Anda di halaman 1dari 12

PENCATATAN DAN PELAPORAN

KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

1. Pengertian Rangkaian pencatatan, pendokumentasian sampai pelaporan kegiatan


kesehatan lingkungan
2. Tujuan Untuk mengetahui dan menganalisa pencapaian kegiatan kesehatan
lingkungan

3. Kebijakan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan


kesehatan lingkungan

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Form laporan bulanan kesehatan lingkungan
b. Form hasil infeksi kegiatan kesehatan lingkungan
c. Buku dan alat tulis

2. Prosedur tetap
a. Persiapan petugas (sesuai SOP)
b. Persiapan alat dan bahan (sesuai SOP)
6. Langkah-langkah a. Tulis hasil kegiatan harian infeksi sanitasi kedalam buku kegiatan
harian
b. Rekap hasil kegiatan infeksi sanitasi yang dilakukan selama 1 bulan
c. Salin hasil rekap kegiatan ke form laporan bulanan kesehatan
lingkungan
d. Buat salinan laporan rangkap 2 (untuk disetor ke Seksi Penyehatan
Lingkungan Dinas Kesehatan dan Arsip Puskesmas)

Catatan :
Laporan bulanan dikirim ke Dinas Kesehatan paling lambat tanggal 5
PENYEHATAN TEMPAT PENGELOLAAN
MAKANAN DAN MINUMAN (TPM)

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

1. Pengertian Penyehatan TPM merupakan kegiatan pengawasan terhadap tempat


pengelolaan makanan dan minuman agar memenuhi persyaratan kesehatan
baik dan segi lokasi, kontruksi, cara pengelolaan, penyimpanan,
pengemasan dan pengedarannya serta perilaku hygiene penjamahnya.
2. Tujuan Melaksanakan pemerikasaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan
pengelola TPM sehingga tercipta kondisi TPM yang memenuhi syarat
kesehatan.

3. Kebijakan Sebagai acuan petugas dalam pelaksanaan kegiatan inpeksi sanitasi serta
pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TPM

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Form Inpeksi Sanitasi/Chacklist TPM
b. Buku dan alat tulis

2. Prosedur tetap
a. Melakukan pengumpulan data TPM
b. Melakukan pengawasan terhadap TPM
c. Melakukan pembinaan terhadap TPM yang diperiksa
d. Pencatatan dan pelaporan
6. Langkah-langkah a. Lakukan pendataan TPM yang ada di wilayah kerja
b. Tentukan lokasi TPM yang akan diawasi/ dibina
c. Lakukan inpeksi sanitasi TPM dan lingkungan sekitarnya
d. Catatan hasil inpeksi pada form inpeksi
e. Sampaikan hasil inpeksi kepada pengelola TPM (pembina /
penyuluhan)
f. Catatan hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas / Dinas Kesehatan
PENGAMBILAN SEMPEL AIR UNTUK UJI
KIMIAWI

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002
1. Pengertian Mengambil sempel air bersih / air minum untuk pemeriksaan kimiawi.
2. Tujuan Untuk mendapatkan sempel air yang sesuai untuk pemeriksaan kimiawi.
3. Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sempel air untuk uji
kimiawi
4. Referensi Petugas adalah sanitarian
5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana
a. Alat pengambilan sempel terbuat dari plastik yang dapat ditutup
dengan kuat dan rapat, mudah dicuci, tidak mudah pecah, tidak
menyerap zat-zat kimia dari sampel dan tidak melarutkan zat-zat
kimia kedalam sempel (contoh jerigen plastik 1-5 liter sebaiknya
berwarna putih)
b. Kertas label dan ballpoint
2. Prosedur tetap
a. Persiapan petugas
b. Persiapan alat
c. Melaksanakan pengambilan sempel air untuk pemeriksaan kimiawi
sesuai SOP
6. Langkah-langkah a. Menentukan lokasi pengambilan sempel
b. Menyiapkan jerigen pengambil sempel air
c. Membilas jerigen menggunakan air sempel yang akan diambil sebanyak
3 kali
d. Mengambil sempel sesuai dengan keperluan
e. Tutup kembali jerigen dengan rapat
f. Beri label pada jerigen sempel
g. Kirim segera sempel ke laboratorium
Catatan:
 Apabila sempel diambil beberapa titik, maka volume yang diambil tiap
titik harus sama
 Pada prinsipnya air yang akan diperiksa diusahakan mempunyai
susunan sama dengan air aslinya. Semua tindakan yang merubah
susunan kimianya harus dihindari, baik tempat pengiriman maupun
peralatan serta cara pengambilan sempel air
PENYEHATAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
(TTU)

