Anda di halaman 1dari 70

Lampiran : Keputusan Menteri Sosial

Nomor : 10 / HUK /2007


Tanggal : 6 Maret 2007

PEDOMAN PEMBINAAN TEKNIS


JABATAN FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan kesejahteraan sosial cenderung berubah dan berkembang


semakin kompleks. Pembangunan kesejahteraan sosial mempunyai tugas untuk
mampu meredam, menanggulangi dan mengendalikan permasalahan kesejahteraan
sosial tersebut melalui program-program kesejahteraan sosial yang harus
dilaksanakan melalui pelayanan yang berkualitas, profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabel).

Untuk itu dibutuhkan perangkat pelaksana pembangunan kesejahteraan


sosial yang menyangkut tiga rangkaian utama yang tidak dapat dipisahkan yaitu :
“Program dan Kebijakan – Keorganisasian – Sumber Daya Manusia”. Dari ketiga
rangkaian tersebut komponen yang paling dominan adalah “Sumber Daya Manusia”
sebagai pelaku utama, dimana didalamnya peran Pekerja Sosial sangat
menentukan.

Pekerja Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan pemerintah maupun
badan/organisasi sosial lainnya.

Guna meningkatkan optimalitas kinerja Pekerja Sosial dalam memberikan


pelayanan kesejahteraan sosial yang profesional, maka Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial diatur melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/03/M.PAN/1/2004 tentang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka
Kreditnya serta Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 05/HUK/2004 dan 09 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya.

Sebagai tindak lanjut dari ke 2 (dua) ketentuan dimaksud maka dipandang


perlu diterbitkan “Keputusan Menteri Sosial tentang Pedoman Pembinaan
Teknis Jabatan Fungsional Pekerja Sosial”.

B. Dasar Hukum.

1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 jo. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999


tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional.

1
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
3/KEP/M.PAN/1/2004 tentang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka
Kreditnya.
9. Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 05/HUK/2004 dan 09 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan
1. Memberikan kejelasan bagi Pekerja Sosial dalam mencapai angka kredit guna
kenaikan jabatan dan pangkat.
2. Mengoptimalkan kontribusi Pekerja Sosial dalam mendukung pelaksanaan
pelayanan kesejahteraan sosial di unit kerja masing-masing.
3. Mengoptimalkan peran Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dalam
melaksanakan pembinaan Pekerja Sosial.
4. Meningkatkan kinerja instansi dalam melaksanakan pembangunan
kesejahteraan sosial, didukung oleh Pekerja Sosial yang kompeten dan
profesional.

D. Pengertian

1. Pekerja Sosial
Adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan instansi pemerintah maupun
badan/organisasi sosial lainnya.

2. Pekerjaan Sosial
Adalah suatu profesi yang ditujukan untuk membantu orang baik individual,
kelompok atau masyarakat dalam memperbaiki atau meningkatkan
kemampuannya mencapai keberfungsian sosial secara penuh serta
mengupayakan kondisi-kondisi kemasyarakatan tertentu yang menunjang
pencapaian fungsi sosial.

3. Pelayanan Kesejahteraan Sosial.


Adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan terhadap individu,
keluarga maupun masyarakat yang membutuhkan atau mengalami
permasalahan sosial baik yang bersifat pencegahan, pengembangan maupun
rehabilitasi guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan/atau memenuhi
kebutuhan secara memadai sehingga mereka mampu menjalankan fungsi
sosialnya secara memadai.

4. Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial.


Adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis
dalam rangka menghasilkan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang
lebih baik melalui pengkajian terhadap kebijakan sosial, pengembangan
model pelayanan dan evaluasi terhadap program pelayanan kesejahteraan
sosial.

2
5. Pejabat Pembina Kepegawaian.
Adalah pimpinan tertinggi pada satu instansi pemerintah yang berwenang
menetapkan kenaikan pangkat, jabatan, pengangkatan, pembebasan
sementara dan pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial serta dapat mendelegasikan kewenangannya sesuai ketentuan yang
berlaku.

6. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial (Instansi Pembina JFPS).


Adalah instansi yang secara fungsional bertanggung jawab terhadap
pembinaan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial di Indonesia, dalam hal ini
adalah Departemen Sosial.

7. Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial (Unit Pembina JFPS).


Adalah unit kerja setingkat eselon II yang membidangi pelayanan
kesejahteraan sosial di lingkungan Departemen atau Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota yang secara fungsional bertanggung jawab terhadap
pembinaan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.

8. Unit Kerja Pekerja Sosial (Unit Kerja PS).


Adalah unit dimana Pekerja Sosial yang bersangkutan bekerja.

9. Formasi.
Adalah jumlah Pekerja Sosial yang dibutuhkan per jenjang jabatan sesuai
dengan beban kerja di satu unit.

10. Beban Kerja


Adalah besarnya output yang harus dihasilkan oleh suatu unit kerja.

11. Jabatan
Adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam susunan organisasi

12. Jabatan Fungsional


Adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan
tertentu, serta bersifat mandiri.

13. Jabatan Fungsional Ketrampilan.


Adalah jabatan fungsional kualifikasi teknisi atau penunjang profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan
teknis di satu bidang ilmu pengetahuan atau lebih.

14. Jabatan Fungsional Keahlian.


Adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan
fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang keahliannya.

15. Angka Kredit.


Adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh Pekerja Sosial dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya.

3
16. DUPAK.
Adalah daftar yang memuat usulan satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan
atau akumulasi butir –butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pekerja Sosial
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

17. Pejabat Penetap Angka Kredit.


Adalah pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Pekerja Sosial
sebagai berikut :
a. Sekretaris Jenderal bagi Pekerja Sosial Madya di lingkungan Departemen
Sosial.
b. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian bagi Pekerja Sosial Pelaksana
Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Muda di lingkungan Departemen
Sosial.
c. Pimpinan Instansi Pusat di luar Departemen Sosial atau pejabat lainnya
yang ditunjuk (serendahnya eselon II) yang membidangi pelayanan
kesejahteraan sosial bagi Pekerja Sosial Pemula sampai dengan Pekerja
Sosial Madya di lingkungan instansi masing-masing.
d. Gubernur atau pejabat lain yang ditunjuk (serendahnya eselon II) yang
membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Propinsi bagi Pekerja
Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Madya.
e. Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk (serendahnya eselon II)
yang membidangi pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota bagi
Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Madya.

18. Tim Penilai Angka Kredit (Tim PAK).


Adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka
Kredit yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pekerja Sosial.

19. Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit (Sekretariat Tim PAK).


Adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit
yang berwenang untuk membantu penatausahaan dan dokumentasi Penetapan
Angka Kredit.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pembinaan Teknis Jabatan Fungsional Pekerja Sosial antara
lain mengatur :
1. Penetapan Formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial.
2. Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial.
3. Pengangkatan, Pembebasan, Pemberhentian dalam dan dari Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
4. Pembinaan Karier Pekerja Sosial.

4
II. PENETAPAN FORMASI PEKERJA SOSIAL

A. Tahapan Perhitungan Formasi.


Dalam rangka mengoptimalkan pembinaan karier Pekerja Sosial untuk
mencapai angka kredit yang dipersyaratkan dalam kenaikan jabatan dan pangkat,
maka dalam pengangkatannya harus memperhitungkan keseimbangan antara beban
kerja di masing-masing unit kerja dengan jumlah Pekerja Sosial per jenjang
jabatan.
Pengangkatan PNS dalam jabatan Pekerja Sosial pada dasarnya disebabkan
adanya lowongan formasi sesuai jabatan. Lowongan formasi terjadi apabila ada
formasi jabatan yang belum terisi, ada pejabat Pekerja Sosial yang berhenti,
meninggal dunia, pensiun atau adanya peningkatan volume beban kerja dan
pembentukkan unit kerja baru.
Instansi yang dapat mengajukan usulan formasi Pekerja Sosial antara lain :
Dinas Sosial/Panti Sosial/UPT-nya ; Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Umum ;
BAPAS/LAPAS ; Sekolah (konseling siswa) dan instansi lain yang menyelenggarakan
pelayanan kesejahteraan sosial.
Adapun tahapan perhitungan formasi sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Mengisi Tabel 1 Standar Pencapaian Angka Kredit Pekerja


Sosial.
Isilah kolom 3 dan kolom 5 pada Tabel 1 Standar Pencapaian Angka Kredit
Pekerja Sosial (anak lampiran 1), yang terdiri dari 5 kolom, sebagai berikut :

TABEL 1
STANDAR PENCAPAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL

Jabatan Butir Kegiatan Vol. AK. Jlh AK


1 2 3 4 5 (3x4)
Pelaksana 1. Mendata peserta sosialisasi program pelayanan ...... 0,006. .......
Lanjutan kesejahteran sosial.

