Kilang Polypropylene
Kilang Polypropylene
BAB III
KILANG POLYPROPYLENE
PT. PERTAMINA RU III PLAJU
c. Pengeringan (Dryer)
Tahap ini berfungsi untuk mengeringkan moisture yang terkandung dalam treated
PP hingga kadar airnya dapat dikurangi sampai maksimum 10 ppm wt. Absorben
yang digunakan adalah tipe molecular sieve 3A dan silica gel. Regenerasi absorben
dilakukan dengan menggunakan propana.
3.3.1.3. Seksi Depropanizer (Section 300)
Depropanizer berfungsi untuk memisahkan propylene dari propane dengan
proses distilasi bertekanan sehingga kemurnian propylene mencapai 99,6% mol
minimum.Depropanizer beroperasi pada tekanan 20,5 kg/cm2g, temperatur top 51
ºC, temperaturbottom 73ºC, dan refluks ratio 20. Sebagai media pemanas
digunakan steam 3S, yaitusteam bertekanan 3 kg/cm2g dan temperatur 150
ºC. Seharusnya dalam seksi 300 ini juga terdapat Deethanizer yang berfungsi untuk
memisahkan propylene dari fraksi C1dan C2. Akan tetapi sekarang
ini Deethanizer tidak lagi dioperasikan karena proses pemisahan etana dilakukan
di Light End FCCU Unit Sungai Gerong.
3.3.1.4. Section 400
Unit ini seharusnya berfungsi sebagai penghasil refrigeran amonia untuk
digunakan di Deethanizer condensor. Namun karena Deethanizer column tidak lagi
dioperasikan maka unit 400 pun sekaligus diidlekan. Adapun uraian proses yang
terjadi pada Unit Purifikasi Propylene adalah sebagai berikut:
Bahan baku Raw PP dari FCCU Kilang Sungai Gerong yang dikirim melalui
pemompaan masuk ke Raw PP Spherical Tank (T-101). Selanjutnya Raw PP ini
dipompakan dengan Raw PP Pump (P-101A/B) menuju DEA Extraction dimana
aliran dikendalikan oleh flow controller (FC-201).
Raw PP dialirkan ke Primary DEA Extraction (C-201) yang berisikan Pall
Ring 1 ½“ (1,5 inchi) untuk memperluas permukaan kontak antara Raw PP dengan
DEA secara arah berlawanan (Counter Current). Dengan proses yang sama, Raw
PP dialirkan menuju Secondary DEA Extraction (C-202) sehingga larutan DEA
akan mengekstrak hidrogen sulfida dan karbon dioksida. DEA yang
mengandung impurities tersebut dialirkan ke DEA Regenerator (C-203)
melalui DEA Interchanger (E-202) untuk memisahkan DEA dari H2S dan
CO2 dengan proses stripping pada tekanan 0,5 kg/cm2g dan temperatur 120ºC.
DEA yang telah diregenerasi dialirkan kembali ke kolom DEA Extractor secara
kontinyu.
Selanjutnya Raw PP dialirkan menuju Primary NaOH Extraction Non
Regenerative (C-204) dan kontak dengan larutan NaOH untuk mengekstrak
merkaptan. Setelah itu dialirkan ke Secondary NaOH Extraction Regenerative (C-
205) yang secaracounter current kontak dengan larutan NaOH. NaOH yang
mengandung zat pengotor tersebut dialirkan ke NaOH Regenerator (C-206) untuk
memisahkan kembali merkaptan dengan proses stripping pada tekanan 0,5 kg/cm2g
dan temperatur 120ºC. NaOH yang telah diregenerasi dialirkan kembali ke
kolom Secondary NaOH Extractor secara kontinyu.
Raw PP yang keluar dari proses ekstraksi dan telah dihilangkan kadar
sulfurnya kemudian dimasukkan ke Dryer melalui Sand Filter (S-
201). Dryer terdiri dari Coalescer (V-212) dan Absorber (V-213A/B) untuk
menghilangkan kadar air dalam Raw PP. Raw PP yang telah dipisahkan dari zat
pengotor disebut Treated PP yang selanjutnya dialirkan menuju Buffer Storage
Vessel (V-207) dengan melewati Pressure Controller (PC-214) yang disetting pada
15 kg/cm2g. Setelah itu Treated PPdiumpankan oleh Depropanizer Feed Pump (P-
301A/B) menuju kolom pertamaDepropanizer Column (C-302C) dengan
melewati flow controller (FC-304). PadaDepropanizer Column (C-302C/A/B)
Treated PP akan terfraksionasi menjadi Propanedan Propylene dengan pemanasan
di Depropanizer Reboiler (E-304) pada temperatur 70º - 75ºC dengan media
pemanas steam 3S.