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

1. Pengertian a. Penyehatan TTU merupakan kegiatan pengawasan terhadap TTU agar


terciptanya kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan, bebas dari
faktor resiko penyakitdan kecelakaan terhadap masyarakat didalam TTU
maupun terhadap masyarakat disekitar atau diluar TTU tersebut.
b. Tempat-tempat Umum (TTU) adalah tempat kegiatan bagi umum yang
dilaksanakan oleh badan pemerintah, swasta maupun perorangan yang
langsung digunakan oleh masyarakat serta memiliki fasilitas. Yang
termasuk kedalam TTU adalah sarana pendidikan, sarana ibada,
perkantoran, hotel, sarana kesehatan, tempat rekreasi, pasar, terminal,
dan lain-lain.
2. Tujuan Melaksanakan pemeriksaan danpembinaan terhadap masyarakat dan
pengelola TTU sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat
kesehatan.

3. Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inpeksi sanitasi
serta pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TTU

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Form Inpeksi Sanitasi/Chacklist TTU
b. Buku dan alat tulis

2. Prosedur tetap
a. Melakukan pengumpulan data TTU
b. Melakukan pengawasan terhadap TTU
c. Melakukan pembinaan terhadap TTU yang diperiksa

d. Pencatatan dan pelaporan


6. Langkah-langkah a. Lakukan pendataan TTU yang ada di wilayah kerja
b. Tentukan lokasi TTU yang akan diawasi/ dibina
c. Lakukan inpeksi sanitasi TTU dan lingkungan sekitarnya
d. Catatan hasil inpeksi pada form inpeksi
e. Sampaikan hasil inpeksi kepada pengelola TTU (pembina /
penyuluhan)
f. Catatan hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil
kegiatan kepada Kepala Puskesmas / Dinas Kesehatan
PELAYANAN KLINIK SANITASI

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

1. Pengertian Pelayanan kesehatan lingkungan diklinik sanitasi.


2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan klinik
sanitasi di puskesmas.

3. Kebijakan Sebagai acuan petugas saat memberikan pelayanan kepada pasien/klien di


Klinik Sanitasi agar dapat melaksanakan analisa masalah dengan tepat
sesuai dengan informasi dari pasien/klien

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Persiapan petugas
b. Persiapan alat dan bahan
c. Melaksanakan pelayanan klinik sanitasi sesuai SOP
6. Langkah-langkah a. Petugas menerima pasien/klien dari loket pendaftaran/klinik umum
b. Wawancara terhadap pasien (identitas pribadi dan anggota keluarga),
masalah yang sedang dihadapi/yang mau dikonsulkan, keadaan
lingkungan tempat tinggal (sarana air bersih, jamban keluarga, tempat
pembuangan/pengelolaan sampah, TTU, TPM), keadaan rumah
tempat tinggal (lantai, dinding, atap, luas ruangan, pencahayaan,
ventilasi dan lain-lain).
c. Petugas melaksanakan analisa masalah berdasarkan informasi dari
pasien/klien
d. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang
dihadapi pasien/klien
e. Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan
mendiskusikannya dengan pasien/klien alternatif mana yang bisa
dikerjakan oleh pasien/klien
f. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan pasien/klien tentang
jadwal kunjungan lapangan/rumah
g. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan klinik
sanitasi yang telah dilakukannya
Catatan:
Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk ke klinik
sanitasi:
1. Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor
lingkungan : Diare, DBD, Malaria, Penyakit Kulit, Penyakit Kecacingan,
TB Paru
2. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang
sama (berulang)
3. Dalam satu keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit
yang khusus penderita TB Paru BTA +, malaria dan DBD harus dirujuk
ke Klinik sanitasi
4. Adanya kecenderungan penderita meningkat atau potensial KLB
INPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH
(SAB)

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

Pemantauan/pengawasan sarana air bersih (perpipaan maupun non


1. Pengertian
perpipaan) yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dengan cara pengamatan serta penilaian kualitas fisik dan faktor
resikonya.
2. Tujuan Mengetahui kualitas fisik dan faktor resiko sarana air bersih yang digunakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan infeksi sanitasi
sarana air bersih serta pembinaan kepada masyarakat pengguna sarana air
bersih.

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Data kepemilikan dan pemanfaatan sarana air bersih
b. Form infeksi sanitasi sarana air bersih
c. Buku dan alat tulis

2. Prosedur tetap
a. Melaksanakan pendataan kepemilikan dan pemanfaatan SAB
b. Melaksanakan infeksi sanitasi SAB
c. Melaksanakan pembinaan kepada pemilik/pengguna SAB
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
6. Langkah-langkah a. Lakukan pendataan mengenai kepemilikan dan pemanfaatan SAB
b. Tentukan lokasi dan jenis SAB yang akan diinfeksi (perpipaan atau
non perpipaan)
c. Lakukan infeksi SAB sesuai dengan jenisnya
d. Catat hasil infeksi pada form infeksi
e. kemudian tentukan faktor resikonya (rendah, sedang, tinggi, amat
tinggi)
f. Sampaikan hasil infeksi SAB kepada pemilik/pengguna SAB
g. Jika hasil infeksi tinggi/amat tinggi beri pengarahan/saran perbaikan
kepada pemilik/pengguna SAB
h. Catat hasil kegiatan kedalam buku register dan laporkan hasil kegiatan
kepada Kepala Puskesmas/Dinas Kesehatan.

