Anda di halaman 1dari 37

7/16/2018 Etika Profesi

Fakultas Teknik

EKT II
KISI-KISI UAS
MATERI UAS

Ujian Akhir Semester Genap 2017/2018


Mata Kuliah
Fakultas
: Etika Profesi
: Teknik / Teknik Informatika
1
______________________________________________________________________________

EKT II (Semua MHS)


Buatlah Ringkasan materi tentang Etika Profesi dengan materi yang dibahas saat presentasi
dengan ketentuan sebagai berikut ini:

1. Ditulis dengan tulisan tangan sendiri (tidak boleh diwakilkan)


2. Minimal penulisan adalah 5 Halaman (halaman muka / tidak bolak balik)
3. Dikumpulkan maksimal adalah saat ujian akhir semester 2017 Genap
4. Harus menggunakan kertas A4 tanpa dijilid (staples saja)
5. Penulisan Ringkasan wajib menjelaskan tentang Etika Profesi saat Presentasi

TUGAS YANG TIDAK IKUT PRESENTASI:


Membuat makalah dengan aturan sebagai berikut:
1. COVER
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. PEMBAHASAN (Sesuai JUDUL materi yang ada di slide presentasi)
5. PENUTUP
6. DAFTAR PUSTAKA

Cara Penulisan:
6. Font : Time New Roman, Size : 12, Spasi: Double
7. Minimal Makalah adalah 50 Halaman
8. Dikumpulkan maksimal adalah saat ujian akhir semester 2017 Genap
9. Makalah dikumpulkan tanpa dijilid
10. Makalah wajib menjelaskan bagian judul presentasi
Mata Kuliah
Fakultas
: Etika Profesi
: Teknik / Teknik Informatika
2
______________________________________________________________________________

Kisi-Kisi UAS:
1. …….. merupakan etika yang berbicara mengenai sebuah fakta yaitu tentang nilai dan pola
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat
2. ……. adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
3. …….. ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.
4. ……. adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
oleh sekelompok orang yang disebut Kalangan Profesional.
5. …….. merupakan bidang keahlian dibidang pengembangan sistem informasi
6. …….. adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang
efektif atau superior pada jabatan tertentu pokok yang harus diperhatikan dalam
menentukan standar profesi adalah kompetensi.
7. …….. merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum.

UAS (Ujian Akhir Semester)


Yang dikumpulkan saat Ujian Akhir Semester selesai adalah sebagai berikut:
1. Tugas EKT II (Individu)
2. Hardcopy Materi, Kisi-Kisi dan EKT II ini (Print Halaman ini dari awal sampai akhir/boleh
Fotocopy)
3. Tugas bagi yang belum presentasi
4. Soal UAS
5. Lembar Jawaban
Mata Kuliah
Fakultas
: Etika Profesi
: Teknik / Teknik Informatika
3
______________________________________________________________________________

DAFTAR MAHASISWA FREE UAS:


Print halaman ini semua dan jawab kisi-kisi UAS diatas dengan tulisan tangan di titik-titiknya,
kumpulkan hardcopy ini dari halaman awal s.d akhir tanpa dijilid dan tidak mengikuti UAS (hanya
tanda tangan saja)

1. Fajar Sidik
2. Meliyana Listianda
3. Bambang Nurdiansah
4. Raden Irfan
5. Muhammad Wijdan
6. Cika Savira
7. M Bayu Akbari
8. Safruddin Setia Budi
9. Satria Ramadhan
10. Diah Septiana Anggraeni
11. M Turki Zaelani
12. Asep Sulaeman
13. Khoirul Ghofur
14. Andi Akbar
15. M Arif A
16. Fitri Mutiara Ananda
17. Hari Setyo P
18. Bagas Friana
19. M Raka Setiadi
20. Debby Cynthia Agistin
21. M Farhan

MATERI UAS
Berikut ini adalah materi yang dipakai untuk Ujian Akhir Semester Etika Profesi: (dipakai juga
untuk menjawab kisi-kisi diatas)
Pertemuan-1
TINJAUAN UMUM ETIKA PROFESIONAL

Pembahasan
1. Norma
2. Budaya
3. Etika
4. Moral
5. Struktur Etika

1. Norma
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan
diantaranya adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lain.
Manusia mempunyai hak dan kewajiban. Manusia bisa berbuat kesalahan dan melakukan
penyimpangan atau pelanggaran norma – norma sosial.

Untuk memulihkan ketertiban dan menciptakan kestabilan diperlukan sarana pendukung


yaitu organisasi masyarakat. Yang dalam pelaksanaannya dilandasi oleh kode etik tertentu
sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut Apakah yang menjadi dasar norma moral untuk
mengakui perbuatan baik atau buruk ? Magnis Suseno (1975) mengemukakan kebiasaan
sebagai dasarnya, tetapi Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995)
mengemukakan kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan. Selain dari
Kebiasaan dan kesepakatan masyarakat.

Ada beberapa kriteria lain dari beberapa aliran yang digunakan untuk menyatakan
perbuatan moral itu baik atau buruk:
Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM) Perbuatan
manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi dirinya
sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang).
Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873)Perbuatan itu
baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.
Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau). Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat
alami, tidak merusak alam. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).
Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk adalah
perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup

1.2. Budaya
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk
jamak dari “buddhi” (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal. Sedangkan dalam bahasa inggris, kebudayaan di kenal dengan nama
“Culture” yang berasal dari kata latin “Colere”, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani, culture atau kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,
antara lain sebagai berikut
a. Melville J. Herskovits menyebutkan 4 unsur pokok, yaitu :
• alat-alat teknologi
• sistem ekonomi
• Keluarga
• Kekuasaan Politik
b. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur yang meliputi :
• Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
• Organisasi ekonomi.
• Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah
lembaga pendidikan utama)
• Organisasi kekuatan (politik).