Uap propylene yang keluar sebagai hasil di atas dikondensasikan
melaluiDepropanizer Condensor (E-303A/B) yang kemudian ditampung
dalam Depropanizer Reflux Accumulator (V-303). Tekanan operasi dalam kolom
ini dijaga pada 20,5 kg/cm2g oleh pressure controller (PC-307A). Propylene cair
dari Depropanizer Accumulator dipompakan kembali ke bagian atas kolom
dengan Depropanizer Reflux Pump (P-305A/B) melalui flow controller (FC-307).
Sebagian propylene cair dengan kemurnian yang tinggi didinginkan
pada Depropanizer Overhead Product Cooler (E-306A/B dan E-307A/B) yang
kemudian dialirkan ke Propylene Storage Tank (T-102/3/4).
Fraksi propana sebagai produk bottom distilasi dialirkan ke Depropanizer
Bottom Pump (P-303A/B) menuju Propane Storage Tank (V-500) atau didinginkan
padaDepropanizer Bottom Cooler (E-305) untuk seterusnya dikembalikan
ke Stabilizer III FCCU Kilang Sungai Gerong untuk digunakan
sebagai blending LPG.
3.3.2. Propylene Polimerization Unit
Unit ini bertugas untuk melaksanakan reaksi polimerisasi yaitu mereaksikan
antaraPropylene dengan gas H2 menjadi homopolymer Polypropylene, dengan
bantuan katalis dalam dua reaktor. Unit polimerisasi sendiri terdiri dari beberapa
bagian proses yaitu:
a) Impurities propylene removal
b) Catalyst Preparation Section
c) Polymerization Section
d) Product drain Section
e) Utilities Section
3.3.2.1. Impurities Propylene Removal ( Section-000)
Seksi impurities propylene removal bertujuan untuk menghilangkan
pengotor-pengotor yang masih terkandung dalam propylene sebelum masuk ke
reaktor. Seksi ini terdiri dari stripper untuk menghilangkan methane dan ethane,
dehydrator untuk menghilangkan kadar air hingga 1 ppm, COS adsorber untuk
menghilangkan kadar COS dan arsine adsorber untuk menghilangkan kadar arsine.
3.3.2.2.Catalyst Preparation
Tiga tipe katalis yang digunakan untuk proses ini yaitu MC Catalyst sebagai
katalis utama, AT Catalyst sebagai Co Catalyst dan OF Catalyst sebagai Catalyst
Adjuvant.
a. MC Catalyst Preparation
Sebagai main catalyst digunakan CS-1 Catalyst adalah katalis yang diproduksi
oleh Xiang Yang China. Katalis ini mengikuti system katalis Zieger-Natta, dengan
efisiensi tinggi dan secara luas digunakan pada industry polypropylene. CS-1
Catalyst dibuat dari Titanium Tetraklorida (TiCl4) sebagai bahan
bakku,MAGNESIUM DIKLORIDA (MgCl2) sebagai support dan sebuah electron
donoar adalah merupakan katalis ge nerasi ke -4 dengan system MgCl2 supported.
Typical performance CS-1 Catalyst:
a) Apprearance Flake
b) Particle size of catalyst 10-35 µm
c) Tintanium 2-4 %
d) Magnesium 16-19 %
e) Activity ≥ 25 kg PP/gr-Cat
f) Isotactic indexs of PP ≥ 97 %
g) Bulk Density ≥ 0.44 g/ml
Sejumlah tertentu normal Hexane dimasukkan ke dalam MC Catalyst
Pretreatment Drum (D-2101) dan diaduk dengan pengaduk. Kemudian sejumlah
AT-CAT tertentu juga dimasukkan ke dalam D-2101. Satu MC-CAT Container
berisi 70 kg digunakan untuk setiap batch MC-CAT Preparation.
Setelah katalis tersebut dimasukkan dan dicampur dengan pelarut normal Hexane
menjadi Slurry, selanjutnya sejumlah tertentu gas Propylene dimasukkan ke dalam
D-2101 sehingga terjadi prepolimerisasi antara propylene vapor tersebut dengan
MC-CAT pada temperatur di bawah 25 ºC dan tekanan 0,5 kg/cm2G.
Dengan bantuan tekanan nitrogen selanjutnya MC-CAT dialirkan dari D-2101
menuju MC-CAT Holding Drum (D-2102) dan melarutkannya dengan normal
Hexane sampai level yang ditentukan. Kemudian MC-CAT dalam
bentuk slurrytersebut diumpankan menuju 1st Reactor (D-2201) melalui MC-
CAT Feed Drum(D-2103) dengan menggunakan MC-CAT Feed Pump (P-2103
A/B).
b. AT-CAT Preparation
AT-Catalyst atau Co-Catalyst adalah triethyl aluminium Al (C2H5)3 yang
umum dipakai sebagai co catalyst atau katalis kedua yang sangat berperan dalam
reaksi polimerisasi propylene.
