Jenis-Jenis Data
Jenis-Jenis Data
o 69,455 hits
Meta
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
WordPress.com
Home
ABOUT
FORUM
Pemahaman terhadap kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan
teknik serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
B. Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data
kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Data
kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkannya yaitu data diskrit dan data
kontinum. Berdasarkan sifatnya, data kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data
interval dan data rasio.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan
(transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau
rekaman video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara
membilang. Contoh data diskrit misalnya:
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol yang
digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-angka tersebut tidak memiliki
makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari angka (1),
karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Terhadap kedua data (angka)
tersebut tidak dapat dilakukan operasi matematika (+, -, x, : ). Misalnya (1) = laki-laki, (2) =
perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada kategori (3) yang merupakan hasil
penjumlahan (1) dan (2).
Status pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu: (1) Belum menikah, (2) Menikah,
(3) Janda/ Duda. Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis
kelamin.
1. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun
secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat
diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau
rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan data nominal, data ordinal
memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan
menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam
suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, – , x , : ). Contoh jenis data
ordinal antara lain:
1. Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria
tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval
dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau
memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut,
terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +,
– ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol
mutlak pada data interval. Berikut dikemukakan tiga contoh data interval, antara lain:
1) Hasil pengukuran suhu (temperatur) menggunakan termometer yang dinyatakan dalam ukuran
derajat. Rentang temperatur antara 00 Celcius sampai 10 Celcius memiliki jarak yang sama
dengan 10 Celcius sampai 20 Celcius. Oleh karena itu berlaku operasi matematik ( +, – ), misalnya
150 Celcius + 150 Celcius = 300 Celcius. Namun demikian tidak dapat dinyatakan bahwa benda
yang bersuhu 150 Celcius memiliki ukuran panas separuhnya dari benda yang bersuhu 30 0 Celcius.
Demikian juga, tidak dapat dikatakan bahwa benda dengan suhu 0 0 Celcius tidak memiliki suhu
sama sekali. Angka 00 Celcius memiliki sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, jika diukur dengan
menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 0 0 Celcius = 320 Fahrenheit.
2) Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai 110 memiliki
jarak yang sama dengan 110 sampai 120. Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang
memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari urang yang memiliki IQ 100.
3) Didasari oleh asumsi yang kuat, skor tes prestasi belajar (misalnya IPK mahasiswa dan hasil
ujian siswa) dapat dikatakan sebagai data interval.
4) Dalam banyak kegiatan penelitian, data skor yang diperoleh melalui kuesioner (misalnya skala
sikap atau intensitas perilaku) sering dinyatakan sebagai data interval setelah alternatif
jawabannya diberi skor yang ekuivalen (setara) dengan skala interval, misalnya:
Skor (5) untuk jawaban “Sangat Setuju”
Skor (4) untuk jawaban “Setuju”
Skor (3) untuk jawaban “Tidak Punya Pendapat”
Skor (2) untuk jawaban “Tidak Setuju”
Skor (1) untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju”
Dalam pengolahannya, skor jawaban kuesioner diasumsikan memiliki sifat-sifat yang sama dengan
data interval.
1. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal,
data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang
sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya
semua bentuk operasi matematik ( + , – , x, : ). Sifat-sifat yang membedakan antara data rasio
dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat dilihat dengan memperhatikan
contoh berikut:
1) Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. Benda yang
panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2 meter sehingga
dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter (sifat data nominal). Ukuran
panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek (sifat data
ordinal). Perbedaan antara benda yang panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang
sama dengan perbedaan antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval).
Kelebihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0 meter
menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta (2) Benda yang
panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang panjangnya 1 meter
yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik. Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk
jenis data nominal, data ordinal, ataupun data interval.
2) Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua
sifat-sifat sebagai data interval. Benda yang beratnya 1 kg. berbeda secara nyata dengan benda
yang beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang terberat sampai yang
terringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1 kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang
sama dengan perbedaan antara benda yang beratnya 2 kg. dengan 3 kg. Angka 0 kg.
menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2 kg., 2 kali lebih berat
dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg..
Pemahaman peneliti terhadap jenis-jenis data penelitian tersebut di atas bermanfaat untuk
menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. Terdapat sejumlah teknik analisis data
yang harus dipilih oleh peneliti berdasarkan jenis datanya. Teknik analisis data kualitatif akan
berbeda dengan teknik analisis data kuantitatif. Karena memiliki sifat yang berbeda, maka teknik
analisis data nominal akan berbeda dengan teknik analisis data ordinal, data interval, dan data
rasio.
