Anda di halaman 1dari 15

9/19/2016

ASTM membagi :
- Carbon steels σ1 = 210 – 280 MPa
- High-strength low-alloy steels σ1 = 280 – 490 MPa
- Heat treated carbon and high-strength low steel σ1 = 322-700 MPa
- Heat treated constructional alloy steels σ1 = 630 – 700 MPa

Modulus elastis (modulus Young) E : tg  


E

yang besarnya tak dipengaruhi oleh tegangan leleh.

Penentuan tegangan leleh σ1 :


Dalam perencanaan :
Teganganijin  Tegangandasar
1

1,5

Tabel 1. Tegangan leleh dan dasar menurut PPBBI :

Tegangan leleh Tegangan dasar


Macam Baja σ1 
kg/cm2 MPa kg/cm2 MPa
Bj 33 2000 200 1333 133,3
Bj 34 2100 210 1400 140
Bj 37 2400 240 1600 160
Bj 41 2500 250 1666 166,6
Bj 44 2800 280 1867 186,7
Bj 50 2900 290 1933 193,3
Bj 52 3600 360 2400 240

Keterangan : 1 MPa = 10 kg cm2

1
9/19/2016

Harga tegangan dalam table 1 berlaku untuk :


elemen baja tebal t < 40 mm
Sedang untuk :
40 mm < t < 100 mm : tegangan yang tercantum dalam table 1
dikurangi 10%
Beban tetap :
Tegangan ijin normal = 
Tegangan ijin geser = 0,58
Beban sementara :
Tegangan ijin boleh dinaikkan 30%, yang berarti :
Tegangan ijin normal = 1,3
Tegangan ijin geser = 1,3 x 0,58 

PENGARUH PENINGKATAN TEMPERATUR

Beban singkat dan temperatur ditingkatkan serupa pada temperature


ruangan dengan beban bertambah, tetapi kurva tegangan-regangan
lebih rendah.

Temperatur > 93oC, kurva teg-reg nonlinier


Temperatur 430oC – 540oC, terjadi penurunan maksimum.

Kenaikan temperature berpengaruh terhadap :


- Tegangan leleh
- Kuat tarik
- Modulus elastisitas
- Modulus geser
Tetapi tidak pada angka perbandingan Poisson.

2
9/19/2016

Jika beban tarik yang sedikit lebih kecil dari beban batas dibebankan secara konstan
pada baja dengan temperature tinggi yang juga konstan, akan terjadi peristiwa Creep

Jika bebannya tekan :


- Kurva serupa di atas, tetapi tidak terdapat perubahan bentuk meningkat
- Dapat mempercepat terjadinya buckling

TEGANGAN SISA

Tegangan yang tertinggal pada batang


struktur setelah proses fabrikasi. Hal
ini dapat disebabkan oleh :
- Pendinginan setelah penggilasan
profil
- Pengerjaan secara dingin
- Pelubangan atau pemotongan
- Pengelasan

Gambar. Berbagai distribusi tegangan sisa

3
9/19/2016

BATANG TARIK

Keadaan yang paling efisien pada kolom baja adalah batang tarik, dimana gaya tariknya
bekerja diantara 2 titik hubung. Batang tarik dijumpai pada konstruksi rangka (frame work),
misalnya kuda-kuda atau jembatan.
Namun pada keadaan beban tertentu (biasanya live load) ada kalanya batang tarik berubah
menjadi batang desak, sehingga efisiennya akan lenyap karenanya
U1 U2

L1 L2

Gaya batang U1L2  influence line U1L2

Pada batang tarik, agar seluruh bahan batang bekerja, maka ujung
batang tarik harus direncanakan lebih kuat, apabila beban terlampaui,
batang tarik semacam ini tidak hanya akan mencapai tegangan luluh,
bahkan bisa dicapai tegangan ultimate.
Contoh batang tarik yang mencapai efisiensi tinggi :
1. Suatu kabel yang ujung-ujungnya diberi kekuatan berupa soket

kabel

soket

4
9/19/2016

TIPE BATANG TARIK

Ada beberapa tipe batang tarik yang biasa digunakan sebagai contoh tali kawat,
batang bulat dengan ujung-ujung bandul bergulir, batang mata dan plat
sambungan pasak yang selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 3.2. Batang-batang
tersebut merupkan batang tarik efisiensi tinggi namun tidak dapat mendukung
beban tekan.

