I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerja Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan pemerintah maupun
badan/organisasi sosial lainnya.
B. Dasar Hukum.
1
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
3/KEP/M.PAN/1/2004 tentang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka
Kreditnya.
9. Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 05/HUK/2004 dan 09 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
1. Memberikan kejelasan bagi Pekerja Sosial dalam mencapai angka kredit guna
kenaikan jabatan dan pangkat.
2. Mengoptimalkan kontribusi Pekerja Sosial dalam mendukung pelaksanaan
pelayanan kesejahteraan sosial di unit kerja masing-masing.
3. Mengoptimalkan peran Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dalam
melaksanakan pembinaan Pekerja Sosial.
4. Meningkatkan kinerja instansi dalam melaksanakan pembangunan
kesejahteraan sosial, didukung oleh Pekerja Sosial yang kompeten dan
profesional.
D. Pengertian
1. Pekerja Sosial
Adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan instansi pemerintah maupun
badan/organisasi sosial lainnya.
2. Pekerjaan Sosial
Adalah suatu profesi yang ditujukan untuk membantu orang baik individual,
kelompok atau masyarakat dalam memperbaiki atau meningkatkan
kemampuannya mencapai keberfungsian sosial secara penuh serta
mengupayakan kondisi-kondisi kemasyarakatan tertentu yang menunjang
pencapaian fungsi sosial.
2
5. Pejabat Pembina Kepegawaian.
Adalah pimpinan tertinggi pada satu instansi pemerintah yang berwenang
menetapkan kenaikan pangkat, jabatan, pengangkatan, pembebasan
sementara dan pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial serta dapat mendelegasikan kewenangannya sesuai ketentuan yang
berlaku.
9. Formasi.
Adalah jumlah Pekerja Sosial yang dibutuhkan per jenjang jabatan sesuai
dengan beban kerja di satu unit.
11. Jabatan
Adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam susunan organisasi
3
16. DUPAK.
Adalah daftar yang memuat usulan satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan
atau akumulasi butir –butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pekerja Sosial
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerja Sosial antara
lain mengatur :
1. Penetapan Formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial.
2. Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial.
3. Pengangkatan, Pembebasan, Pemberhentian dalam dan dari Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
4. Pembinaan Karier Pekerja Sosial.
4
II. PENETAPAN FORMASI PEKERJA SOSIAL
TABEL 1
STANDAR PENCAPAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL
Jumlah Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial ...... per tahun (R)
a. Kolom 1 (jabatan)
Jabatan Pekerja Sosial yang akan dihitung formasinya (tercantum dalam
tabel).
b. Kolom 2 (butir kegiatan).
Butir kegiatan Pekerja Sosial per jenjang jabatan (tercantum dalam tabel),
dengan jumlah butir kegiatan sebagai berikut :
a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula = 12 kegiatan
b. Pekerja Sosial Pelaksana = 16 kegiatan
c. Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan = 24 kegiatan
d. Pekerja Sosial Penyelia = 14 kegiatan
e. Pekerja Sosial Pertama = 37 kegiatan
f. Pekerja Sosial Muda = 29 kegiatan
g. Pekerja Sosial Madya = 12 kegiatan
5
c. Kolom 3 (Vol).
Tulislah volume butir kegiatan yang dapat dikerjakan seluruh Pekerja Sosial
per jenjang jabatan selama 1 (satu) tahun pada suatu unit kerja.
d. Kolom 4 (AK).
Angka kredit Pekerja Sosial per butir kegiatan (tercantum dalam tabel).
e. Kolom 5 (Jlh AK).
Jumlahkan angka kredit per butir kegiatan yang diperoleh dari Kolom 3
(Vol) dikalikan Kolom 4 (AK).
f. Jumlah angka kredit (kolom 5) per butir kegiatan tersebut dijumlahkan,
maka akan diperoleh jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial per
jenjang jabatan per tahun (R).
b. Perhitungan formasinya.
1) Setelah mendapat jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial per
jenjang jabatan per tahun ( R ) dibagi dengan jumlah angka kredit
Pekerja Sosial per tahun per jenjang jabatan ( S )
2) Dari hasil pembagian tersebut akan didapat formasi maksimal Pekerja
Sosial per jenjang jabatan per unit kerja ( T ).
6
B. Contoh perhitungan formasi Pekerja Sosial.
Perhitungan formasi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula di Panti Sosial Bina Netra
“XXX”.
1. Tahap 1 : Mengisi Tabel 1 Standar Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial
a. Tulislah volume kegiatan yang dilaksanakan seluruh Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula per butir kegiatan dalam kolom 3 (vol).
b. Tulislah perolehan angka kredit per butir kegiatan pada kolom 5 (Jumlah
AK) Pekerja Sosial Pelaksana Pemula hasil perkalian kolom 3 (vol) dengan
kolom 4 (AK).
c. Jumlah perolehan angka kredit (kolom 5) per butir kegiatan dijumlahkan
maka akan diperoleh jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula ( R ) sebesar 5,733.
TABEL 1
STANDAR PENCAPAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL
7
Jabatan Butir Kegiatan Vol. AK. Jlh AK
1 2 3 4 5 (3x4)
11 Melaksanakan kegiatan penyiapan dan pemeliharaan 75 0,006 0,45
alat-alat yang digunakan dalam proses pelayanan
kesejahteraan sosial
8
III. PENILAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL.
B. Organisasi Penilaian.
9
c. Persyaratan
1) Pangkat/jabatan serendahnya sama dengan pangkat/jabatan yang
dinilai.
2) Memiliki keahlian & kemampuan untuk menilai kerja Pekerja Sosial.
3) Dapat aktif melakukan penilaian.
4) Masa jabatan adalah 3 (tiga) tahun.
5) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2
(dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
d. Kewenangan
1) Ketua Tim Penilai dapat menonaktifkan sementara Anggota Tim Penilai
apabila anggota yang bersangkutan sedang dinilai dan dapat
mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
2) Ketua Tim Penilai dapat mengaktifkan kembali Anggota Tim Penilai
yang berstatus non aktif
3) Apabila Ketua Tim Penilai berkedudukan sebagai anggota non aktif atau
menonaktifkan diri sendiri atau tidak dapat melaksanakan tugas sebagai
Ketua Tim maka tugas sebagai Ketua Tim dilaksanakan Wakil Ketua.
4) Ketua Tim Penilai memiliki hak veto untuk membuat keputusan
penilaian bagi persoalan yang tidak dapat diputuskan dalam tiga kali
pemungutan suara.
5) Tim Penilai dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
Pekerja Sosial yang dinilai setelah PAK terbit sepanjang persoalan
tersebut berkaitan dengan proses penilaian dan hasil penilaian, namun
tidak dapat mengubah nilai yang telah ditetapkan Pejabat Penetap
Angka Kredit.
e. Periode Penilaian.
1) Periode April.
SK Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan selambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat (1 Januari tahun
bersangkutan).
2) Periode Oktober.
