Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SEHAT

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas PKM Komunitas


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Dosen Pengampu : Ns. Roni Suhada S.Kep M.Kep

TITA LISTIA PUTRI


CKR0170054

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
 
A. STUDY KASUS
Tn J (43 th) sumai dari Ny.R (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.J
(14 th) laki-laki kelas 2 SMP.  Dan anak ke dua, An.Z ( 6th) laki-laki kelas  1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.Z sering ketahuan merokok dirumah. An Z
juga jarang dirumah dan sering bermain dengan teman-temannya di luar.
Penuturan ibu mengatakan Karena ibu seorang petani, dan suaminya seorang
tengkulak (bandar), dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan sore hari
ketika pulang kerja, oleh karena itu An J jarang dapat perhatian dari oreng tua.
Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali
muncul konflik antara orang tua dan An J karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya.
Masalah lain, Ny R mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik
anaknya, karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny R. meskipun Ny R
waktu untuk anak tidak penuh 24 jam untuk menemani anak memantau
perkembanganya, namun Ny R tetap memantau belajar An J, kadang ibu
memarahi An J ketika An J tidak mau belajar. Ny. R juga tidak segan-segan marah
ketika An J sering bermain keluar dengan teman-temanya.  Ny R
mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An J terjerumus ke dalam
pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa
depanya nanti”.     Karena sikap Ny R yang seperti itu, penerimaan An J, dia
merasa terkekang. An J mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian dari
orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa terkekang
tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya otonomi
kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan
keinginan orang tua”. Oleh karena itu, An J berperilaku sebaliknya dari harapan
oramgtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama
teman-temanya.
1. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga
-             Nama                     : Tn J
-             Umur                     : 43 tahun
-             Agama                   : Islam
-             Suku                      : Sunda
-             Pendidikan             : SMP
-             Pekerjaan               : Tengkulak (bandar)
-             Alamat                  : Ds. Cibunut, Argapura, Majalengka
 Komposisi keluarga
Nama L/P Umur Hub. Keluarga Pekerjaan Pend. Terahir
Tn. J L 43 tahun Kepala Keluarga Tengkulak SMP
Ny. R P 40 tahun Istri Petani SMP
An.J L 14 tahun Anak Pelajar SMP
An.Z L 6 tahun Anak Pelajar PAUD
 
 
 Tipe keluarga
a Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.J adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang
terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b.Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
-       Ktidaktahuan orang tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami
anaknya
-       Ketidaktauan orangtua akan  pemenuhan kebutuhan anak akan
pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya. 
4.Suku bangsa
a. Asal suku bangsa
Tn.J dan istrinya adalah  orang yang berasal dari suku sunda.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn J mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku
bangsa jawa yang bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan
5.    Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Agama keluarga Tn.J ini adalah Islam dan tidak ada satupun
ketentuan islam yang bertentangan dengan kesehatan.
6. Status sosial ekonomi Keluarga
-       Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.J  (Kepala Keluarga ) seorang tengkulak, dan Ny J (istri)
seorang petani.
-       Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. J setiap bulan sekitar Rp 5.000.000
-       Harta benda yang dimiliki
Tn J mempunyai alat transportasi pribadi (mobil) untuk kebutuhan
keluarga dan usahanya, dan perabotan rumah yang memadai.
-       Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluarga Tn.J pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi
kebutuhan keluarga sekitar Rp. 4.000.000 ini untuk membayar rekening
listrik, belanja bahan makanan sebulan dan uang saku buat anak tiap
harinya.
-       Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya saat meluangkan waktu
saja Tn J menyempatkan waktu bersama keluaganya untuk rekreasi ke
tempat-tempat wisata. Rekreasi yang bias dilakukan dirumah adalah
menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang kerja nya.
 
2.RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.J berumur 43 tahun
dan memiliki anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja.
b.Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi
adalah deficit perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun
ayah untuk memperhatikan pola tumbuh kembang anak yang seharusnya
harus dipenuhi anak menginjak usia remaja sehingga terkesan kurangnya
kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua hanya
menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu
dari Ny. R) yang rumahnya juga dekat dengan Tn E.
c. Riwayat kesehatan keluarga Inti
-            Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Tn J, Ny R, An. J dan An. Z tidak menderita penyakit apapun.
-            Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada keluarga Tn.J.
-            Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayanan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.J  ini adalah puskesmas
yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya
-            Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya apapun.
-            Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur BB Masalah Kesehatan
(BCG/POLIO/DPT/HB/CAMPAK
1 Tn. J 43 th Lengkap Sehat
2 Ny. R 40 th Lengkap Sehat
3 An J 27th Lengkap sehat
4 An Z 20 th Lengkap Sehat
 