Gambar 3.2. Batang Tarik Efisien Tinggi

Ada juga profil-profil structural dan profil terusun seperti dapat dilihat pada
Gambar 3.3. Batang tarik tipe ini terutama dipakai dalam struktur rangka batang.
Batang tarik tersusun digunakan bila :
- Kapasitas tarik profil gilas tunggal tidak memadai
- Kekakuan profil tnggal tidak memadai
- Detail sambungan memerlukan bentuk tampang lintang tertentu

Gambar 3.3. Bentuk


Tampang Batang
Tarik

5
9/19/2016

PERENCANAAN BATANG TARIK

Berdasarkan beban tarik yang bekerja, mutu baja dan jenis profit, dapat
ditentukan profil yang kuat namun cukup hemat. Proses pemilihan ukuran
profil eperti dimaksudkan di atas dinamakan perencanaan batang tarik.
Perencanaan batang tarik harus ditinjau dari beberapa yakni:

Tegangan (Stress) = P/A


Ukuran profil harus dipilih sedemikian rupa sehingga tegangan yang
terjadi kurang atau sama dengan tegangan tarik ijin. Dari perbandingan
tegangan tarik ijin dapat diketahui hemat tidaknya suatu perencanaan.
Semakin dekat tegangan yang terjadi dengan tegangan ijinnya, maka
perencanaan dikatakan semakin ekonomis.

Pelayanan (Serviceability)
Struktur tidak diperkenankan menunjukkan perilaku yang
mengkhawatirkan pemakai. Misalnya defleksi yang berlebihan,
bergetarnya elemen struktur oleh kendaraan yang bergerak dan
sebagainya. Dalam hal ini kelangsingannya harus dibatasi.

Sifat keliatan (Ductility)


Hal ini merupakan persyaratan yang sangat penting. Tanpa daktalitas yang
baik tidak akan terjadi redistribusi tegangan yang menyebabkan hitungan
menjadi sederhana khususnya pada perencanaan plastis. Sifat ini diketahui
dari percobaan tarik.

Ketahanan (Durbility)
Ketahanan terhadap cuaca panas dan dingin, korosi atau suhu yang
meningkat perlu diperhatikan

Khusus untuk batang tarik, stabilitas (stability) tidak perlu ditinjau karena
baik local buckling maupun lateral buckling tidak mungkin terjadi pada
batang ini.
Secara umum proses perencanaan batang tarik diilustrasikan dalam diagram
alir.

6
9/19/2016

PEMBATASAN KELANGSINGAN

Yang disebut sebagai kelangsingan batang adalah rasio antara panjang batang dan jari-jari
inersia tampang. Semakin kecil angka kelangsingan suatu batang, akan semakin tegar
atau kaku batang tersebut. Sebaliknya semakin besar angka kelangsingannya, batang
tersebut akan mudah melentur. Baik angin maupun beban getar yang berasal dari
kendaraan berat dapat menyebabkan batang yang terlalu langsing tersebut bergetar.
Batang yang terlalu langsing juga menyebabkan defleksi terlalu besar dan juga akan
menyulitkan dalam perakitan karena batang mudah melentur. Pada kasus tertentu beban
tarik dapat berubah menjadi beban tekan. Batang yang seperti ini sangat memerlukan
kekakuan yang cukup.
Menurut PPBBG dan AISCS :
L
 240 untuk batang utama
i
L
 300 untuk batang sekunder (misal pertambatan)
i
dengan : L = panjang batang
i = jari-jari inersia minimum = r

Menurut AREA, baik batang utama maupun batang sekunder kelangsingannya dibatasi
dengan 200. edang menurut AASHTO batang utama 200, batang sekunder 240 dan
batang yang mengalami pembalikan tegangan 140.

TEGANGAN TARIK IJIN

Menurut cara elastis, tegangan yang terjadi harus lebih kecil atau sama dengan
tegangan tarik yang diijinkan. Besarnya tegangan tarik ijin biasanya ditentukan
masih pada daerah elastis diagram tegangan regangan uji tarik baja. Hal tersebut
disebabkan oleh karena timbulnya teganganleleh dianggap membahayakan struktur.
Besarnya tegangan tarik ijin dipengaruhi oleh jenis struktur missal struktur gedung,
struktur jembatan jalan raya dan struktur jembatan kereta api. Setiap Negara juga
sering berbeda dalam memberikan harga tegangan ijin tersebut.