SK Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan selambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat (1 Juli tahun
bersangkutan).
f. Tugas
1) Memeriksa kebenaran berkas kelengkapan PAK
2) Memprakirakan kelayakan jam kerja Pekerja Sosial.
3) Memeriksa dan menilai butir kegiatan dalam DUPAK
4) Menyampaikan Notulen Rapat Tim Penilai dan Berita Acara Hasil
Penilaian kepada Pejabat Penetap Angka Kredit
5) Menyampaikan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS kepada Pejabat
Penetap Angka Kredit.
10
b. Tugas pokok Tim Penilai Teknis, adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan
yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian di bidang
Pekerjaan Sosial.
c. Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada
Ketua Tim Penilai.
11
SKEMA
10 TAHAPAN PENILAIAN ANGKA
KREDIT PEKERJA SOSIAL
Tahap 10
RKTPS = Rencana Kegiatan Tahun Pekerja Sosial
DUPAK = Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
PS = Pekerja Sosial
SPMK = Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pemberkasan
12
Contoh :
No Keterangan Perorangan
1. Nama : S. Yulinda Areka
2. NIP : 1700xxx
3. Nomor Seri KARPEG : A-xxx
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 24-02-1964
5. Jenis Kelamin : Wanita
6. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : SMU
7. Golongan Ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
8. Jabatan : Pelaksana
9. Masa Kerja Golongan Lama :
Baru :
10. Unit Kerja : PSBR xxx
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dengan mempe-
roleh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda/Akademi/Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA/Diploma I
B. Pendidikan & pelatihan fungsional di bi
dang pelayanan kesejahteraan sosial
serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan & Pelatihan (STTPL) atau
Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya 641 – 960 jam
3. Lamanya 481 – 641 jam
4. Lamanya 161 – 481 jam
5. Lamanya 81 – 161 jam
6. Lamanya 30 – 81 jam
II. PELAYANAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL
1. Melaksanakan penjajagan awal dengan
pihak terkait (II.A.1) 0,06 0,06
13
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
14
Contoh Surat Tugas Rutin
DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXXXXXXXXXXXXXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….
SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX
15
13) Mengidentifikasi kesiapan penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial dalam menghadapi terminasi (II.E.11).
14) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan rujukan
penerima program pelayanan kesejahteraan sosial (II.E.15).
15) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut
terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
dalam bentuk memberikan bantuan pengembangan usaha
(II.F.6).
16) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial (II.F.8).
16
Contoh Surat Tugas Insidental
DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….
SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX
Untuk : a. Terhitung mulai tanggal 1 April s/d 1 Mei 2006 untuk melaksanakan
tugas mengikuti Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial Penyelia di Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial xxx.
b. Selama mengikuti pendidikan dan pelatihan dibebaskan dari tugas
dan pekerjaannya.
c. Melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa
tanggung jawab.
17
Contoh Surat Tugas Antar Jenjang
DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….
SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX
18
d. Menyusun satuan hasil yang dipersyaratkan setelah selesai
melaksanakan kegiatan.
19
3. Tahap 3 : Menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial.
Untuk memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam kenaikan pangkat
dan jabatan sesuai target waktu yang diinginkan, maka Pekerja Sosial perlu
menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4),
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Memprakirakan perolehan angka kredit, dengan memperhatikan aspek
antara lain :
1) Komposisi angka kredit.
a) Pekerja Sosial Terampil.
(3) Unsur Utama ≥ 80 %.
(a) Pendidikan
Pendidikan sekolah.
Pendidikan dan pelatihan.
(b) Pelayanan kesejahteraan sosial.
Pendekatan awal.
Pengungkapan dan pemahaman masalah/asesmen.
Penyusunan rencana pemecahan masalah/intervensi
Pelaksanaan pemecahan masalah/intervensi.
Evaluasi, terminasi dan rujukan.
Bimbingan dan pembinaan lanjut.
(c) Pengembangan profesi.
(4) Unsur Penunjang ≤ 20 %
b) Pekerja Sosial Ahli.
(3) Unsur Utama ≥ 80 %.
(a) Pendidikan
Pendidikan sekolah.
Pendidikan dan pelatihan.
(b) Pelayanan kesejahteraan sosial.
Pendekatan awal.
Pengungkapan dan pemahaman masalah/asesmen.
Penyusunan rencana pemecahan masalah/intervensi.
Pelaksanaan pemecahan masalah/intervensi.
Evaluasi, terminasi dan rujukan.
Bimbingan dan pembinaan lanjut.
(c) Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial.
Pengkajian kebijakan dan penyusunan rencana
pelayanan kesejahteraan sosial.
Pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial.
Evaluasi pelayanan kesejahteraan sosial.
(d) Pengembangan Profesi.
(4) Unsur Penunjang ≤ 20 %
2) Unsur yang dinilai
a) Unsur Utama
(3) Pendidikan
(a) Kualifikasi pendidikan Pekerja Sosial adalah jurusan
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, maka perolehan
gelar/ijazah ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan
angka kredit yang diberikan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Lampiran I dan
atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya, sebesar 200 untuk Doktor (S3)/Spesialis 2 (SP2),
150 untuk Pasca Sarjana(S2)/Spesialis 1 (SP1), 100 untuk
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV), 60 untuk Sarjana
20
Muda/Diploma III (DIII), 40 untuk Diploma II (DII) dan 25
untuk SMK/Diploma I (DI).
(b) PNS yang diangkat pertama dengan latar belakang
pendidikan jurusan :
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, perolehan
gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur Utama.
Ilmu Sosial lainnya, perolehan gelar/ijazahnya dapat
ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan ketentuan PNS
yang diangkat tersebut wajib mengikuti Pelatihan Dasar
Pekerjaan Sosial (PDPS).
(c) Pekerja Sosial yang memperoleh gelar jenjang pendidikan
yang lebih tinggi pada jurusan :
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, perolehan
gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur Utama,
dengan angka kredit yang diberikan adalah selisih antara
angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi dengan angka
kredit yang pernah diikuti (ijazah sebelumnya).
Ilmu sosial lainnya, perolehan gelar/ijazahnya dapat
ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan ketentuan
topik skripsi/tesis/disertasinya sesuai dengan bidang
tugasnya, ketentuan ini berlaku sampai dengan akhir
tahun 2008. dengan angka kredit yang diberikan adalah
selisih antara angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi
dengan angka kredit yang pernah diikuti (ijazah
sebelumnya).
Ilmu sosial lainnya dengan topik
skripsi/tesis/disertasinya tidak sesuai dengan bidang
tugasnya atau di luar jurusan Ilmu Sosial lainnya,
perolehan gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur
Penunjang dengan angka kredit yang diberikan sebesar
15 untuk Doktor (S3)/Spesialis 2 (SP2), 10 untuk Pasca
Sarjana/Spesialis 1 (SP1) dan 5 untuk Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV).
