Anda di halaman 1dari 14

Proposal Penelitian Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi

Belajar Siswa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali

yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala

berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian dengan judul ”Pengaruh Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK ............. Bogor”.

Proposal penelitian ini diajukan sebagaisalah satu tugasmata kuliah Metode Penelitian

Sosial dengan dosen .............................., M.Si. Meskipun penulisan proposal inimerupakan

tugas mata kuliah namun ini menjadikan lebih berwawasan untuk kemudian hari melakukan

penelitian yang sesungguhnya dilapangan. Penulis berharap isi dari proposal ini bebas dari

kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari penilai agar dapat diperbaiki kembali.

Akhir kata penulis berharap agar proposal penelitian ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Bogor, 16 November 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu unsur pencarian ilmu pengetahuan baik formal

ataupun nonformal. Pendidikan formal dilakukan dilembaga khusus seperti sekolah.

Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan

membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak

sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling

tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat

bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya[1].

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan di sekolah yaitu kurikulum,

guru, metode pengajaran, fasilitas, lingkungan dan siswa itu sendiri. Lingkungan menjadi

berperan penting ketika keberadaannya menjadi faktor penentu dimana faktor yang lain sudah

melengkapi pendidikan itu sendiri. Lingkungan sekolah diusahakan senyaman mungkin pada

setiap sekolah, hal ini dapat membeantu konsentrasi siswa lebih baik. Lingkungan sekolah

menjadi salah satu faktor pendukung dalam memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi

merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan[2].

Pemberian motivasi belajar terhadap sisiwa dapat mendorong terbentuknya disipilin

ilmu. Dan disiplin ilmu akan menjadikan siswa lebih giat sehingga output atau hasil dari

pembelajaran itu akan meningkat. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa di

SMK ............................ Bogor”.


I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah apakah terdapat pengaruh antara lingkungan

sekolah dengan motivasi belajar di SMK ...................... Bogor?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan

terhadap motivasi belajar di SMK ...........................Bogor.

I.4. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, kerangka berfikir akan menjadi landasan untuk menjelaskan

bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dapat memotivasi belajar. Untuk itu akan dijelaskan

bagaimana rasionalisasi kerangka berfikir sebagai berikut: lingkungan mempunyai peran

yang sangat penting dalam memotivasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif

akan berdampak pada meningkatnya motivasi belajar siswa begitupula sebaliknya,

lingkungan yang kurang kondusif akan mneurunkan motivasi belajar siswa.

I.5. Operasional Variabel

Faktor pendukung terbesar yang memotivasi siswa dalam belajar adalah faktor

eksternal dimana lingkungan sekolah merupakan point utama yang memotivasi belajar siswa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Deskripsi Penelitian

1. Motivasi Belajar

Motivasi adalah “keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

kegiatan untuk mencapai tujuan” [3]. Motivasi dibutuhkan dalam kondisi dimana siswa

sedang membutuhkan dorongan baik dari dalam maupun dari luar untuk mencapai suatu

tujuan dalam hal ini adalah meningkatkan prestasi belajar. Adapun Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal (yang berasal dari diri siswa sendiri)

Faktor Fisik: Faktor fisik yang dimaksud kondisi kesehatan badan dan kelengkapan anggota

tubuh.

Faktor Psikologis: Faktor psikologis adalah faktor kejiwaan dari siswa itu sendiri apakah

normal atau tidak.

b. Faktor Eksternal (yang berasal dari lingkungan)

Faktor Non-Sosial: Faktor non-sosial yang dimaksud, seperti : keadaan udara (cuaca panas

atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat

belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika semua faktor dapat saling

mendukung maka proses belajar akan berjalan dengan baik.dan factor inilebih mengacu pada

lingkungan.

Faktor Sosial: Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang

hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses belajar akan

berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang menyenangkan, seperti
bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang

mengalami kesulitan belajar. Pada saat dirumah siswa tetap mendapat perhatian dari orang

tua, baik perhatian material dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar guna

membantu dan mempermudah siswa belajar di rumah.

Indikator dari motivasi yaitu:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa.

b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa.

d. Kondisi lingkungan siswa.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa[4].

Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi

akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini berarti siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara

kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat

mengganggu kegiatan belajar.

Motivasi belajar dianggap sangat penting dalam proses belajar dan pembelajaran

dilihat dari fungsi, nilai dan manfaatnya. Hal tersebut menjadi acuan bahwa motivasi belajar

mendorong timbulnya tingkah laku dan juga mempengaruhi serta dapat mengubah tingkah

laku siswa. Dalam hal ini ada tiga fungsi motivasi yaitu:

a. Motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan dalam belajar. Suatu

perbuatan akan timbul karena adanya motivasi, Motivasi dalam hal ini sebagai motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.


b. Motivasi belajar berfungsi sebagai pengarah dalam belajar. Artinya motivasi mengarahkan

pada perubahan untuk mencapai yang diinginkan. Motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan apa yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Motivasi belajar berfungsi sebagai penggerak. Artinya motivasi mengerakkan tingkah laku

seseorang dalam belajar. Motivasi belajar juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi[5].

2. Lingkungan

Lingkungan diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar

terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Pada penelitian ini lingkungan yang

dijadikan penelitian adalah lingkungan belajar siswa atau biasa disebut dengan lingkungan

sekolah. Lingkungan belajar dapat diartikan berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-

keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan

pengaruh kepada perkembangannya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik

secara sengaja maupun tidak disengaja[6].

Sepanjang kehidupannya manusia selalu memperoleh pengaruh atau pendidikan dari

tiga tempat, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan itu sering disebut

sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.