2. ......................... dst ...... ......... .......

Jumlah Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial ...... per tahun (R)

a. Kolom 1 (jabatan)
Jabatan Pekerja Sosial yang akan dihitung formasinya (tercantum dalam
tabel).
b. Kolom 2 (butir kegiatan).
Butir kegiatan Pekerja Sosial per jenjang jabatan (tercantum dalam tabel),
dengan jumlah butir kegiatan sebagai berikut :
a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula = 12 kegiatan
b. Pekerja Sosial Pelaksana = 16 kegiatan
c. Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan = 24 kegiatan
d. Pekerja Sosial Penyelia = 14 kegiatan
e. Pekerja Sosial Pertama = 37 kegiatan
f. Pekerja Sosial Muda = 29 kegiatan
g. Pekerja Sosial Madya = 12 kegiatan

5
c. Kolom 3 (Vol).
Tulislah volume butir kegiatan yang dapat dikerjakan seluruh Pekerja Sosial
per jenjang jabatan selama 1 (satu) tahun pada suatu unit kerja.
d. Kolom 4 (AK).
Angka kredit Pekerja Sosial per butir kegiatan (tercantum dalam tabel).
e. Kolom 5 (Jlh AK).
Jumlahkan angka kredit per butir kegiatan yang diperoleh dari Kolom 3
(Vol) dikalikan Kolom 4 (AK).
f. Jumlah angka kredit (kolom 5) per butir kegiatan tersebut dijumlahkan,
maka akan diperoleh jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial per
jenjang jabatan per tahun (R).

2. Tahap 2 : Menggunakan Rumus TRS.


Setelah mengisi Tabel Standar kemudian menggunakan rumus TRS
a. Rumus TRS
T = R : S
Keterangan :
T = formasi Pekerja Sosial per jenjang jabatan.
R = jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial
per jenjang jabatan per tahun.
S = angka kredit Pekerja Sosial per jenjang jabatan
dengan rincian :
 Pelaksana Pemula = 3,75
 Pelaksana = 5
 Pelaksana Lanjutan = 12,5
 Penyelia = 25
 Pertama = 12,5
 Muda = 25
 Madya = 37,5

b. Perhitungan formasinya.
1) Setelah mendapat jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial per
jenjang jabatan per tahun ( R ) dibagi dengan jumlah angka kredit
Pekerja Sosial per tahun per jenjang jabatan ( S )
2) Dari hasil pembagian tersebut akan didapat formasi maksimal Pekerja
Sosial per jenjang jabatan per unit kerja ( T ).

3. Tahap 3 : Mengusulkan penetapan formasi.


Berdasarkan perhitungan formasi kemudian Kepala Unit Pembina JFPS (Dinas
Sosial/Unit serendahnya eselon II yang membidangi pelayanan kesejahteraan
sosial) mengusulkan formasi Pekerja Sosial di lingkungan unit kerjanya kepada
Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD), untuk
ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Tentang Formasi Pekerja Sosial
(anak lampiran 2).
Dengan ketentuan tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi dan
Kepegawaian Departemen Sosial.

6
B. Contoh perhitungan formasi Pekerja Sosial.
Perhitungan formasi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula di Panti Sosial Bina Netra
“XXX”.
1. Tahap 1 : Mengisi Tabel 1 Standar Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial
a. Tulislah volume kegiatan yang dilaksanakan seluruh Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula per butir kegiatan dalam kolom 3 (vol).
b. Tulislah perolehan angka kredit per butir kegiatan pada kolom 5 (Jumlah
AK) Pekerja Sosial Pelaksana Pemula hasil perkalian kolom 3 (vol) dengan
kolom 4 (AK).
c. Jumlah perolehan angka kredit (kolom 5) per butir kegiatan dijumlahkan
maka akan diperoleh jumlah pencapaian angka kredit Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula ( R ) sebesar 5,733.

TABEL 1
STANDAR PENCAPAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL

Jabatan Butir Kegiatan Vol. AK. Jlh AK


1 2 3 4 5 (3x4)

Pelaksana 1 Mendata peserta sosialisasi program pelayanan 51 0,006 0,306


Pemula kesejahteraan sosial
2 Melaksanakan identifikasi calon penerima program 45 0,024 1,08
pelayanan kesejahteraan sosial

3 Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi calon 57 0,006 0,342


penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
4 Mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang 37 0,009 0,333
calon penerima program pelayanan kesejahteraan
sosial.
5 Mengidentifikasi sarana dan prasarana pelayanan 77 0,006 0,462
kesejahteraan sosial
6 Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen 27 0,009 0,243
masalah, kebutuhan dan sistem sumber penerima
program pelayanan kesejahteraan sosial sebagai
peserta
7 Melaksanakan kegiatan fasilitasi temu bahas dalam 27 0,006 0,162
penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
program pelayanan kesejahteraan sosial
8 Melaksanakan temu bahas kasus dalam penyusunan 27 0,009 0,243
rencana pemecahan masalah penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial
9 Melaksanakan pemeliharaan fisik penerima program 97 0,009 0,582
pelayanan kesejahteraan sosial
10 Memantau aktifitas sehari-hari penerima program 75 0,006 0,45
pelayanan kesejahteraan sosial

7
Jabatan Butir Kegiatan Vol. AK. Jlh AK
1 2 3 4 5 (3x4)
11 Melaksanakan kegiatan penyiapan dan pemeliharaan 75 0,006 0,45
alat-alat yang digunakan dalam proses pelayanan
kesejahteraan sosial

12 Memantau perkembangan eks penerima program 45 0,024 1,08


pelayanan kesejahteraan sosial
Jumlah Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Pelaksana Pemula Per Tahun (R) 5,733

2. Tahap 2 : Menggunakan Rumus TRS


T = R : S
= 5,733 : 3,75
= 1,5288 orang
Maka formasi maksimal Pekerja Sosial Pelaksana Pemula yang dapat diangkat
di lingkungan Panti Sosial Bina Netra ”XXX” di YYY adalah 1 atau 2 orang.
3. Tahap 3 : Mengusulkan penetapan formasi.
Setelah mendapat formasi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, hitunglah semua
formasi Pekerja Sosial per jenjang jabatan di Panti Sosial Bina Netra xxx,
kemudian Kepala Panti Sosial mengusulkan formasi di pantinya kepada Kepala
Dinas Sosial Propinsi xxx. Berdasarkan perhitungan formasi di seluruh unit di
lingkungan unit kerjanya, kemudian Kepala Dinas Sosial mengusulkan formasi
Pekerja Sosial kepada Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), untuk ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

8
III. PENILAIAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL.

A. Pejabat penetap angka kredit Pekerja Sosial.

1. Di lingkungan Departemen Sosial.


a. Sekretaris Jenderal bagi Pekerja Sosial Madya
b. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian bagi Pekerja Sosial Pelaksana
Pemula sampai dengan Pekerja Sosial Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama
sampai dengan Pekerja Sosial Muda.
c. Dalam menjalankan kewenangannya Sekretaris Jenderal dapat menetapkan
Organisasi Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial di lingkungan Departemen
Sosial.
2. Di lingkungan Instansi Pusat/Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota.
a. Pimpinan Instansi Pusat/Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain yang
ditunjuk (serendahnya eselon II) yang membidangi pelayanan kesejahteraan
sosial bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula sampai dengan Pekerja Sosial
Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai dengan Pekerja Sosial Madya di
lingkungan Instansi Pusat/Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota.
b. Dalam menjalankan kewenangannya Pejabat Penetap Angka Kredit dapat
menetapkan Organisasi Penilaian Angka Kredit Pekerja Sosial di lingkungan
Instansi Pusat/Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota.
Format keputusan dapat mengacu pada Surat Keputusan Tim & Sekretariat
Penilai Angka Kredit Pekerja Sosial (anak lampiran 3).
Dengan ketentuan tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi &
Kepegawaian Departemen Sosial RI.