Adapun sifat-sifat dan spesifikasi AT-Catalyst adalah:
a) Formula Al(C2 H 5)3
b) Berat molekul 114,2 gr/gmol
c) Titik didih 187 °C
d) Titik beku -58 °C
e) Berat jenis pada 20 °C 0,836
f) Warna transparan dan tidak berwarna
g) Aluminium 22,7 % wt min
h) Triethyl aluminium 93,0 % wt min
i) Tri-n- propyl aluminum 0,1 % wt max
j) Tri-n-butyl aluminium 5 % wt max
k) Tri-iso-butyl aluminium 0,5 % wt max
l) Hydrogen 1 % wt max
m) Diethyl aluminium hydride 0,1 % wt max
n) Ethylene nil
AT-CAT dialirkan dari AT-CAT Container menuju AT-CAT Holding
Drum (D-2104) dengan tekanan nitrogen. AT-CAT yang dialirkan menuju AT-
CAT Holding Drum (D-2104) diukur dengan alat timbang yang diletakkan di
bawah AT-CATContainer.
Melalui flowmeter sejumlah normal Hexane tertentu dimasukkan ke dalam D-
2104 sebelumnya pengisian AT-CAT, sampai konsentrasi Al yang ditentukan.
Selanjutnya AT-CAT diumpankan menuju 1st Reactor (D-2201) dengan AT-
CATFeed Pump (P-2104 A/B).
c. OF-CAT Preparation
OF-Catalyst atau Elektron donor yang digunakan adalah cyclohexyl methyl
dimethoxyl silane (CMMS) yang umum juga dipakai sebagai electron donor katalis
yang sangat berperan dalam reaksi polimerisasi propylene.
Adapun spesifikasi OF-Catalyst adalah:
a) Berat molekul 188 g/gmol
b) Apprearance transparent or light yellow liquid
c) Specific gravity pada 20 °C 0,947
d) Boiling point 196 °C
e) Flash point 82 °C
f) Purity 99 % wt min
OF-CAT dimasukkan secara langsung ke dalam OF-CAT Holding Drum (D-
2105) tanpa diencerkan dengan normal Hexane, kemudian diumpankan
menuju 1stReactor (D-2201) dengan OF-CAT Feed Pump (P-2105 A/B).
Hasil buangan catalyst yang di flare ke udara, yaitu:
1) Catalyst Vent
Vent Gas dari AT-CAT container diventing keluar atmosfir secara khusus
melalui AT-CAT Vent Seal Pot (ZD-2103). Sedangkan Vent Gas dari MC-
CATPreparation Drums (D-2101, D-2102, dan D-2103), serta Vent Gas dari AT-
CAT dan OF-CAT Preparation Drum semuanya didinginkan di Catalyst Vent
Condenser (E-2111), dan didrain di Cat Vent Drain Pot (ZD-2104) sebelumnya
diventing keluar menuju sistem Low Pressure Flare.
2) Pure and Waste Hexane
Normal Hexane digunakan untuk mengencerkan katalis-katalis yang diterima
dari fresh Hexane Drum (D-2107) melalui pipa di Battery Limits.Penggunaan
normal Hexane pada setiap batch sesuai dengan kebutuhannya di dalam MC-CAT
dan AT-CAT preparation. Fresh Hexane dari D-2107 dialirkan menuju drum-drum
katalis oleh Fresh Hexane Feed Pump (P-2107) dan diukur dengan
Flowmeter.Hexane juga digunakan untuk pencucian drum-drum katalis yang
selanjutnya ditampung secara batch pada Spent Hexane Drum (D-2109) atau Waste
Hexane Drum (D-2210). Waste Hexane yang mengandung katalis tersebut
didekomposisi dengan Caustic Soda (NaOH) di dalam D-2110 setelah itu treated
waste Hexanedialirkan menuju Battery Limits dengan menggunakan Waste Hexane
Pump (P-2110).
Dari D-2110 Waste Water dalam bak penampungan dialirkan keluar Battery
Limits dengan Waste Water Pump (P-2111). Demikian juga Spent Hexane dari D-
2109 dapat langsung dialirkan menuju Battery Limits (D-2110). Vent Gas dari D-
2109 didinginkan oleh Vent Condenser (E-2115), dipisahkan cairannya di Drain
Pot dan dialirkan menuju Low Pressure Flare. Juga Vent Gas dari D-2110
didinginkan oleh Vent Condenser (E-2114), dipisahkan cairannya di Drain Pot dan
dialirkan keluar atmosfer melalui Vent Seal Drum (D-2902).
3.3.2.3. Polymerization
Reaksi polimerisasi terbagi atas dua sistem reaksi, yaitu fase cair dan gas.
Kondisi operasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Kondisi Operasi Reaksi Polimerisasi
Temperatur (oC) 70 80
DAFTAR PUSTAKA