Manajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
MANAJEMEN KEPERAWATAN
I. MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. PENDAHULUAN
1. Manajemen Operasional
1
2
Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam
penatalaksanaan kegiatannya:
1. Metode Fungsional adalah setiap perawat mendapat tugas yang berbeda dalam
merawat setiap pasien.
2. Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidiksn yang berbeda
bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien.
3. Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi
perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit
sejak pasien masuk sampai pulang.
4. Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien ( total patient care )
a. Perencanaan
Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran
tersebut
4
b. Pengorganisasian
Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab, penetapan orang dan alat-alat.
c. Pengarahan
Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.
d. Pengawasan dan Pengendalian
Suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan
kegiatan organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan (Wijono, 1997).
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif
yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, perawat,
kesehatan dan lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi
kerangka kerja untuk menunjang praktek keperawatan dan merupakan
keyakinan dasar dari tim perawatan.
2. Filosofi Manajemen Keperawatan
Filosofi manajemen keperawatan adalah kerjasama yang dimiliki oleh tim
keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan
berkualitas melalui pembagian kerja, koordinasi dan evaluasi.
3. Tujuan Manajemen Pelayanan Keperawatan
Mengacu pada tujuan peningkatan metode kerja dalam meningkatkan asuhan
keperawatan.
4. Standar Pelayanan KeperawatanStandar pelayanan keperawatan mencerminkan
kualitas pelayanan keperawatan untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan
yang dicapai
Jenis Standar yaitu :
Standar Normatif yang menggambarkan praktek yang dinilai baik/ideal oleh
beberapa kelompok yang berwenang.
Standar Empiris menggambarkan praktek yang sebenarnya diamati dari
dalam sejumlah besar lingkungan perawat klien
Standar Normatif dan Standar Empiris diaplikasikan dalam penerapan
beberapa standar yaitu :
5
A. PENDAHULUAN
6
7
1. Karakteristik pribadi.
2. Kelompok yang dipimpin.
3. Situasi yang dihadapi baik manusia, fisik maupun waktu.
G. GAYA KEPEMIMPINAN
A. PENDAHULUAN
B. PROSES KOMUNIKASI
Ada lima komponen yang harus diperhatikan oleh pimpinan keperawatan yaitu :
1. Komunikasi verbal, merupakan usaha yang disadari untuk memilih kata-kata yang
akan dipakainya.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tulisan dan kombinasi
antara keduanya.
9
10
Menurut Rogers hubungan yang sehat ditandai dengan komunikasi saling terbuka,
menerima orang lain sebagai individu yang berharga dan empati yang
mendalam.Konflik internal dan eksternal yang tidak terselesaikan dengan baik akan
mengganggu kesehatan mental, akibat lebih lanjut kestabilan dan penyesuaian diri
dapat tearganggu.
Kebiasaan dan keterampilan dalam meningkatkan kesadaran diri tidak akan efektif
apabila tidak ada keinginan secara terus menerus untuk mengerti dan memahami orang
lain.
F. KOMUNIKASI ASERTIF
1. Pengertian
Keterampilan untuk menyatakan diri secara nyata, tulus untuk mendapatkan sesuatu
dengan tetap mendengar dan menghargai orang lain.Tingkah laku tidak terjadi secara
otomatis tetapi melalui latihan dan belajar yang lambat laun akan menjadi kebiasaan.
IV.SUPERVISI KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN SUPERVISI
B. TUJUAN SUPERVISI
1. Pelaksana
2. Sasaran
3. Frekuensi
4. Tujuan
5. Teknik
D. PENYELIA KEPERAWATAN
11
12
F. TEKNIK/CARA SUPERVISI