3. Dalam rangka pengendalian dan tertib administrasi penetapan angka kredit,


maka spesimen tanda tangan Pejabat Penetap Angka Kredit dan pejabat yang
menerima delegasi wewenang untuk menetapkan angka kredit disampaikan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara atau Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan dengan tembusan disampaikan kepada
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial.

B. Organisasi Penilaian.

1. Tim Penilai Angka Kredit


a. Persyaratan pembentukkan
1) Dalam 1 (satu) instansi minimal 2 (dua) orang Pekerja Sosial Pertama, 3
(tiga) orang Pekerja Sosial Muda dan atau Madya.
2) Dalam hal belum terpenuhinya jumlah Pekerja Sosial maka penilaian
dapat dilakukan oleh Biro Organisasi & Kepegawaian Departemen Sosial
atau Instansi lain terdekat yang sudah mempunyai Tim Penilai.
b. Susunan
1) Seorang Ketua merangkap anggota.
2) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.
3) Seorang Sekretaris merangkap anggota
4) Sekurangnya 4 (empat) orang anggota.

9
c. Persyaratan
1) Pangkat/jabatan serendahnya sama dengan pangkat/jabatan yang
dinilai.
2) Memiliki keahlian & kemampuan untuk menilai kerja Pekerja Sosial.
3) Dapat aktif melakukan penilaian.
4) Masa jabatan adalah 3 (tiga) tahun.
5) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2
(dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
d. Kewenangan
1) Ketua Tim Penilai dapat menonaktifkan sementara Anggota Tim Penilai
apabila anggota yang bersangkutan sedang dinilai dan dapat
mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
2) Ketua Tim Penilai dapat mengaktifkan kembali Anggota Tim Penilai
yang berstatus non aktif
3) Apabila Ketua Tim Penilai berkedudukan sebagai anggota non aktif atau
menonaktifkan diri sendiri atau tidak dapat melaksanakan tugas sebagai
Ketua Tim maka tugas sebagai Ketua Tim dilaksanakan Wakil Ketua.
4) Ketua Tim Penilai memiliki hak veto untuk membuat keputusan
penilaian bagi persoalan yang tidak dapat diputuskan dalam tiga kali
pemungutan suara.
5) Tim Penilai dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
Pekerja Sosial yang dinilai setelah PAK terbit sepanjang persoalan
tersebut berkaitan dengan proses penilaian dan hasil penilaian, namun
tidak dapat mengubah nilai yang telah ditetapkan Pejabat Penetap
Angka Kredit.
e. Periode Penilaian.
1) Periode April.
SK Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan selambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat (1 Januari tahun
bersangkutan).
2) Periode Oktober.
SK Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan selambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat (1 Juli tahun
bersangkutan).
f. Tugas
1) Memeriksa kebenaran berkas kelengkapan PAK
2) Memprakirakan kelayakan jam kerja Pekerja Sosial.
3) Memeriksa dan menilai butir kegiatan dalam DUPAK
4) Menyampaikan Notulen Rapat Tim Penilai dan Berita Acara Hasil
Penilaian kepada Pejabat Penetap Angka Kredit
5) Menyampaikan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS kepada Pejabat
Penetap Angka Kredit.

2. Tim Penilai Teknis


a. Apabila dipandang perlu dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang
anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai
Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai penguasaan di
bidang Profesi Pekerjaan Sosial atau praktisi di bidang pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial.

10
b. Tugas pokok Tim Penilai Teknis, adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan
yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian di bidang
Pekerjaan Sosial.
c. Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada
Ketua Tim Penilai.

3. Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit


a. Susunan
Keanggotaan dapat melibatkan unsur kepegawaian instansi.
b. Persyaratan
Memiliki keahlian dan kemampuan penatausahaan dan pengolahan data
Pekerja Sosial.
c. Tugas
1) Mengadministrasikan setiap DUPAK
2) Meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas kelengkapan yang
dipersyaratkan.
3) Membuat jadwal dan menyelenggarakan rapat serta sidang Tim Penilai
4) Menyiapkan Notulen Rapat Tim Penilaian
5) Menyiapkan konsep Berita Acara Hasil Penilaian
6) Menyiapkan konsep Keputusan PAK.
7) Menyiapkan konsep Surat Peringatan.
8) Menyiapkan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS.
9) Melaksanakan penatausahaan dan pengolahan Data Pekerja Sosial.

C. Tahapan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit.


Kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit dilaksanakan dalam 10 (sepuluh)
tahapan sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Menggandakan & mendistribusikan blangko.


Unit Pembina JFPS (Dinas Sosial/Unit serendahnya eselon II yang membidangi
pelayanan kesejahteraan sosial) menggandakan dan mendistribusikan blangko
kepada Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial sesuai jumlah Pekerja Sosial yang
ada, meliputi blangko :
a. Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4).
b. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) (anak lampiran 14).
Catatan :
Bagi Pekerja Sosial yang telah diadakan penilaian angka kredit untuk
periode sebelumnya, maka dalam DUPAK pada kolom 3 dan 6 dicantumkan
angka kredit lama yang telah diparaf Sekretaris Tim Penilai.

11
SKEMA
10 TAHAPAN PENILAIAN ANGKA
KREDIT PEKERJA SOSIAL

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Menggandakan Menetapkan Menyusun RKTPS :


& Mendistribusi Surat Tugas - Komposisi AK
kan Blangko - Rutin - Unsur yg dinilai
- RKTPS (al 4) - Insidental - Konversi kegiatan
- DUPAK (al 14) - Antar jenjang - Antar jenjang
- Kelebihan angka
kredit
- Prakiraan
pencapaian AK
per tahun
- Prakiraan
kelayakan jam
kerja PS

Tahap 6 Tahap 5 Tahap 4

Menyusun SPMK : Menyusun Satuan


- SPMK Pelayanan Hasil :
Kessos - Laporan Kegiatan
- SPMK Pengembangan - Laporan Supervisi
Menyusun Pelayanan Kessos - Laporan Evaluasi
DUPAK - SPM Pengembangan - Laporan Rujukan
Profesi - Laporan Lain
- SPMK Penunjang
Tugas

Tahap 7 Tahap 8 Tahap 9

Menyusun Menyampaikan Menilai &


Rekapitulasi DUPAK & Berkas Menetapkan AK
Pencapaian AK kelengkapan

Tahap 10
RKTPS = Rencana Kegiatan Tahun Pekerja Sosial
DUPAK = Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
PS = Pekerja Sosial
SPMK = Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pemberkasan

12
Contoh :

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT


PEKERJA SOSIAL PELAKSANA

Masa Penilaian 1 Januari s/d 31 Desember 2006

No Keterangan Perorangan
1. Nama : S. Yulinda Areka
2. NIP : 1700xxx
3. Nomor Seri KARPEG : A-xxx
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 24-02-1964
5. Jenis Kelamin : Wanita
6. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : SMU
7. Golongan Ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
8. Jabatan : Pelaksana
9. Masa Kerja Golongan Lama :
Baru :
10. Unit Kerja : PSBR xxx