About these ads
Like this:
Suka Memuat...
Maret 25, 2010
Kategori: Penelitian . . Penulis: csuryana
56 Komentar
1. Komentar oleh dasrieny on Juni 21, 2010 2:09 am
salam kenal pak, pak saya mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir saya mengalami kendala,
kalau boleh bapak berkenan membantu saya, saya ingin menanyakan menganai jenis data. kebetulan
saya melakukan penelitian dalam kajian pendidikan. yang ingin saya tanyakan adalah apakah nilai hasil
belajar siswa itu termasuk jenis data ordinal?bagaimana dengan jumlah siswa yang ada pada suatu
kelas apakah (misalkan) jumlah 33 orang pada kelas XI IPA 1 itu menunjukkan data nominal? dan satu
lg yah pak, untuk kondisi yang seperti apa uji normalitas melalui kolmogorov-smirnov itu digunakan?
trimakasih sebelemunya saya ucapkan atas kesedian bapak untuk menjawab
Balas
Salam kenal kembali… semoga lancar dalam penyusunan tugas-akhirnya. Ini pendapat saya
tentang pertanyaan di atas:
1) Hasil belajar siswa pada dasarnya adalah “hasil pengukuran” tingkat penguasaan siswa atau
kemampuan atas materi yang dipelajari. Didasari oleh asumsi yang kuat, nilai hasil belajar
dapat dikatakan sebagai data interval tapi dapat pula dibuat menjadi data ordinal; 2) Jumlah
siswa dalam satu kelas diperoleh dengan cara membilang termasuk jenis data diskrit, sulit
untuk dinyatakan sebagai data nominal karena ada perbedaan karakteristik antara data diskrit
dengan data nominal. Hal ini akan menjadi lebih terang apabila data tersebut konteksnya
sebagai variabel penelitian sudah jelas; 3) Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan sebagai uji
persyaratan analisis bahwa data bersumber dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini
dlakukan seblum kta melakukan uji hipotesis dengan mengguakan statistik parametrik.
Ini baru pendapat saya dari beberapa referensi, mudah-mudahan membatu dalam
menyelesaikan kendala dalam menyusun tugas akhir. Salam Pendidikan …!
Balas
kok beda ya pak ama penjlasan dari dosen saya,,, kurang jelas perbedaan anatara data rasio dengan
data interval…
Balas
o Komentar oleh csuryana on Oktober 10, 2010 7:06 am
Beda nya sebelah mana ya…..? untuk menghindari kesalahan pemahaman mari kita sharing
lebih lanjut……
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
pak sy mahasiswa kesehatan Masyarakat yg lagi buat proposal skripsi, judulnya hubungan tingkat
kepuasan ibu hamil saat mendapat pelayanan antenatal care oleh tenaga kesehatan dengan pemilihan
penolong persalinan, variabel bebasnya dari skala ordinal ( sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak
puas ) di transfer ke nominal ( puas & tidak puas ) apa boleh ya pak? minta dasarnya / sumbernya
dong> makasih
Balas
Sebelum saya coba menjawab pertanyaan di atas, saya ingin tahu dulu “ada berapa opsi untuk
variabel pemilihan penolong persalinan?”
Balas
assalamualikum pak,
pak saya mahasisiwa yg lagi skripsi,
pak saya manya tentang data penelitian yang mengguna kan skala ordinal (1=sangat tidak
setuju,2=tidak setuju,3=netral,4=setuju,5=sangat setuju),
apakah data yang didapat nantinya boleh dirata-ratakan pak?
saya tunggu jawabanya sesegera mungkin
makasih sebelumnya pak…
Balas
o Komentar oleh csuryana on Februari 21, 2011 9:04 am
Waalaikumsalam ….
Gini dech, jawanya ada 3:
Pertama: kalo datanya diasumsikan sebagai data ordinal sebaiknya tidak dihitung rata-ratanya,
tapi gunakan median untuk menjelaskan ukuran pemusatannya (central tendency).
Kedua: Jika datanya diasumsikan sebagai data interval kita boleh mengitung ukuran
pemusatannya (central tendency) menggunakan rata-rata.
Ketiga: Kita dapat menghitung rata-rata sebagai ukuran pemusatannya (central tendency)
setelah melakukan tranformasi dari data ordinal ke data interval. Caranya menggunakan
“Method Successive Interval” alias MSI.
Begitcu dech ….. mudah-mudahan bisa menginpirasi untuk penyelesian skripsinya.
Salam…
Balas
Pak, tanya!
kalo saya punya data nominal dan data nominal. apakah keduanya bisa disusun menjadi penelitian
korelasional? saya harus menggunakan metode seperti apa? terimakasih.
