menjadi lebar jika terkena
Sabun antiseptik
Kasa steril
Kain steril
Anastesi lokal
2. Persiapan Pasien
Pastikan bahwa semua peralatan sudah benar-benar steril. Untuk ini peralatan
(sugical pans) dan semua alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu dan kemudian
dibungkus dengan yang steril, sehingga peralatan tersebut dapat segera dipakai
apabila suatu waktu diperlukan
Pastikan bahwa seorang dari staf anda memberikan penjelasan yang lengkap
terlebih dahulu kepada calon akseptor mengenai norplant. Kemudian biarkanlah
wanita ini mengambil keputusannya sendiri apakah memang cara ini yang
dikehendakinya
Akseptor harus berbaring dengan posisi horizontal selama pemasangan norplant
tempat tidur atau meja operasi harus ditutup dengan sprai bersih sebelum insersi
dimulai. Seluruh prosedur pemasangan akan memakan waktu lebih kurang 10 menit.
3. Waktu Pemasangan
Waktu yang paling baik untuk pemasangan norplant adalah sewaktu haid
berlangsung atau masa pra ovulasi dari siklus haid, sehingga adanya kehamilan
dapat disingkirkan segera setelah keguguran.
4. Cara Pemasangan
Pakailah sarung tangan dan letakkan alat-alat di tempat yang mudah dicapai
Pasanglah duk steril yang telah disediakan pada daerah dimana implant akan
dipasang
Letakkan ke 6 kapsul berjejer seperti bentuk kipas, lakukan insersi sesuai dengan
posisi tersebut
Buatlah insisi sepasang ± 0,5 cm dengan skal pel no. 10 atau no. 15 pada kulit
bekas tempat suntikan anastesi lokal tadi
Masukkan batang pendorong (rod) trokar ke dalam trokar sampai menyentuh dan
mendorong kapsul. Kemudian tekanlah rod sehingga kapsul terdorong sampai ke
ujung trokar dimana hal ini dapat dirasakan
Ulangi langkah 9 sampai 12, sehingga semua kapsul norplant telah diletakkan pada
tempatnya, pasang dalam bentuk kipas seperti yang telah digambarkan.
Gambar
5. Pengangkatan
Tentukan lokasi implant dan dorong dengan jari agar kembali ke tempat insersi
semula
Tentukan lokal insisi yang akan dilakukan
Lakukan anastesi lokal dan lakukan infiltrasi searah dengan posisi kapsul norplant
Buat insisi ± 5 – 7 MM
Pasanglah forsep insisi dan dengan tangan yang lain doronglah kapsul yang
terdekat ke tempat insisi
Bukalah forsep dan jepitlah kapsul, tarik ke arah insisi sambil terus didorong dengan
jari tangan lain
Pakailah antiseptik dan cara membalut yang serupa dengan waktu rusersi
I. Pengkajian
- Perdarahan
- Operasi
- Penyakit serius
- Status nutrisi
Riwayat menstruasi
- Haid pertama
Riwayat kehamilan
- Kehamilan pertama
- Banyak kehamilan
Riwayat kontrasepsi sebelumnya
Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
Tes laboratorium
DO:
Ekspresi wajah
tampak cemas
DO:
- Pasien menanyakan
tentang efek
samping lain dari pil
KB
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil
KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak
lemas
V. Prioritas Masalah
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan pasien takut lupa meminum pil
KB karena akan memberikan efek samping ditandai dengan ekspresi wajah tampak
cemas
DI RB.
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Penyakit DM : (-)
a. Tanda-tanda vital
TD : 120 / 70 mmHg
RR : 20 x / menit
Pols : 80 x / menit
Suhu : 370C
TB : 157 cm
BB : 49 kg
Dyspnoe :
Hypertensi :
b. Kepala
Bentuk kepala oval, tidak ada kelainan struktur, rambut lurus, warna rambut hitam,
rambut bersih dan tidak terdapat adanya ketombe.
c. Mata
d. Telinga
Tidak dapat kelainan struktur, serumen dalam batas normal, tidak memakai alat
bantu pendengaran.
e. Hidung
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tekanan vena jugularis tidak meninggi.
g. Sistem reproduksi
: 28 hari
: normal
: tidak hamil
: tidak ada
: tidak ada
p : 1 orang
: tidak ada
: baik
: 5 hari
: 15 tahun
: tidak ada
: tidak ada
Tanggal mulai pemakaian alat KB : 22 – 8 – 2000
Angsar Ilyas, Buku Panduan Untuk Pelatih, Pelatihan Penyegaran, Jakarta, 1994.
Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 1, Media Aesculapius,
FKUI, Jakarta, 1999.
Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, Edisi Kedua, Jilid 2, EGC, Jakarta, 1998.
Reader Sharoom J, Maternity Nursing Family, Newborn And Women’s Health Care,
Eighteenth Edition, Lippincott, Philadelphia – New York, 1997.
2. Pengaturan kelahiran
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa kontrasepsi atau
KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui kebaikan dan kekurangan dari metode KB
ini.
Metode Perlindungan:
Metode kontrasepsi jenis ini yang paling banyak digunakan adalah Kondom; yang juga termasuk
metode ini adalah diafragma, kondom untuk wanita , dan juga spremisida.
Kondom berkeja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi
pembuahan.
Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermasida ( senyawa kimia
terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi membunuh sperma.).
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom
dapat diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan
lepaskan pada saat ejakulasi.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat
ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi
terhadap karet kondom.
Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas diapotik-apotik, mudah digunakan dan kondom
juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
Hormonal
Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan,bentuk pil yang diminum serta susuk
atau implant .
Pil Kb termasuk metode yang efektif saat ini ----bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur.
Pil Kb mempunyai efektifitas yang tinggi 99% bila digunakan dengan tepat dan secara teratur .
Keuntungan lain pil kb tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram atu sakit saat
menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakain pil kb dapat mencegah terjadinya kanker
rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja.
Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil kb ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan,
payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dan wanita dengan tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung dianjurkan tidak menggunakan pil kb ini.
Dalam pemakaian Pil Kb diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat memakai secara teratur dan
tepat.
Suntikan dan implant /susuk mempunyai cara kerja seperti pil kb. Untuk suntikan yang diberikan 3
bulan sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko lupa minum pil kb, dan keamanan
selama 3 bulan.
Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta
pemulihan kesuburan agak terlambat.
Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit di bagian tangan yang dilakukan
oleh dokter anda, dan hormone yang terdapat dlam tabung akan terlepas sedikit –sedikit untuk
mencegah kehamilan.
Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X dan
untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini kembali.
Efek samping yang ditimulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan.
Pemakaian KB dengan metode hormonal tidak dianjurkan untuk wanita dengan riwayat tekanan
darah tinggi atau penyakit jantung.
Keuntungannya: Selain harganya murah, kondom juga juga mudah didapat dan bisa dipakai
bersamaan dengan bentuk pengontrol kelahiran lainnya. Kondom juga efektif mencegah infeksi
penyakit yang ditimbulkan dari hubungan seksual dengan pasangan yang menderita penyakit
kelamin.
Kerugiannya: Sekitar 75 persen pengguna kondom alergi dengan bahan lateks dan butuh
menggunakan kondom yang non lateks. Kondom juga mengurangi sensasi dalam berhubungan
suami istri. Bahkan sejumlah pasangan merasa bahwa mereka bisa mendapat efek negatif dalam
kehidupan seksualnya akibat penggunaan kondom.
2. Pil
Pil ini adalah alat kontrasepsi yang berisi estrogen dan progesteron. Estrogen menghentikan produksi
sel telur sementara progesteron menghalangi sperma untuk tidak membuahi sel telur. Harganya 14-
50 dolar per bulan.
Keuntungannya: Tidak perlu pake apa-apa saat berhubungan. Hormon bisa melindungi kangker dan
penyakit yang menimbulkan radang.
Kerugiannya: Penggunaan pil memiliki efek samping seperti mual, bintik-bintik pada tubuh. Kombinasi
estrogen dan progesteron memang bisa efektif mencegah kehamilan tetapi dia bisa meningkatkan
serangan jantung dan truk.
Efektivitasnya: 89 persen
4. Suntikan
Suntikan adalah melepaskan hormon progesteron yang bisa menghalangi sperma menjangkau sel
telur. Harganya 35-75 dolar.