Angka Kredit Menurut


No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dengan mempe-
roleh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda/Akademi/Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA/Diploma I
B. Pendidikan & pelatihan fungsional di bi
dang pelayanan kesejahteraan sosial
serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan & Pelatihan (STTPL) atau
Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya 641 – 960 jam
3. Lamanya 481 – 641 jam
4. Lamanya 161 – 481 jam
5. Lamanya 81 – 161 jam
6. Lamanya 30 – 81 jam
II. PELAYANAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL
1. Melaksanakan penjajagan awal dengan
pihak terkait (II.A.1) 0,06 0,06

13
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

2. Melaksanakan sosialisasi program pela


yanan kesejahteraan sosial terhadap
kelompok sasaran pelayanan kesejah
teraan sosial (II.A.7) 0,064 0,064
3. … dst

Berdasarkan Contoh DUPAK Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, dapat dijelaskan


sebagai berikut :
a. Sdri. Yulinda telah diberikan penilaian pada periode 1 Januari s/d 31
Desember 2005, dengan angka kredit 0,06 untuk kegiatan II.A.1 dan 0,064
untuk kegiatan II.A.7
b. Untuk masa penilaian 1 Januari s/d 31 Desember 2006, dalam DUPAK yang
disampaikan kepada Sdri Yulinda pada kolom 3 dan 6 dicantumkan angka
kredit 0,06 untuk kegiatan II.A.1 dan angka kredit 0,064 untuk kegiatan
II.A.7.

2. Tahap 2 : Menetapkan Surat Tugas Pimpinan.


Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial mengatur pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial yang harus dilaksanakan oleh seluruh Pekerja Sosial di unit kerjanya dan
menetapkan Surat Tugas (anak lampiran 5) yang mengatur 3 (tiga) hal yaitu :
a. Penugasan rutin.
Penetapan surat tugasnya berlaku untuk masa 1 (satu) tahun yang mengatur
kegiatan yang harus dilaksanakan Pekerja Sosial sesuai kewenangan per
jenjang jabatan.
b. Penugasan insidental (sewaktu-waktu).
Penetapan surat tugasnya berlaku untuk setiap penugasan.
Misal : mengikuti seminar, diklat dll.
c. Penugasan antar jenjang.
Penetapan surat tugasnya apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat
Pekerja Sosial sesuai jenjang jabatannya, maka Pekerja Sosial dapat
melakukan kegiatan satu tingkat diatas atau satu tingkat di bawah.

14
Contoh Surat Tugas Rutin

DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXXXXXXXXXXXXXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….

SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX

Kepada : Nama : S. Yulinda Areka


NIP : 1700xxx
Jabatan : Pekerja Sosial Pelaksana
Gol. Ruang : II/d
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Untuk : a. Terhitung mulai tanggal 1 s/d 31 Desember 2006 untuk melaksanakan


kegiatan rutin Pekerja Sosial Pelaksana sebagai berikut :
1) Melaksanakan penjajagan awal dengan pihak terkait (II.A.1)
2) Melaksanakan sosialisasi program pelayanan kesejahteraan
sosial terhadap kelompok sasaran program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.A.7)
3) Melaksanakan identifikasi calon penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial melalui kunjungan ke kantong-kantong
penyandang masalah (II.A.12)
4) Menginformasikan hasil seleksi kepada calon penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial, keluarga dan lembaga
pengirim (II.A.23)
5) Melaksanakan penempatan penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.A.30)
6) Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah,
kebutuhan dan sistem sumber penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial sebagai peserta (II.B.7)
7) Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana
pemecahan masalah penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan fisik,
ketrampilan dan resosialisasi sebagai peserta (II.C.13)
8) Melaksanakan kegiatan pendampingan penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial dalam kegiatan bimbingan fisik
dan ketrampilan (II.D.10)
9) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan
pendampingan penerima program pelayanan kesejahteraan
sosial dalam kegiatan bimbingan fisik dan ketrampilan (II.D.17)
10) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan
sosial terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.D.19)
11) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan resosialisasi
terhadap penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
(II.D.21).
12) Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan
kesejahteraan sosial secara menyeluruh (II.E.4).

15
13) Mengidentifikasi kesiapan penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial dalam menghadapi terminasi (II.E.11).
14) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan rujukan
penerima program pelayanan kesejahteraan sosial (II.E.15).
15) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut
terhadap eks penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
dalam bentuk memberikan bantuan pengembangan usaha
(II.F.6).
16) Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial (II.F.8).

b. Melaksanakan koordinasi dengan Pekerja Sosial lainnya dalam


melaksanakan tugas.

c. Mentaati perintah kedinasan yang diberikan baik oleh Pimpinan Unit


ataupun Pejabat Struktural yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

d. Menyusun satuan hasil yang dipersyaratkan setelah selesai


melaksanakan kegiatan.

e. Melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa


tanggung jawab.

xxx , 2 Januari 2006


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


Nip. xxxx

16
Contoh Surat Tugas Insidental

DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….

SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX

Kepada : Nama : S. Yulinda Areka


NIP : 1700xxx
Jabatan : Pekerja Sosial Pelaksana
Gol. Ruang : II/d
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Untuk : a. Terhitung mulai tanggal 1 April s/d 1 Mei 2006 untuk melaksanakan
tugas mengikuti Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial Penyelia di Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial xxx.
b. Selama mengikuti pendidikan dan pelatihan dibebaskan dari tugas
dan pekerjaannya.
c. Melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa
tanggung jawab.

xxx , 28 Maret 2006


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


Nip. xxxx

17
Contoh Surat Tugas Antar Jenjang

DEPARTEMEN SOSIAL RI
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
PANTI SOSIAL BINA REMAJA XXXX
Jalan Manglayang Nomor 3, ……………………………., Telp. …………….

SURAT TUGAS
NOMOR : XXXXX

Kepada : Nama : S. Yulinda Areka


NIP : 1700xxx
Jabatan : Pekerja Sosial Pelaksana
Gol. Ruang : II/d
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Untuk : a. Terhitung mulai tanggal 1 s/d 31 Desember 2006 untuk melaksanakan


kegiatan antar jenjang Pekerja Sosial sebagai berikut :

1) Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, untuk kegiatan


a) Melaksanakan identifikasi calon penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial melalui kunjungan rumah
(home visit) (II.A.11).
b) Mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang
calon penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
(II.A.27).
c) Memantau perkembangan eks penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial dalam masyarakat
(II.F.7).

2) Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan


a) Melaksanakan sosialisasi program pelayanan
kesejahteraan social terhadap masyarakat luas (II.A.6).
b) Melaksanakan wawancara elijibilitas calon penerima
program pelayanan kesejahteraan sosial (II.A.22) .
c) Melaksanakan rujukan calon penerima pelayanan
kesejahteraan sosial (II.A.24).
d) Mensosialisasikan rencana pemecahan masalah kepada
penerima program pelayanan kesejahteraan sosial
(II.C.18).
e) Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya
dalam pendampingan bimbingan fisik (II.D.23).
f) Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya
dalam pendampingan bimbingan ketrampilan (II.D.25).
g) Melaksanakan kegiatan rujukan penerima program
pelayanan kesejahteraan sosial (II.E.14).

b. Melaksanakan koordinasi dengan Pekerja Sosial lainnya dalam


melaksanakan tugas.

c. Mentaati perintah kedinasan yang diberikan baik oleh Pimpinan Unit


ataupun Pejabat Struktural yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

18
d. Menyusun satuan hasil yang dipersyaratkan setelah selesai
melaksanakan kegiatan.

e. Melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa


tanggung jawab.

xxx, 2 Januari 2006.


