BAB I
PENDAHULUAN
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada anak merupakan salah satu
Pneumonia menjadi penyebab kematian terhadap sekitar 1,2 juta anak setiap
tahunnya, dapat di katakan setiap jam ada 230 anak meninggal karena
pneumonia. Angka ini adalah 18% dari jumlah kematian anak balita di
seluruh dunia.
2
bahwa 14% kematian balita akibat pneumonia setiap tahun, ini berarti
kejadian pneumonia pada anak selama tahun 2007 sebesar 2,1% sampai
2013 sebesar 2,7%. Kesimpulan data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT
pada tahun 2007 terdapat 226 kasus pneumonia pada anak yang terjadi
dilihat dari data 10 pola penyakit terbanyak yakni 3 tahun terakhir tercatat
bahwa, angka kejadian pada penderita Pneumonia yang terjadi pada anak
akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat masih perlu digaris bawahi
artinya masyarakat masih acuh tak acuh terhadap pelayanan yang diberikan.
Bersih dan Sehat. Respon masyarakat juga baik serta mendengar dan
daya tahan tubuh dengan baik, menjaga kebersihan lingkungan agar tidak
akan ada banyak debu dan kuman yang masuk kedalam tubuh dan
di tempat yang udaranya tidak bersih dan tidak merokok karena rokok juga
1.2.Rumusan Masalah
Puskesmas Malinjak?
1.3.Tujuan
Puskesmas Malinjak.
1.3.2.Tujuan Khusus
Malinjak.
Malinjak.
Puskesmas Malinjak.
5
1. Bagi Penulis
pelayanan keperawatan.
kebutuhan oksigenasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat
2008, hal 98 ).
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
saluran pernappasan.
b. Faring (Tenggorokan)
mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi olenh cincn tulang rawan, dan
pada bagian dalam rongga bersilia. Silia –silia ini berfungsi menyaring
Cabang kanan bronkus lebih pendek dan lebih lebar serta cenderung
lebih vertikal dari pada cabang yang kiri. Oleh karena itu, benda asing
lebih mudah masuk ke dalam cabang sebelah kanan dari pada cabang
f. Alveoli
Parenkim paru merupakan area kerja dari jaringan paru, dimana pada
g. Paru-paru
apeks berada diatas tulang iga pertama dan dasar pada diafragma.
mempunyai 2 lobus.
2.1.3. Etiologi
Mycoplasma pneumonia.
Sitomegalovirus.
2.1.4. Klasifikasi
a. Community-acquired pnemonia
hospital-acquired pnemonia.
saja.
2.1.5. Patofisiologi
dari anak sampai usia lanjut. Pecandu alcohol, pasien pasca operasi,
bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang
sel dan bakteri. Proses ini bisa meluas lebih jauh lagi ke segala lobus
yang sama, atau mungkin ke bagian lain dari paru-paru melalui cairan
hiperkapnie. Pada keadaan yang berat bisa terjadi gagal nafas. Selain
2.1.6 PATHWAY
Inhalasi Aspirasi Tirah baring yang lama/nosokomial
Metabolisme Nyeri
menigkat Proses peradangan Resiko infeksi
dada
pleuritis
Ekstrapasasi cairan sirosa dalam alveoli
Peningkatan Keringat >>
suhu tubuh Terbentuknya eksudat dan serous
Resiko dalam alveolus
hipertermi kekurangan
volume cairan
Eritrosit & leukosit
Produksi PMN mengisi alveoli Penigkatan
Tertekan ke lambung akumulasi sputum konsentrasi
sputum (sputum bersifat basa) meningkat protein cairan
di lambung Konsilidasi di alveoli
Akumulasi alveoli
Lambung mengadakan usaha sputum
untuk menyeimbangkan asam cairan di Konsolidasi di paru
Difusi menigkat
Menigkatkan keasaman di bronkelus
lambung Compliance paru
menurun Akumulasi
Peningkatan asam lambung Bersihan jalan cairan di alveoli
nafas tidak Suplai O2
efektif Cairan menekan
menurun
Mual, muntah syaraf
Hipoksia
Resti nutrisi kurang dari
Kerusakaan Intoleransi
kebutuhan
jaringan paru aktivitas
Pola napas
tidak efektif
a. Cyanosis
b. Demam
c. Gemetar
e. Batuk
darah).
a. Pemeriksaan radiologis
b. Pemeriksaan laboratorium
pneumonia bakteri.
imunitas.
c. Pemeriksaan bakteriologis
d. Pemeriksaan khusus
kenaikan 4x.
kebutuhan oksigen.
a. Penatalaksanaan Keperawatan
2. Memberikan oksigen
3. Fisioterapi dada
4. Postural drainase
5. Resusitasi paru
J. Corwin, 2009).
b. Penatalaksanaan medis
1. Antibiotik
2. Kortikosteroid
3. Inotropik
4. Terapi oksigen
gas darah.
5. Nebulizer
terdapat bronchospasme.
6. Ventilasi mekanis
c) Respiratory arrest.
2.2.1. Pengkajian
a. Pengkajian meliputi:
1. Identitas;
medis.