Efektivitasnya: 97 persen.
Keuntungan: Dipakai harus dengan resep dokter sekali dalam tiga bulan. Progesteron bisa
mengurangi menstruasi dan tidak memiliki banyak efek samping negatif bagi estrogen.
Kerugian: Cara ini memiliki dampak jangka panjang yaitu bila suatu saat tiba-tiba anda ingin memiliki
momongan, maka kecil kemungkinan hal itu terwujud. Efek lainnya menstruasi tidak beraturan, sakit
kepala, mual-mual dan sebagainya.
5. Cincin Vagina
Cincin Vagina ini adalah sebuah cincin plastik yang dimasukkan ke dalam vagina sekali dalam
sebulan dan berada di sana selama tiga minggu. Cincin itu diambil pada minggu keempat dalam
bulan. Cincin itu melepas estrogen dan progesteron ke tubuh. Estrogon menghentikan produksi sel
telur. Harganya 15-50 dolar.
Efektivitas: 92 persen
Keuntungan: Hanya dua hal yang harus diingat yaitu masukan cincin pada hari pertama dalam bulan
dan keluarkan lagi pada pada akhir bulan.
6. Kontrasepsi "Bolu"
Kontrasepsi jenis ini terbuat dari busa berbentuk bolu dengan diameter sekitar dua inci. Saat
melakukan hubungan seks, busa ini dimasukkan ke dalam vagina. Fungsinya membendung sperma.
Harganya 9-15 dolar per paket (isi tiga)
Efektivitas: 84 persen bagi mereka yang belum melahirkan dan 68 persen bagi mereka yang sudah
pernah melahirkan.
Keuntungannya: Penggunaannya tidak boleh lebih dari 30 jam. Anda bisa melakukan hubungan
sepuas mungkin (bahkan sepanjang 30 jam) tanpa perlu melepaskan busa ini. Dia tidak memiliki efek
pada hormon anda.
Kerugiannya: Sebagian orang merasa geli saat memasukan atau menggerakkan busa itu. Sebagian
lagi saat berhubungan terasa terlalu basah atau kering saat berhubungan.
7. Kondom Cewek
Kondom jenis ini adalah sebuah plastik flesibel dengan cincin pada kedua ujungnya. Sebelum
berhubungan seks, kondom cewek ini dimasukan ke dalam vagina. Cincin pada bagian ujung
dimasukan ke dalam vagian, sementara cincin yang lainnya berada di luar vagina selama melakukan
hubungan seks. Harganya 4 dolar per buah.
Efektivitas: 79 persen.
Keuntungan: Kondom jenis ini sangat mudah digunakan dan mampu mengontrol kehamilan seorang
perempuan. Kondom cewek tidak menyebabkan perubahan hormonal pada perempuan dan mampu
mencegah risiko penyakit kelamin.
Kerugian: Sejumlah pasangan merasa penggunaan kondom cewek memiliki satu efek negatif pada
kualitas kehidupan seksual mereka. Suaranya brisik dan mengurangi rasa dan sensasi saat
berhubungan. Selain itu, kondom cewek ini bisa menyebabkan iritasi.
Keuntungan: masa pakainya paling lama 7 tahun dan sama sekali tidak terasa salama berhubungan
seks. IUD juga bisa membuat periode haid menjadi lebih jelas.
Kerugian: setelah IUD dimasukan ke dalam vagina, Anda mungkin akan merasa lebih ringan selama
beberapa hari dan selama 3-6 bulan jadwal haid anda menjadi tidak teratur.
Nah, tinggal pilih, metode mana yang tepat bagi anda dalam mengontrol kehamilan anda.
[healthline.com/A-21
Askep kb
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA
Dalam keluarga berencana peran perawat adalah membantu pasangan untuk memilih metoda
kontrasepsi yang tepat untuk digunakan sesuai dengan kondisi, kecendrungan, sosial budaya
dan kepercayaan yang dianut oleh pasangan tersebiut, oleh karena itu proses keperawatan
lebih diarahkan kepada membantu pasangan memilih metode kontrasepsi itu sendiri.