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


NIp. Xxxx

19
3. Tahap 3 : Menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial.
Untuk memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam kenaikan pangkat
dan jabatan sesuai target waktu yang diinginkan, maka Pekerja Sosial perlu
menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4),
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Memprakirakan perolehan angka kredit, dengan memperhatikan aspek
antara lain :
1) Komposisi angka kredit.
a) Pekerja Sosial Terampil.
(3) Unsur Utama ≥ 80 %.
(a) Pendidikan
 Pendidikan sekolah.
 Pendidikan dan pelatihan.
(b) Pelayanan kesejahteraan sosial.
 Pendekatan awal.
 Pengungkapan dan pemahaman masalah/asesmen.
 Penyusunan rencana pemecahan masalah/intervensi
 Pelaksanaan pemecahan masalah/intervensi.
 Evaluasi, terminasi dan rujukan.
 Bimbingan dan pembinaan lanjut.
(c) Pengembangan profesi.
(4) Unsur Penunjang ≤ 20 %
b) Pekerja Sosial Ahli.
(3) Unsur Utama ≥ 80 %.
(a) Pendidikan
 Pendidikan sekolah.
 Pendidikan dan pelatihan.
(b) Pelayanan kesejahteraan sosial.
 Pendekatan awal.
 Pengungkapan dan pemahaman masalah/asesmen.
 Penyusunan rencana pemecahan masalah/intervensi.
 Pelaksanaan pemecahan masalah/intervensi.
 Evaluasi, terminasi dan rujukan.
 Bimbingan dan pembinaan lanjut.
(c) Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial.
 Pengkajian kebijakan dan penyusunan rencana
pelayanan kesejahteraan sosial.
 Pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial.
 Evaluasi pelayanan kesejahteraan sosial.
(d) Pengembangan Profesi.
(4) Unsur Penunjang ≤ 20 %
2) Unsur yang dinilai
a) Unsur Utama
(3) Pendidikan
(a) Kualifikasi pendidikan Pekerja Sosial adalah jurusan
Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, maka perolehan
gelar/ijazah ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan
angka kredit yang diberikan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Lampiran I dan
atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya, sebesar 200 untuk Doktor (S3)/Spesialis 2 (SP2),
150 untuk Pasca Sarjana(S2)/Spesialis 1 (SP1), 100 untuk
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV), 60 untuk Sarjana

20
Muda/Diploma III (DIII), 40 untuk Diploma II (DII) dan 25
untuk SMK/Diploma I (DI).
(b) PNS yang diangkat pertama dengan latar belakang
pendidikan jurusan :
 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, perolehan
gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur Utama.
 Ilmu Sosial lainnya, perolehan gelar/ijazahnya dapat
ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan ketentuan PNS
yang diangkat tersebut wajib mengikuti Pelatihan Dasar
Pekerjaan Sosial (PDPS).
(c) Pekerja Sosial yang memperoleh gelar jenjang pendidikan
yang lebih tinggi pada jurusan :
 Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial, perolehan
gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur Utama,
dengan angka kredit yang diberikan adalah selisih antara
angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi dengan angka
kredit yang pernah diikuti (ijazah sebelumnya).
 Ilmu sosial lainnya, perolehan gelar/ijazahnya dapat
ditetapkan sebagai Unsur Utama, dengan ketentuan
topik skripsi/tesis/disertasinya sesuai dengan bidang
tugasnya, ketentuan ini berlaku sampai dengan akhir
tahun 2008. dengan angka kredit yang diberikan adalah
selisih antara angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi
dengan angka kredit yang pernah diikuti (ijazah
sebelumnya).
 Ilmu sosial lainnya dengan topik
skripsi/tesis/disertasinya tidak sesuai dengan bidang
tugasnya atau di luar jurusan Ilmu Sosial lainnya,
perolehan gelar/ijazahnya ditetapkan sebagai Unsur
Penunjang dengan angka kredit yang diberikan sebesar
15 untuk Doktor (S3)/Spesialis 2 (SP2), 10 untuk Pasca
Sarjana/Spesialis 1 (SP1) dan 5 untuk Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV).

(4) Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Pengembangan Kualitas


Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
(a) Penentuan angka kredit tabel (AKT) untuk butir kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan Pekerja
Sosial dalam Keputusan MENPAN No. KEP/03/M.PAN/1/2004
diperoleh berdasarkan hasil perkalian konstanta per jenjang
jabatan yang telah ditetapkan MENPAN dengan satuan waktu
tabel (SWT) yang dipergunakan untuk melaksanakan butir
kegiatan yang ditetapkan berdasarkan hasil uji beban kerja,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 Perhitungan
Angka Kredit berdasarkan Satuan Waktu (anak lampiran 7)

21
Contoh :

TABEL 3
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PEKERJA SOSIAL
BERDASARKAN SATUAN WAKTU

Kep. Menpan 03/2004


No Jabatan/Butir Kegiatan Jabatan
SWT Konstanta AKT
1 2 3 4 5(3x4) 6

I. Pelayanan Kesejahteraan Sosial


A. Pendekatan awal
1. Melaksanakan penjajagan 4 jam 0.004 0.016 Pelaksana
awal dengan pihak terkait
2. Melaksanakan konsultasi 4 jam 0.01 0.04 P. Lanjutan
dengan pihak terkait dalam
persiapan sosialisasi
3. … dst

Berdasarkan contoh Tabel 3 Perhitungan Angka Kredit


Pekerja Sosial Berdasarkan Satuan Waktu dapat dijelaskan
sebagai berikut :
- Satuan waktu tabel (SWT) adalah waktu yang digunakan
Pekerja Sosial Pelaksana untuk melaksanakan kegiatan
I.A.1 adalah 4 jam (kolom 3) kemudian dikalikan
konstanta 0,004 (kolom 4) maka akan didapat angka
kredit tabel (AKT) 0,016 (kolom 5).
- SWT Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan untuk
melaksanakan kegiatan I.A.2 adalah 4 jam (kolom 3)
kemudian dikalikan konstanta 0,01 (kolom 4) maka akan
didapat angka kredit tabel (AKT) 0,04 (kolom 5).

(b) Berkaitan dengan hal tersebt maka angka kredit per butir
kegiatan ditetapkan berdasarkan satuan waktu tabel (SWT)
yag dihitung menggunakan satuan jam, sebagaimana
tercantum pada kolom 4 dalam Tabel 2 Kegiatan Pekerja
Sosial dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6)

22
Contoh :
TABEL 2
KEGIATAN PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA

No. Unsur/Sub Unsur/Butir Kegiatan Satuan Hasil AKT/SWT Jab/Kode


1 2 3 4 5

II Pelayanan Kesejahteraan Sosial


A. Pendekatan Awal

1. Melaksanakan penjajagan awal Laporan 0.016 Pelaksana


dengan pihak terkait … dst Kegiatan (AL9) 4 jam II.A.1

2. Melaksanakan identifikasi Laporan 0,024 P.Pemula


calon penerima program pela- Kegiatan (AL9) 8 jam II.A.11
yanan kesejahteraan sosial & Instrumen
melalui kunjungan rumah Identifkasi &
(home visit) .. .. dst Rekapitulasi
Data

Berdasarkan contoh Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan


Angka Kreditnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Pekerja Sosial Pelaksana melaksanakan kode kegiatan
II.A.1, dengan perolehan Angka Kredit Tabel (AKT)
sebesar 0,016 dan Satuan Waktu Tabel (SWT)- nya 4
jam.
 Pekerja Sosial Pelaksana Pemula melaksanakan kode
kegiatan II.A.11 dengan perolehan Angka Kredit Tabel
(AKT) sebesar 0,024 dan Satuan Waktu Tabel (SWT)-nya
8 jam

(c) Perhitungan angka kreditnya dengan rumus sebagai berikut :


- Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SWPS) ≤ Satuan
Waktu Tabel (SWT), maka :
AK Pekerja Sosial (AKPS) = AK Tabel (AKT)
- Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SWPS) > Satuan
Waktu Tabel (SW Tabel), maka
AK Pekerja Sosial (AKPS) = AK Tabel (AKT)

(3) Pengembangan Profesi.


