21
- Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut
jantung
- Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
- Observasi sianosis khususnya membran mukosa
- Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2,
Suction, Inhalasi)
Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya
3 Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Monitor tanda vital, bunyi jantung, edema, dan tingkat
berhubungan dengan jam diharapkan perfusi jaringan efektif, dengan kesadaran
penurunan suplai oksigen kriteria hasil: - Pantau terhadap indikator penurunan perfusi serebral
sistemik kesadaran compos mentis - Hindari terjadinya valsava manuver seperti mengedan,
tidak sianosis dan pucat, menahan napas, dan batuk
akral hangat - Monitor denyut jantung dan irama
22
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan
berhubungan dengan jam diharapkan masalah teratasi, dengan aktivitas
kelemahan kriteria hasil: - Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa - Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
disertai peningkatan tekanan darah, nadi - Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
dan RR (takikardi, disritmia, sesak nafas, pucat, perubahan
Mampu melakukan aktivitas sehari hari hemodinamik)
(ADLs) secara mandiri - Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
Keseimbangan aktivitas dan istirahat penguatan
- Anjurkan kepada keluarga untuk membantu aktifitas klien
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
merencanakan progran terapi yang tepat.
5 Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Monitor vital sign
berhubungan dengan jam diharapkan tidak terjadi kelebihan volume - Kaji lokasi dan luas edema
mekanisme pengaturan lemah cairan, dengan kriteria hasil: - Monitor tanda dan gejala dari odema
sekunder terhadap penurunan Terbebas dari edema, efusi, anaskara - Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
curah jantung, disfungsi ginjal Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu / - Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN
ortopneu , Hmt , osmolalitas urin )
Terbebas dari distensi vena jugularis - Pasang urin kateter jika diperlukan
- Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP ,
23
edema, distensi vena leher, asites)
- Monitor masukan makanan / cairan
- Monitor status nutrisi
Kolaborasi pemberian obat diuretik sesuai interuksi
6 Resiko tinggi infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - Observasi tanda-tanda vital.
berhubungan dengan area 3 × 24 jam, Infeksi tidak terjadi dengan kriteria - Observasi daerah pemasangan selang endotracheal
invasi mikroorganisme hasil: - Lakukan tehnik perawatan secara aseptic
sekunder terhadap pemasangan Pasien mampu mengurangi kontak dengan - Berikan informasi pada pasien tentang kondisi yang
selang endotrakeal area pemasangan selang endotrakeal dialaminya
Suhu normal (36,5oC) Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan
pengobatan
7 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - identifikasi tingkat kecemasan
ancaman integritas biologis jam diharapkan cemas teratasi, dengan kriteria - Berikan informasi tentang penyakitnya secara akurat.
aktual sekunder terhadap hasil: - Jelaskan prosedur dan efek dari prosedur yang
pemasangan alat bantu nafas klien rileks dilakukan
menunjukan koping yang efektif - Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
mengikuti prosedur yang baik - Berikan dukungan kepada klien dan keluarga bahwa
akan sembuh dari penyakitnya
- Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
24
Libatkan keluarga untuk selalu mendampingi klien
25