Kegagalan penggunaan metode kontrasespsi terjadi disebabkan karena kurangnya
pengetahuan wanita tersebut terhadap alat kontrasespsi itu sendiri sehingga memberikan
pengaruh terhadap kondisi fisiologis, psikologis, kehidupan sosila dan budaya terhadap
kehamilan tersebut.. maka disinilah letak peran perawat untuk memberikan pengetahuan yang
tepat, sehingga hal diatas tidak terjadi.
Pengkajian
Karena masalah kontrasepsi merupakan suatu hal yang sensitif bagi wanita, maka dalam
mengkaji hal ini perawat harus sangat memperhatikan privasi klien. Rendahkan suara ketika
mengkaji untuk menigkatkan rasa nyaman klien dan pertahankan rasa percaya diri yang
tinggi klien.
Selain pengkajian umum( Identitas klien, Riwayat kesehatan, Riwayat obstetri, PF),
pengkajian khusus yang perlu kita lakukan untuk memenuhi peran sebagai edukator dalam
pemilihan metode kontrasepsi yang tepat adalah :
3. Kenyamanan klien terhadap metoda kontrasepsi klien terhadap metoda kontrasepsi yang
sedanga dipakai
Dalam mengkaji kenyamanan klien, dengarkan keluhan-keluhan klien terhadap efek samping
dari kontrasepsi yang digunakannya. Dengarkan juga pernyataan klien tentang
kenyamanannya menggunakan metoda kontrasepsi bulanan seperti suntik hormone dari pada
pil keluarga berencana yang harus di konsumsi setiap hari. Keefektifan suatu metoda
meningkat seiring dengan peningkatan kenyamanan klien dalam menggunakan metoda
tersebut.
b. Kontrasepsi Hormonal
1. Hormone Implant
Kanker/benjolan keras di payudara, terlambat haid, hamil, perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya, penyakit jantung dan keinginan untuk hamil kurang dari lima tahun.
2. Hormone Injeksi
Suntikan terpadu tidak boleh diberikan pada wanita dalam masa menyusui.
c. Kontrasepsi Mekanik
1. Diafragma dan kap servik
Diafragma dan kap servik tidak dipakai pada wanita dengan riwayat alergi lateks dan riwayat
toksik shock syndrome.
2. IUD
Hamil atau kemungkinan hamil, resiko itnggi terkena penyajit yang menular lewat hubungan
seks, riwayat infeksi alat reproduksi, infeksi sesudah persalinan/ aborsi, kehamilan ektopik,
metroragia dismenorhea, anemia dan belum pernah hamil, mola.
d. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi ini tidak ada kontraindikasinya, karena sifatnya permanen. Digunakan bagi
pasangan yang sudah tidak ingin atau sudah tidak memungkinkan untuk mempunyai anak
Analisa Data
Kurang pengetahuan tentang keluarga berencana merupakan penyebab tersering dari
gangguan fisik, psikologis dan social dalam kaitannya dengan kehamilan yang tidak
direncanakan.
Diagnosa yang mungkin berdasarkan pengkajian dan data adalah Resiko Perubahan
Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan
Metoda Kontrasepsi.
Rencana Intervensi
Diagnosa : Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap
Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.
Kriteria hasil
Setelah dilakukan intervensi, pasangan akan :
1. Menjabarkan dengan benar tentang cara penggunaan metoda kontrasepsi yang dipilih dan
pemecahan masalahnya.
2. Dapat menjelaskan tentang efek samping dan komplikasi dari metoda kontrasepsi yang
dipilih.
3. Melaporkan adanya kepuasan terhadap metoda kontrasepsi yang dipilih.
4. Menggambarkan metoda lain yang dapat dipakai dan memilih salah satu dari metoda
tersebut bila pasangan inggin mengganti metod kontrasepsi.
DENGAN KB
Definisi
Keluarga Berendana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak
Jenis-jenis KB
Pil KB mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh
ovarium) dan menjaga kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Pil kombinasi ada yang memiliki estrogen dosis rendah dan ada yang mengandung
estrogen dosis tinggi.
Estrogen dosis tinggi biasanya diberikan kepada wanita yang mengkonsumsi obat
tertentu (terutama obat epilepsi).