21
Contoh :
TABEL 3
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL
BERDASARKAN SATUAN WAKTU
(b) Berkaitan dengan hal tersebt maka angka kredit per butir
kegiatan ditetapkan berdasarkan satuan waktu tabel (SWT)
yag dihitung menggunakan satuan jam, sebagaimana
tercantum pada kolom 4 dalam Tabel 2 Kegiatan Pekerja
Sosial dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6)
22
Contoh :
TABEL 2
KEGIATAN PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA
23
b) Unsur Penunjang
Angka kredit diberikan setiap melaksanakan 1 (satu) butir kegiatan,
dengan dilampiri satuan hasil yang dipersyaratkan dan tidak
menggunakan satuan waktu tabel (SWT).
3) Konversi kegiatan.
Apabila kegiatan yang dilaksanakan Pekerja Sosial tidak terdapat pada
Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6)
dan sangat menunjang pelayanan kesejahteraan sosial maka dapat
dikonversikan dengan butir kegiatan yang dianggap sesuai, yang
disahkan berdasarkan rapat Tim Penilai Angka Kredit dan dituliskan ke
dalam Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran 17) sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam penilaian yang akan datang.
Contoh :
Pekerja Sosial membimbing mahasiswa praktek pelayanan
kesejahteraan sosial, dikonversikan dengan kegiatan
mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dalam
bidang pelayanan kesejahteraan, (kode kegiatan SJ/V.A)
Pekerja Sosial memperoleh penghargaan Pegawai Teladan Tingkat di
bidang tugasnya atau teladan lainnya untuk tingkat
Propinsi/Kabupaten/Kota, butir kegiatan dikonversikan dengan
perolehan penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya 20
tahun (kode kegiatan SJ/V.G.2)
4) Antar jenjang
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pekerja Sosial sesuai
dengan jenjang jabatannya, maka penilaian antar jenjang dapat
diberlakukan dengan ketentuan :
a) Kewajiban utama Pekerja Sosial adalah melaksanakan kegiatan
sesuai jenjang jabatannya, sedangkan pelaksanaan kegiatan antar
jenjang merupakan tugas tambahan berdasarkan penugasan tertulis
dari Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan.
b) Perolehan Angka kredit
(3) Satu tingkat di bawah jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 1.
(4) Sesuai jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 1.
(5) Satu tingkat di atas jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 0,8.
24
Contoh :
Tabel 4
Prakiraan Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun
2. Pelaksana Pelaksana 20 5 5 5 5
II/b II/c 20 6.67 6.67 6.67 0
20 10 10 0 0
3. … dst
25
(4) Jam Kerja Efektif Per Tahun PNS (JKEPT PNS).
JKEPTPNS = Hari Kerja Efektif x Jam Kerja Per hari x 71%
= 235 hari x 7,5 jam/hari x 71%
= 1.251,37 jam/tahun
d) Jam Kerja Efektif Per Tahun (JKEPT) ditentukan oleh MENPAN dan
dipergunakan dalam penetapan angka kredit untuk kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial.
e) Jam Kerja Per Tahun (JKPT) Pekerja Sosial untuk kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial dengan 5 hari atau 6 hari kerja per
minggu untuk mencapai kenaikan pangkat dalam jangka waktu yang
ditentukan adalah sebagai berikut :
(3) 4 (empat) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 1.762
jam/tahun atau 7,5 jam/hari.
(4) 3 (tiga) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 2.349
jam/tahun atau 10 jam/hari.
(5) 2 (dua) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 3.524
jam/tahun atau 15 jam/hari.
f) Berdasarkan perhitungan JKPT Pekerja Sosial, maka dapat
ditentukan :
(3) Memenuhi kelayakan jam kerja.
JKPT Pekerja Sosial ≤ JKPT PNS
(4) Memerlukan klarifikasi.
JKPT Pekerja Sosial > JKPT PNS.
g) Jumlah jam kerja yang memenuhi kelayakan dapat diberikan angka
kredit, sedangkan untuk jumlah jam kerja yang melebihi JKPT PNS
apabila dipandang perlu maka Tim Penilai dapat mengklarifikasikan
kepada Pekerja Sosial yang bersangkutan. Tim dapat menunda
pencantuman angka kredit sampai Pekerja Sosial yang mengusulkan
dapat memberikan klarifikasi yang mendukung.
26
Contoh
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10 *)
1. Melaksanakan penjaja II.A.1 Jan ‘06 4 4 jam 3 jam 0,02 16 jam 0,08
gan awal dengan pihak Pelaksana
terkait
2. Melaksanakan sosialisasi II.A.7 Jan ‘06 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192
program pelayanan kese Pelaksana
jahteraan sosial terhadap
kelompok sasaran pro
gram pelayanan kese
jahteraan sosial
3 Melaksanakan identifikasi II.A.12 Jan ‘06 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192
calon penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
kantong-kantong penyan
dang masalah
4. Menginformasikan hasil II.A.23 Feb ‘06 8 6 jam 6 jam 0,024 48 jam 0,192
seleksi kepada calon pe Pelaksana
nerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial
keluarga & lembaga pe
ngirim
5. Melaksanakan penempa II.A.30 Feb ‘06 4 2 jam 5 jam 0,008 20 jam 0,08
tan penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial
6. Melaksanakan kegiatan II.B.7 Maret ‘06 10 3 jam 3 jam 0,012 20 jam 0,12
temu bahas hasil ases- Pelaksana
men masalah, kebutuhan
dan sistem sumber pene
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial se-
bagai peserta
27
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10*)
7. Melaksanakan temu ba II.C.13 Maret ‘06 11 3 jam 4 jam 0,012 44 jam 0,176
has dalam penyusunan Pelaksana
rencana pemecahan ma
salah penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial sebagai peserta
8. Melaksanakan kegiatan II.D.10 Juni s/d 15 2 jam 1 jam 0,008 15 jam 0,12
pendampingan penerima Pelaksana Sept ‘06
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
bimbingan fisik dan ke
trampilan
9. Mengidentifikasi hamba II.D.17 Juni s/d 17 2 jam 2 jam 0,008 34 jam 0,136
tan pelaksanaan kegiatan Pelaksana Sept ‘06
pendampingan penerima
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
kegiatan bimbingan fisik
& ketrampilan.
10. Mengidentifikasi hamba- II.D.19 Juni s/d 18 2 jam 2 jam 0,008 36 jam 0,144
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept ‘06
tan bimbingan sosial ter
hadap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial.
11. Mengidentifikasi hamba- II.D.21 Juni s/d 21 2 jam 2 jam 0,008 42 jam 0,168
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept’06
tan resosialisasi terha-
dap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial
12. Melaksanakan temu ba II.E.4 Okt ‘06 12 3 jam 4 jam 0,012 48 jam 0,192
has evaluasi hasil pro Pelaksana
gram pelayanan kesejah
teraan sosial secara me
nyeluruh
13. Mengidentifikasi kesia II.E.11 Nov ‘06 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
pan penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial dalam menghada
pi terminasi
14. Mengidentifikasi hamba II.E.15 Nov’06 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
tan pelaksanaan kegia Pelaksana
tan rujukan penerima
program pelayanan
kesejahteraan sosial
28
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10*)
15. Melaksanakan kegiatan II.F.6 Des’06 17 3 jam 4 jam 0,012 68 jam 0,272
bimbingan & pembinaan Pelaksana
lanjut terhadap eks pene
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial da
lam bentuk memberikan
bantuan pengembangan
usaha
16. Mengidentifkasi hamba II.F.8 Des ‘06 9 8 jam 3 jam 0,032 27 jam 0,288
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana
tan bimbingan & pembi
naan lanjut terhadap eks
penerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial
17. Melaksanakan identifikasi II.A.11 Feb ‘06 4 8 jam 4 jam 0,024 16 jam 0,096
calon penerima program P.Pemula
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
rumah (home visit).