1.3. Etika
Bertens (1994) menjelaskan, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat kebisaan,
dari bentuk jamak inilah terbentuk kata Etika oleh filsuf Yunani Aristoteles (384-322 BC)
dipakai untuk menunjukan filsafat moral. Berdasarkan asal – usul kata tersebut Etika berarti
Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
1. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat
mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya.
2. Etika mempersoalkan pula hak setiap lembaga seperti orang tua, sekolah, negara dan
agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati.
3. Etika dapat mengantarkan manusia, pada sifat kritis dan rasional.
4. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap
semua norma
5. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli
dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.

1.4. Moral
Moral berasal dari bahasa Latin MOS , jamaknya adalah mores yang juga berarti adat
kebisaan. Dengan merujuk pada kata Etika maka Moral berarti nilai – nilai dan norma – norma
yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Faktor Penentu moralitas :


a. Motivasi
b. Tujuan Akhir
c. Lingkungan Perbuatan

Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan :


a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya, terlepas
dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya.
b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh
pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan
perlakuan personal lainnya.

Dua kaidah dasar moral adalah :


1. Kaidah Sikap Baik.
Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu
harus dinyatakann dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam
situasi kongkret itu.
2. Kaidah Keadilan.
Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan
orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu
saja disesuaikan dengan kadar angoota masing-masing.

Struktur Etika

Bahasan utama kita pada pertemuan pertama ini adalah :


1. Memahami arti tentang Etika dan Profesi
2. Perbedaan dan persamaan antara Etika dengan Etiket
3. Mengapa kita harus belajar Etika (Profesi)
4. Prinsip-prinsip Etika
5. Memahami jenis Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen P dan K, 1988), etika dijelaskan dengan
membedakan tiga arti sebagai berikut.
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/masyarakat.

Unsur-unsur Pokok dalam etika profesi:


Dalam hal berpikir etis perlu ada 4 hal yang diperhatikan yakni: Nilai, Norma, Situasi, Objek

Norma-Kaidah
Suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap individu
atau masyarakat untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah disepakati
bersama.

Nilai-nilai etika harus diletakkan sebagai landasan atau dasar pertimbangan dalam setiap tingkah
laku manusia termasuk kegiatan dibidang keilmuan.
Perbedaan antara ETIKA dengan ETIKET
Etika Etiket
Berasal dari kata Yunani “Ethos”, artinya Adat, Berasal dari kata Inggris “Ethics” dan Perancis
tata akhlak, watak, sikap, cara berpikir, lebih “etiquette” yang artinya sopan santun
mengarah ke moral
Menyangkut apakah suatu perbuatan boleh Menyangkut cara melakukan sesuatu kepada
atau tidak boleh dilakukan orang lain
Berlaku kapan saja walaupun tidak ada saksi Berlaku hanya kalau ada saksi di sekitar
Memandang manusia dari lahir dan batin Bersifat realtif
Memandang manusia dari lainnya saja

Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggris etiket dikenal
sebagai ethics atau etiquette (bahasaPerancis).
Persamaan antara etika dengan etiket
1. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia
tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
2. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi
perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilkukan.

Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampur adukkan Mengapa
Kita Harus Belajar Tentang Etika – (Profesi) ? Etika diperlukan untuk :
1. Mengambil sikap yang wajar dalam suasana perbedaan.
2. Memahami adanya perbedaan (suku, budaya, agama dll)
3. Mampu menyesuaikan dengan dampak modernisasi yang membawa perubahan yang
berbeda
4. Penuntun kehidupan.

Prinsip Etika
a. Prinsip Keindahan, etika manusia berkaitan dengan nilai-nilai keindahan
b. Prinsip Persamaan, hakekat manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia satu
dengan yang lain.
c. Prinsip Kebaikan, segala sesuatu yang menimbulkan pujian. Manusia kebaikan tatanan
sosial, ilmu pengetahuan, agama dll
d. Prinsip Keadilan, adanya kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang semestinya.
e. Prinsip Kebebasan, menginginkan keleluasaan bertindak berdasarkan pilihan.
f. Prinsip Kebenaran, segala sesuatu harus dapat dibuktikan kebenarannya

Dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
perilaku manusia
1. ETIKA DESKRIPTIF
2. ETIKA NORMATIF
Etika deskriptif memberikan fakta sebaga idasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku
yang dilakukan, sedangkan etika normatif memberikan penilaian sekaligus memberikan norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan

ETIKA DESKRIPTIF ETIKA NORMATIF

Merupakan etika yang


Merupakan etika yang
memberikan penilaian
berbicara mengenai
secara himbauan kepada
sebuah fakta, yaitu
manusia tentang
tentang nilai dan pola
bagaimana harus
perilaku manusia terkait
bertindak sesuai dengan
dengan situasi dan
norma yang berlaku
realitas yang
membudaya dalam
kehidupan masyarakat

BERKAITAN BERKAITAN DENGAN


DENGAN MEMBUAT TINDAKAN UNTUK
DAN MENGAMBIL MELAKUKAN ATAU
KEPUTUSAN TIDAK MELAKUKAN

Tugas Individual :
Pertemuan-2
PROFESI dan PROFESIONAL

Pertemuan ini akan membahas mengenai


1. Apa yang dimaksud dengan PROFESI dan PROFESIONAL
2. Ciri-ciri PROFESI
3. Syarat suatu PROFESI
4. Apa perbedaan antara PROFESI dengan PROFESIONAL
5. Apa yang dimaksud dengan PROFESIONALISME

Profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
keahlian, sehingga orang bekerja tetap sesuai dengan bidang keahliannya. Tetapi dengan keahlian saja
yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Perlu penguasaan teori
sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek

Profesi merupakan:
Kelompok lapangan pekerjaan yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan
keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, didalamnya terdapat pemakaian
dengan cara yang benar akan keahlian dan keterampilan tinggi, hanya dapat dicapai dengan memiliki
penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas,serta adanya disiplin yang dikembangkan oleh
kelompok anggota. Profesi adalah suatu Moral Community (Masyarakat Moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama.

CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan inidimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :
a) Melibatkan kegiatan intelektual.
b) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
c) Memerlukan persiapan profesional yang dalam dan bukan sekedar latihan.
d) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
f) Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
h) Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

PERBEDAAN PROFESI DENGAN PROFESIONAL


PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dan yang mengandalkan suatu keahlian.

PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah
seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar
hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

PROFESI :
a) Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
b) Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
c) Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
d) Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
e) PROFESIONAL :
f) Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
g) Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
h) Hidup dari situ.
i) Bangga akan pekerjaannya.

Untuk menjadi profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap
sebagai berikut:
1. Komitmen tinggi. Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang
sedang dilakukannya
2. Tanggung jawab. Seorang profesional juga harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang
dilakukannya sendiri
3. Berpikir sistematis. Seorang profesional harus mampu menguasai berpikir secara sistematis tentang
apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya
4. Penguasaan materi. Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan/materi pekerjaan
yang sedang dilakukannya
5. Menjadi bagian masyarakat profesional. Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari
masyarakat dalam lingkungan profesinya

Profesionalisme ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.

Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah
tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai
atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.
Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai
sumber penghidupan. Profesionalisme merupakan suatu proses yang tidak dapat di tahan-tahan dalam
perkembangan dunia perusahaan modern dewasa ini Mengapa?
PERTAMA ialah bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat di golongkan sebagai kelompok
“kapitalis” atau kelompok “kaum buruh”. Juga tidak dapat dimasukkan sebagai kelompok “administrator”
atau “birokrat”.

KEDUA ialah : bahwa manusia-manusia profesional merupakan suatu kelompok tersendiri, yang bertugas
memutarkan roda perusahaan, dengan suatu leadership status. Jelasnya mereka merupakan lapisan
kepemimpinan dalam memutarkan roda perusahaan itu. Kepemimpinan di segala tingkat, mulai dari
atasan, melalui yang menengah sampai ke bawah.

CIRI – CIRI PROFESIONALISME


1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result),sehingga kita di
tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapatdiperoleh melalui
pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puasatau putus asa
sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau
godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga
Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di
tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.

RESUME
Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh
sekelompok orang yang disebut Kalangan Profesional.
Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi
yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil.
Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai
melalui proses pendidikan dan atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat
Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral dan harus menundukkan diri
pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam
sebuah organisasi profesi. (Wignjosoebroto -1999)

Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi adalah
suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh
melalui pendidikan formal dan keterampilan tertentu yang didapati melalui pengalaman kerja pada orang
yang terlebih dahulu menguasai keterampilan tersebut dan terus memperbarharui keterampilannya sesuai
dengan perkembangan teknologi.
Catatan tentang profesi adalah:
1. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang
didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan pada umumnya
2. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai utama nafkah hidup dengan keterlibatan
pribadi yang mendalam dalam menekuninya
3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengembangan profesi tersebut untuk terus
memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan teknologi
Keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk
memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat
manusia.Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan ternyata ada semacam imbalan
(honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar “tanda kehormatan” (honour) demi
tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya
pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja.
Kelompok profesionalis harus berpedoman pada nilai-nilai kebajikan yang mereka junjung tinggi dan
direalisasikan melalui keahlian serta kepakaran yang dikembangkan berdasarkan wawasan keunggulan
yang berkelanjutan (sustainable advantage)
Kelompok profesional harus memiliki visi dan misi dalam menegakkan dan menjunjung tinggi
kehormatan profesinya, mengontrol praktek-praktek pengamalan dan pengembangan kualitas keahlian/
kepakaran, serta menjaga dipatuhinya kode etik profesi yang telah disepakati bersama

Tanggung Jawab Moral .Titik penekanan dari profesonalime adalah pengetahuan, ilmu pengetahuan dan
teknologi atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapan Sikap etis di dalam penggunaan
teknologi modern, dalam rangka menunjang pekerjaan dengan profesi tertentu, diturunkan dari prinsip
dasar tanggung jawab moral dari masing-masing pelakunya Setiap orang yang menghormati diri dan
profesinya, akan bertanggung jawab terhadap peran/profesinyas

PROFESIONALISME KERJA DI BIDANG TI

Pembahasan
1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan
2. Pengembang Sistem ( System Developer )
3. Specialist Support

Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang
mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan.
Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

4.1. Instruktur
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses belajar mengajar
atau melatih dibidang Teknologi Informasi.

Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai Pengetahuan tentang software dan
hardware yang menjadi tanggung jawabnya.
4.2. System Developer
Merupakan bidang keahlian dibidang pengembangan sistem informasi. System Developer ini
mencakupi 3(tiga) bidanG keahlian, yaitu:
● Programer
● System Analyst
● Project Manager

4.2.1. Programmer
Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak komputer.
Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer programming atau pada
suatu generalist kode untuk macam-macam perangkat lunak.

Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal juga sebagai seorang analis
programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat lunak.

Suatu bahasa komputer utama programmer ( Java, C++, dll).

REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang menjauhkan diri dari
hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools seperti IDE (Integrated Development
Environment) dan lebih condong mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan
semakin dekat dengan perangkat keras.

