Pemb. Senyawa Alkana
Pemb. Senyawa Alkana
DATA PENGAMATAN
Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum di Panaskan Sesudah di Panaskan
1. NaOH + Sodium
benzoat digerus Serbuk Putih, Kering -
dengan mortar
2. Memasukkan Detik ke 30 mulai muncul
campuran dalam gelembung. 2 menit mulai
tabung reaksi lalu ada perubahan warna
memanaskan dengan kecoklatan dan 5 menit
Serbuk putih
spiritus kemudian baru mencair
sebagian dan 12 menit
kemudian mencair secara
keseluruhan.
3. Membuka tutup kapas Baunya menyengat,
Tidak berbau bentuknya sedikit ada
gumpalan.
Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum di Panaskan Sesudah di Panaskan
NaOH + Natrium
Serbuk putih,
1. Asetat digerus dengan -
menggumpal
mortar
Memasukkan
Menit pertama bagian bawah
campuran dalam
mulai mencair dan menit ke 3
2. tabung reaksi lalu Padatan putih
mencari secara keseluruhan.
memanaskan dengan
Penampakan berwarna putih susu
spiritus
Membukan tutup Baunya menyengat dan warna
3. Bau sedikit menyengat
kapas tetap putih susu
VI. Analisa Percobaan.
Dari hasil pengamatan yang kami dapat melalui percobaan senyawa alkana dapat
dianalisa bahwa :
Pada percobaan pertama, saat Natrium Benzoat dan Natrium Hidroksida dipanaskan
terjadi perubahan fisis seperti pada warna yang menjadi kecoklatan disebabkan oleh senyawa
Natrium Benzoat dan Natrium Hidroksida melebur dan menjadi cair saat dipanaskan
sehingga warnanya menjadi kecoklatan. Lalu, juga terdapat gelembung pada saat dipanaskan
karena senyawa padat yang mengandung H2O rendah sehingga mengeluarkan gelembung.
Serta bau yang menyengat oleh adanya reaksi oksidasi atau pembakaran yang menghasilkan
CO2 sehingga menimbulkan bau menyengat.
Pada percobaan kedua, saat Natrium Asetat dan Natrium Hidroksida dipanaskan juga
terjadi perubahan fisis yaitu menjadi cairan putih susu yang disebabkan oleh zat padat yang
dipanaskan melebur dan mencair. Sehingga pada saat tidak dipanasan zat padat akan
mengkristal. Baunya yang menyengat juga disebabkan oleh adanya reaksi oksidasi atau
pembakaran yang menghasilkan CO2 sehingga menimbulkan bau yang menyengat.
VII. Kesimpulan