Balas
Dek, Jawab!
Bisa; analisis korelasional untuk jenis data nominal dengan nominal digunakan teknik statistik
koefisien kontingensi.
Balas
Balas
Balas
Aslam..pak..
Sya pngen nanya
mengapa data ordinal harus d konversi k data interval?
Apakah tdak bsa data ordinal saja yg digunakan?mhon ptnjuk scepatya,trimkash
Balas
Data ordinal tidak “harus” selalu dikonversi ke data interval. Data ordinal bisa saja digunakan
dalam pengujian hipotesis, tapi teknik statistik yang digunakannya berbeda.
Balas
Balas
Pak saya mau nanya ,jika datanya ordinal,ketika uji asumsi apakah datanya msh ordinal apakah telah
dirubah menjadi interval?Terima kasih
Balas
Malam pak, saya mahasiswa kesehatan yg lagi buat proposal skripsi, judulnya Pengaruh distraksi
audiovisual terhadap kecemasan dan rasa takut anak saat perawatan gigi.
Mohon bantuan bapak memandu apa sudah benar yang saya dapatkan ini:
Rancangan penelitian: penelitian eksperimental semu dengan desain Nonequivalent control group Post
test-Only design.
Tujuan penelitian: komparasi
Variabel:
- perlakuan pelayanan : diberi perlakuan (nominal) dan tidak diberi perlakuan (nominal)
- rasa cemas dan takut (diukur dengan tekanan darah) (ratio)
Skala data: semikuantitatif.
Sampel: bebas/ tidak berpasangan
Analisis data memakai Wilcoxon Mann Whitney test.
Terima kasih sebelumnya..
Balas
Balas
Salam Kenal…
Saya akan meneliti tentang faktor kesulitan belajar, rumus yang akan digunakan adalah rumus
persentase…namun saya ingin membandingkan faktor kesulitan belajar pada kelas IX-A (Putra) dan IX-B
(Putri), karena didapati bahwa sikap belajar di kelas dan hasil belajar mereka (dalam penelitian ini)
pada mata pelajaran bahasa arab berbeda. kelas B lebih baik dari kelas A….
Apakah perlu rumus utk melakukan perbandingan?jika perlu rumus apa itu?
Apakah dengan penelitian semacam ini, tepat penggunaan rumus persentase untuk mengetahui besaran
pengaruh setiap variabel faktor kesulitan belajar?
Balas
salam kenal
bagaimana perlakuan pada data 3 tahunan, apakah rata2 dari variable dari data tahun yang dipakai
dalam analisisnya atau harus satu nper satu ?
thank’s b4 ..
Balas
@FadhiL
Salam Kenal Kembali.
Menurut saya tergantung konteksnya, namun analisis satu per satu akan memberikan
penjelasan yang komprehenshif dinadingkan dengan menggunakan rata-rata.
Balas
Balas
Balas
20. Komentar oleh csuryana on Februari 19, 2012 1:12 pm
Pembaca yang budiman, termakasih atas apresiasi Bapak/Ibu/Sdr./Sdri. terhadap tulisan saya. Saya
mohon maaf, karena ada sedikit kesibukan, saya tidak sempat membalas semua pertanyaan atau
merespon comment yang disampaikan antara bulan Mei 2011 s.d. Januari 2012.
Balas
Balas
salam kenal pak, saya agak bingung antara Rp dgn %, masing2 termasuk jenis data apa ya?? kalau
jenis datanya berbeda apakah data tersebut dapat di regresikan?
Balas
Balas
pak saya mahasiswi yang baru menyusun skripsi,saya masih harus revisi yang data primer dan
sekunder.tolong pak bisa bantu saya,macam datanya dari data primer dan sekunder itu apa aja ya?saya
ambil tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah bank…makasih pak
Balas
Salam kenal pak Cahya, saya femi, terimakasih informasi nya pak, sangat membantu. Saat ini saya
sedang melakukan penelitian bagaimana cara/teknik yang sesuai utk digunakan dalam analisis data,
disini kasusunya terkait dengan riset pemasaran.. Begini pak, saya ingin bertanya, terkait dengan
analisis data kuantitatif, untuk ke-4 tipe data itu harus menggunakan teknik yang mana ya pak untuk
mendapatkan keputusan?
jadi misalnya, di tahap pengumpulan data sudah terkumpul data-data yang memang dibutuhkan, dan
jenis datanya diketahui data nominal misalnya. kemudian di tahap perhitungan, sebaiknya teknik/uji apa
ya pak yang digunakan untuk menyelesaikannya? begitu juga dengan jenis data yg lain..bagaimana
pemilihan teknik/uji perhitungan yang akan digunakan?