18. Mengumpulkan data dan II.A..27 Feb ‘06 4 3 jam 3 jam 0,009 12 jam 0,036
informasi tambahan ten - P.Pemula
tang calon penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
19. Memantau perkemba II.F.7 Des ‘06 6 8 jam 4 jam 0,024 24 jam 0,144
ngan eks penerima pro- P.Pemula
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
20. Melaksanakan sosialisasi II.A.6 Jan ‘06 4 8 jam 3 jam 0,08 12 jam 0,32
program pelayanan kese P.Lanjutan
jahteraan sosial terhadap
masyarakat luas.
21. Melaksanakan wawan II.A.22 Feb ‘06 4 3 jam 2 jam 0,03 8 jam 0,12
cara elijibilitas calon pene P.Lanjutan
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial
22. Melaksanakan rujukan II.A.24 Maret ‘06 3 4 jam 3 jam 0,04 9 jam 0,12
calon penerima program P.Lanjutan
pelayanan kesejahteraan
sosial ke lembaga pelaya
nan lain
29
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10 *)
23. Mensosialisasikan renca II.C.18 Juni ‘06 3 2 jam 2 jam 0,02 6 jam 0,06
na pemecahan masalah P.Lanjutan
kepada penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
24. Memberikan supervisi ke II.D.23 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
pada Pekerja Sosial di P.Lanjutan Sept ‘06
bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
fisik
25. Memberikan supervisi II.D.25 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
ketrampilan
26. Melaksanakan kegiatan II.E.14 Nov ‘06 1 4 jam 3 jam 0,04 3 jam 0,08
rujukan penerima pro P.Lanjutan
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
27. Mengikuti Diklat Penjen SJ/I.B.4 1 April 1 3 3
jangan JFPS Penyelia s/d 1 Mei
di B2P2KS xxxx ‘06
S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx
30
Kolom 6 (SWT)= Satuan Waktu Tabel
Diambil dari satuan waktu yang terdapat dalam Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial
dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6) dalam kolom 4 (AK/SW)
Kolom 7 (SWPS) = Satuan Waktu Pekerja Sosial.
Jumlah waktu yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam melaksanakan 1 butir
kegiatan.
Kolom 8 (AKT) = Angka Kredit Tabel
Angka kredit per butir kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun
diambil dari Tabel 2 Kegiatan pekerja Sosial dan Angka Kreditnya (anak
lampiran 6) dalam kolom 4 (AKT/SWT).
Kolom 9 (Jlh SWPS) = Jumlah Satuan Waktu Pekerja Sosial
Jumlah satuan waktu yang digunakan Pekerja Sosial dalam melaksanakan per
butir kegiatan.
Kolom 10 (Jlh AK)= Jumlah angka kredit
Jumlah angka kredit per butir kegiatan selama 1 (satu) tahun.
Dengan perhitungan :
Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SWPS) ≤ Satuan Waktu Tabel (SWT)
maka AK PS = AK Tabel.
Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SW PS) > Satuan Waktu Tabel (SWT).
Maka AK PS = SW PS/SW Tabel x AK Tabel.
Contoh perhitungan angka kredit :
Kode kegiatan II.A.30
SWPS > SWT
5 jam > 2 jam, maka perhitungan angka kreditnya
AK PS = SWPS/SWT x AKT
= 5/2 x 0,008
= 0,08
Kode kegiatan II.D.10
SWPS ≤ SWT
1 jam ≤ 2 jam, maka perhitungan angka kreditnya
AK PS = AKT
= 0,008
31
4. Tahap 4 : Menyusun Satuan Hasil yang dipersyaratkan.
Menyiapkan satuan hasil yang dipersyaratkan dalam kolom 3 (Satuan Hasil)
pada Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan Angka Kredit (anak lampiran 6),
setiap selesai melaksanakan 1 (satu) butir kegiatan.
Secara umum Satuan Hasil yang dipersyaratkan terdiri dari 5 (lima) jenis,
antara lain :
- Laporan Kegiatan (anak lampiran 9).
- Laporan Supervisi (anak lampiran 10).
- Laporan Evaluasi (anak lampiran 11).
- Laporan Rujukan (anak lampiran 12).
- Laporan Lain (format sesuai butir kegiatan masing-masing).
Contoh :
TABEL 2
KEGIATAN PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA
32
No. Unsur/Sub Unsur/Butir Kegiatan Satuan Hasil AKT/SWT Jab/Kode
1 2 3 4 5
33
Contoh Laporan Kegiatan
LAPORAN KEGIATAN
5. Satuan Hasil
a. Laporan Kegiatan (al 9)
b. Instrumen Identifikasi
c. Rekapitulasi Data.
6. Hasil Kegiatan :
Cat :
SWPS = Satuan Waktu Pekerja Sosial
xxx, 7 Januari 2006
Pekerja Sosial Pelaksana
S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx
34
Contoh Laporan Supervisi
LAPORAN SUPERVISI
6. Hasil Supervisi
S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx
35
Contoh Laporan Rujukan
LAPORAN RUJUKAN
4. Anggaran : ------
7. Isi Rujukan
c. Berdasarkan penjajagan awal yang dilakukan oleh Pekerja Sosial PSBR xxx dengan
pihak Yayasan Bina Mandiri, ternyata pihak yayasan menyediakan pelatihan
ketrampilan yang dibutuhkan ke 2 (dua) calon penerima program pelayanan
tersebut diatas dan bersedia menerima rujukan pelayanan.
S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx
36
5. Tahap 5 : Menyusun Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan/SPMK.
Pada akhir penilaian Pekerja Sosial mengelompokkan Satuan Hasil per Unsur
Kegiatan untuk dimasukkan ke dalam SPMK yang terbagi menjadi 4 (empat)
buah yaitu :
a. SPMK Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
b. SPMK Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
c. SPMK Pengembangan Profesi.
d. SPMK Penunjang Tugas.
37
Contoh SPMK Pelayanan Kesejahteraan Sosial
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I, II/d, 1 -10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx
38
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
7. Melaksanakan temu bahas dalam 20 s/d Laporan Kegiatan 11 0,176 Lengkap
penyusunan rencana pemecahan 25 ; 27 (al 9)
masalah penerima program pelayanan s/d 29 &
kesejahteraan sosial sebagai peserta 31
(II.C.13). Maret’06
8. Melaksanakan kegiatan pendampingan Juni s/d Laporan Kegiatan 15 0,12 Lengkap
penerima program pelayanan Sept ‘06 (al 9)
kesejahteraan sosial dalam bimbingan
fisik dan ketrampilan sebagai peserta
(II.D.10)
9. Mengidentifikasi hambatan Juni s/d Laporan Kegiatan 17 0,136 Lengkap
pelaksanaan kegiatan pendampingan Sept ‘06 (al 9)
penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial dalam kegiatan
bimbingan fisik dan ketrampilan
(II.D.17)
10. Mengidentifikasi hambatan pelaksa Juni s/d Laporan Kegiatan 18 0,144 Lengkap
naan kegiatan bimbingan sosial Sept ‘06 (al 9)
terhadap penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.D.19)
11. Mengidentifikasi hambatan pelaksa Juni s/d Laporan Kegiatan 21 0,168 Lengkap
naan kegiatan resosialisasi terhadap Sept ‘06 (al 9)
penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.D.21)
12. Melaksanakan temu bahas evaluasi 2 s/d 7 & Laporan Kegiatan 12 0,192 Lengkap
hasil program pelayanan kesejahteraan 9 s/d 11 (al 9)
sosial secara menyeluruh (II.E.4) Okt ‘06
13. Mengidentifikasi kesiapan penerima 6 s/d 11 Laporan Kegiatan 6 0,048 Lengkap
program pelayanan kesejahteraan Nov’06 (al 9)
sosial dalam menghadapi terminasi
(II.E.11).
14. Mengidentifikasi hambatan pelaksa 13 s/d Laporan Kegiatan 6 0,048 Lengkap
naan kegiatan rujukan penerima pro 18 (al 9)
gram pelayanan kesejahteraan sosial Nov’06
(II.E.15)
15. Melaksanakan kegiatan bimbingan & 4 s/d 9 & Laporan Kegiatan 17 0,272 Lengkap
pembinaan lanjut terhadap eks pene 11 s/d (al 9)
rima program pelayanan kesejahteraan 16
sosial dalam bentuk memberikan Des’06
bantuan pengembangan usaha (II.F.6).
39
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
16. Mengidentifikasi hambatan pelak 18 s/d Laporan Kegiatan 9 0,288 Lengkap
sanaan kegiatan bimbingan & pem 21 (al 9)
binaan lanjut terhadap eks penerima Des’06
program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.F.8).
17. Melaksanakan identifikasi calon pene 13 s/d Laporan Kegiatan 4 0,096 Lengkap
. rima program pelayanan kesejahteraan 15 (al 9)
sosial melalui kunjungan rumah (home Feb’06
visit) (II.A.11)
18. Mengumpulkan data dan informasi 17,18,20 Laporan Kegiatan 4 0,036 Lengkap
tambahan tentang calon penerima Feb’06 (al 9)
program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.A.27)
19. Memantau perkembangan eks pene 26 s/d Laporan Kegiatan 6 0,144 Lengkap
rima program pelayanan kesejahteraan 30 (al 9)
sosial (II.F.7) Des’06
20. Melaksanakan sosialisasi program 27,28,30 Laporan Kegiatan 4 0,32 Lengkap
pelayanan kesejahteraan sosial ter Jan’06 (al 9)
hadap masyarakat luas (II.A.6).
21. Melaksanakan wawancara elijibilitas 17,18,20 Laporan Kegiatan 4 0,12 Lengkap
calon penerima program pelayanan Feb’06 (al 9)
kesejahteraan sosial (II.A.22)
22. Melaksanakan rujukan calon penerima 30 Laporan Rujukan 3 0,12 Lengkap
program pelayanan kesejahteraan Maret‘06 (al 12)
sosial ke lembaga pelayanan lain
(II.A.24).
23. Mensosialisasikan rencana pemecahan 1 s/d 3 Laporan Kegiatan 3 0,06 Lengkap
masalah kepada penerima program Juni ‘06 (al 9)
pelayanan kesejahteraan sosial
(II.C.18)
24. Memberikan supervisi kepada Pekerja Juni s/d Laporan Supervisi 4 0,08 Lengkap
Sosial di bawahnya dalam Sept ‘06 (al 10)
pendampingan bimbingan fisik (II.D.23)
25. Memberikan supervisi kepada Pekerja Juni s/d Laporan Supervisi 4 0,08 Lengkap
Sosial di bawahnya dalam Sept ‘06 (al 10 )
pendampingan bimbingan ketrampilan
(II.D.25)
40
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
26. Melaksanakan kegiatan rujukan 15 Nov Laporan Rujukan 1 0,04 Lengkap
penerima program pelayanan ‘06 (al 12)
kesejahteraan sosial (II.E.14)
Jumlah 3,544
41
Contoh SPMK Pengembangan Profesi
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI
Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I,II/d, 1-10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx
Jumlah 1,5
42
Contoh SPMK Penunjang
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG
Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I, II/d, 1-10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx
Jumlah 2
43
6. Tahap 6 : Menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
Masing-masing SPMK dimasukkan kedalam DUPAK.
Contoh :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
PEKERJA SOSIAL PELAKSANA
NOMOR :
No Keterangan Perorangan
1. Nama : S.Yulinda Areka
2. NIP : 1700xxx
3. Nomor Seri KARPEG : A-xxx
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 24-02-1964
5. Jenis Kelamin : Wanita
6. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : SMU
7. Golongan ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
8. Jabatan : Pelaksana
9. Masa Kerja Golongan Lama :
Baru :
10. Unit Kerja : PSBR xxx
UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dengan mempero-
leh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda/Akademi/Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA/Diplona I
B. Pendidikan & pelatihan fungsional di bi
dang pelayanan kesejahteraan sosial
serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau
Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya 641 – 960 jam
3. Lamanya 481 – 641 jam
4. Lamanya 161 – 481 jam - 3 3
5. Lamanya 81 – 161 jam
6. Lamanya 30 – 81 jam
44
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
45
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
46
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
47
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
48
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
49
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
50
7. Tahap 7 : Menyusun Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10
51
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10
8. Melaksanakan kegiatan II.D.10 Juni s/d 15 2 jam 1 jam 0,008 15 jam 0,12
pendampingan penerima Pelaksana Sept ‘06
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
bimbingan fisik dan ke
trampilan
9. Mengidentifikasi hamba II.D.17 Juni s/d 17 2 jam 2 jam 0,008 34 jam 0,136
tan pelaksanaan kegiatan Pelaksana Sept ‘06
pendampingan penerima
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
kegiatan bimbingan fisik
& ketrampilan.
10. Mengidentifikasi hamba- II.D.19 Juni s/d 18 2 jam 2 jam 0,008 36 jam 0,144
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept ‘06
tan bimbingan sosial ter
hadap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial.