Bahasa pemrograman yang digunakan biasanya seperti :


● Java
● C / C++
● C#
● FORTRAN

4.2.2. Sistem Analist


Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut :
1. Meneliti Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan data yang
terintegrasi dan proses.
2. Investigasi, merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem perangkat lunak.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan dan survei,
termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin aplikasi otomatis yang ada dan
mengusulkan.
4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras dan lunak dan
monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan menyediakan
prosedur untuk pekerjaan sehari-hari .

Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para user serta manajemen dalam
rangka memperoleh bahan- bahan utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya.
Bahan-bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang lingkup dari sistem yang akan dibuatnya.

Semua bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya kebutuhan
manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi
pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan melakukan
perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar
berikut dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.

4.2.3. Project Manager


Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencanaan dan
mensukseskan segala proyek.

Sebutan Project Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan
berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa.

Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu kemampuan
untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak dinyatakan dan tekad konflik
hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan manajemen yang lebih sistematis.

Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam sertifikasi yang berkenaan dengan Profesionalisme Project
Manager, yaitu :
1. Certified Project Manager (CPM)
2. Project Management Professional (PMP) Certifications.

4.3. Spesialisasi
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja, diantaranya yaitu :
1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking
• System Enginer
• System Administrator
2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database
• Application Developer
• Database Administrator
3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi
• Information System Auditor
• Information Security Manager
Pertemuan-3
ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK PROFESI
Kita akan mengulas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan :
1. Peran etika dalam profesi
2. Prinsip Etika Profesi dan pentingnya Etika Profesi
3. Kode Etik Profesi
4. Prinsip dasar Kode Etik Profesi
5. Orientasi Kode Etik
6. Tujuan (dibuatnya) Kode Etik Profesi

Etika Profesi
• Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut Kalangan Profesional.
• Profesionalisme tanpa etika menjadikannya “Bebas Sayap” dalam arti tanpa kendali dan
tanpa pengarahan.
• Etika tanpa profesionalisme menjadikannya “Lumpuh Sayap” dalam arti tidak maju bahkan
tidak tegak.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :


1. Tanggung jawab : Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.. Terhadap
dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberikebebasan
dalam menjalankan profesinya.
Ethica is in which can act as the performance index or reference for our control system
 etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional
umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik
 sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para
elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka
ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya
Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan lanjutan
dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih
sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan
tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah
dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional
Kode etik adalah sistem norma, nilai, atau aturan profesional tertulis secara tegas menyatakan
apa benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik menjadi profesional yang menjadi
anggota dari sebuah organisasi profesi. Tujuan kode etik adalah pelaku profesi tersebut dapat
menjalankan tugas dan kewajiban serta memberikan pelanyanan sebaik-baiknya kepada pemakai
jasa tersebut.
Prinsip dasar kode etik profesi:
1. Prinsip standar teknis. Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa profesional
yang relevan dengan bidang profesinya
2. Prinsip kompetensi . Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan
3. Prinsip tanggung jawab profesi . Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai
profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan
4. Prinsip kepentingan publik . Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak
memberikan jasa profesionalnya dalamkerangka pelayanan kepada publik, menghormati
kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme
5. Prinsip integritas . Pelaku profesi menunjung nilai tanggung jawab profesional dengan
integritas setinggi mungkin untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik yang
menggunakan jasa profesionalnya
6. Prinsip objektivitas . Setiap anggota harus menjaga objektivitas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya
7. Prinsip kerahasiaan. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya
8. Prinsip perilaku profesional . Setiap anggota harus perilaku konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi yang
diembankannya

Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari suatu profesi, sehingga kode
etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga
menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
• Kode Etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi seorang
profesional.
• Kode etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Sifat Kode Etik Profesional
 Singkat
• Sederhana
• Jelas dan konsisten
• Masuk akal
• Dapat diterima
• Praktis dan dapat dilaksanakan
• Komprehensif dan lengkap
• Positip dalam formulasinya
TUJUAN KODE ETIK PROFESI
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

FUNGSI KODE ETIK PROFESI


1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
Pada umumnya kode etik akan sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik.
 Sanksi moral
 Sanksi dikeluarkan dari organisasi

PROFESIONALIME
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang
menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.
Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau
sebagai sumber penghidupan.
CIRI – CIRI PROFESIONALISME
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result),sehingga kita
dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapatdiperoleh
melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus
asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa”
atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga
efektivitas kerja yang tinggi.
PROFESIONALISME dan KEPEMIMPINAN

PROFESIONALISME dan KOMPETENSI


Kompetensi
adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unju kkerja yang efektif atau
superior pada jabatan tertentu
PERTEMUAN-4
STANDAR KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI PROFESI

Hal apa saja yang akan kita bahas?


1. Apa yang dimaksud dengan (Standar) KOMPETENSI?
2. Mengapa perlu dilakukan standarisasi (kompetensi)
3. Sertifikasi Kompetensi (apa dan bagaimana?)
4. Sertifikasi Profesi (apa dan bagaimana?)
5. Apa manfaat dari kedua jenis sertifikasi ini bagi para profesional?

Kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang
efektif atau superior pada jabatan tertentu pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan
standar profesi adalah kompetensi.
Kompetensi disini mencakup:
 Pendidikan yang berkaitan dengan profesinya,
 Pengetahuan dan ketrampilan dibidang yang bersangkutan,
 Working attitude (sikap kerja).
 Kemampuan komunikasi dan sosial serta training.
Standar Kompetensi
 Perbedaan pendidikan dan bidang yang digeluti membutuhkan adanya standarisasi
 Standar industri (vendor) besar lebih disukai karena bersifat global
 Seringkali sertifikat ini lebih disukai oleh perusahaan dibandingkan ijazah dari perguruan tinggi
atau lembaga penddikan yang tidak terkenal
 Untuk mendapat sertifikat dari vendor, seperti misalnya Microsoft atau Cisco dibutuhkan biaya
yang tidak sedikit

Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikasi kompetensi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi
kerja nasional Indonesia/dan atau internasional.
 Sertifikasi terhadap kompetensi profesi: dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Personil/Profesi,
berlaku apabila masih kompeten.
 Sertifikasi untuk mendapat status profesi: dilakukan organisasi profesi, biasa disebut juga
lisensi/registrasi profesi.
 Sertifikat pelatihan: oleh lembaga pelatihan, biasa disebut juga Certificate of Attainment, berlaku
selamanya
Sertifikasi
 Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.
 Sertifikasi IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineer) adalah suatu jaminan tertulis,
yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu
sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
Manfaat Sertifikasi bagi tenaga profesional
 Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi,
gaji),
 Perencanaan karir
 Profesional development
 Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga
profesional tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui
keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Profesional Dengan Sertifikasi
 Sertifikasi merupakan salah cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi.
 Sertifikasi merupakan lambang dari sebuah profesionalisme.
Jenis-jenisSertifikasi (Bidang TI)
 Cisco : Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional
(CCNP), Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certfied Designing Professional
(CCDP), dan Cisco Security Specialist 1 (CSS 1)
 Microsoft : Microsoft Certified System Engineer (MCSE), Microsoft Certified System
Administrator (MCSA), Microsoft Certified Solution Developer (MCSD), dan Microsoft
Certified Database Administrator (MCDBA)
 Lotus : Certified Lotus Specialist (CLS), Certified Lotus Professional Application Development
(CLP AD), dan Certified Lotus Professional System Administration (CLP SA)
 Oracle : Oracle Certified Professional Database Administrator (OCP DBA) dan Oracle Certified
Professional Developer (OCP Developer)
 Dibidang internet, sertifikasi dari CIW (Certified Internet Web Master), seperti Master CIW
Administrator, Master CIW Enterprise Developer
SEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan suatu forum/badan
yang beranggotakan himpunan profesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13
negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari negara-
negara tetangga seperti Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand.
DUA MODEL KLASIFIKASI OLEH SEARCC
1. Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi
Informasi.
2. Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan
dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem.

PROFESIONALISME KERJA

Pembahasan

1. Pengertian Profesi

2. Pengertian Profesional
3. Pengertian Profesionalisme

4. Pengenalan Profesionalisme Bidang IT

3.1. Pengertian Profesi

Bekerja merupakan kegiatan pisik dan pikir yang terintegrasi. Pekerjaan dapat dibedakan menurut
kemampuan (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara dan terus menerus), lingkup (umum
dan khusus), tujuan (memperoleh pendapatan dan tanpa pendapatan).

Profesi adalah : Pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara
bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan.

Nilai moral profesi (Franz Magnis Suseno,1975) :

• Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi

• Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi

• Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

3.2. Pengertian Profesional

Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi.

Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.
Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa
malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak.

Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah
proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat
pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu
ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan
untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi.
Kelompok profesional merupakan :

kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran -- yang diperoleh melalui proses pendidikan dan
pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi -- yang dalam menerapkan semua keahlian dan
kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat,
sesama profesi sendiri.

Tiga watak kerja seorang Profesional

1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya
kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau
mengharapkan imbalan upah materiil.

2. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang
dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat.

3. Kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus
menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan
disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi

3.3. Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu
dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan – serta ikrar
(fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut - untuk dengan semangat pengabdian selalu siap
memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya
kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).

Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurut Gilley dan Enggland :

a. Pendekatan berorientasi Filosofis

b. Pendekatan perkembangan bertahap

c. Pendekatan berorientasi karakteristik

d. Pendekatan berorientasi non-tradisional

3.4. Pengenalan Profesionalisme Bidang TI


Kopetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal :

1. Keterampilan Pendukung Solusi IT

a. Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux)


b. Memasang dan Konfigurasi Mail Server, FTP Server dan Web Server
c. Menghubungkan Perangkat Keras
d. Programming

2. Keterampilan Pengguna IT

a. Kemampuan Pengoperasia Perangkat Keras


b. Administer dan Konfigurasi Sistem Operasi yang mendukung Network
c. Administer Perangkat Keras
d. Administer dan Mengelola Network Security
e. Administer dan Mengelola Database
f. Membuat Aplikasi berbasis desktop atau Web dengan multimedia

3. Pengetahuan di Bidang IT

a. Pengetahuan dasar Perangkat Keras, memahami organisasi dan arsitektur komputer


b. Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data serta memahami prinsip
kerjanya
c. Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet.
Pertemuan-7
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk menutup perkuliahan Etika Profesi mid semester ini kita akan membahas

Dari bahasan ini kita akan mendapatkan pengetahuan mengenai :


1. Gambaran umum pekerjaan yang bersentuhan dengan dunia IT
2. Profesi di bidang IT
3. Standarisasi Profesi versi SEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration)

Gambaran Umum Pekerjaan di bidang Teknologi Informasi


Dengan posisi tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi (TI) yang sangat bervariasi karena
menyesuaikan dengan skala bisnis dan kebutuhan pasar, maka sangat sulit untuk mencari
standardisasi pekerjaan di bidang ini.
Kita dapat mengklasifikasikan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi tersebut berdasarkan
jenis dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya.
Secara umum, pekerjaan di bidang Teknologi Informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok
sesuai bidang pekerjaannya.

A. Kelompok Pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software) baik
mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan
kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya :
1. Sistem analis, Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan analisis dan desain terhadap
sebuah sistem sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut. Analisis dan
desain merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah proyek-proyek berbasis komputer.
Jenis pekerjaan ini juga memiliki 3 tingkatan seperti halnya pada programmer.
2. Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem
analis yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang
dianalisa sebelumnya. Jenis pekerjaan ini memiliki 3 tingkatan yaitu : Supervised
(terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutuhkan pengawasan
dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya. Moderately supervised (madya). Tugas kecil
dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih
besar, 3-5 tahun pengalaman Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak
membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas
3. Web designer adalah orang yang melakukan kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
4. Web programmer orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer yaitu
membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
5. dan lain-lain.

B. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Pada
lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1. Technical enginer, sering juga disebut sebagai teknisi yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer.
2. Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
3. dan lain-lain.

C. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
Pada lingkungan kelompok ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
1. EDP Operator, adalah orang yang bertugas untuk mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau
organisasi lainnya.
2. System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap
sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses
terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah
sistem.
3. MIS Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah
sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik
hardware, software maupun sumber daya manusianya.
4. dan lain-lain

D. Kelompok yang keempat, adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis


Teknologi Informasi. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di
berbagai sektor di industri Teknologi Informasi.
Jenis pekerjaan yang termasuk profesi ini harus memiliki dua karakteristik:
1. Kompetensi. Sifat yang selalu menuntut setiap profesional di bidangnya masing-masing
untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan
profesinya
2. Tanggung jawab pribadi . Kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai
tanggung jawab pribadi sehingga bisa mempertanggung jawabkan semua pekerjaan yang
dilakukannya secara moral : Merekomendasikan apa adanya, Bekerja sesuai kompetensi,
Mendahulukan kepentingan umum

Pertanyaannya adalah : “Apakah pekerjaan di bidang teknologi informasi dapat disebut sebagai
sebuah profesi?”
Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, maka harus diuji
kriteria dari pekerjaan tersebut karena tidak semua pekerjaan adalah profesi. Demikian juga
dengan pekerjaan di bidang komputer.
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator komputer (sekedar mengoperasikan), tidak
masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut seseorang bisa
dari berbagai latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman. Sedangkan seorang
software enginer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai
software enginer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Jenis keterampilan/teknik yang diperlukan
Teknik Rekayasa. Mempelajari analisis, rekayasa, spesifikasi, implementasi, validasi untuk
menghasilkan produk untuk memecahkan masalah pada berbagai bidang
Teknik Industri. Mempelajari riset operasi, perencanaan produksi, pengendalian kualitas,
optimasi proses dan sumber daya untuk mencapai keberhasilan
DUA MODEL KLASIFIKASI OLEH SEARCC (South East Asia Regional Computer
Confideration) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profesional IT
(Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di
Singapore oleh 6 ikatan komputer dari negara-negara tetangga seperti Hong Kong, Indonesia,
Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand.
1. Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi
Informasi.
2. Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan
dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem.
Pertemuan-8
KODE ETIK PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Sejarah Etika Komputer


Era 1940 – 1950-an
Munculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan profesor
Norbet Wiener.
Tantangan universal dari proyek tersebut menyebabkan Wiener dan beberapa rekan kerjanya
harus memperhatikan sisi lain dari sebuah perkembangan teknologi, yaitu etika.
Era 1960-an
Pada pertengahan tahun 1960, Donn Parker dari SRI International Menlo Park California
melakukan berbagai riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak
sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer.
Dalam perkembangannya, ia menerbitkan “Rules of Ethics in Information Processing” atau
peraturan tentang dalam pengolahan informasi.
Parker juga dikenal menjadi pelopor kode etik profesi bagi profesional di bidang komputer,
yang ditandai dengan usahanya pada tahun 1968 ketika ditunjuk untuk memimpin
perkembangan Kode Etik Profesional yang pertama dilakukan untuk Association
Computing Machinery (ACM).
Era 1970-an Era ini dimulai sepanjang tahun 1960, Josephn Weizenbaum, ilmuwan komputer
MIT di Boston, suatu program komputer yang disebut ELIZA. Weizenbaum dikejutkan oleh
reaksi dari penemuan sederhananya itu, dimana beberapa dokter jiwa melihatnya sebagai
bukti bahwa komputer akan segera melakukan otomatisasi psikoterapi.
Perkembangan etika komputer di era 1970-an juga diwarnai dengan karya Walter Maner
yang sudah dimulai menggunakan istilah “computer ethics” untuk mengacu pada bidang
pemeriksaan yang berhadapan dengan permasalahan etis yang diciptakan oleh pemakaian
teknologi komputer waktu itu.
Era 1980-an . Tahun 1980-an sejumlah konseksuensi sosial dan teknologi informasi yang etis
menjadi isu di Amerika dan Eropa.
Pertengahan 80-an, James Moor dari Dartmouth College menerbitkan artikel menarik yang
berjudul “What Is Computer Ethics?” sebagai isu khusus pada Jurnal Metaphilosophy
Era 1990-an sampai sekarang
Sepanjang tahun 1990, berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi, jurnal,
buku teks, dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik
dibidang etika komputer.

Isu-isu pokok etika komputer


1. Perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, selain membawa dampak positif
bagi umat manusia, disisi lain juga mengundang tangan-tangan kriminal untuk beraksi, baik
untuk mencari materi maupun sekedar iseng
2. Kejahatan komputer dapat diartikan sebagai “kejahatan yang ditimbulkan karena
penggunaan komputer secara illegal” (menurut Andi Hamzah).
3. Salah satu perkembangan pesat di bidang komputer adalah internet, singkatan dari
Interconnection Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan di
seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit komputer menjadi satu jaringan yang bisa
mengakse
4. Perkembangan internet memunculkan peluang baru untuk membangun dan
memperbaiki pendidikan, bisnis, layanan pemerintah, dan demokrasi
5. Netiket yang paling sering digunakan mengacu kepada standar netiket yang ditetapkan IETF
(The Internet Engineering Task Force).

E-Commerce
Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat juga menghasilkan sebuah model
perdagangan elektronik yang disebut electronic commerce (E-Commerce). E-commerce adalah
sistem perdagangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet E-
commerce dapat menimbulkan beberapa isu yang menyangkut aspek hukum perdagangan dalam
penggunaan sistem yang terbentuk secara online networking management tersebut. Acuan yang
berisi model hukum dalam transaksi e-commerce tersebut diterbitkan oleh UNCITRAL
sebagai salah satu komisi internasional yang di bawah naungan PBB
Organisasi profesi di AS, seperti Association for Computing Machinery (ACM) dan
Institute of Electrial and Electronic Engineering (IEEE), sudah menetapkan kode etik,
syarat-syarat pelaku profesi dan garis-garis besar pekerjaan untuk membantu para
profesional komputer dalam memahami dan mengatur tanggung jawab etis yang
dipenuhinya Di Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer didirikan sejak tahun
1974 yang bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah
menetapkan kode etik yang sudah disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian
teknologi komputer di Indonesia.
Dalam lingkup T I, kode etik profesi harus berpedoman pada prinsip atau norma yang
berhubungan antara :
• Profesional dengan Klien
• Profesional dengan Organisasi Profesi
• Organisasi Profesi dengan Pemerintah

Ahli (Profesional) TI harus memiliki etika:


• Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kompetensi yang dimilikinya.
• Memiliki kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat dengan menerapkan norma –
norma keilmuan
• Mampu menghasilkan karya yang tidak bertentangan dengan norma –
norma kehidupandan agama

Kode Etik Profesi Bidang Teknologi Informatika


a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-
norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara
para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah.
Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program
semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut
nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja
program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya:
hacker, cracker, dll).
b. Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara
langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha
penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional
umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang
memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk
materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas
sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada
yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin
timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan
peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran
secara langsung.

c. Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah
membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa
ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek
secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan
mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

Tanggung Jawab Profesi TI


Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling
menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak
tahun 1974.
Kendala dalam penerapan etika profesi TI.
1. Masih kurang mendapat dukungan dari masyarakat maupun pemerintah
2. Kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi relatif masih rendah
3. Masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menghargai Hak Cipta orang lain
(dalam berbagai bidang)

Bentuk-bentuk Cyber Crime


• Unauthorized Access. Terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu
system jaringan computer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
system jaringan computer yang dimasukinya. Probing dan Port Scanning merupakan contoh
dari kejahatan ini. Aktivitas “Port scanning” atau “probing” dilakukan untuk melihat servis-
servis apa saja yang tersedia di server target.
• Illegal Contents . Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
• Penyebaran virus secara sengaja. Penyebaran virus umumnya dilakukan dengan
menggunakan email. Seringkali orang yang system emailnya terkena virus tidak menyadari
hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Contoh kasus :
Virus Mellisa, I Love You, dan Sircam.
• Data Forgery. Memalsukan data pada dukomen penting yang tersimpan sebagai scripless
document melalui internet, untuk kepentingan pelaku. à pada kasus e-commerce
• Cyber espionage, sabotage and extortion. Cyber Espionage, Sabotage and Extortion .
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-
mata terhadap pihak lain dengan memasuki system jaringan computer pihak sasaran.
Selanjutnya, sabotage and extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan
membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program computer
atau system jaringan computer yang terhubung dengan internet.
• Cyberstalking . Dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan
memanfaatkan computer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang.
Kejahatan tersebut menyerupai terror yang ditujukan kepada seseorang dengan
memanfaatkan media internet.
• Carding . Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik
orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
• Hacking dan Cracking . Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang mempunyai
minat besar untuk mempelajari system computer secara detail dan bagaimana meningkatkan
kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk
memiliki kemampuan penguasaan system di atas rata-rata pengguna. Jadi, hacker memiliki
konotasi yang netral. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkungan yang sangat luas,
mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing,
menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
• Cybersquatting and Typosquatting . Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan
mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya
kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Typosquatting adalah kejahatan
dengan membuat domain yang mirip dengan nama domain orang lain.
• Hijacking Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling
sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak)
• Cyber Terorism . Suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam
pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Cyber Crime


1. Faktor Politik
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Sosial Budaya
4. Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya: : Kemajuan Teknologi Informasi, Sumber
Daya Manusia, Komunitas Baru

Keahlian seorang IT dapat membawa dua segi


1. Membangun
2. Menghancurkan

KEBIJAKAN KODE ETIK PROFESI IT

Pembahasan:

Kebijakan Hukum dalam upaya penanggulangan Pelanggaran Kode Etik Profesi TI

Kejahatan Komputer adalah bentuk kejahatan yang menimbulkan dampak yang sangat luas
karena tidak saja dirasakan secara nasional tetapi juga internasional, oleh sebab itu wajar
apabila Dikatagorikan sebagai kejahatan yang sifatnya internasional berdasarkan United
Nation Convention Against Transnational Organized Crime (Palermo Convention,
November 2000 dan Deklarasi ASEAN 20 Desember 1997 di Manila)

Banyak permasalahan hukum yang muncul ketika kejahatan dunia maya dapat diungkap oleh
aparat penegak hukum, Yurisdiksi merupakan hal yang sangat crucial dan kompleks
berkenaan dengan hal tersebut.
Hukum internasional telah meletakkan beberapa prinsip umum yang berkaitan dengan
yuridiksi suatu negara, diantaranya :

Prinsip Teritorial, setiap negara dapat menerapkan yurisdiksi nasionalnya terhadap semua
orang baik warga negara atau asing. Prinsip Nasional Aktif, setiap negara dapat
memberlakukan yuridiksi nasionalnya terhadap warga negaranya yang melakukan tindak
pidana sekalipun dilakukan dalam yurisdiksi negara lain.

