Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA MAHASISWA NICO VINANSIUS KUDADIRI


NIM 210802064

FMIPA/S1-KIMIA B
FAKULTAS/PRODI

SEMESTER Ganjil/Satu

TAHUN AJARAN 2021/2022

PENENTUAN RUMUS EMPIRIS


JUDUL PERCOBAAN
TANGGAL PRAKTIKUM 8 OKTOBER 2021
ELDI FIRMANSYAH
ASISTEN MAHASISWA

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT. PP. LABORATORIUM ILMU DASAR DAN UMUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021

Laboratorium Kimia Dasar 1


LIDA USU
TUJUAN PERCOBAAN
-Untuk mengetahui cara mencari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan
rumus molekul senyawa
-Untuk mengetahui sifat dari Cu dan Cu(NO3)2
-Untuk mengetahui perubahan reaksi yang terjadi saat mencampur tembaga dengan
asam nitrat
-Untuk mengetahui macam-macam ligan
-Untuk mengetahui tatacara penamaan senyawa kompleks

Laboratorium Kimia Dasar 1


LIDA USU
ALAT
 Cawan penguap
 Pipet tetes
 Kaca arloji
 Gelas ukur
 Neraca analitik
 Spatula
 Korek api
 Kaki tiga
 Kawat kasa
 Bunsen
 Plastik

BAHAN
 Serbuk logam Cu(s)
 C4H9OH(aq)
 HNO3(aq) 4 M

PROSEDUR PERCOBAAN
 Dicuci dan dikeringkan cawan penguap
 Ditimbang
 Dimasukkan 0,5 gramam serbuk logam Cu
 Ditambahkan dengan 10 mL HNO3 4 M
 Ditutup dengan kaca arloji
 Dipanaskan diatas nyala bunsen sampai terbentuk endapan/kristal berwarna
hitam
 Didinginkan
 Ditimbang
 Dihitung berat Kristal hitam dan ditentukan rumus empirisnya

Laboratorium Kimia Dasar 2


LIDA USU
HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA PERCOBAAN

No Perlakuan Pengamatan

1 Dicuci dan dikeringkan cawan penguap -

2 Ditimbang Massa cawan = 66,06 gram

3 Dimasukkan 0,5 gram serbuk logam Cu Ditambahkan 0,5 gram

4 Ditambahkan dengan 10 mL HNO3 4 M Di ukur HNO3 4 M nya


sebanyak 10 ml,lalu
ditambahkan ke serbuk logam
Cu.
5 Ditutup dengan kaca arloji
Ditutup

6 Dipanaskan diatas nyala Bunsen sampai terbentuk


Logam tembaga bereaksi dengan
endapan/kristal berwarna hitam
HNO3 membentuk
Cu(NO₃)₂ + H2O yang
ditandai dengan terbentuknya
larutan warna biru.Lalu
dipanaskan oleh bunsen,
sehingga airnya menguap. Air
tersebut dipanaskan sampai
menjadi warna hijau,
dipanaskan lagi sampai
akhirnya terbentuk kristal
warna hitam.

7 Didinginkan Dimatikan Bunsen lalu tunggu


sampai dingin.

8 Ditimbang 66,69 gram

9 Dihitung berat Kristal hitam dan ditentukan rumus empirisnya Massa kristal hitam= 0,63 gram
Rumus empiris=1:1,jadi CuO

Laboratorium Kimia Dasar 3


LIDA USU
Laboratorium Kimia Dasar 4
LIDA USU
Laboratorium Kimia Dasar 5
LIDA USU
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Mencari rumus empiris suatu senyawa dan menetapkan rumus molekul senyawa

Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan
menggunakan massa molar.Sedangkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus empiris
dan massa molekul relatif (Mr) zat diketahui.

Secara garis besar, rumus empiris berupa perbandingan paling sederhana dari atom-atom
penyusun suatu senyawa. Sedangkan rumus molekul menyatakan atom-atom penyusun suatu
senyawa lengkap dengan jumlahnya dalam satu molekul yang ditulis mengikuti kaidah
tertentu, seperti aturan penulisan senyawa organik, senyawa ion, senyawa kompleks, dan
lain-lain.

Sebagai contoh senyawa etanol, etanol merupakan nama senyawanya. Rumus molekul etanol
yaitu C2H5OH sedangkan rumus empirisnya yaitu C2H6O.
Contoh lainnya yaitu benzena, memiliki rumus molekul C6H6, sedangkan rumus empirisnya
adalah CH.
Dari beberapa contoh tersebut dapat diartikan bahwa rumus empiris adalah penyederhanaan
rumus molekul.

2. sifat dari Cu dan Cu(NO3)2

Tembaga (Cu) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.

Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi
adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi
maka tembaga akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien
yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.

Tembaga(II) nitrat, Cu(NO3)2, adalah suatu senyawa anorganik yang membentuk padatan
kristalin berwarna biru. Tembaga nitrat anhidrat membentuk kristal berwarna biru gelap-hijau
dan menyublim dalam suasana vakum pada suhu 150-200 °C.[3] Tembaga nitrat juga
terdapat sebagai lima hidrat yang berbeda, yang paling umum adalah trihidrat dan
heksahidrat. Material ini lebih sering ditemui dalam perdagangan daripada di laboratorium.