3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
-          Luas rumah: 14X9 m2
-          Type rumah:
permanen, dua tingkat,  terbuat dari semen, dan sudah memilik ventilasi yang
bagus.
-          Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn J
-          Jumlah dan rasio kamar/ruangan:
Terdapat 4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
-          Ventilasi/jendela:
Ventilasi mamadai, jendela ada disetiap ruangan rumah.
-          Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik: bagian depan ada ruang tamu, tempat
istirahat bersama keluarga, tempat tidur,  bagian belakang ada dapur dan
wc.              
-          Sumber air minum:
Dibelakang rumah terdapat penampungan air
-          Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah satu dan tingkat atas satu
-          Sampah:
sampah dibuang disamping rumahnya yang juga tempat pembuangan sampah
yang nantinya akan dibakar.
-          Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny R mengatakan
setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan
tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
-          Kebiasaan:
Keluarga Tn.J tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi,
penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli desa, umumya interaksi
banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk
betani.
-          Aturan/kesepakatan:
Didalam lingkungan RT sudah ditetapkan beberapa aturan dan masing
anggota masyarakat mampu menaati peraturan tersebut. Salah satunya seiap 1
bulan sekali diadakan gotong royong bersama memebersihkan sampah di
lingkungan sekitar.
-          Budaya:
Dalam budaya didesa Tn J karena mayoritas semua asli sunda sehingga tidak
pernah terjadi perbedaan budaya.
c.Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.J  sudah menempati rumah hasil keringat sendiri tidak
pernah berpindah-pindah rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn J, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan
rutinitas kerja bakti tiap 1 bulan sekali Guna meningkatkan kebersihan dan
jalinan silaturhmi antar warga.
Ny R dan suaminya Tn J juga aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat
karena jiwa sosialnya yang tinggi.
 
4.STRUKTUR KELUARGA
a.  Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa sunda yang
jelas. Karena karakter Tn J yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga
maka dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan
orang tua dan bersama-sama mencari solusinya.
b.  Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu
anggota keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-
masing harus mencari nafkah, sehingga dampaknya kurangnya hak asuh anak
sebagai kebutuhan primer anaknya, sehingga yang dirasakan anak kurangnya
perhatian orangtua terhadap tumbuh kembang anak.
c.  Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran Tn.J berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga
mencari nafkah untuk membiayai keluarga.  Dan peran terhadap tanggung
jawabnya yang kurang dari Ny.R sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan
Ny R dengan pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau
tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan.,
sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian
dan kasih sayang.
       i.       Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut
yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai
dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan
keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak
boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik didalam maupun luar
rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak menyimpang. Namun kalau dari
segi hak dan kewajiban yang seharusnya didapatkan anak, anak kurang
mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua orangtuanya dalam
pekerjaanya.

5.FUNGSI KELUARGA
a.  Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-
masing peran
b. Fungsi sosialisasi
-       Kerukunan hidup dalam keluarga:
Keluaga Ny R tidak pernah bertengkar karena setiap ada permasalahan,
Tn J langsung bersikap tegas mendiskusikan bersama-sama dan segera
mencari solusi bersama.
-       Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
masing-masing anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling
bekerjasama satu sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua pada
fokus tumbuh kembang anak kurang didapatkan dari anak akibat
kesibukan orang tuanya.
-       Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota memiliki hak
untuk berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi didiskusikan
bersama dan hasil akhirnya diputuskan oleh Tn J selaku kepala keluarga.
-       Kegiatan keluarga waktu senggang:
Diwaktu senggang Ny R dan Tn J menyibukkan dirinya dengan anak-
anaknya (An J dan An Z), mereka lebih sering mengajak anka-ananya
rekreasi ke tempat wisata. Semua itu mereka lakukan karena Tn J dan Ny
R tahu akan tanggung jawabnya yang kurang dalam mengasuh anak, oleh
karena itu setiap ada waktu senggang mereka berusaha untuk
mencurahkan waktu senggangnya untuk anak-anak.
-       Partisipasi dalam kegiatan social:
Ny R dan Tn J memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya
sibuk dengan pekerjaanya. Hal ini dibuktikan dengan Tn J,
menyempatkan untuk kerja bakti yang merupakan kegiatan rutin 1 bulan
sekali.
c. Fungsi perawatan kesehatan
-   Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Tn. J dan Ny R selalu memantau kesehatan keluarga dan anak- anaknya
diupayakan supaya anak anaknya jangan sampai menderita sakit
-   Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat:
Apabila ada anggota keluarga yang sakit Tn J dan Ny R akan segera
memeriksakannya ke bidan, klinik atau dokter terdekat.
-   Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Ny R mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumahnya Dan dihari
libur sekolah, Ny R, Tn J dan anak-anaknya mempunyai jadwal
bergotong royong membersihkan semua isi rumah. Sehingga rumah
tampak bersih, nyaman dan indah.
-   Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Keluarga Tn. J selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan di masyarakat
apabila sedang dibutuhkan
d. Fungsi reproduksi
-       Perencanaan jumlah anak:
Ny R mengatakan harapan anak 2 saja cukup. Karena lebih bisa fokus
dalam memantau perkembangan  dan pertumbuhan anak.
-       Akseptor: Ya, yang digunakan KB pil lamanya satu tahun.
tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak
sering keluar pergi bekerja.
e. Fungsi ekonomi
-       Upaya pemenuhan sandang pangan:
Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan
dengan pekerjaan  Ny R dan Tn J yang sama-sama bekerja.
-       Pemanfaatan sumber di msyarakat:
Ny R dan Tn J sering ikut serta dalam membantu menunjang administrasi
yang dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan dilingkungan
masyarakat.
 