(a) Angka kredit diberikan setiap melaksanakan 1 (satu) butir
kegiatan, dengan dilampiri satuan hasil yang dipersyaratkan
dan tidak menggunakan satuan waktu tabel (SWT).
(b) Penyusunan karya tulis/ilmiah oleh tim dalam bidang
pelayanan kesejahteraan sosial, dengan komposisi :
 Penulis utama
Volume kegiatan x angka kredit x 0,6.
 Penulis pembantu
Volume kegiatan x angka kredit x 0,4 : jumlah penulis
pembantu (maksimal 3 orang).

23
b) Unsur Penunjang
Angka kredit diberikan setiap melaksanakan 1 (satu) butir kegiatan,
dengan dilampiri satuan hasil yang dipersyaratkan dan tidak
menggunakan satuan waktu tabel (SWT).

3) Konversi kegiatan.
Apabila kegiatan yang dilaksanakan Pekerja Sosial tidak terdapat pada
Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6)
dan sangat menunjang pelayanan kesejahteraan sosial maka dapat
dikonversikan dengan butir kegiatan yang dianggap sesuai, yang
disahkan berdasarkan rapat Tim Penilai Angka Kredit dan dituliskan ke
dalam Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran 17) sehingga dapat
digunakan sebagai acuan dalam penilaian yang akan datang.
Contoh :
 Pekerja Sosial membimbing mahasiswa praktek pelayanan
kesejahteraan sosial, dikonversikan dengan kegiatan
mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai dalam
bidang pelayanan kesejahteraan, (kode kegiatan SJ/V.A)
 Pekerja Sosial memperoleh penghargaan Pegawai Teladan Tingkat di
bidang tugasnya atau teladan lainnya untuk tingkat
Propinsi/Kabupaten/Kota, butir kegiatan dikonversikan dengan
perolehan penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya 20
tahun (kode kegiatan SJ/V.G.2)

4) Antar jenjang
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pekerja Sosial sesuai
dengan jenjang jabatannya, maka penilaian antar jenjang dapat
diberlakukan dengan ketentuan :
a) Kewajiban utama Pekerja Sosial adalah melaksanakan kegiatan
sesuai jenjang jabatannya, sedangkan pelaksanaan kegiatan antar
jenjang merupakan tugas tambahan berdasarkan penugasan tertulis
dari Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan.
b) Perolehan Angka kredit
(3) Satu tingkat di bawah jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 1.
(4) Sesuai jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 1.
(5) Satu tingkat di atas jenjang jabatan, dengan rumus.
Volume kegiatan x angka kredit x 0,8.

5) Kelebihan angka kredit.


Kelebihan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan dapat
dipertimbangkan dalam kenaikan pangkat atau jabatan berikutnya
dengan syarat setiap unsur DP3 bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.

6) Prakiraan pencapaian angka kredit per tahun.


Tujuannya untuk memprakirakan angka kredit yang dipersyaratkan
dalam kenaikan pangkat dan jabatan sesuai dengan target waktu yang
diinginkan Pekerja Sosial, dengan menggunakan Tabel 4 Prakiraan
Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun (anak lampiran 8)

24
Contoh :

Tabel 4
Prakiraan Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun

Jabatan Pencapaian AK Per Tahun


No. ∑ AK
Lama/Gol Baru/Gol. 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn

1. P.Pemula Pelaksana 15 3.75 3.75 3.75 3.75


II/a II/b 15 5 5 5 0
15 7.5 7.5 0 0

2. Pelaksana Pelaksana 20 5 5 5 5
II/b II/c 20 6.67 6.67 6.67 0
20 10 10 0 0

3. … dst

Berdasarkan contoh Tabel 4 Prakiraan Pencapaian Angka Kredit Pekerja


Sosial Per Tahun, dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, golongan ruang II/a yang akan


naik pangkat ke golongan ruang II/b, Jabatan Pekerja Sosial
Pelaksana dalam jangka waktu :
- 4 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 3,75.
- 3 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 5.
- 2 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 7,5.

 Pekerja Sosial Pelaksana, golongan ruang II/b yang akan naik


pangkat ke golongan ruang II/c dalam jangka waktu :
- 4 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 5.
- 3 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 6,67.
- 2 tahun, maka perolehan angka kredit per tahunnya 10.

7) Prakiraan kelayakan jam kerja.


a) Tujuannya untuk memprakirakan kelayakan penggunaan jam kerja
Pekerja Sosial didalam melaksanakan kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan
kesejahteraan sosial.
b) Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari
Kerja di lingkungan Instansi Pemerintah, untuk 5 (lima) hari kerja
maka Jam Kerja (JK) PNS ditetapkan sebagai berikut :
(3) Senin s/d Kamis = 07.30 s/d 16.00
Istirahat = 12.00 s/d 13.00
(4) Jum’at = 07.30 s/d 16.30
Istirahat = 11.30 s/d 13.00
c) Berdasarkan Jam Kerja (JK) PNS maka dapat ditentukan
(3) Jam Kerja Per Tahun Pegawai Negeri Sipil (JKPT PNS)
JKPTPNS = Hari Kerja Efektif x Jam Kerja Per Hari x
= 235 hari x 7,5 jam/hari
= 1.762 jam/tahun.

25
(4) Jam Kerja Efektif Per Tahun PNS (JKEPT PNS).
JKEPTPNS = Hari Kerja Efektif x Jam Kerja Per hari x 71%
= 235 hari x 7,5 jam/hari x 71%
= 1.251,37 jam/tahun
d) Jam Kerja Efektif Per Tahun (JKEPT) ditentukan oleh MENPAN dan
dipergunakan dalam penetapan angka kredit untuk kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial.
e) Jam Kerja Per Tahun (JKPT) Pekerja Sosial untuk kegiatan
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial dengan 5 hari atau 6 hari kerja per
minggu untuk mencapai kenaikan pangkat dalam jangka waktu yang
ditentukan adalah sebagai berikut :
(3) 4 (empat) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 1.762
jam/tahun atau 7,5 jam/hari.
(4) 3 (tiga) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 2.349
jam/tahun atau 10 jam/hari.
(5) 2 (dua) tahun, maka JKPT Pekerja Sosial adalah 3.524
jam/tahun atau 15 jam/hari.
f) Berdasarkan perhitungan JKPT Pekerja Sosial, maka dapat
ditentukan :
(3) Memenuhi kelayakan jam kerja.
JKPT Pekerja Sosial ≤ JKPT PNS
(4) Memerlukan klarifikasi.
JKPT Pekerja Sosial > JKPT PNS.
g) Jumlah jam kerja yang memenuhi kelayakan dapat diberikan angka
kredit, sedangkan untuk jumlah jam kerja yang melebihi JKPT PNS
apabila dipandang perlu maka Tim Penilai dapat mengklarifikasikan
kepada Pekerja Sosial yang bersangkutan. Tim dapat menunda
pencantuman angka kredit sampai Pekerja Sosial yang mengusulkan
dapat memberikan klarifikasi yang mendukung.

b. Menyusun Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (RKPTPS).


Pekerja Sosial menyusun Rencana Kegiatan Tahun Pekerja Sosial
berdasarkan prakiraan perolehan angka kredit dengan memperhatikan 7
(tujuh) aspek antara lain :
- Komposisi angka kredit.
- Unsur yang dinilai
- Konversi kegiatan
- Antar jenjang
- Kelebihan angka kredit
- Prakiraan pencapaian angka kredit per tahun
- Prakiraan kelayakan jam kerja.

