Anda di halaman 1dari 8

SEMEN PORTLAND

Semen Portland adalah material halus yang terdiri dari bahan-bahan


campuran utama seperti kapur, silica, alumina, besi, dan gypsum.
Semen disebut juga bahan pengikat hidrolis karena jika semen
berhubungan dengan air akan menjadi bahan campuran yang aktif
secara kimiawi

Hidrasi :
Reaksi kimia antara unsur-unsur dalam semen dengan air disebut
hidrasi
Tipe Semen Portland
Semen Tipe I (ordinary Portland cement)
adalah semen postland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan
persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan jemis-jenis lain.
Semen Tipe II (Modified cement)
adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang.
Semen Tipe III (Rapid-hardening Portland cement)
adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.
Semen Tipe IV (Low-heat Portland cement)
adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor
hidrasi rendah.
Semen Tipe V (Sulphate-resisting cement)
adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan terhadap sulfat kadar tinggi.
Semen Portland Pozolan (PPC):
Menurut SNI-0302-2014, definisi Semen Portland Pozolan yaitu suatu
semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara
semen portland dengan pozolan halus, yang diproduksi dengan
menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau
mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk
pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana
kadar pozolan 6% sampai dengan 40% massa semen portland pozolan.

Keunggulan :
- Panas hidrasi rendah
- Workability lebih baik
- Tahan terhadap serangan chloride dan sulphate
- Tahan terhadap reaksi alkali silica
- Mengurangi kebutuhan air
- Beton lebih padat
Semen Portland Komposit (PCC) :
Menurut SNI 7064-2014, defenisi Semen Portland Komposit yaitu
bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak bahan
semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau
hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan
anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi
(blast furnace slag), senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total
bahan anorganik 6% - 35% dari massa semen portland komposit

Keunggulan :
- Lebih mudah dikerjakan
- Suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak
- Lebih tahan terhadap sulphat
- Lebih kedap air
- Permukaan acian lebih halus
Sifat Fisika Semen Portland
Kehalusan Butir (fineness)
Kehalusan butir semen berpengaruh terhadap laju proses hidrasi dan
perkembangan kekuatan beton. Waktu pengikatan (setting time) akan
lebih lama jika butir semen lebih kasar
Waktu Pengikatan
Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras,
terhitung dari mulai bereaksi dengan air hingga pasta semen cukup
kaku untuk menahan tekanan. Terdapat dua jenis waktu ikat, yaitu 1)
waktu ikat awal (initial setting time) dan 2) waktu ikat akhir (final
setting time).
Waktu ikat awal terhitung dari mulai semen kontak dengan air hingga
terjadi hidrasi, sedangkan waktu ikat akhir yaitu waktu antara
terbentuknya pasta hingga pasta mengeras. Waktu ikat awal sangat
penting untuk mengontrol pekerjaan beton.

Anda mungkin juga menyukai