ASTM membagi :
- Carbon steels σ1 = 210 – 280 MPa
- High-strength low-alloy steels σ1 = 280 – 490 MPa
- Heat treated carbon and high-strength low steel σ1 = 322-700 MPa
- Heat treated constructional alloy steels σ1 = 630 – 700 MPa
Modulus elastis (modulus Young) E : tg
E
yang besarnya tak dipengaruhi oleh tegangan leleh.
1
9/19/2016
2
9/19/2016
Jika beban tarik yang sedikit lebih kecil dari beban batas dibebankan secara konstan
pada baja dengan temperature tinggi yang juga konstan, akan terjadi peristiwa Creep
TEGANGAN SISA
3
9/19/2016
BATANG TARIK
Keadaan yang paling efisien pada kolom baja adalah batang tarik, dimana gaya tariknya
bekerja diantara 2 titik hubung. Batang tarik dijumpai pada konstruksi rangka (frame work),
misalnya kuda-kuda atau jembatan.
Namun pada keadaan beban tertentu (biasanya live load) ada kalanya batang tarik berubah
menjadi batang desak, sehingga efisiennya akan lenyap karenanya
U1 U2
L1 L2
Pada batang tarik, agar seluruh bahan batang bekerja, maka ujung
batang tarik harus direncanakan lebih kuat, apabila beban terlampaui,
batang tarik semacam ini tidak hanya akan mencapai tegangan luluh,
bahkan bisa dicapai tegangan ultimate.
Contoh batang tarik yang mencapai efisiensi tinggi :
1. Suatu kabel yang ujung-ujungnya diberi kekuatan berupa soket
kabel
soket
4
9/19/2016
Ada beberapa tipe batang tarik yang biasa digunakan sebagai contoh tali kawat,
batang bulat dengan ujung-ujung bandul bergulir, batang mata dan plat
sambungan pasak yang selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 3.2. Batang-batang
tersebut merupkan batang tarik efisiensi tinggi namun tidak dapat mendukung
beban tekan.
Ada juga profil-profil structural dan profil terusun seperti dapat dilihat pada
Gambar 3.3. Batang tarik tipe ini terutama dipakai dalam struktur rangka batang.
Batang tarik tersusun digunakan bila :
- Kapasitas tarik profil gilas tunggal tidak memadai
- Kekakuan profil tnggal tidak memadai
- Detail sambungan memerlukan bentuk tampang lintang tertentu
5
9/19/2016
Berdasarkan beban tarik yang bekerja, mutu baja dan jenis profit, dapat
ditentukan profil yang kuat namun cukup hemat. Proses pemilihan ukuran
profil eperti dimaksudkan di atas dinamakan perencanaan batang tarik.
Perencanaan batang tarik harus ditinjau dari beberapa yakni:
Pelayanan (Serviceability)
Struktur tidak diperkenankan menunjukkan perilaku yang
mengkhawatirkan pemakai. Misalnya defleksi yang berlebihan,
bergetarnya elemen struktur oleh kendaraan yang bergerak dan
sebagainya. Dalam hal ini kelangsingannya harus dibatasi.
Ketahanan (Durbility)
Ketahanan terhadap cuaca panas dan dingin, korosi atau suhu yang
meningkat perlu diperhatikan
Khusus untuk batang tarik, stabilitas (stability) tidak perlu ditinjau karena
baik local buckling maupun lateral buckling tidak mungkin terjadi pada
batang ini.
Secara umum proses perencanaan batang tarik diilustrasikan dalam diagram
alir.
6
9/19/2016
PEMBATASAN KELANGSINGAN
Yang disebut sebagai kelangsingan batang adalah rasio antara panjang batang dan jari-jari
inersia tampang. Semakin kecil angka kelangsingan suatu batang, akan semakin tegar
atau kaku batang tersebut. Sebaliknya semakin besar angka kelangsingannya, batang
tersebut akan mudah melentur. Baik angin maupun beban getar yang berasal dari
kendaraan berat dapat menyebabkan batang yang terlalu langsing tersebut bergetar.
Batang yang terlalu langsing juga menyebabkan defleksi terlalu besar dan juga akan
menyulitkan dalam perakitan karena batang mudah melentur. Pada kasus tertentu beban
tarik dapat berubah menjadi beban tekan. Batang yang seperti ini sangat memerlukan
kekakuan yang cukup.
Menurut PPBBG dan AISCS :
L
240 untuk batang utama
i
L
300 untuk batang sekunder (misal pertambatan)
i
dengan : L = panjang batang
i = jari-jari inersia minimum = r
Menurut AREA, baik batang utama maupun batang sekunder kelangsingannya dibatasi
dengan 200. edang menurut AASHTO batang utama 200, batang sekunder 240 dan
batang yang mengalami pembalikan tegangan 140.
Menurut cara elastis, tegangan yang terjadi harus lebih kecil atau sama dengan
tegangan tarik yang diijinkan. Besarnya tegangan tarik ijin biasanya ditentukan
masih pada daerah elastis diagram tegangan regangan uji tarik baja. Hal tersebut
disebabkan oleh karena timbulnya teganganleleh dianggap membahayakan struktur.