26
Contoh

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN


PEKERJA SOSIAL (RKTPS)

1. Nama : S. Yulinda Areka


2. NIP : 1700xxx
3. Jabatan/TMT : Pelaksana, 1-12-2004
4. Gol. Ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
5. Masa Kerja Penilaian : 1 Januari s/d 31 Desember 2006
6. Uraian Kegiatan

Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10 *)

1. Melaksanakan penjaja II.A.1 Jan ‘06 4 4 jam 3 jam 0,02 16 jam 0,08
gan awal dengan pihak Pelaksana
terkait

2. Melaksanakan sosialisasi II.A.7 Jan ‘06 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192
program pelayanan kese Pelaksana
jahteraan sosial terhadap
kelompok sasaran pro
gram pelayanan kese
jahteraan sosial

3 Melaksanakan identifikasi II.A.12 Jan ‘06 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192
calon penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
kantong-kantong penyan
dang masalah

4. Menginformasikan hasil II.A.23 Feb ‘06 8 6 jam 6 jam 0,024 48 jam 0,192
seleksi kepada calon pe Pelaksana
nerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial
keluarga & lembaga pe
ngirim

5. Melaksanakan penempa II.A.30 Feb ‘06 4 2 jam 5 jam 0,008 20 jam 0,08
tan penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial

6. Melaksanakan kegiatan II.B.7 Maret ‘06 10 3 jam 3 jam 0,012 20 jam 0,12
temu bahas hasil ases- Pelaksana
men masalah, kebutuhan
dan sistem sumber pene
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial se-
bagai peserta

27
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10*)

7. Melaksanakan temu ba II.C.13 Maret ‘06 11 3 jam 4 jam 0,012 44 jam 0,176
has dalam penyusunan Pelaksana
rencana pemecahan ma
salah penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial sebagai peserta

8. Melaksanakan kegiatan II.D.10 Juni s/d 15 2 jam 1 jam 0,008 15 jam 0,12
pendampingan penerima Pelaksana Sept ‘06
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
bimbingan fisik dan ke
trampilan

9. Mengidentifikasi hamba II.D.17 Juni s/d 17 2 jam 2 jam 0,008 34 jam 0,136
tan pelaksanaan kegiatan Pelaksana Sept ‘06
pendampingan penerima
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
kegiatan bimbingan fisik
& ketrampilan.

10. Mengidentifikasi hamba- II.D.19 Juni s/d 18 2 jam 2 jam 0,008 36 jam 0,144
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept ‘06
tan bimbingan sosial ter
hadap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial.

11. Mengidentifikasi hamba- II.D.21 Juni s/d 21 2 jam 2 jam 0,008 42 jam 0,168
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept’06
tan resosialisasi terha-
dap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial

12. Melaksanakan temu ba II.E.4 Okt ‘06 12 3 jam 4 jam 0,012 48 jam 0,192
has evaluasi hasil pro Pelaksana
gram pelayanan kesejah
teraan sosial secara me
nyeluruh

13. Mengidentifikasi kesia II.E.11 Nov ‘06 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
pan penerima program Pelaksana
pelayanan kesejahteraan
sosial dalam menghada
pi terminasi

14. Mengidentifikasi hamba II.E.15 Nov’06 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
tan pelaksanaan kegia Pelaksana
tan rujukan penerima
program pelayanan
kesejahteraan sosial

28
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10*)

15. Melaksanakan kegiatan II.F.6 Des’06 17 3 jam 4 jam 0,012 68 jam 0,272
bimbingan & pembinaan Pelaksana
lanjut terhadap eks pene
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial da
lam bentuk memberikan
bantuan pengembangan
usaha

16. Mengidentifkasi hamba II.F.8 Des ‘06 9 8 jam 3 jam 0,032 27 jam 0,288
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana
tan bimbingan & pembi
naan lanjut terhadap eks
penerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial

17. Melaksanakan identifikasi II.A.11 Feb ‘06 4 8 jam 4 jam 0,024 16 jam 0,096
calon penerima program P.Pemula
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
rumah (home visit).

18. Mengumpulkan data dan II.A..27 Feb ‘06 4 3 jam 3 jam 0,009 12 jam 0,036
informasi tambahan ten - P.Pemula
tang calon penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial

19. Memantau perkemba II.F.7 Des ‘06 6 8 jam 4 jam 0,024 24 jam 0,144
ngan eks penerima pro- P.Pemula
gram pelayanan kesejah
teraan sosial

20. Melaksanakan sosialisasi II.A.6 Jan ‘06 4 8 jam 3 jam 0,08 12 jam 0,32
program pelayanan kese P.Lanjutan
jahteraan sosial terhadap
masyarakat luas.

21. Melaksanakan wawan II.A.22 Feb ‘06 4 3 jam 2 jam 0,03 8 jam 0,12
cara elijibilitas calon pene P.Lanjutan
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial

22. Melaksanakan rujukan II.A.24 Maret ‘06 3 4 jam 3 jam 0,04 9 jam 0,12
calon penerima program P.Lanjutan
pelayanan kesejahteraan
sosial ke lembaga pelaya
nan lain

29
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10 *)

23. Mensosialisasikan renca II.C.18 Juni ‘06 3 2 jam 2 jam 0,02 6 jam 0,06
na pemecahan masalah P.Lanjutan
kepada penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
24. Memberikan supervisi ke II.D.23 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
pada Pekerja Sosial di P.Lanjutan Sept ‘06
bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
fisik
25. Memberikan supervisi II.D.25 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
ketrampilan
26. Melaksanakan kegiatan II.E.14 Nov ‘06 1 4 jam 3 jam 0,04 3 jam 0,08
rujukan penerima pro P.Lanjutan
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
27. Mengikuti Diklat Penjen SJ/I.B.4 1 April 1 3 3
jangan JFPS Penyelia s/d 1 Mei
di B2P2KS xxxx ‘06

606 jam 6,544

xxx , 7 Januari 2006


Pekerja Sosial Pelaksana

S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx

Berdasarkan contoh Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial, dapat dijelaskan


sebagai berikut
 Kolom 1 (No)
Nomor kegiatan yang akan dilaksanakan
 Kolom 2 (kegiatan)
kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun berdasarkan Surat Tugas
Rutin ataupun Surat Tugas Antar Jenjang yang ditetapkan oleh Pimpinan Unit
Kerja Pekerja Sosial.
 Kolom 3 (kode/jab).
 Kode = Kode per butir kegiatan
 Jabatan = Jabatan
Pekerja Sosial yang berwenang untuk melaksanakan setiap butir kegiatan.
 Kolom 4 (Jadwal)
Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.
 Kolom 5 (Vol = Volume)
Prakiraan volume kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.

30
 Kolom 6 (SWT)= Satuan Waktu Tabel
Diambil dari satuan waktu yang terdapat dalam Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial
dan Angka Kreditnya (anak lampiran 6) dalam kolom 4 (AK/SW)
 Kolom 7 (SWPS) = Satuan Waktu Pekerja Sosial.
Jumlah waktu yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam melaksanakan 1 butir
kegiatan.
 Kolom 8 (AKT) = Angka Kredit Tabel
Angka kredit per butir kegiatan yang akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun
diambil dari Tabel 2 Kegiatan pekerja Sosial dan Angka Kreditnya (anak
lampiran 6) dalam kolom 4 (AKT/SWT).
 Kolom 9 (Jlh SWPS) = Jumlah Satuan Waktu Pekerja Sosial
Jumlah satuan waktu yang digunakan Pekerja Sosial dalam melaksanakan per
butir kegiatan.
 Kolom 10 (Jlh AK)= Jumlah angka kredit
Jumlah angka kredit per butir kegiatan selama 1 (satu) tahun.
Dengan perhitungan :
 Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SWPS) ≤ Satuan Waktu Tabel (SWT)
maka AK PS = AK Tabel.
 Apabila Satuan Waktu Pekerja Sosial (SW PS) > Satuan Waktu Tabel (SWT).
Maka AK PS = SW PS/SW Tabel x AK Tabel.
Contoh perhitungan angka kredit :
 Kode kegiatan II.A.30
SWPS > SWT
5 jam > 2 jam, maka perhitungan angka kreditnya
AK PS = SWPS/SWT x AKT
= 5/2 x 0,008
= 0,08
 Kode kegiatan II.D.10
SWPS ≤ SWT
1 jam ≤ 2 jam, maka perhitungan angka kreditnya
AK PS = AKT
= 0,008

31
4. Tahap 4 : Menyusun Satuan Hasil yang dipersyaratkan.
Menyiapkan satuan hasil yang dipersyaratkan dalam kolom 3 (Satuan Hasil)
pada Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan Angka Kredit (anak lampiran 6),
setiap selesai melaksanakan 1 (satu) butir kegiatan.
Secara umum Satuan Hasil yang dipersyaratkan terdiri dari 5 (lima) jenis,
antara lain :
- Laporan Kegiatan (anak lampiran 9).
- Laporan Supervisi (anak lampiran 10).
- Laporan Evaluasi (anak lampiran 11).
- Laporan Rujukan (anak lampiran 12).
- Laporan Lain (format sesuai butir kegiatan masing-masing).