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn.J dan Ny R  dalam waktu pendek
adalah  khawatir dan cemas dengan An J akan  pertumbuhan dan
perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang tua.
Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An J sering terlihat
merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
b. Stressor jangka panjang
Tn J dan Ny R resah dengan masa depan An J nanti kalau An J masih
memiliki kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap
arahan dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Tn J dan Ny R selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anak yang
berbakti dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua
dan belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri.
d. Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu
untuk memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
e. Strategi Adaptasi fungsional
Meskipun An J sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny J
sealau memantau perkembangan anak dirumah melalui ibu Ny. R (nenek)
yang rumahnya cukup dekat dengan rumah Tn J  untuk selalu memantau
apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
7.  KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi
Ny R mengatakan selalu memperhatikan pemenuhan gizi anak sejak
anak masih kecil, oleh karena itu, masing-masing anggota keluarga sangat
menyukai berbagai macam sayuran dan buah-buahan.
  
8.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
-          Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-          Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja

9.  PRIORITAS MASALAH
a. Diagnosa Keperawatan: 
Perubahan pertumbuhan dan perkembanagan anak berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak

NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN


  Sifat masalah: 2 1 2/3X 1 -Ny R dan Tn J
-Ancaman = 2/3 mengatakan jarang
kesehatan/resiko   memantau kondisi
  anak karena
kesibukan dalam
pekerjaanya.
-An.J sering
ketahuan merokok
dirumah, dan jarang
dirumah.
- Ny R kawatir An J
terjerumus kedalam
pergaulan bebas dan
kebiasaan
merokoknya
berakibat terhadap
kesehatan paru-
parunya
2 Kemungkinan 1 2 1/2X2 Ny R mengatakan
masalah dapat = 2/2=1 sering memberikan
diubah:   petuah kepada An J
-  Sebagian  namun seakan tidak
  dipedulikan .
-      Ny R juga
sudah menyerahkan
tanggung jawabnya
kepada nenek An J
yang ruamhnya
dekat dengan Ny R
untuk memantau
pergerakan An J
ketika Ny R sedang
bekerja, dan
memberikan teguran
apabila An J
merokok atau main
keluar rumah.
Namun An J masih
tidak dipedulikan
3 Potensi masalah 3 1 3/3X1 Ny R mengatakan
untuk dicegah: =1 resah dengan kondisi
-  Tinggi   An J berdampak
  terhadap masa depan
dan kesehatan An J
4 Menonjolnya 2 1 2/2X1 Ny R berusaha untuk
maslaah: =1 mengatasi masalah
- Masalah berat   An J, apabila tidak
harus diatasi segera diatasi akan
  berdampak berat
terhadap masa depan
dan kesehatannya
 
TOTAL 11/3=3,67
 

b. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah: 1 2 2/3X 1 An.J
-Ancaman = 2/3 merasa akibat  kurang
kesehatan/resiko mendapatkan
  perhatian dari
orangtua, giliran
dirumah bisanya
hanya marah-marah
terus, An J
berperilaku
sebaliknya dari
harapan orangtua, dia
menjadi nakal, jarang
belajar dan sering
keluar rumah
bersama teman-
temanya.
2 Kemungkinan 1 2 1/2X2 -    Persepsi Ny R
maslaah dapat = 2/2=1 dengan
diubah:   pengetahuanya yang
-   Sebagian terbatas tentang
  pengembangan anak
remaja
-    Ny R mendidik
An J selama ini
karena Ny R  takut
An J terjerumus ke
dalam pergaulan
bebas karena
sepengetahuan ibu,
usia remaja adalah
penentu masa
depanya nanti”.
 