Lingkungan sekolah meliputi:

a. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana & prasarana belajar, sumber-sumber belajar,& media

belajar.

b. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya, guru-gurunya, &

staf sekolah yang lain.

c. Lingkungan Akademis yaitu suasana sekolah & pelaksanaan kegiatan belajar mengajar &

berbagai kegiatan kokurikuler[7].


Operasional Variabel

1. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kenyamanan belajar siswa

baik dalam bentuk aspek fisik maupun aspek non fisik. Termasuk dalam aspek fisik yaitu

kelengkapan sarana prasarana, sedangkan dalam aspek non fisik yaitu relasi siswa dengan

siswa warga sekolah. Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah

mencakup keadaan lingkungan sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat

sekolah, tata tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah.

2. Motivasi belajar adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu hal yag diwujudkan

dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai sebuah tujuan

yang diharapkan. Ciri seseorang yang mempunyai motivasi yaitu: tekun menghadapi, ulet

menghadapi kesulitan, Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa, lebih senang belajar mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat

mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu serta senang

mencari & memecahkan masalah soal-soal.

Hipotesis Penelitian

Dari uraian diatas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa di SMK

...................... Bogor.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa

di SMK ......................... Bogor.


BAB III

METODOLOGI

III.1. Metode Penelitian

Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian.

Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu

jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)

untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan

jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya[8].

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif, dimana

hasil penelitian akan dijabarkan kedalam ulasan atau pembahasan. Dimana lingkungan

sekolah sebagai variable X dan motivasi belajar variable Y.

III.2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diteliti oleh peneliti untuk di pelajari dan

ditarik kesimpulannya[9]. Populasi dalam penelitian ini adalah siwa siswi SMK

...................... Bogor tahun ajaran 2014/ 2015.

Adapun untuk menentukan besaran sampel di gunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Populasi

d2 : Nilai presisi 95% atau sig. 0.05[10]

Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampelnya adalah sebagai berikut:
III.3. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu

kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data[11]. Pengumpulan data

dilakukan dalam berbagai cara yaitu:

a. Wawancara dengan pihak SMK .............................. Bogor sebagai tempat terlaksananya

proses belajar mengajar yang menjadi lingkungan sekolah, baik itu dari mulai kepala sekolah

dan juga siswa itu sendiri.

b. Kuisioner yang diberikan kepada siswa sebagai sampel penelitian. Kuisioner ini dibagikan ke

siswa sebagai responden dari mulai kelas X sampai kelas XII.

c. Observasi lingkungan digunakan sebagai data penunjang penelitian dimana lingkungan

sekolah dan sekitarnya menjadi sasaran observasi.

III.4. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah statistik parametris untuk menguji parameter

populasi melalui data sampel dengan menggunakan perangkat spss v.21. Adapun analisa

yang diujikan adalah:

a. Uji validitas dan reabilitas data: uji ini dilakukan untuk mengetahui validasi dan reabilitas

data penelitian apakah valid atau tidak valid. Apabila data yang digunakan tidak valid maka

akan dilakukan pengujian kembali pada butir soal yang tidak valid.

b. Koefisien determinasi: digunakan unjtuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya.


c. Uji t : uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variable terikat. Adapun formula hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : bi = 0 artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

terikat

Ha : bi ≠ 0 artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
Untuk menguji hipotesisi tersebut digunakan statistic t yang dihitung dengan cara

sebagai berikut:

Dimana b merupakan nilai parameter dan Sb adalah standar error dari b. Standar error dari

masing-masing parameter dihitung dari akar varian masing-masing.

Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis digunakan criteria bila t. hitung > t. tabel

maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variable bebas terhadap

variable terikat dengan derajat keyakinan α=5%. Sebaliknya apabila t. hitung < t. table maka

H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variable bebas terhadap

variable terikat dengan derajat keyakinan α=5%..

Adapun kurvanya adalah sebagai berikut:

d. Uji F: Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/ Uji Anova, yaitu uji untuk melihat

bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/ signifikan atau

tidak baik/ non signifikan. Adapun pengujiannya adalah sebagai berikut:

 H0 : r = 0, tidak ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y

 Ha : r ≠ 0, ada pengaruh antara variabel X dengan variabel Y


Dari hasil F hit tersebut dibandingkan dengan F tabel. Berdasarkan tingkat keyakinan

95% uji satu sisi.

1. jika F hit ≥ F tabel maka Ho ditolak secara statistik adalah signifikan, berarti ada pengaruh

yang erat antara variabel X dengan variabel Y.

2. jika F hit ≤ F tabel maka Ho diterima artinya adalah tidak signifikan, berarti α tidak ada

pengaruh antara variabel X dengan variabel Y.

adapun kurva uji F adalah sebagai berikut:


DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, Imam. 2011. Lingkungan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Sosoial. Hlm. 23 –
30.
Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung: CV.
Mandar Maju
Hamzam B. Uno, 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Penerbit
PT Bumi Akasara : Jakarta
Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT remaja
Rosdakarya.
Prof. H. Mahmud YunusYunus, Mahmud. (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
Mutiara Sumber Widya.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung :
Alfabeta Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta.
Rajawali Pers. hal. 24.
Soeharto, Karti, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya Intellectual Club. Surabaya.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
[1] Prof. H. Mahmud YunusYunus, Mahmud. (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara
Sumber Widya.

[2] Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung:
CV. Mandar Maju
[3] Soeharto, Karti, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya Intellectual Club. Surabaya.
[4] Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
[5] Hamzam B. Uno, 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan).
Penerbit PT Bumi Akasara : Jakarta
[6] Gunawan, Imam. 2011. Lingkungan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Sosoial.
Hlm. 23 – 30.

[7] Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
remaja Rosdakarya.
[8] Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta.
Rajawali Pers. hal. 24.

[9] Siguyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.


[10] Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung : Alfabeta.

[11] Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai