Anda di halaman 1dari 2

MY HIJRAH MY ADVENTURE

Taufiq dahulu adalah anak yang nakal, anak yang durhaka kepada orang tua, anak yang
pemalas, malas membantu orang tua, malas belajar, malas ngaji, malas shalat, dan lain - lain.
Singkat cerita, ketika kelas 9 SMP barulah saya Hijrah.

Disuatu hari ketika diwarnet, entah kenapa saya tiba – tiba berfikir; “Kok hidup saya
kayak gini – gini amat sih ya, ayolah lah fiq jangan kayak gini terus, berubah… berubah.. kasian
orang tua kamu,.. kalau ada masalah kamu terus yang selalu disalahin sama orang emang kamu
gak malu.” (berfikir dan bergumam dalam hati), barulah saat itu saya berfikir mencari ayat ayat
suci Al – Qur`an untuk didownload dan didengarkan. Qodarullah ketika saya sedang mencari
ayat Al – Qur`an saya terfikir ayat kursi, langsung saya download dan ayat ayat lainnya
walaupun saya juga mendownload lagu lagu dan software. Ketika waktu main warnet sudah
selesai saya bergegas pulang kerumah dan dijalan saya banyak – banyak istighfar serta
menyesali dosa – dosa saya. Ketika sampai dirumah dan hari hari berikutnya saya suka
menyendiri, berdiam diri dikamar mendengar ayat kursi sembari diulang – ulang dan berusaha
untuk menghafalnya. Walaupun ketika disuruh shalat kemasjid yang deket rumah saja belum
mau. Saya dahulu tidak pernah shalat sama sekali atau kalau shalatpun hanya pura pura saja
biar gak dimarahin orang tua. Ya itulah taufiq dahulu yang tidak pernah shalat dan kalau shalat
tidak benar shalatnya (ngawur), masjid yang didepan rumah saja tidak pernah ia memasukinya.
Sama tetanggapun tidak pernah ngobrol, menyapa, atau minimal senyum saja tidak pernah.
Selalu buang muka. Astaghfirullah sebegitu sombongnya saya dahulu.

Disuatu hari hidayah mulai menyapaku.

Disuatu hari ketika ada kerja kelompok untuk membuat presentasi menggunakan
powerpoint, Qodarullah dikelompok tersebut ketuanya saya, saya selaku ketua dan yang
dipercaya membuat powerpoint untuk presentasi nanti. Ketika itu langsung saya bergegas
untuk menyiapkan bahan bahan ataupun apasaja yang akan dituangkan nanti di presentasi yang
saya buat. Saya pergi ke Warnet untuk mendownload materi dan bahan bahan presentasi.
Setelah itu saya pulang kerumah dan bergegas membuat presentasi, Qodarullah ada teman
saya kerumah untuk minta bantuan kepada saya. Sebelum maghrib dia sudah kerumah saya
ketika itu kita saling bertukar pikiran dan tiba – tiba ibu saya menyuruh saya untuk mandi dan
berkata saya, “Mandi sana gk malu temennya aja udah mandi, tuh taufiq gk pernah mandi”,
“yang bener bu, kamu gak pernah mandi sore fiq, jorok banget sih” (temenku berkata), “iya
taufiq mah gak pernah mandi”. Langsung saya bergegas mandi dengan perasaan kesel sama
ibu. Setelah mandi saya melanjutkan lagi membuat powerpoint bersama teman saya. Pada saat
adzan maghrib juga saya kebingungan, “Aduh saya gk pernah ke masjid bagaimana nih”
(bergumam dalam hati), tiba – tiba ibuku berkata kepada temanku : “Tolong ajakin taufiq ke
masjid, dia gak pernah ke masjid, diajakin sama orang tuanya ke masjid gak pernah mau”.
Temenku menjawab : “Ayu fiq ke masjid”, saya menjawab : “iya ayu” (dengan perasaan kesal
kepada ibu). Pada saat kemasjid tetangga saya heran mungkin dipikirannya berkata : “Ehh..
taufiq ke masjid, taufiq kemasjid”. Alhamdulillah setelah kejadian itu saya mulai memberanikan
diri untuk ke masjid, saya dipercaya untuk adzan, bahkan pernah menjadi Imam. Maa Syaa
Allah begitu Maha pengasih dan Maha penyanyang nya Allah yang telah memberikan hidayah
dan taufiq kepadaku. Barulah setelah itu kehidupanku berubah yang tadinya tidak pernah
sholat jadi sholat, yang gak pernah ngaji jadi ngaji, yang tadinya durhaka menjadi berbakti, yang
tadinya sombong sama tetangga jadi ramah, yang tadinya dikenal buruk jadi baik, yang tadinya
punya musuh sekarang menjadi teman semua. Maa Syaa Allah tidak ada kata yang bisa
diucapkan secara banyak kecuali syukur “Alhamdulillah”.

Anda mungkin juga menyukai