Anda di halaman 1dari 3

KROMATOGRAFI LAPIS

TIPIS

WANDI

F1061161029

KEL 1

1. Prinsip Kerja
Dalam tehnik kromatografi zat-zat terlarut yang dipisahkan bermigrasi sepanjang
kolom, atau seperti dalam kromatografi kertas atau lapis tipis, ekivalen fisik kolom, dan
tentu saja dasar pemisahan terletak pada laju perpindahan yang berbeda untuk larutan yang
berbeda.
Pada hakikatnya Kromatografi Lapis Tipis (KLT) melibatkan dua peubah, sifat fasa
diam atau lapisan, dan sifat fasa gerak atau campuran pelarut pengembang, fasa diam dapat
berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai penyangga kromatografi cair-padat, atau
berfungsi sebagai penyangga untuk lapisan zat cair (kromatografi cair-cair), fasa diam pada
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) sering disebut penyerap.
2. Kegunaan
KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya
hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan
kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi
kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara
kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
Adapun manfaat dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu :
a. Pemeriksaan kualitatif dan kemurnian senyawa.
b. Pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman.
c. Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif.
d. Penentuan kualitatif masing-masing senyawa aktif campuran senyawa.

3. Langkah
a. Potong plat sesuai ukuran. Biasanya, untuk satu spot menggunakan plat selebar 1 cm.
Berarti jika menguji 3 sampel (3 spot) berarti menggunakan plat selebar 3 cm.
b. Buat garis dasar (base line) di bagian bawah, sekitar 0,5 cm dari ujung bawah plat, dan
garis akhir di bagian atas.
c. Menggunakan pipa kapiler, totolkan sampel cairan yang telah disiapkan sejajar, tepat
di atas base line. Jika sampel padat, larutkan pada pelarut tertentu. Keringkan totolan.
d. Dengan pipet yang berbeda, masukkan masing-masing eluen ke dalam chamber dan
campurkan.
e. Tempatkan plat pada chamber berisi eluen. Base line jangan sampai tercelup oleh ulen.
Tutuplah chamber.
f. Tunggu eluen mengelusi sampel sampai mencapai garis akhir, di sana pemisahan akan
terlihat.
g. Setelah mencapai garis akhir, angkat plat dengan pinset, keringkan dan ukur jarak spot.
Jika spot tidak kelihatan, amati pada lampu UV. Jika masih tak terlihat, semprot dengan
pewarna tertentu seperti kalium kromat atau ninhidrin.
4. Hal yang harus di perhatikan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam KLT :


a. Lempeng yang akan digunakan harus diaktifkan terlebih dahulu agar pada proses elusi
lempeng silica gel dapat menyerap dan berikatan dengan sampel. Pengaktifan lempeng
dilakukan dalam oven pada suhu 110 C selama 30 menit.
b. Chamber harus dijenuhkan untuk menghilangkan uap air atau gas lain yang mengisi
fase penjerap yang akan menghalangi laju eluen.
c. Pada saat penotolan, hendaknya sampel jangan terlalu pekat sebab pemisahannya akan
sulit sehingga didapat noda berekor.
d. Penotolan harus tepat sehingga didapatkan jumlah noda yang baik.
e. Eluen yang digunakan harus murni sehingga tidak menghasilkan noda lain.

Anda mungkin juga menyukai