Belajar Siswa
KATA PENGANTAR
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
Proposal penelitian ini diajukan sebagaisalah satu tugasmata kuliah Metode Penelitian
tugas mata kuliah namun ini menjadikan lebih berwawasan untuk kemudian hari melakukan
penelitian yang sesungguhnya dilapangan. Penulis berharap isi dari proposal ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari penilai agar dapat diperbaiki kembali.
Akhir kata penulis berharap agar proposal penelitian ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu unsur pencarian ilmu pengetahuan baik formal
Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan
membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak
sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling
tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat
guru, metode pengajaran, fasilitas, lingkungan dan siswa itu sendiri. Lingkungan menjadi
berperan penting ketika keberadaannya menjadi faktor penentu dimana faktor yang lain sudah
melengkapi pendidikan itu sendiri. Lingkungan sekolah diusahakan senyaman mungkin pada
setiap sekolah, hal ini dapat membeantu konsentrasi siswa lebih baik. Lingkungan sekolah
menjadi salah satu faktor pendukung dalam memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi
merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan
ilmu. Dan disiplin ilmu akan menjadikan siswa lebih giat sehingga output atau hasil dari
pembelajaran itu akan meningkat. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
Dalam penelitian ini, kerangka berfikir akan menjadi landasan untuk menjelaskan
bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dapat memotivasi belajar. Untuk itu akan dijelaskan
yang sangat penting dalam memotivasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif
Faktor pendukung terbesar yang memotivasi siswa dalam belajar adalah faktor
eksternal dimana lingkungan sekolah merupakan point utama yang memotivasi belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Motivasi Belajar
Motivasi adalah “keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan” [3]. Motivasi dibutuhkan dalam kondisi dimana siswa
sedang membutuhkan dorongan baik dari dalam maupun dari luar untuk mencapai suatu
tujuan dalam hal ini adalah meningkatkan prestasi belajar. Adapun Faktor-faktor yang
Faktor Fisik: Faktor fisik yang dimaksud kondisi kesehatan badan dan kelengkapan anggota
tubuh.
Faktor Psikologis: Faktor psikologis adalah faktor kejiwaan dari siswa itu sendiri apakah
Faktor Non-Sosial: Faktor non-sosial yang dimaksud, seperti : keadaan udara (cuaca panas
atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat
belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika semua faktor dapat saling
mendukung maka proses belajar akan berjalan dengan baik.dan factor inilebih mengacu pada
lingkungan.
Faktor Sosial: Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang
hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses belajar akan
berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang menyenangkan, seperti
bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Pada saat dirumah siswa tetap mendapat perhatian dari orang
tua, baik perhatian material dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar guna
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa.
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar siswa, karena motivasi
akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini berarti siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara
kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat
Motivasi belajar dianggap sangat penting dalam proses belajar dan pembelajaran
dilihat dari fungsi, nilai dan manfaatnya. Hal tersebut menjadi acuan bahwa motivasi belajar
mendorong timbulnya tingkah laku dan juga mempengaruhi serta dapat mengubah tingkah
laku siswa. Dalam hal ini ada tiga fungsi motivasi yaitu:
a. Motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan dalam belajar. Suatu
perbuatan akan timbul karena adanya motivasi, Motivasi dalam hal ini sebagai motor
pada perubahan untuk mencapai yang diinginkan. Motivasi dapat memberikan arah dan
c. Motivasi belajar berfungsi sebagai penggerak. Artinya motivasi mengerakkan tingkah laku
seseorang dalam belajar. Motivasi belajar juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi[5].