Menurut AISCS – 1978


Tegangn tarik ijin  t pada luas brutto atau luas netto efektif batang tarik, kecuali
untuk lubang pasak :
Pada luas brutto :  t = 0,6 1
Pada luas netto :  u= 0,5 u
Dengan :  l = tegangan leleh minimum
u = tegangan ultimit

Tegangan tarik ijin  t untuk tampang netto pada lubang paak dalam batang mata,
plat sambungan pasak atau batang tersusun adalah :  t = ,45 l
Tegangan tarik ijin batang berulir :  t = 0,30  u

7
9/19/2016

Menurut PPBBG SKBI – 1.3.55 – 1987 :


Untuk penampang utuh : t =
Untuk penampang berlubang :  t = 0,75
Dengan = tegangan dasar

Menurut AASHTO – 1.7.1-1977 :


Pada penampang berlubang diambil harga terkecil dari  t = 0,55  l dan  l = 0,46  u
Untuk pembebanan sementara tegangan ijin dapat ditingkatkan 30%

Suatu batang rangka gedung menderita tegangan tarik akibat beban mati 300 kN,
beban hidup 200 kN dan beban angina 150 kN. Panjang batang 5 m. Pilih profil
siku sama kaki ganda berdasar PPBBG.
Gunakan baja Bj 41, plat rangka tebal 10 mm

Penyelesaian
y
Beban mati = 300 kN
Beban hidup = 200 kN
Beban angin = 150 kN +
Beban sementara = 650 kN 2,34

Beban mati = 300 kN


Beban hidup = 200 kN + 2,84

Beban tetap = 500 kN

 t  1,3  1,3 166,6 MPa


T 650 .10 3
Adip  
 t 1,3 .166,6
 3000 mm 2

8
9/19/2016

Perencanaan Batang
Tarik Ix = 2 . 87,5 = 175 cm4 A

Iy = 2 . 87,5 + 2 . 15,1 . 2,842


Pilih tipe batang dan = 418,518 cm4
mutu baja A = 2 . 15,1 Pilih batang tarik

= 30,2 cm2 > 30 cm2


Tentukan beban
Hitung tegangan
rencana T Ix 175
ix    2,4 cm aktual
A 30,2
Tentukan tegangan tarik
Iy 418,581
ijin
iy    3,72 cm 
A 30, 2  r  t
Hitung luas profil yang
diperlukan 500
Digunakan i min  2,4   2,08 Selesai
240
A
500.10 3
r   165,56 Mpa
30,02
165,56 Mpa  166,6 Mpa

P
P P
P I T
P

P  P
5,2 m
D
C
 R
S A I B

6m 6m 6m
Rc

Diketahui : P = 2 ton 10,39


Jenis baja : BJ 37 (Profil dan baut) 5,2

Alat sambung : baut  16 mm 

Rencanakan : batang AB, dengan 9

Gaya batang Rc = ½ . 7 . 2 = 7 ton


Potongan I – I :  MT = 0
3 2 1
Rc . 9  PCos      .10,39  S AB . 5, 2  0
4 4 4
7 . 9  2 . 0,866 .1,5 .10,39  S AB . 5,2  0
36
S AB   6,92 ton
5,2
S 6m S = 6,92 ton

9
9/19/2016

LENTUR PADA BATANG TARIK

Momen lentur yang timbul pada batang tarik biasanya diakibatkan


oleh eksentrisitas sambungan, beban eksentris atau beban lintang.
Tegangan lentur yang terjadi berinteraksi dengan tegangan tarik
akibat beban normal, akan mengurangi kekuatan ultimate batang tarik
sehingga perlu diperhitungkan dalam perencanaan.

Lendutan yang terjadi akibat momen lentur menyebabkan timbulnya momen orde
kedua akibat efek F-f yang arahnya berlawanan dengan momen lentur primer. Pada
umunya momen orde kedua ini diabaikan (aman) sehingga tegangan maximum
yang terjadi pada batang adalah :

 max   r   x   y
dimana :
r = F/An
x = Mx/Wx
y = My/Wy

Dalam konsep PKBI tidak dicantumkan persyaratan tegangan bagi batang tarik
yang mengalami lentur. Jika akan disyaratkan juga, maka untuk kasus ini dapat
diusulkan :
F Mx My
  
An W x W y
untuk serat terluar penampang yang mengalami tarik akibat lentur.

10
9/19/2016

BATANG TEKAN

Dijumpai pada : - kolom


- rangka batang, seperti kuda-kuda, jembatan, menara, dsb.
Misalnya
4k 6k 4k

Batang tekan
Batang tarik
20k 30k 25k

Beda batang tarik dan batang tekan :

Batang Tarik Batang Tekan


1. Gaya tarik (yang centris) membuat 1. Gaya tekan akan menyebabkan batang
batang semakin lurus sesuai as batang melengkung
2. Adanya paku keling/baut sebagai 2. Pada batang tekan lubang-lubang paku
penyambung pada batang tarik akan keling/baut dianggap terisi penuh
menimbulkan perlemahan dengan paku keling/baut, sehingga
tidak menjadi perlemahan

Contoh profil batang tekan

11
9/19/2016

Contoh Pemakaian

Profil Keperluan
Siku Tunggal Konstruksi pertambatan angin atau rangka
batang ringan
Siku ganda Konstruksi rangka atap kuda-kuda
- Kanal gabungan Kolom
- WF + kanal
- WF ganda
- Bulat
- Persegi
 WF Rangka jembatan
 Kanal ganda
 Siku ganda

Tinjauan Bentuk Bulat (Las)


Keuntungan : Kekurangan :
- radius gyrasi konstan - Ujung/sambungan harus rapat
- mudah pemeliharaan supaya tidak korosi bagian dalam
- tahan puntiran - Berat persatuan panjang sama,
- menarik pandangannya modulus potongan lebih kecil
dibanding profil lain

kolom luar tabular. US Steel Building, Pittsburgh.