Balas
saya ingin meneliti tentang pengaruh Sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP=X) terhadap
keandalan (Y1) dan opini BPK ( Y2) pada laporan keuangan pemerintah daerah/kota. saya
menggunakan data primer (kuisioner) untuk mengetahui hubungan antara SPIP dengan keandalan,
sedangkan untuk hubungan keandalan dengan opini BPK saya menggunakan data sekunder berupa
laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK di masing2 pemda tersebut. apakah bisa seperti itu ya pak?,,,saya
bingung menguji hubungan antara keandalan dengan opini BPK tersebut seperti apa ya pak, mohon
bantuannya ya pak. trims
Balas
Balas
Salam kenal Pak, sy sedang membuat proposal penelitian judulnya Pengaruh Kompetensi Profesional
Guru Terhadap Prestasi Pelajar Peserta Didik, dengan metode eksperimen .Desain apa, dan uji apa yang
tepat? trim’s banget,dan ditunggu balasannya.
Balas
salam kenal pak,saya mahasiswa pend,geografi UPI,kebetulan sdg membuat skripsi yang didalamnya
mengkaji suatu pengaruh, adapun data yg harus saya gunakan adalah data interval, namun saya sdg
kesulitan untuk membuat instrumen dengan data interval,hasil baca saya adalah data interval itu
memilki bobot di setiap optionnya(apabila intrumen berbentuk angket dan pg), nah saya agak bingung
menjabarkan itu ke dalam sebuah instrumen pak. apakah setiap pilihan jwbn selalu diberi bobot angkat
yg memilki interval sama tiap piilihannya? terimakasih pak,mohon bantuannya
Balas
30. Komentar oleh Yuniati on Juli 15, 2012 3:46 pm
Balas
salam kenal pak cahya. saya irvan. mau tanya data yabg didapat dari surat kabar merupakan data
primer bukan? penelitian saya mengenai tajuk rencana, untuk menentukan sikap dari media massa.
trim..
Balas
salam kenal… saya ingin bertanya apakah yang dimaksud data kualitatif ukuran dan data kuantitatif
cacah? thanks…
Balas
salam kenal… aku kls 9 aku dpt tugas praktikum dari praktikum bio dan ditanya jenis data yang
disimpulkan.. aku ga ngerti maksudnya ap.. tlong dibantu. maaf klo ad salah kata..
Balas
Balas
Balas
salam kenal pak, kalau untuk ragam metode analisis data, yang mana saja yah? Balas
Balas
Salam kenal pak ..saya Sugiyono ,Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan dan biasa membimbing peserta diklat tuk kegiatan Observasi Lapangan yang sangat
berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data…tulisan Bapak sangat membantu
memperjelas pemahaman tentang jenis dan perbedaan data…. trims….
Balas
Balas
assalamu’alaikum.wr.wb.
semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi kita sekalian.
maaf pak adikasimbar, mohon izin kopi artikel.
suwun
Balas
assalamualaikum pak,,bisa berikan contoh catatan lapangan penelitian yg berbentuk observasi pada
penelitian PTK..,thanks
Balas
asalamualikum pa,,,salam kenal ya pa,,,pa saya sedang membuat penelitian menggunakan quarsi
eksperimen 2 group pre test post test design….untuk mengolah datanya menggunakan apa ya pa,,,saya
masih belum paham..terimakasih sebelum dan sesudahnya
Balas
o Komentar oleh csuryana on Februari 13, 2013 10:23 am
Waalikumsalam,
Salam kenal kembali.
Untuk penelitian quasi ekpserimen dengan dua grup (pretes-postes) dapat digunakan Uji-t yaitu
uji perbedaan rata-rata untuk dua kelompok sampel berpasangan.
Balas
Pembaca yang budiman, termakasih atas apresiasi Bapak/Ibu/Sdr./Sdri. terhadap tulisan saya. Saya
mohon maaf, karena ada sedikit kesibukan, saya tidak sempat membalas semua pertanyaan atau
merespon comment yang disampaikan antara bulan Februari 2012 s.d. Januari 2013.
Balas
Komentar RSS
Tinggalkan Balasan
Kirim Komentar
o Pendidikan
o Penelitian
o Intelijen
Cahya Suryana
o Tema: Neo-Sapien oleh WP Designer.
o Blog pada WordPress.com.
Ikuti
Follow “CAHYA SURYANA”
Get every new post delivered to your Inbox.
Sign me up
Powered by WordPress.com