3 Potensi masalah 3 1 3/3X1 -    Ny R tetap
untuk dicegah: =1 memantau belajar An
-   Tinggi J, kadang ibu
  memarahi An J ketika
An J tidak mau
belajar atau nilai
menurun.
-    Ibu juga tidak
segan-segan marah
ketika An J sering
bermain keluar
dengan teman-
temanya kadang
 
4 Menonjolnya 2 1 2/2X1 -    Penerimaan An J
maslaah: =1 terhadap sikap yang
- Masalah berat   diberikan Ny R
harus diatasi kepadanya tidak
  membuat An J jenuh
-    Namun, perilaku
An J semkain
menyimpang dari
harapan orang tua 
 
TOTAL 11/3= 3,67
 
 
 
10.  DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
-          Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-          Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
 
11. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnos keperawatan 1
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak.
TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDART HASIL INTERVENSI
Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat: 1.Kontrak dengan
tindakan pengetahuan 1. menjelaskan tahap keluarga
keperawatan selama   pertumbuhan dan 2.Kaji tingkat
1X kunjungan perkembangan pengetahuan keluarga
diharapkan: sesuai  usia anak tentang:
-Keluarga 2.menyebutkan -   tahapan
mengetahui tahap dampak dari pertumbuhan dan
tumbuh kembang kurangnya perhatian perkembangan anak
anak orangtua terhadap sesuai usianya.
-Keluarga perilaku anak -Dampak dari
mengutamakan 3.menjelaskan kurangnya perhatian
kebutuhan anak akan pengertian dari oramgtua terhadap
masa depan dan pergaulan bebas perilaku anak
kesehatanya 4.menjelaskan 3.Pertemuan dengan
-Keluarga memenuhi dampak dari keluarga dan membahas
hak anak akan kasih pergaulan bebas tentang:
sayang dan perhatian 5.menjelaskan -Kebutuhan anak
dari orangtua pengertian dan sesuai tahap tumbuh
  bahaya merokok kembangnya diusia
  terhadap  kesehatan remaja.
  3.dampak dari
kurangnya perhatian
dari orang tua terhadap
perilaku anak:
-   Pengertian pergaulan
bebas
- Dampak pergaulan
bebas terhadap masa
depan anak
-   Pengertian merokok
- Dampak merokok
terhadap kesehatan
4.Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
yang telah didiskusikan
5.Beri pujian terhadap
kemampuan memahami
materi yang diberikan
6.Berikan penjelasan
ulang bila ada materi
yang belum dipahami
7.Evluasi secara singkat
terhadap topic yang
diberikan
8.Pantau respon
terhadap materi yang
disampaikan
 
 
2. Diagnosa Keperwatan 2
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja

 
TUJUAN KHUSUS KRITERIA STANDART INTERVENSI
HASIL
Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat: 1.Kontrak dengan
tindakan keperawatan pengetahuan 1.Menjelaskan keluarga
selama 1X kunjungn   tahap-tahap dalam 2.Kaji tingkat
diharapkan: pengembangan usia pengetahuan keluarga
-Keluarga mengetahui remaja tentang:
tahap-tahap 2. Mengetahui sikap -tahapan
dalam  pengembangan mendidik anak yang pengembangan anak
usia remaja benar di usia remaja sesuai usianya.
-Keluarga mengerti   3.Pertemuan dengan
sikap mendidik anak keluarga dan
yang benar di usia membahas tentang:
remaja - sikap orang tua dalam
  mendidik anak di usia
remaja
- dampak didikan yang
terlalu otoriter
4.Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan
penjelasan yang telah
didiskusikan
5.Beri pujian terhadap
kemampuan
memahami materi
yang diberikan
6.Berikan penjelasan
ulang bila ada materi
yang belum dipahami
7.Evluasi secara
singkat terhadap topik
yang diberikan
8.Pantau respon
terhadap materi yang
disampaikan

BAB IV
PENUTUP
 
A. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik:
-       Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
-       Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-       Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki,
proporsi tubuh memanjang
2. Sosial Emosional
-       Kemampuan bersosialisasi meningkat.
-       Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan
sejenis.
-       Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima
oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya
mempengaruhi konsep diri.
-       Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah
beralih pada teman sebaya
3.    Bermain pada anak Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok
(keluar), misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar
musik atau TV serta dengan buku-buku.
4.    Pola minat dan seks    -
5.    Minat pada perubahan
6.    Suka lawan jenis
 
B. SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan
Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak
remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa
menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja agar tidak terjadi perselisihan.
 

Anda mungkin juga menyukai