2. Riwayat Kesehatan :
lain baik bersifat genetik atau tidak) : sesak napas, batuk lama,
TBC, alergi
danpsikososial
adalah sbb:
1. Tahap psikososial
0-1 tahun (tahap oral)selama tahap ini organ mulut area aktivitas
kejam/bengis
2. Tahap psikoseksual
memusuhi ibunnya).
1) Tahap psikoseksual
2) Tahap psikososial
1) Tahap psikoseksual
2) Terapi Bermain
Bentuk permainan yang sesuai dengan anak usia pra sekolah menurut
orang dewasa.
interupsi.
22
anak.
7. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pernafasan
bernapas
berbicara.
b) Sistem Kardiovaskuler
sistem kardiovaskuler.
c) Sistem Neurosensori:
d) Sistem Genitourinary
1) Perkemihan :
2) Pencernaan
Perkusi : Timpani
e) Sistem Muskuloskeletal
keadaan normal.
sekali.
1) Gerakan kontraksi.
f) Sistem Integumen
sekunder.
g) Sistem Endokrin
oleh pasien.
8. Pemeriksaan penunjang
9000-12.000/ mm3
rongga pleura,
pertukaran gas,
2.2.3. Perencanaan
yang kental.
d) RR normal 30-50x/menit.
secara mekanik.
rongga pleura
27
c) RR normal ( 30 x/menit)
telah dilakukan
kondisi klien.
anak
menit
normal.
pertukaran gas
a) Tidak lemah
c) Tidak tacipnea
d) Tidak takikardi
e) Tidak sianosis
aktifitas
kebutuhannya
29
komplikasi imobilisasi.
batuk menetap.
c) Tampak tenang
posisi,mmusikmtenang/berbincangan.
episodembatuk.
sputum
meningkat.
indikasi.
individual
dehidrasi.
antimitik.
cairan anak.
2. Intervensidan rasional
34
terjadi.
tekanan alamiah.
pulmonia
e) N:60-120x/menit
pada pasien
gelas/hari,
koping.
36
1. Tahap Persiapan
tindakan :
tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau dari tenaga kesehatan
lainnya.
2) Interdependen
3) Dependen
3. Tahap Dokumenter
keperawatan.
1. Pengertian
38
2. Jenis evaluasi
Evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria
sebagian.
penyebabnya.
diharapkan.
lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen, maka akan berakibat
pada kerusakan otak yang tidak dapat di perbaiki dan biasanya pasien
h. Mengatasi stres.
1. Hipoksia.
puncak gunung.
a. Takipnea
b. Bradipnea
c. Hiperventilasi
metabolik.
d. Kussmaul
e. Hipoventilasi
penggunaan oksigen.
f. Dispnea
g. Ortopnea
h. Cheyne stokes
berubah - ubah.
i. Pernapasan paradoksial
j. Biot
k. Strdor
saluran pernapasan.
4. Pertukaran gas
alat pernapasan.
Prosedur kerja
1. Cuci tangan
5. Atur posisi semi fowler atau posisi yang telah di sesuaikan dengan
kondisi pasien
(Nursalam. 2013).
dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-
suatu perlakuan. Meskipun di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya
dengan pengkajian yang terperinci dari berbagai aspek yang cukup luas
2013 ).
Subjek Penelitian : pasien anak pneumonia dengan masalah gangguan
pemenuhan oksigenasi di Ruang Rawat Inap Puskesmas Malinjak
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
MELAKUKAN IMPLEMENTASI
MELAKUKAN EVALUASI
MELAKUKAN ANALISIS
45
BAB III
meneliti permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal
(Notoatmodjo. 2012)
Subjek Studi Kasus adalah benda, hal atau orang tempat variabel
Pada studi kasus ini alat atau instrumen yang digunakan untuk
a. Wawancara
2. Buku tulis
5. Field note
47
b. Observasi
1. Bak instrumen
2. Lembar observasi
3. Tensi meter
4. Stetoskop
5. Termometer
11. Bengkok
c. Dokumentasi
2. Alat tulis
3. Rekam medis
(Nursalam. 2015) :
48
1. Metode wawancara
keluarga dll. Sumber data dari pasien, keluarga dan perawat lainnya
(Nursalam. 2015)
b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
simetris.
2. Palpasi
atau abnormal.
3. Perkusi
4. Auskultasi
Adalah data atau hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain
a. Dokumentasi
(Suharsimi. 2013).
b. Studi kepustakaan
4. Tahap penelitian
oleh peneliti.
responden.
peneliti.
1. Triangulasi Sumber
sumber.
2. Triangulasi Teknik
cara mengecek data sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
observasi, dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu
2015). Pada studi kasus ini analisi data dilakukan dengan cara
1. Pengumpulan data.
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
induksi.
55
1. Informed Consent
haknya.
3. Confidentiality.
peneliti.
56
1. Jadwal Penelitian
Tabel 1
Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Persiapan Proposal √ √ √
2 Seminar Proposal √
3 Perbaikan Proposal √ √
Pengambilan dan Pengolahan
4 data √ √
5 Ujian KTI √
6 Perbaikan KTI √
7 Pengumpulan KTI √
57
DAFTAR PUSTAKA