2. Lingkungan
Lingkungan diartikan sebagai kumpulan segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Pada penelitian ini lingkungan yang
dijadikan penelitian adalah lingkungan belajar siswa atau biasa disebut dengan lingkungan
keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan
pengaruh kepada perkembangannya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik
tiga tempat, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lingkungan itu sering disebut
a. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana & prasarana belajar, sumber-sumber belajar,& media
belajar.
c. Lingkungan Akademis yaitu suasana sekolah & pelaksanaan kegiatan belajar mengajar &
1. Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kenyamanan belajar siswa
baik dalam bentuk aspek fisik maupun aspek non fisik. Termasuk dalam aspek fisik yaitu
kelengkapan sarana prasarana, sedangkan dalam aspek non fisik yaitu relasi siswa dengan
siswa warga sekolah. Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah
2. Motivasi belajar adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu hal yag diwujudkan
dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai sebuah tujuan
yang diharapkan. Ciri seseorang yang mempunyai motivasi yaitu: tekun menghadapi, ulet
dewasa, lebih senang belajar mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat
mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu serta senang
Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa di SMK
...................... Bogor.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa
METODOLOGI
Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian.
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu
jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)
untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya[8].
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif, dimana
hasil penelitian akan dijabarkan kedalam ulasan atau pembahasan. Dimana lingkungan
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diteliti oleh peneliti untuk di pelajari dan
ditarik kesimpulannya[9]. Populasi dalam penelitian ini adalah siwa siswi SMK
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Populasi
Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampelnya adalah sebagai berikut:
III.3. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu
proses belajar mengajar yang menjadi lingkungan sekolah, baik itu dari mulai kepala sekolah
b. Kuisioner yang diberikan kepada siswa sebagai sampel penelitian. Kuisioner ini dibagikan ke
Analisa data yang digunakan adalah statistik parametris untuk menguji parameter
populasi melalui data sampel dengan menggunakan perangkat spss v.21. Adapun analisa
a. Uji validitas dan reabilitas data: uji ini dilakukan untuk mengetahui validasi dan reabilitas
data penelitian apakah valid atau tidak valid. Apabila data yang digunakan tidak valid maka
akan dilakukan pengujian kembali pada butir soal yang tidak valid.
individual terhadap variable terikat. Adapun formula hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : bi = 0 artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
terikat
Ha : bi ≠ 0 artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
Untuk menguji hipotesisi tersebut digunakan statistic t yang dihitung dengan cara
sebagai berikut:
Dimana b merupakan nilai parameter dan Sb adalah standar error dari b. Standar error dari
Untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis digunakan criteria bila t. hitung > t. tabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variable bebas terhadap
variable terikat dengan derajat keyakinan α=5%. Sebaliknya apabila t. hitung < t. table maka
H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variable bebas terhadap
d. Uji F: Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/ Uji Anova, yaitu uji untuk melihat
terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/ signifikan atau
1. jika F hit ≥ F tabel maka Ho ditolak secara statistik adalah signifikan, berarti ada pengaruh
2. jika F hit ≤ F tabel maka Ho diterima artinya adalah tidak signifikan, berarti α tidak ada
Gunawan, Imam. 2011. Lingkungan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Sosoial. Hlm. 23 –
30.
Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung: CV.
Mandar Maju
Hamzam B. Uno, 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Penerbit
PT Bumi Akasara : Jakarta
Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT remaja
Rosdakarya.
Prof. H. Mahmud YunusYunus, Mahmud. (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta:
Mutiara Sumber Widya.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung :
Alfabeta Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta.
Rajawali Pers. hal. 24.
Soeharto, Karti, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya Intellectual Club. Surabaya.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
[1] Prof. H. Mahmud YunusYunus, Mahmud. (1979). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara
Sumber Widya.
[2] Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung:
CV. Mandar Maju
[3] Soeharto, Karti, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya Intellectual Club. Surabaya.
[4] Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
[5] Hamzam B. Uno, 2011. Teori Motivasi & Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan).
Penerbit PT Bumi Akasara : Jakarta
[6] Gunawan, Imam. 2011. Lingkungan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan Sosoial.
Hlm. 23 – 30.
[7] Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
remaja Rosdakarya.
[8] Rosady Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta.
Rajawali Pers. hal. 24.