Besarnya tegangan tarik ijin dipengaruhi oleh jenis struktur missal struktur gedung,
struktur jembatan jalan raya dan struktur jembatan kereta api. Setiap Negara juga
sering berbeda dalam memberikan harga tegangan ijin tersebut.
Tegangan tarik ijin t untuk tampang netto pada lubang paak dalam batang mata,
plat sambungan pasak atau batang tersusun adalah : t = ,45 l
Tegangan tarik ijin batang berulir : t = 0,30 u
7
9/19/2016
Suatu batang rangka gedung menderita tegangan tarik akibat beban mati 300 kN,
beban hidup 200 kN dan beban angina 150 kN. Panjang batang 5 m. Pilih profil
siku sama kaki ganda berdasar PPBBG.
Gunakan baja Bj 41, plat rangka tebal 10 mm
Penyelesaian
y
Beban mati = 300 kN
Beban hidup = 200 kN
Beban angin = 150 kN +
Beban sementara = 650 kN 2,34
8
9/19/2016
Perencanaan Batang
Tarik Ix = 2 . 87,5 = 175 cm4 A
P
P P
P I T
P
P P
5,2 m
D
C
R
S A I B
6m 6m 6m
Rc
9
9/19/2016
Lendutan yang terjadi akibat momen lentur menyebabkan timbulnya momen orde
kedua akibat efek F-f yang arahnya berlawanan dengan momen lentur primer. Pada
umunya momen orde kedua ini diabaikan (aman) sehingga tegangan maximum
yang terjadi pada batang adalah :
max r x y
dimana :
r = F/An
x = Mx/Wx
y = My/Wy
Dalam konsep PKBI tidak dicantumkan persyaratan tegangan bagi batang tarik
yang mengalami lentur. Jika akan disyaratkan juga, maka untuk kasus ini dapat
diusulkan :
F Mx My
An W x W y
untuk serat terluar penampang yang mengalami tarik akibat lentur.
10
9/19/2016
BATANG TEKAN
Batang tekan
Batang tarik
20k 30k 25k
11
9/19/2016
Contoh Pemakaian
Profil Keperluan
Siku Tunggal Konstruksi pertambatan angin atau rangka
batang ringan
Siku ganda Konstruksi rangka atap kuda-kuda
- Kanal gabungan Kolom
- WF + kanal
- WF ganda
- Bulat
- Persegi
WF Rangka jembatan
Kanal ganda
Siku ganda
12
9/19/2016
Di suatu titik sejarak z, momen lentur Mz, (terhadap sumbu x) pada batang yang
sedikit melengkung adalah : M z Py dan karena d 2 y M z
dz 2 EI
2
persamaan diferensialnya menjadi d y P
y0
dz 2 EI
Bila k2 = P/EI, penyelesaian persamaan diferensial linear berordo dua ini dapat
dinyatakan sebagai
y A sin kz B cos kz (1)
Dengan menerapkan syarat batas: (a) y = 0 di z = 0; dan (b) y = 0 di z = L, kita
peroleh dari syarat (a), B = 0; dan dari syarat (b),
0 = A sin kL (2)
Persamaan (2) dapat dipenuhi oleh tiga keadaan; (a) konstanta A = 0, yaitu tidak ada
lendutan; (b) kL = 0, yaitu tidak ada beban luar; dan (c) kL = N, yakni syarat terjadinya
tekuk. Jadi 2
N P
L EI (3)
N 2 2 EI
P
L2
Ragam (mode) tekuk dasar (pertama), yaitu lendutan dengan lengkungan tunggal (y
= A sin z/L dari persamaan (1) akan terjadi bila N = 1; dengan demikian, beban
kritis Euler untuk kolom yang bersendi di kedua ujungnya adalah
N 2 2 EI
Pcr (4)
L2
atau bila dinyatakan dalam tegangan tekan rata-rata dan I = Agr2
Pcr 2 E (5)
Ag L r 2
13
9/19/2016
BATANG TEKAN
Untuk menjamin stabilitas perlu dicek
N
N : gaya tekan pada batang
A
A : luas penampang batang
: tegangan dasar baja
: faktor tekuk, yang tergantung dari (kelangsingan dan bajanya)
Dua cara mencari :
1. tahu
lihat tabel (boleh interpolasi linier)
E
2. Hitung g R dan s
0,7 e g
L
dengan k (batang tunggal)
i
selanjutnya :
s 0,183 = 1
Untuk : 0,183 < s < 1 1, 41
1,593 s
s 1 = 2,381 s2
Kelangsingan ( )
Lk
1. Batang Tunggal 200
i
Lk = panjang tekuk batang
i = jari-jari kelembaman batang (r)
i pilih yang minimum atau ada kepastian arah tekuk
14
9/19/2016
Y Y l Y
l l a l
a
X X X
X
m=2 m=2
m=2
Y l Y l
l a l
l
Y Y
l l
l l
X X X X
m=2 a m=3
l l
a a l
Y Y
X
X
m=4
a a a
Y
15