11. Mengidentifikasi hamba- II.D.21 Juni s/d 21 2 jam 2 jam 0,008 42 jam 0,168
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept’06
tan resosialisasi terha-
dap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial
12. Melaksanakan temu ba II.E.4 2 s/d 7 12 3 jam 4 jam 0,012 48 jam 0,192
has evaluasi hasil pro Pelaksana 9 s/d 11
gram pelayanan kesejah Okt ‘06
teraan sosial secara me
nyeluruh
13. Mengidentifikasi kesia II.E.11 6 s/d 11 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
pan penerima program Pelaksana Nov ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial dalam menghada
pi terminasi
14. Mengidentifikasi hamba II.E.15 13 s/d 18 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
tan pelaksanaan kegia Pelaksana Nov ‘06
tan rujukan penerima
program pelayanan
kesejahteraan sosial
52
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10
15. Melaksanakan kegiatan II.F.6 4 s/d 9 17 3 jam 4 jam 0,012 68 jam 0,272
bimbingan & pembinaan Pelaksana 11 s/d 16
lanjut terhadap eks pene Des ‘06
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial da
lam bentuk memberikan
bantuan pengembangan
usaha
16. Mengidentifkasi hamba II.F.8 18 s/d 21 9 8 jam 3 jam 0,032 27 jam 0,288
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Des ‘06
tan bimbingan & pembi
naan lanjut terhadap eks
penerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial
17. Melaksanakan identifikasi II.A.11 13 s/d 15 4 8 jam 4 jam 0,024 16 jam 0,096
calon penerima program P.Pemula Feb ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
rumah (home visit).
18. Mengumpulkan data dan II.A..27 17,18,20 4 3 jam 3 jam 0,009 12 jam 0,036
informasi tambahan ten - P.Pemula Feb ‘06
tang calon penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
19. Memantau perkemba II.F.7 20 s/d 30 6 8 jam 4 jam 0,024 24 jam 0,144
ngan eks penerima pro- P.Pemula Des ’06
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
20. Melaksanakan sosialisasi II.A.6 27,28,30 4 8 jam 3 jam 0,08 12 jam 0,32
program pelayanan kese P.Lanjutan Jan ‘06
jahteraan sosial terhadap
masyarakat luas.
21. Melaksanakan wawan II.A.22 17,18,20 4 3 jam 2 jam 0,03 8 jam 0,12
cara elijibilitas calon pene P.Lanjutan Feb ‘06
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial
22. Melaksanakan rujukan II.A.24 30 Maret 3 4 jam 3 jam 0,04 9 jam 0,12
calon penerima program P.Lanjutan ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial ke lembaga pelaya
nan lain
53
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10
23. Mensosialisasikan renca II.C.18 1 s/d 3 3 2 jam 2 jam 0,02 6 jam 0,06
na pemecahan masalah P.Lanjutan Juni ‘06
kepada penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
24. Memberikan supervisi II.D.23 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
fisik
25. Memberikan supervisi II.D.25 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
ketrampilan
26. Melaksanakan kegiatan Ii.E.14 15 Nov 1 4 jam 3 jam 0,04 3 jam 0,04
rujukan penerima pro P.Lanjutan ‘06
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
27. Menjadi pengurus Maja SJ/IV/D2 Jan s/d 1 - - 1,5 - 1,5
lah Dinding PSBR xxx Des ‘06
28. Mengikuti Seminar SJ/V/B.1.c 5 s/d 6 1 - - 1 - 1
“Teknik Intervensi Dalam Juni ‘06
Penanganan Anak Pu
Tus Sekolah” di xxx
29. Mengikuti Workshop SJ/V/B.1.c 10 s/d 1 - - 1 - 1
“Penulisan Artikel Da 11 Juli
lam Majalah Dinding” ‘06
di xxx
30. Mengikuti Diklat Penjen SJ/I.B.4 1 April 1 - - 3 - 3
jangan JFPS Penyelia s/d
di B2P2KS xxxx 1 Mei’06
S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx
54
8. Tahap 8 : Menyampaikan DUPAK dan berkas kelengkapan.
Pekerja Sosial menyampaikan DUPAK berikut berkas kelengkapan kepada
Pimpinan Unit Pekerja Sosial untuk ditandatangani, dengan berkas meliputi :
a. Surat Tugas Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial.
b. Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4).
c. Satuan hasil yang dipersyaratkan.
d. SPMK.
e. Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial (anak lampiran 15).
f. Fotocopy Ijazah/STTPL dan atau penghargaan yang disahkan oleh Pejabat
yang berwenang.
55
d) Memberikan catatan pada :
(3) Bukti fisik yang kurang lengkap atau tidak tepat dalam
menentukan kegiatan yang dilakukan, untuk diketahui Pekerja
Sosial sehubungan dengan satuan hasil yang diajukan.
(4) Kolom DUPAK yang berisi :
(a) Rekomendasi Tim Penilai kepada Pejabat Penetap Angka
Kredit mengenai Pekerja Sosial yang dinilai.
(b) Catatan perkembangan angka kredit Pekerja Sosial,
khususnya bagi yang tidak dapat memenuhi untuk periode
penilaian tertentu.
(c) Catatan lain yang penting bagi perkembangan Pekerja Sosial
khususnya mengenai angka kredit.
e) Tim Penilai menyelesaikan perhitungan dan pengisian angka kredit
pada DUPAK dengan bantuan Sekretariat.
f) Hasil penilaian disampaikan kepada Ketua Tim Penilai melalui
Sekretaris Tim untuk selanjutnya disahkan dalam rapat pleno Tim
Penilai.
g) Keputusan Tim Penilai yang dihasilkan dalam rapat pleno Tim
Penilai tidak dapat diganggu gugat.
h) Tim Penilai menyusun Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran
17) dan Berita Acara Penilaian Angka Kredit (anak lampiran 18).
i) Sekretariat Tim Penilai menuangkan angka kredit yang telah
diputuskan dalam rapat pleno kedalam Keputusan Penetapan Angka
Kredit (anak lampiran 19).
j) Mengajukan Surat Pengantar Ketua Tim Penilai tentang Keputusan
Penetapan Angka Kredit (anak lampiran 19) ditujukan kepada
Pejabat Penetap Angka Kredit, dengan dilampiri :
(3) Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran 17).
(4) Berita Acara Penilaian Angka Kredit (anak lampiran 18).
k) Sekretaris Tim Penilai menyampaikan Asli Keputusan PAK yang telah
ditandatangani kepada :
(3) Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara.
(4) Pimpinan Unit Pembina JFPS
(5) Pejabat Pengusul.
(6) Pekerja Sosial yang bersangkutan.
l) Sekretariat mencatat perolehan angka kredit Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan dalam Buku Register PAK (anak lampiran 16) dan
Kartu Riwayat Karier Pekerja Sosial (anak lampiran 21).
m) Berdasarkan catatan pada kolom DUPAK, Kartu Riwayat Karir
Pekerja Sosial (anak lampiran 21) dan Tabel Prakiraan Pencapaian
Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun (anak lampiran 8),
Sekretaris Tim Penilai melaporkan kepada Ketua Tim Penilai
tentang :
(3) Pekerja Sosial yang perlu diberikan peringatan tertulis.
(4) Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS.
n) Ketua Tim Penilai menugaskan kepada :
(3) Tim menyiapkan Surat Peringatan (anak lampiran 20)
ditujukan kepada Pekerja Sosial yang selambatnya :
(a) Dalam jangka waktu 4,5 tahun belum pernah mengajukan
DUPAK & Angka Kreditnya yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat belum pernah terpenuhi bagi Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan
Pekerja Sosial Penyelia, golongan ruang III/c dan Pekerja
56
Sosial Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan
Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b.
(b) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan belum mengajukan
DUPAK & Angka Kreditnya yang ditentukan bagi Pekerja
Sosial Penyelia, golongan ruang III/d dan Pekerja Sosial
Madya, golongan ruang IV/c.
(4) Sekretaris Tim Penilai untuk menyiapkan Konsep Laporan
Analisa Kebutuhan Diklat JFPS (anak lampiran 22) setiap
bulan Oktober.
o) Sekretaris Tim menyampaikan kepada :
(3) Pejabat Penetap Angka Kredit, Net Konsep Surat Peringatan
kepada Pekerja Sosial yang tidak mencapai angka kredit yang
dipersyaratkan.
(4) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah
(BKD), Net Konsep Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS
(anak lampiran 22) untuk diteruskan kepada Kepala Biro
Organisasi & Kepegawaian Departemen Sosial.
p) Sekretaris Tim mengirimkan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS
(anak lampiran 22) kepada Kepala Biro Organisasi & Kepegawaian
Departemen Sosial, Jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta Pusat,
Telp. (021) 3103591 Pes. 2338, Facsmile Nomor (021) 3144321,
dengan dilampiri berkas Keputusan yang diterbitkan selama 1 (satu)
tahun berjalan, antara lain :
(3) SK Kenaikan Pangkat.
(4) SK Kenaikan Jabatan.
(5) SK Pembebasan Sementara.
(6) SK Pemberhentian.
57
IV. PENGANGKATAN, PEMBEBASAN, PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL.
1. Persyaratan.
f. Pengangkatan pertama.
1) Tingkat Terampil.
a) Berijazah serendahnya Sekolah Menengah Pekerjaan
Sosial/Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Sosial/Sekolah
Menegah Umum atau yang sederajat.
b) Pangkat serendahnya Pengatur Muda, golongan ruang II/a.
c) Telah mengikuti dan lulus Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional
Pekerja Sosial Terampil.
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3
sekurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
e) Sesuai dengan formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan Pejabat Pembina Kepegawaian.
f) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pekerja Sosial
tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan
fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.
2) Tingkat Ahli.
a) Berijazah serendahnya Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
b) Pangkat serendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a.
c) Telah mengikuti dan lulus :
(3) Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pekerjaan Sosial (PDPS) dan
Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Ahli bagi
Pegawai Negeri Sipil dengan latar belakang pendidikan
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Ilmu Sosial lainnya.
(4) Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Ahli bagi
Pegawai Negeri Sipil dengan latar belakang pendidikan
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3
sekurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
e) Sesuai dengan formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi.
f) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pekerja Sosial
tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan
fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.
58
2. Mekanisme.
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial mengajukan
usulan formasi Pekerja Sosial kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Keputusan Formasi Pekerja Sosial (anak
lampiran 1), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi &
Kepegawaian Departemen Sosial RI.
b. Pejabat penetap angka kredit menetapkan Keputusan Penetapan Angka
Kredit Pekerja Sosial yang akan diangkat pertama atau diangkat dari
jabatan lain dengan ketentuan pangkat yang ditetapkan sama dengan
pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan berdasarkan jumlah angka
kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.
Format dapat mengacu pada Keputusan Penetapan Angka Kredit Jabatan
Pekerja Sosial Tingkat Terampil/Ahli (anak lampiran 19).
c. Berdasarkan Keputusan Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial maka
Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan pengangkatan pertama atau
pengangkatan dari jabatan lain ke jabatan Pekerja Sosial.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan tentang Pengangkatan
Pertama Dalam Jabatan Pekerja Sosial (anak lampiran 23), tembusan
disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi & Kepegawaian Departemen
Sosial RI.
B. Kenaikan Pangkat.
1. Persyaratan.
a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi.
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2. Mekanisme.
a. Keputusan Penetapan Angka Kredit ditetapkan oleh Pejabat penetap angka
kredit.
b. Kenaikan pangkat bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, golongan ruang
II/a sampai dengan Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat pertimbangan teknis
dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk Instansi Pusat dan Kepala
Regional Badan Kepegawaian Negara untuk Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Kenaikan Pangkat (anak
lampiran 25), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi dan
Kepegawaian Departemen Sosial RI.
c. Kenaikan pangkat bagi Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b ke IV/c
ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala
Badan Kepegawaian Negara, dengan ketentuan :
Tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian
Departemen Sosial.
59
C. Kenaikan Jabatan
1. Persyaratan
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir.
b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi.
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
d. Mengikuti dan lulus diklat penjenjangan yang dipersyaratkan.
2. Mekanisme
a. Keputusan Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan oleh Pejabat
Penetap Angka Kredit.
b. Keputusan Kenaikan Jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
mengacu pada Keputusan Penetapan Angka Kredit yang telah ditetapkan.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Penyesuaian Jabatan dan
Angka Kredit (anak lampiran 24), tembusan disampaikan kepada Kepala
Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI.
D. Pembebasan Sementara.
b. Mekanisme
1) Pejabat penetap angka kredit memberikan Surat Peringatan (anak
lampiran 20) kepada Pekerja Sosial yang tidak mencapai angka kredit
yang dipersyaratkan dengan berpedoman pada Tabel Perkiraan
Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun (anak lampiran
8).
2) Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
menyampaikan laporan tentang Pekerja Sosial yang akan dikenakan
pembebasan sementara karena tidak mencapai angka kredit yang
dipersyaratkan kepada Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan
Kepegawaian Daerah (BKD).
3) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pembebasan Sementara untuk ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian .
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pembebasan Sementara
(anak lampiran 26), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro
Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI.
60
2. Sebab Lainnya.
a. Ketentuan
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat.
Catatan :
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena menjalani hukuman
disiplin, tetap melaksanakan tugas pokoknya tetapi kegiatan tersebut
tidak mendapat angka kredit.
2) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri SIpil.
3) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Pekerja Sosial.
4) Cuti di luar tanggungan Negara kecuali persalinan keempat dst.
5) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Catatan :
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih
dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
secara pilihan apabila sekurangnya telah 4 (empat) tahun dalam
pangkat terakhir dan DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir sekurangnya
bernilai baik.
b. Mekanisme
1) Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
menyampaikan laporan Pekerja Sosial yang akan dibebaskan
sementara karena sebab lainnya kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
2) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pembebasan Sementara Pekerja Sosial
yang dibebaskan karena sebab lainnya untuk ditetapkan oleh Pejabat
Pembina.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pembebasan Sementara
(anak lampiran 26), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro
Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI
E. Pengangkatan Kembali
1. Ketentuan
a. Telah memperoleh angka kredit yang ditentukan dalam jangka waktu 1
(satu) tahun sejak dibebaskan sementara.
b. Selesai menjalani hukuman disiplin tingkat sedang dan berat.
c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan yang memiliki
kekuatan hukum tetap.
d. Selesai menjalani tugas di luar Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
e. Diangkat kembali setelah cuti di luar tanggungan negara.
f. Selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
g. Pengangkatan kembali dalam jabatan Pekerja Sosial dapat menggunakan
angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial yang diperoleh selama dibebaskan sementara dari jabatan Pekerja
Sosial setelah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit, kecuali
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena menjalani hukuman
disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat.
61
2. Mekanisme
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional menyampaikan laporan Pekerja
Sosial yang akan diangkat kembali kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
b. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pengangkatan Kembali Pekerja Sosial yang
telah memenuhi ketentuan untuk ditetapkan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pengangkatan Kembali Dalam
Jabatan Pekerja Sosial (anak lampiran 28), tembusan disampaikan kepada
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI
F. Pemberhentian.
1. Ketentuan
a. Terhitung 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara karena tidak
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, baik untuk kenaikan pangkat
atau pangkat puncak tingkat terampil atau ahli.
b. Dijatuhi hukuman disiplin berat yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, berupa pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai.
c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
d. Pekerja Sosial yang sedang dibebaskan sementara karena :
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali
pemberhentian sebagai Pegawai Negeri SIpil).
2) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pekerja Sosial.
3) Cuti di luar tanggungan Negara.
Apabila mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil (56 tahun/lebih)
diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan
mendapatkan hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Mekanisme
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional menyampaikan laporan tentang
Pekerja Sosial yang akan diberhentikan kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
b. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) memproses Surat Keputusan
Pemberhentian Pekerja Sosial untuk ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pemberhentian Dari Jabatan
Pekerja Sosial (anak lampiran 27), tembusan disampaikan kepada Kepala
Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI
G. Ketentuan Lain-Lain.
62
dan dapat dipertimbangkan kembali untuk diangkat dalam jabatan Pekerja
Sosial tingkat terampil jenjang Penyelia.
3. Pekerja Sosial yang telah lulus Diklat Penyetaraan JFPS dan tidak dapat
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV), maka Pekerja Sosial yang
bersangkutan tidak dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan
kepadanya setiap tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan
pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dan atau
pengembangan profesi.
Pekerja Sosial yang bersangkutan akan :
a. Dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun tidak dapat
mengumpulkan angka kredit sejak tidak dapat memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV).
b. Diberhentikan dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan.
63
V. PEMBINAAN KARIER PEKERJA SOSIAL.
A. Pembinaan Karier.
Baik buruknya kinerja suatu pelayanan kesejahteraan sosial yang dihasilkan
oleh suatu instansi pemerintah sangat tergantung pada kinerja yang ditampilkan
oleh Pekerja Sosial dalam pelaksanaan tugas pokok yang menjadi kewajibannya.
Upaya untuk meningkatkan kinerja Pekerja Sosial dapat dilakukan melalui suatu
pembinaan karier kepangkatan dan jabatan yang baik dan profesional.
Karier Pekerja Sosial adalah riwayat jabatan yang harus dilaksanakan oleh
seorang Pekerja Sosial selama masa tugasnya yang disusun berdasarkan pola
pembinaan karier yang telah ditetapkan. Pembinaan karier merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana dan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan optimalitas kinerja Pekerja Sosial.
64
Dilaksanakan melalui kegiatan seminar, workshop di bidang
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial.
d) Pengiriman Pekerja Sosial untuk mengikuti Diklat Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
e) Monitoring kinerja Pekerja Sosial.
f) Koordinasi pembinaan dengan Instansi Pembina.
g) Studi Banding Pekerja Sosial.
Untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan Pekerja Sosial
dengan mengamati dan mempelajari institusi yang lebih optimal
di dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial baik di
dalam maupun luar negeri.
2. Departemen Sosial.
Melaksanakan kegiatan pembinaan antara lain :
65
c) Diklat Penjenjangan JFPS (wajib).
(1) Peserta
Pekerja Sosial yang akan atau telah menduduki jabatan
Pekerja Sosial setingkat lebih tinggi.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta
dalam melaksanakan kegiatan sesuai jenjang jabatan.
(3) Jenis Diklat
(a) Terampil
b. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana Pemula.
c. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana.
d. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana Lanjutan.
e. Diklat Penjenjangan JFPS Penyelia.
(b) Ahli
a. Diklat Penjenjangan JFPS Pertama.
b. Diklat Penjenjangan JFPS Muda.
c. Diklat Penjenjangan JFPS Madya.
(4) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar Departemen Sosial yang sudah terakreditasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
66
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
- Dll.
(b) Diklat Teknis Substansi Metodologi dan Teknologi
Pekerjaan Sosial.
- Diklat Konseling dalam Pekerjaan Sosial.
- Diklat Advokasi Pekerjaan Sosial.
- Diklat Pendampingan Sosial.
- Diklat Supervisi Pekerjaan Sosial.
- Diklat Manajemen Kasus.
- Diklat Penciptaan Relasi Pertolongan.
- Diklat Asesmen.
- Diklat Metode dan Teknik Pengubahan Perilaku
- dll
(4) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar instansi Departemen Sosial yang sudah terakreditasi
sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Pendidikan formal.
a) Pendidikan akademik.
Jenjang pendidikan akademik JFPS meliputi Strata 1 (S1), Strata 2
(S2) dan Strata 3 (S3), dapat diperoleh dengan mengikuti
pendidikan pada :
(1) Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Kesejahteraan
Sosial pada Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran
Bandung, Universitas Jember, Universitas Sumatera Utara
dan Universitas Cendrawasih.
(2) Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Sekolah Tinggi Pekerjaan Sosial Widuri dan FISIP jurusan
Kesejahteraan Sosial Universitas Pasundan Bandung.
67
b) Pendidikan profesional.
68
g. Penerbitan Majalah Pekerja Sosial.
sebagai wahana pertukaran informasi dalam bidang pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial.
n. Peninjauan ulang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial pada tahun 2009 yang
menyangkut antara lain :
1) Diversifikasi Jabatan Pekerja Sosial menjadi :
a) Pekerja Sosial Klinis.
b) Pekerja Sosial Medis.
c) Pekerja Sosial Koreksional.
d) Pekerja Sosial Sekolah.
e) Pekerja Sosial Industri.
f) Pekerja Sosial Pengembang Masyarakat.
g) Pekerja Sosial Perkantoran.
2) Perubahan ketentuan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
Tindak lanjut peninjauan ulang dan diversifikasi Jabatan Fungsional
Pekerja Sosial, maka beberapa ketentuan yang harus disesuaikan
kembali antara lain :
a) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya.
b) Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial dan Angka Kreditnya.
69
c) Peraturan Presiden tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial.
d) Peraturan Presiden tentang Batas Usia Pensiun Pekerja Sosial.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :
H. BACHTIAR CHAMSYAH, SE
70