Tembaga nitrat terhidrasi dapat disiapkan melalui hidrasi material anhidratnya atau dengan
mereaksikan logam tembaga dengan suatu larutan berair dari perak nitrat atau asam nitrat
pekat:[4]

Cu + 4 HNO3 → Cu(NO3)2 + 2 H2O + 2 NO2


Cu(NO3)2 anhidrat terbentuk ketika logam tembaga direaksikan dengan N2O4(-4)

Laboratorium Kimia Dasar 6


LIDA USU
Cu + 2 N2O4 → Cu(NO3)2 + 2 NO
Percobaan dalam dehidrasi tembaga(II) nitrat hidrat dengan pemanasan akan menghasilkan
oksida tembaga, dan bukan Cu(NO3)2. Pada suhu 80 °C, hidratnya akan berubah menjadi
"tembaga nitrat basa" (Cu2(NO3)(OH)3), yang berubah menjadi CuO pada suhu 180 °C.[4]
Mengeksploitasi reaktivitas ini, tembaga nitrat dapat digunakan untuk menghasilkan asam
nitrat dengan memanaskannya hingga terurai dan mengalirkan asapnya langsung ke dalam
air. Metode ini mirip dengan tahap terakhir dalam proses Ostwald. Persamaannya adalah
sebagai berikut:[4]

2 Cu(NO3)2 → 2 CuO + 4 NO2 + O2


3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO
Tembaga nitrat basa alami termasuk mineral langka gerhardtite dan rouaite, keduanya
merupakan polimorf Cu2(NO3)(OH)3

3. perubahan reaksi yang terjadi saat tembaga dan asam nitrat bercampur

Berikut ini adalah penyetaraan reaksi antara tembaga dan asam nitrat:

aCu + bHNO3 ⇒ cCu(NO3)2 + dH2O + eNO

atom Cu : a=c

atom H : b=2d

atom N : b=2c+e

atom O : 3b=6c+d+e

Jika a=1 maka b=4, c=1, d=2 dan e=2 sehingga diperoleh reaksi setara berikut:

Cu + 4HNO3 ⇒ Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO

Maka Cu : HNO3 = 1 : 4

Persamaan reaksi kimia merupakan pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang
menginformasikan identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia
ataupun fisika. Semua zat dalam reaksi kimia yang jumlahnya berkurang setelah reaksi,
disebut reaktan, ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada
sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan
dari reaksi. Kuantitas produk bertambah seiring berjalannya reaksi.

Suatu reaksi kimia harus memiliki kesetaraan unsur-unsur pembentuk antara produk dan
reaktan. Oleh karena itu penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :

menambahkan koefisien reaksi yang dinyatakan dengan variabel (misalnya a, b, c, dan d)


pada setiap zat baik produk maupun reaktan;
menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur yang sama di ruas
kiri maupun kanan, di mana jumlah atom = koefisien × indeks; dan

Laboratorium Kimia Dasar 7


LIDA USU
menyelesaikan persamaan-persamaan matematis yang diperoleh dari langkah 2 dengan
sebelumnya dengan menetapkan koefisien salah satu zat sama dengan 1, di mana zat yang
dipilih biasanya adalah zat dengan rumus kimia paling kompleks.

4. macam-macam ligan

ligan adalah suatu ion atau molekul yang memiliki sepasang elektron atau lebih yang dapat
disumbangkan. Ligan merupakan basa lewis yang dapat terkoordinasi pada ion logam atau
sebagai asam lewis membentuk senyawa kompleks. Ligan dapat berupa anion atau molekul
netral. Jika suatu logam transisi berikatan secara kovalen koordinasi dengan satu atau lebih
ligan maka akan membentuk suatu senyawa kompleks, dimana logam transisi tersebut
berfungsi sebagai atom pusat. Logam transisi memiliki orbital d yang belum terisi penuh
yang bersifat asam lewis yang dapat menerima pasangan elektron bebas yang bersifat basa
lewis. Ligan pada senyawa kompleks dikelompokkan berdasarkan jumlah elektron yang
dapat disumbangkan pada atom logam.

1. Ligan Monodentat

Ligan yang terkoordinasi ke atom logam melalui satu atom saja disebut ligan monodentat,
misalnya F-, Cl-, H2O dan CO [2]. Kebanyakan ligan adalah anion atau molekul netral yang
merupakan donor elektron. Beberapa ligan monodentat yang umum adalah F-, Cl-, Br-, CN-,
NH3, H2O, CH3OH, dan OH-.

2. Ligan Bidentat

Jika ligan tersebut terkoordinasi pada logam melalui dua atom disebut ligan bidentat.Ligan
ini terkenal diantara ligan polidentat. Ligan bidentat yang netral termasuk diantaranya anion
diamin, difosfin, dieter.

