Anda di halaman 1dari 2

Inilah 10 Tugas Malaikat Jibril

Setelah Rasulullah Wafat


Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan
Rasul. Di dalam Al-Quran, malaikat Jibril juga merupakan ketua bagi keseluruhan para
Malaikat. Di dalam teks Tanakh, Taurat dan Injil, ada juga yang menerangkan bhawa
Malaikat Jibril merupakan ketua para Malaikat. Nama Malaikat Jibril sendiri disebutkan dua
kali dalam Al-Quran yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 98 dan At-Tahrim ayat 4.

Sebagai orang Islam yang beriman, kita tahu bahwa tugas malaikat Jibril menyampaikan
wahyu kepada Nabi dan Rasul. Kemudian timbul pertanyaan apa yang dilakukan malaikat
Jibril sekarang setelah tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus? Inilah tugas malaikat Jibril
sepeninggal Rasulullah:

1. Mengangkat keberkahan di muka bumi ini, sehingga orang tak ada lagi yang percaya
yang namanya berkah,
2. Mengangkat cinta di hati para makhluk, maksudnya cinta yang suci karena Allah saja,
3. Mengangkat rasa kaasih sayang dari para kerabat,
4. Mengangkat sifat rasa adil dari pemerintah,
5. Mengangkat sifat pemalu dari para perempuan,
6. Mengangkat sifat sabar dari fakir miskin,
7. Mengangkat sifat pemurah dari orang orang kaya,
8. Mengangkat sifat Wara’ ulama sehingga ia menjual agamanya sendiri untuk
kepentingan pribadinya sendiri,
9. Mengangkat Al-Qur’an (tidak ada lagi yang bisa membaca Al-Quran),
10. Diangkatnya Iman dari seluruh bumi, dan ini yang akan menyegerakan kiamat.

Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li al-Fatawa, beliau mencantumkan sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti Sa’ad, dia berkata:

“Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab, ‘Aku
tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambil wudlu, aku khawatir ia lantas
mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh malaikat Jibril’.”

Hadits ini, menurut al-Suyuthi, secara tersurat menjelaskan bahwa malaikat Jibril selalu turun
ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati dalam keadaan suci dari hadats.
Selain itu, al-Suyuthi juga menampilkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Nu”aim bin
Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas’ud, bahwa ketika Nabi Shollallohu
‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:

“Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluk yang sangat
besar, maka dia bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk tersebut menjawab, ‘Aku adalah Mikail,
Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini’. Kemudian Dajjal meneruskan
perjalanannya ke Madinah, di sana dia juga bertemu dengan makhluk yang besar dan dia
bertanya, ‘Siapa kamu?’. Makhluk itu menjawab, ‘Aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk
menjaga tanah haram ini’”.
Itulah dua hadits yang dikemukakan oleh al-Suyuthi, yang menjelaskan bahwa malaikat Jibril
-kendati Nabi sudah wafat- masih tetap eksis turun ke bumi pada waktu-waktu tertentu. Di
samping itu, tiap-tiap Lailatu al-Qodar, para malaikat semuanya turun ke bumi, termasuk di
antaranya adalah malaikat Jibril yang diredaksikan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr dengan
kalimat Ar-Ruh.

Sesungguhnya malikat Jibril menyampaikan wahyu tidak hanya kepada Rasulullah


Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, tetapi juga kepada umat muslim “biasa”
atau bukan Nabi ataupun Rasul. Wahyu tersebut berupa ilham (ide) ataupun mimpi yang
bagus.

Sumber: Miftah Syifaau di 7:12/ Grup Majelis Taklim Al Hidayah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai