0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan2 halaman
Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan e-purchasing obat di Dinas Kesehatan Konawe. Beberapa hal yang dievaluasi meliputi perencanaan kebutuhan obat, ketersediaan obat, dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan e-purchasing obat.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan e-purchasing obat di Dinas Kesehatan Konawe. Beberapa hal yang dievaluasi meliputi perencanaan kebutuhan obat, ketersediaan obat, dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan e-purchasing obat.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan e-purchasing obat di Dinas Kesehatan Konawe. Beberapa hal yang dievaluasi meliputi perencanaan kebutuhan obat, ketersediaan obat, dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan e-purchasing obat.
1 Pengadaan Obat sesuai dengan aturan Kemenkes Pemilihan obat berdasarkan dalam daftar Obat PKD dan DOEN sesuai 2 harga dari Keputusan Kemenkes 3 Perencanaan kebutuhan obat sesuai dengan anggaran dana Penyusunan RKO dilakukan berdasarkan jenis dan jumlah obat yang 4 dibutuhkan 5 Kondisi gudang penyimpanan obat sesuai standar Pemeliharaan dan efektivitas gudang penyimpanan beroperasi 6 sepenuhnya 7 Dinkes memahami penerapan sistem e-logistik obat Terdapat fasilitas memadai dalam perencanaan obat (komputer, 8 internet, listrik) 9 Infrastruktur mendukung perencanaan obat Perencanaan obat dilakukan dengan nyaman dan terkendali tanpa ada 10 ancaman dari pihak manapun 11 Transparansi dalam pendanaan selama proses perencanaan Obat Realisasi Dinkes mengetahui pemakaian setiap bulan dari masing-masing jenis 1 obat di Unit pelayanan kesehatan/puskesmas selama setahun 2 Obat yang diterima tepat jenis dan Jumlah serta mutu terjamin 3 Harga Obat sesuai pasar saat ini Dinkes melakukan Evaluasi rutin dilakukan dalam menyesuaikan harga 4 obat pertemuan Evaluasi dilakukan dalam rangka perencanaan monitoring 5 harga obat 6 Dinkes melakukan Monitoring rutin harga Obat di Apotek 7 Penerapan E-catalogue di pahami semua pihak kefarmasian Penerapan E-Catalogue sesuai kebutuhan setiap instalasi kesehatan 8 Harga dalam E-Catalogue sesuai dengan harga sebelum sistem elektronik berlaku 9 Pematokan harga dalam E-Catalogue lebih efisien dan transparan Dinkes melakukan evaluasi ke Puskesmas mengenai pengadaan obat 10 yang sesuai kebutuhan Dinkes melakukan evaluasi ke Puskesmas mengenai penerimaan obat 11 yang sesuai dengan pengadaan obat Hambatan 1 Laporan pertanggungjawaban kurang sesuai dengan prosedur Kemenkes Laporan pertanggungjawaban kurang lengkap sesuai obat yang masuk 2 dan obat yang akan diminta 3 Tenaga farmasi kurang di Puskesmas 4 Tenaga farmasi kurang berkompetensi dalam mengolah laporan Tenaga farmasi kurang memahami prosedur e-purchasing melalui e- 5 catalogue Kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten dalam pelaksanaan 6 e-purchasing 7 Koordinasi antar puskesmas dan dinkes kurang 8 Distributor tidak mengkonfirmasi proses pengiriman barang (tracking) 9 Kurangnya koordinasi antara e-logistik dan dinkes Inventarisasi obat di gudang penyimpanan yang amburadul 10 menyebabkan keterlambatan obat ke puskesmas Ketersediaan Obat 1 Ketersediaan Obat di Puskesmas sesuai dengan permintaan 2 Ketersediaan Obat memadai setiap bulannya di Puskesmas 3 Suplai obat dari Dinkes Konawe lancar setiap permintaan dilakukan 4 Ketersediaan Obat dalam setahun sesuai dengan kebutuhan pasien Apakah Permintaan Obat dari pasien berdasarkan resep dokter, selalu 5 tersedia di stok obat puskesmas 6 Ketersediaan Obat sesuai dengan e-Catalogue 7 Kekurangan Obat bulan lalu diganti pada bulan selanjutnya Apabila Kekurangan ketersediaan Obat dari dinkes, puskesmas 8 mengambil tindakan mengambil obat dari tempat lain
Upaya Menurunkan Waktu Tunggu Obat Pasien Rawat Jalan Dengan Analisis Lean Hospital Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rs Atma Jaya Efforts to Reduce Drug Waiting Time for Outpatient Patients With Lean Hospital Analysis in Out