Laboratorium Kimia Dasar 8


LIDA USU
3. Ligan Polidentat (Senyawa Kelat)

Ligan yang telah dibahas sebelumnya, seperti NH3 dan Cl– dinamakan ligan monodentat
(bahasa Latin: satu gigi). Ligan-ligan ini memiliki atom donor tunggal yang dapat
berkoordinasi dengan atom pusat. Beberapa ligan dapat memiliki dua atau lebih atom donor
yang dapat dikoordinasikan dengan ion logam sehingga dapat mengisi dua atau lebih orbital d
ion logam. Ligan seperti itu dinamakan ligan polidentat (bahasa Latin: bergigi banyak).

Berikut tabel nama nama ligan:

5. tatacara penamaan senyawa kompleks

A. Tata nama senyawa ion kompleks


Bagian ion kompleks pada tata nama senyawa didahulukan kation, lalu anion
Jumlah ligan dinyatakaan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani:
mono (1), di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), dan 6 (heksa), dst
Nama ligan yang berupa anion (-) mendapat akhiran o (contoh ligan Cl- = klorida = kloro)
Nama ion pusat pada kation (+) kompleks sama dengan nama biasa dari ion pusat itu.
^^Contoh: Ag pada kation [Ag(NH3)2]Cl mempunyai nama perak

Laboratorium Kimia Dasar 9


LIDA USU
^^Contoh: Zn pada kation [Zn(NH3)4]SO4 mempunyai nama zink
Nama ion pusat pada anion (-) kompleks harus dan wajib menggunakan tata nama IUPAC
dan diberi akhiran ―at‖.
^^Contoh : Zn pada anion K2[Zn(CN)4] mempunyai nama zinkat
^^Contoh: Fe pada anion K3[Fe(CN)6] mempunyai nama ferat (nama besi asli adalah ferum)
^^Contoh: Co pada anion [Co(Br)6]3- mempunyai nama cobaltat
Bila terdapat lebih dari satu ligan (contoh: [Co(NH3)4(H2O)2]2+), maka urutan penulisan
nama ligannya berdasarkan urutan abjad (a hingga z)
B. Langkah penamaan senyawa ion kompleks (ion pusat dan ligan di kation)
Di sini ambil contoh ion kompleks [Ag(NH3)2]Cl, dengan langkah:
Perhatikan bahwa kationnya adalah [Ag(NH3)2]+ dan anionnya Cl-
Nah, pada kation terdapat ion pusat Ag dan ligan NH3. Bilangan koordinasinya 2 milik si
ligan NH3
Karena penamaan kation dulu, maka sesuai peraturan ligan dinamai angka Yunani. Di
contoh, ligannya ada 2, jadi diamin (di = bilangan koordinasi 2 ; amin = nama ligan NH3)
Selanjutnya mencari muatan Ag pada kation [Ag(NH3)2]+
Ag + 2 (muatan NH3) = +1
Ag = +1 ———————-> Maka perak(I)
Nama ion kompleks hipotesisnya diaminperak(I). Kenapa? Karena Cl- nya belum
dimasukkan ke nama senyawa
Karena Cl- mempunyai nama klorida, maka nama senyawa [Ag(NH3)2]Cl adalah
diaminperak(I) klorida
C. Langkah penamaan senyawa ion kompleks (ion pusat dan ligan di anion)
Di sini ambil contoh ion kompleks K2[Zn(CN)4]. dengan langkah:
Untuk menentukan mana kation dan anion (biasanya bingung di muatannya), gunakan reaksi
ionisasi:
K2[Zn(CN)4] —> 2K+ + [Zn(CN)4]2- (kation K+ dan anion [Zn(CN)4]2-)
Nah, ligan dan ion pusat pasti berada di tanda kurung siku [ ]. Maka, ion pusatnya Zn dan
ligannya CN. Bilangan koordinasinya 4 milik si ligan CN
Karena penamaan dari kation, maka hipotesisnya kalium tetrasiano …..
Dilanjutkan dengan anion [Zn(CN)4]2- ; dengan mencari muatan Zn dahulu:
Zn + 4 (muatan CN) = -2
Zn = +2 ——————–> Zn2+

Laboratorium Kimia Dasar 10


LIDA USU
Ion pusat berada di anion, maka penamaannya sesuati nama IUPAC dan diberi akhiran ―at‖.
Karena Zn, jadi zinkat(II). (II) adalah muatan yang ditemukan pada langkah 4.
Jadi, nama ion kompleks tersebut adalah kalium tetrasianozinkat(II)

SARAN

 Sebaiknya asisten lab menjelaskan ulang video praktikum


 Sebaiknya asisten lab lebih fokus dan tidak membuat praktikan panic
 Sebaiknya praktikan menyiapkan keperluannya sebelum praktikum
 Sebaiknya praktikan memahami materi yang akan dibahas
 Sebaiknya praktikan lebih aktif untuk menjawab pertanyaan asisten lab

Laboratorium Kimia Dasar 11


LIDA USU
Asisten, Medan, 8 Oktober 2021

(ELDI FIRMANSYAH) (NICO VINANSIUS KUDADIRI)

Laboratorium Kimia Dasar 12


LIDA USU

Anda mungkin juga menyukai