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
Sebelum mulai menggunakan pil KB, dilakukan pemeriksaan fisik untuk meyakinkan bahwa
tidak ada masalah kesehatan yang bisa menimbulkan resiko. Jika wanita tersebut atau keluarga
dekatnya ada yang menderita diabetes atau penyakit jantung, biasanya dilakukan pemeriksaan
darah untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah. Jika kadar kolesterol atau gula
darahnya tinggi, maka diberikan pil KB dosis rendah. 3 bulan setelah pemakaian pil KB,
dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengetahui adanya perubahan tekanan darah. Selanjutnya
pemeriksaan dilakukan 1 kali/tahun.
Resiko terbentuknya bekuan darah di tungkai meningkat setelah kehamilan dan akan
semakin meningkat jika wanita tersebut memakai pil KB. Jika menstruasi terakhir terjadi dalam
waktu kurang dari 12 minggu setelah persalinan, maka pil KB bisa langsung digunakan. Jika
menstruasi terakhir terjadi dalam waktu 12-28 minggu, maka harus menunggu 1 minggu
sebelum pil KB mulai digunakan, sedangkan jika menstruasi terakhir terjadi dalam waktu lebih
dari 28 minggu, harus menunggu 2 minggu sebelum pil KB mulai digunakan.
Wanita yang menyusui biasanya tidak mengalami ovulasi sampai 10-12 minggu setelah
persalinan, tetapi mereka bisa mengalami ovulasi dan hamil sebelum terjadinya menstruasi
pertama. Karena itu, ibu yang menyusui sebaiknya menggunakan pil KB jika tidak ingin hamil.
Pil kombinasi yang diminum oleh ibu menyusui bisa mengurangi jumlah air susu dan kandungan
zat lemak serta protein dalam air susu. Hormon dari pil terdapat dalam air susu sehingga bisa
sampai ke bayi. Karena itu untuk ibu menyusui sebaiknya diberikan tablet yang hanya
mengandung progestin, yang tidak mempengaruhi pembentukan air susu.
Pil KB yang diminum segera setelah terjadinya pembuahan atau pada awal kehamilan
(sebelum wanita tersebut mengetahui bahwa dia hamil) tidak akan membahayakan janin.
Perdarahan tidak teratur. Sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil KB, jika
tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya perdarahan abnormal akan berhenti.
Beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil KB, mungkin tidak akan terjadi menstruasi,
tetapi obat ini tidak menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
Efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah mual, nyeri tekan pada payudara,
perut kembung, penahanan cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
Efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah penambahan berat badan, jerawat dan
kecemasan. Penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya terjadi akibat penahanan
cairan dan mungkin karena meningkatnya nafsu makan.
Bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada pemakaian pil KB dosis tinggi.
Jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai, pemakaian pil KB harus segera
dihentikan dan segera memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin menunjukkan adanya
bekuan darah di dalam vena tungkai dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
Pil KB dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko pembentukan bekuan darah,
sehingga 1 bulan sebelum menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan baru
mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.
Mual dan sakit kepala. g. 1-2% wanita pemakai pil KB mengalami depresi dan kesulitan tidur.
Melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah). Jika terkena sinar matahari, bercak semakin
gelap. Melasma akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil KB dihentikan.
Resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat, terutama jika pil KB telah dipakai
selama lebih dari 5 tahun. Karena itu wanita pemakai pil KB harus rutin menjalani pemeriksaan
Pap smear (minimal 1 kali/tahun). Di lain fihak, wanita pemakai pil KB memiliki resiko kanker
ovarium ataupun kanker rahim yang lebih rendah.
Pil KB tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain (terutama obat tidur dan
antibiotik) bisa menyebabkan berkurangnya efektivitas dari pil KB. Wanita pemakai pil KB bisa
hamil jika secara terus menerus mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin,
ampisilin, tetrasiklin atau golongan sulfa). Ketika mengkonsumsi antibiotik tersebut, selain pil
KB sebaiknya ditambah dengan menggunaka kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau
diafragma).
2) Kontrasepsi implant
Kontrasepsi implan adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan
cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental.
6 kapsul dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan
dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan penjahitan.
Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang
selama 5 tahun.
Interaksi dengan obat lain jarang terjadi karena implan tidak mengandung estroggen.
Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama sekali tidak terajdi
menstruasi.