Prinsip Nasional Pasif, merupakan counterpart dari prinsip nasional aktif, tekanannya ada
pada kewarganegaraan sikorban.

Prinsip Perlindungan, setiap negara mempunyai kewenangan melaksanakan yurisdiksi terhadap


kejahatan yang menyangkut Keamanan dan integritas atau kepentingan ekonomi yang vital.

Prinsip Universal, suatu negara dapat menyatakan mempunyai hak untuk memberlakukan
hukum pidananya dengan alasan terdapat hubungan antara negara tersebut dengan tindak
pidana yang dilakukan.

Bentuk penanggulangan pelanggaran Kode Etik Profesi IT, beberapa asosiasi atau
organisasi dan negara telah memiliki bentuk perundangan, berikut beberapa contoh
perundangan tersebut :

A. Kode Etik Profesi IT produk dari Asosiasi atau Organisasi :

1. IFIP (International Federation for Information Processing)

2. ACM (Association for Computing Machinery)

3. ASOCIO (Asian Oceaniq Computer Industries Organization)

B. Kode Etik Profesi IT produk dari Negara

1. Malaysian Computer Society (Code of Profesional Conduct)


2. Australian Computer Society (Code of Conduct)

3. New Zealand Computer Society (Code of Ethics and Profesional Conduct)

4. Singapore Computer Society (Profesional Code of Conduct)

5. Computer Society of India (Code of Ethics of IT Profesional)

6. Philipine Computer Society Code of Ethics)

7. Hong Kong Computer Society (Code of Conduct)

A. Mulder mengemukakan bahwa kebijakan hukum pidana ialah garis kebijakan untuk
menentukan : Seberapa jauh ketentuan – ketentuan pidana yang berlaku perlu dirubah atau
diperbaharui. Apa yang dapat diperbuat untuk mencegah terjadinya tindak pidana Bagaimana
cara penyelidikan, penuntutan, peradilan dan pelaksanaan pidana harus dilaksanakan.

Selama ini fenomena kejahatan komputer masih menjadi perdebatan diantara pakar
hukum, ada yang berpendapat bahwa hukum pidana positif (KUHP dan KUHAP) tidak
dapat menjangkau kejahatan ini, sebagian berpendapat sebaliknya.

Pengaturan mengenai kejahatan komputer belum secara tegas dan jelas diatur dalam
KUHP, KUHAP dan undang – undang nomor 36 tahun 1999 tentang telekomunikasi. Pasal
184 ayat 1 KUHAP secara definitif membatasi alat bukti hanyalah keterangan saksi,
keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa saja.

Kepala Kejaksaan Tinggi Jakarta Basrief Arief dalam sebuah Simposium HaKI 2001 di
Jakarta menyatakan “Sampai saat ini pemerintah Indonesia belum memiliki perangkat
perundangan yang mengatur ikhwal pelanggaran hak cipta di dunia internet”

Harian Republika, 14 November 2001, mengenai ketiadaan undang – undang Kejahatan


Komputer berdasarkan asas legalitas dalam sistem hukum pidana di Indonesia, pasal 1 ayat
1 KUHP ditentukan bahwa suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan
kekuatan ketentuan perundang – undangan pidana yang telah ada sebelumnya.
Maka kepada pelaku Kejahatan Komputer diIndonesia belum dapat dijerat dengan hukum.
Akan tetapi pemerintah dan masyarakat tetap melakukan upaya – upaya diantaranya :

1. Memoderinisasi KUHP
2. Menyusun RUU Teknologi Informasi (draf III) oleh UNPAD, yang rencananya
diserahkan kepada Depkominfo

Resume
Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional yang bisa
mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa sebagai contoh menyerap tenaga kerja baru,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam mengaplikasikan
ilmunya ataut menjalankan profesi IT bukan mudah dan bukan tidak sukar, yang terpenting
adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis yang benar. Profesi IT dianggap orang lain
adalah profesi khusus karena keahlian yang ia miliki maka dari itu kita bisa menentukan tapi
dengan ikatan yang jelas.
Profesi IT juga bisa dianggap sebagai 2 mata pisau, bagaimana yang tajam bisa menjadikan IT
lebih berguna untuk kemaslahatan umat dan mata lainya bisa menjadikan IT ini menjadi bencana
sosial, bencana ekonomi maupun krisis kebudayaan yang saat ini sering terjadi yaitu Pembuatan
website porno, seorang hacker melakukan pengacakan rekening sebuah bank dan melakukan
kebohongan dengan content-content tertentu, dan lain-lain.
Kita juga harus bisa menyikapi dengan keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini
dengan arus besar data yang bisa kita dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan
kesederhanaan teknologi kita bisa melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus
melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi untuk meringankan maupun
memberantas resiko kejamnya teknologi itu sendiri. Dengan membangun semangat kemoralan
dan sadar akan etika sebagai orang yang ahli di bidang IT . Tentu saja diharapkan etika profesi
semakin dijunjung ketika jenjang pendidikan kita berlatar IT makin tinggi. Sedangkan keahlian
dilapangan meningkat seiring banyaknya latihan dan pengalaman.
Pada kesempatan saat ini, bagaimana kita bisa menegakan etika profesi seorang
teknokrat(sebutan bagi orang yang bekerja di bidang IT) dan bagaimana kita bisa menjadi
seorang teknokrat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa memberikan inovasi-
inovasi pemikiran, gagasan produktif dan aksi nyata untuk perkembangan IT kedepan. Bukan tak
mungkin IT akan menjadi hal yang sistematis dalam perkembanagan bangsa kedepan dalam
memajukan kegidupan berbangsa maupun bernegara.

Anda mungkin juga menyukai