Catatan:
INVENTARISASI BAHAN HABIS PAKAI
(BHP) NON MEDIS KESEHATAN
LINGKUNGAN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG PUSKESMAS
Halaman : TANJUNGWANGI

Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:


Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

Mencatat jumlah barang habis pakai non medis kegiatan kesehatan


1. Pengertian
lingkungan yang tersedia.
2. Tujuan Agar diketahui jumlah persediaan yang ada serta kondisi bahan habos pakai
non medis kesehatan lingkungan tetap terjaga dengan baik.

3. Kebijakan Sebagai acuan dalam melaksanakan inventarisasi bahan habis pakai non
medis kesehatan lingkungan.

4. Referensi Petugas adalah sanitarian

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Buku inventaris barang
b. Alat tulis

2. Prosedur tetap
a. Persiapan petugas (sesuai SOP)
b. Persiapan alat dan bahan (sesuai SOP)
6. Langkah-langkah a. Terima bahan habis pakai non medis dari inventarisasi barang
Puskesmas
b. Catat ketersediaan barang habis pakai non medis ke buku inventaris
c. Periksa keadaan bahan habis pakai non medis setiap selesai
digunakan
d. Ajukan permintaan bahan habis pakai non medis sebelum selesai
persediaan
PENANGANAN SAMPAH/LIMBAH MEDIS

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG Halaman : PUSKESMAS
TANJUNGWANGI
Dibuat Oleh: Disetujui Oleh: Disahkan Oleh:
Sanitarian Ketua Tim Penyusun Kepala Puskesmas
Tanjungwangi

.......................................... drg. MUTIA DESTARY


YUSNI JUWITA, AMKL
NIP. 19810813 201001 2 007
NIP. ...................................... NIP. 19711207 200012 2 002

Penanganan sampah medis dengan tepat dan aman sehingga tidak


1. Pengertian
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat.
2. Tujuan Agar sampah medis di Puskesmas dapat ditangani dengan baik dan aman
sehingga tidak membahayan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

3. Kebijakan Sebagai acuan petugas dalam penanganan sampah medis padat dan cair
secara benar dan aman.

4. Referensi Petugas adalah orang yang telah dilatih/mendapat pengetahuan tentang


penanganan sampah medis dengan didampingi oleh petugas sanitasi

5. Prosedur 1. Standar sarana dan prasarana


a. Alat pelindung diri (sarung tangan tebal dan aman dari kulit/karet,
masker, apron)
b. Wadah tempat sampah medis (kuat, tidak mudah robek dan ada
tutup)
c. Wadah warna kuning (Safety Box) : untuk semua sampah medis
yang akan dibakar di Incenerator.
d. Wadah warna merah : untuk sampah medis yang dibakar tidak
dengan Incenerator/dikubur dengan Sanitary Landfill.

2. Prosedur tetap
a. Persiapan petugas
b. Persiapan alat
c. Melaksanakan penanganan sampah medis cair dan padat sesuai
SOP
6. Langkah-langkah 1. Penanganan Sampah Medis Cair yang Terkontaminasi Darah,
Feses, Urin dan Cairan Tubuh Lainnya
a. Gunakan sarung tangan tebakl ketika menangani dan membawa
sampah tersebut
b. Hati-hati pada waktu menuangkan sampah tersebut pada bak
yang mengalir atau dalam toilet, hindari percikannya.
c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk
membersihkan sisa-sisa sampah, hindari percikannya
d. Dekontaminasi wadah specimen dengan larutan klor 0,5% atau
disenfeksi lokal lainnya yang adekuat, dengan merendam selama
10 menit sebelum dicuci
e. Cuci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan
dekontaminasi, kemudian cuci sarung tangan.

2. Penanganan Sampah Medis Padat (Misalnya pembalut yang sudah


digunakan dan benda-benda lainnya yang telah terkontaminasi
dengan darah atau materi organik lainnya)
a. Gunakan sarung tangan tebakl ketika menangani dan membawa
sampah tersebut
b. Buang sampah tersebut kedalam wadah yang dapat dicuci dan
tidak korosif (plastik atau metal yang dilapis seng) dengan tutup
yang rapat
c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan
bawa sampah-sampah yang dapat
d.

Anda mungkin juga menyukai