Efek samping lainnya adalah sakit kepala dan penambahan berat badan. Kapsul implan tidak
larut dalam tubuh sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan. Segera setelah implan dilepas,
fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implan kembali menjadi subur
3) Kontrasepsi suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke dalam otot
bokong atau lengan atas. Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi.
Sepertiga pemakai KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan
pertama dan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak
perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB dipakai, maka
lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang
mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita
sama sekali tidak mengalami perdarahan.
Jika pemakaian suntikan KB dihentikan, siklus menstruasi yang teratur akan kembali
terjadi dalam waktu 6 bulan-1 tahun. Efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin
baru kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi medroksiprogesteron tidak
menyebabkan kemandulan permanen. Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat
badan yang sifatnya ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang
bersifat sementara.
Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang dan
kesuburan dapat pulih kembali
Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
1. perokok berat
2. menyusui
4. remaja
5. baru keguguran
6. Berpenyakit Tiroid
7. Epilepsi
9. Varises ringan
Cara kerja IUD adalah dengan menyebabkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan
menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan
racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur. Melepaskan IUD akan
menyebabkan terhentinya proses peradangan.
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan
mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat
kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan
masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan
penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta
memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang
diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, 2003).
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu
mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap,
akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien
(http:/psikis.bkkbn.go.id/gemopria.articles.php)
KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak
pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak
yang diinginkan sesuai dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase
kesuburan (ferundity). (http:/psikis.bkkbn.go.id/gemapria/articles.php).
Di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah terutama di desa Pengkol, kecamatan Tanon
dengan jumlah penduduk wanita 1802, orang yang mengalami kehamilan cukup tinggi pada
umur 20 – 30 tahun adalah 70%, 25% umur 31 – 40 tahun, 5% umur 40 tahun keatas.
Pada tahun 2006 penggunaan KB suntik menurun diperkirakan 10-30%, sehingga
meningkatkan angka kehamilan di desa Pengkol. Penggunaan KB pil menurun diperkirakan
10-20%.
Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali
lebih besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka
tersebut turun hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan
tertinggi yang terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya
memiliki sekitar 60% kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40% untuk menamatkan
sekolah dasar dan 15% untuk menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama.
Sebaliknya, lebih dari 90% anak-anak yang lahir sejak tahun 1980 berhasil menamatkan
pendidikan sekolah menengah pertama.
Sebagian besar kemajuan yang diperoleh semata-mata berkaitan dengan peningkatan
pendapatan. Pendapatan perkapita berlipat ganda antara tahun 1970 sampai dengan 1980 dan
berlipat ganda lagi pada akhir tahun 1990 (sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997). Salah
satu analisis tentang program Keluarga Berencana Indonesia yang sangat luas menunjukkan
bahwa sebagian besar pengurangan fertilitas berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat dan peningkatan jenjang pendidikan (Gertler dan Molyneaux).
Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif
tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan yang
baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB
berkurang (Notoatmojo, 2003).
Sehubungan dengan kondisi di atas penulis merasa perlu meneliti pengetahuan ibu terhadap
KB. Desa Pengkol dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan jumlah penduduk
desa Pengkol tergolong cukup banyak dengan tingkat pendidikan yang sangat bervariasi
terutama pada ibu, mulai dari yang tidak lulus sekolah dasar sampai pada ibu yang pernah
belajar dari perguruan tinggi.
Untuk meningkatkan efektivitas KB perlu dilakukan suatu sikap dan pengetahuan yang
menunjang dari ibu. Untuk mempelajari tentang pengetahuan ibu dan KB penting untuk
dilakukan suatu penelitian tentang “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
pemilihan alat kontrasepsi di Desa Pengkol Kabupaten Sragen”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan permasalahan
kurangnya pengetahuan ibu dalam KB, sehingga apalah ada hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi.
b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi.
c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan adanya keikutsertaan dalam KB maka dapat mengurangi dampak kehamilan yang
ditimbulkan.
2. Dengan adanya tingkat pengetahuan ibu yang meningkat maka ibu akan mempunyai
pengetahuan tentang KB.
3. Sebagai bahan masukan yang digunakan untuk penerapan KB dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.