12
9/19/2016

Di suatu titik sejarak z, momen lentur Mz, (terhadap sumbu x) pada batang yang
sedikit melengkung adalah : M z  Py dan karena d 2 y M z

dz 2 EI
2
persamaan diferensialnya menjadi d y P
 y0
dz 2 EI

Gambar Kolom Euler

Bila k2 = P/EI, penyelesaian persamaan diferensial linear berordo dua ini dapat
dinyatakan sebagai
y  A sin kz  B cos kz (1)
Dengan menerapkan syarat batas: (a) y = 0 di z = 0; dan (b) y = 0 di z = L, kita
peroleh dari syarat (a), B = 0; dan dari syarat (b),
0 = A sin kL (2)
Persamaan (2) dapat dipenuhi oleh tiga keadaan; (a) konstanta A = 0, yaitu tidak ada
lendutan; (b) kL = 0, yaitu tidak ada beban luar; dan (c) kL = N, yakni syarat terjadinya
tekuk. Jadi 2
 N  P
  
 L  EI (3)
N 2 2 EI
P 
L2

Ragam (mode) tekuk dasar (pertama), yaitu lendutan dengan lengkungan tunggal (y
= A sin z/L dari persamaan (1) akan terjadi bila N = 1; dengan demikian, beban
kritis Euler untuk kolom yang bersendi di kedua ujungnya adalah
N 2 2 EI
Pcr  (4)
L2
atau bila dinyatakan dalam tegangan tekan rata-rata dan I = Agr2
Pcr  2 E (5)
 
Ag L r 2

Pendekatan Euler umumnya tidak digunakan untuk perencanaan karena tidak


sesuai dengan hasil percobaan; dalam praktek, kolom dengan panjang yang umum
tidak sekuat seperti yang dinyatakan oleh persamaan
Considere dan Engesser pada tahun 1889 secara terpisah menemukan bahwa
sebagian dari kolom dengan panjang yang umum menjadi inelastis (tak elastis)
sebelum tekuk terjadi dan harga E yang dipakai harus memperhitungkan adanya
sejumlah serat yang tertekan dengan regangan di atas batas proporsional. Jadi,
mereka menyadari bahwa sesungguhnya kolom dengan panjang yang umum akan
hancur akibat tekuk inelastis dan bukan akibat tekuk elastis

13
9/19/2016

BATANG TEKAN
Untuk menjamin stabilitas perlu dicek
N
  N : gaya tekan pada batang
A
A : luas penampang batang
 : tegangan dasar baja
 : faktor tekuk, yang tergantung dari  (kelangsingan dan bajanya)
Dua cara mencari :
1.  tahu

 lihat tabel   (boleh interpolasi linier)
E 
2. Hitung  g  R dan s 
0,7  e g
L
dengan   k (batang tunggal)
i
selanjutnya :
 s  0,183   = 1
Untuk : 0,183 <  s < 1    1, 41
1,593  s
 s  1   = 2,381  s2

Kelangsingan (  )
Lk
1. Batang Tunggal    200
i
Lk = panjang tekuk batang
i = jari-jari kelembaman batang (r)
i  pilih yang minimum atau ada kepastian arah tekuk

2. Batang tersusun (prismatis)


a. Kalau disatukan pada seluruh panjangnya  batang tunggal
b. Disatukan pada tempat tertentu, maka :
- perlu dihitung kekuatannya terhadap sumbu bahan dan sumbu
bebas bahan.

14
9/19/2016

Y Y l Y
l l a l
a

X X X
X

m=2 m=2

m=2
Y l Y l
l a l
l

Y Y
l l
l l

X X X X

m=2 a m=3

l l
a a l
Y Y

X
X

m=4

a a a
Y

Sumbu bahan : Sumbu yang memotong semua elemen


Sumbu bebas bahan : sumbu yang tidak atau sebagian memotong
elemen
dari contoh  x-x : sumbu bahan
y-y : sumbu bebas bahan
l-l : sumbu minimum elemen
- - - : pelat kopel
a: jarak sumbu minimum elemen

15

Anda mungkin juga menyukai