Contoh :
TABEL 2
KEGIATAN PEKERJA SOSIAL DAN ANGKA KREDITNYA

No. Unsur/Sub Unsur/Butir Kegiatan Satuan Hasil AKT/SWT Jab/Kode


1 2 3 4 5

II. Pelayanan Kesejahteraan Sosial


A. Pendekatan Awal
1. Melaksanakan penjajagan awal de- Laporan 0,016 Pelaksana
ngan pihak terkait. Kegiatan (al 9) 4 jam II.A.1
a. Pengertian
Mempersiapkan pelaksanaan
konsultasi kepada pihak terkait
(antara lain Instansi Pemerintah,
Warga Masyarakat, Kelompok
Masyarakat tertentu dll) tentang
sosialisasi program
b. Rincian kegiatan.
1) Melaksanakan kontak de -
ngan pihak terkait untuk
menginformasikan rencana
sosialisasi program pelaya-
nan kesejahteraan social.
2) Menyepakati waktu dan tem
pat pelaksanaan dan konsul
tasi
3) Menyusun laporan kegiatan
(anak lampiran 9)

2. Menyusun rancangan sosialisasi Laporan 0,06 Pertama


program pelayanan kesejahteraan Kegiatan (al 9) 6 jam II.A.3
sosial. & Rancangan
a. Pengertian Sosialisasi
Merancang sosialisasi program Program
pelayanan kesejahteraan sosial
kepada masyarakat luas, kelom
pok sasaran

32
No. Unsur/Sub Unsur/Butir Kegiatan Satuan Hasil AKT/SWT Jab/Kode
1 2 3 4 5

Luas, kelompok sasaran & pihak


yangg berpengaruh (Dinas Sosial,
Instansi Terkait, Tokoh Masyara-
kat, Pengurus Organisasi Sosial
Lokal dsb)
b. Rincian Kegiatan
1) Mengidentifikasi kebutuhan so-
sialisasi program pelayanan ke
jahteraan sosial.
2) Menyusun rancangan sosiali -
sasi program, dengan format :
a) Nama kegiatan
b) Latar belakang
c) Tujuan
d) Sasaran
e) Mekanisme kegiatan
f) Pelaksana
g) Metode & teknik
h) Jadwal & tempat
i) Alokasi anggaran
3) Menyusun laporan kegiatan
(anak lampiran 9)

Berdasarkan contoh Tabel 2 Kegiatan Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya,


dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Pekerja Sosial Pelaksana melaksanakan kegiatan (kode II.A.1), maka satuan
hasil yang dipersyaratkan adalah Laporan Kegiatan (AL9).
 Pekerja Sosial Pertama melaksanakan kegiatan (kode II.A.3), maka satuan
hasil yang dipersyaratkan adalah Laporan Kegiatan (AL9) & Rancangan
Sosialisasi Program.

33
Contoh Laporan Kegiatan

LAPORAN KEGIATAN

1. Kegiatan/Kode/Jab. : Melaksanakan identifikasi calon penerima program


pelayanan kesejahteraan sosial melalui kunjungan
ke kantong-kantong masalah/II.A.12/Pelaksana.

2. No. Surat Tugas : xxxx

3. Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

4. Anggaran : Rp. 200.000,-

5. Satuan Hasil
a. Laporan Kegiatan (al 9)
b. Instrumen Identifikasi
c. Rekapitulasi Data.

6. Hasil Kegiatan :

No Tanggal SWPS Rincian Kegiatan Hasil Kegiatan

1. 3 s/d 4 10 jam Mengumpulkan data Terkumpulnya data calon pe-


Jan ‘06 calon penerima program nerima program pelayanan
pelayanan ke daerah sebanyak 6 orang
kumuh xxx

2. 5 s/d 6 8 jam Mengumpulkan data Terkumpulnya data calon pe-


Jam ‘06 calon penerima program nerima program pelayanan
pelayanan ke terminal xx sebanyak 5 orang

Cat :
SWPS = Satuan Waktu Pekerja Sosial
xxx, 7 Januari 2006
Pekerja Sosial Pelaksana

S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx

34
Contoh Laporan Supervisi

LAPORAN SUPERVISI

1. Kegiatan/Kode/Jab : Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya


dalam pendampingan bimbingan fisik/II.D.23/P.Lanjutan

2. No. Surat Tugas : xxx

3. Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

4. Anggaran : Rp. 200.000,-

5. Satuan Hasil : Laporan Supervisi (al 10)

6. Hasil Supervisi

No. Tanggal SWPS Hal-hal yang disupervisi Rekomendasi/Pemecahan

1. 10/1/2006 3 Jam Perilaku Pekerja Sosial xx Agar PS menguasai kon-


dalam melaksanakan pandam disi psikologi remaja pu
pingan bimbingan fisik tus sekolah dalam meneri
ma bimbingan fisik,
harus lebih sabar, men-
dengarkan permasalahan
yang dihadapi remaja
dll.

2. 12/1/2006 3 jam Ketrampilan Pekerja Sosial xx Agar mampu menumbuh


dalam melaksanakan pendam kan motivasi dan sema-
pingan bimbingan fisik ngat penerima program
pelayanan dalam mengi
kuti bimbingan ketrampi
lan kerja. Pekerja Sosial
harus menguasai ketram
pilan yang diperlukan
dalam penggunaan meto
de Pekerjaan Sosial de
ngan kelompok (Sosial
Group Work), salah satu
nya Ice Breaking (meme
cahkan hambatan psikolo
gis dalam berkelompok

xxx, 12 Januari 2006


Pekerja Sosial Pelaksana

S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx

35
Contoh Laporan Rujukan

LAPORAN RUJUKAN

1. Kegiatan/Kode/Jab : Melaksanakan kegiatan rujukan calon penerima


program pelayanan kesejahteraan sosial/
PS P.Lanjutan

2. No. Surat Tugas : XXXX

3. Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

4. Anggaran : ------

5. Satuan Hasil : Laporan Rujukan (al 12)

6. Identitas lembaga yang dirujuk


a. Nama Lembaga : Yayasan Bina Mandiri
b. Jenis Pelayanan : Pelatihan Kerja bagi Remaja Putus Sekolah
c. Alamat Lembaga : Jl. Seruni No xxx, di xxx

7. Isi Rujukan

a. Berdasarkan hasil asesmen terhadap 2 (dua) orang calon penerima program


pelayanan kesejahteraan di PSBR xxx, jenis latihan ketrampilan kerja yang
diinginkan tidak terdapat di PSBR xxx.

b. Data pribadi yang bersangkutan :


- Nama : Sabaruddin
- Alamat : Jln xxxx
- Tempat/Tgl Lahir : xxx, 24-1-1984
- Ketrampilan yang diinginkan : Desain Grafis
- Nama : Acha S.
- Alamat : Jlln xxx
- Tempat/Tgl Lahir : xxx, 6 – 6 - 1985
- Ketrampilan yang diinginkan : Photograhpy

c. Berdasarkan penjajagan awal yang dilakukan oleh Pekerja Sosial PSBR xxx dengan
pihak Yayasan Bina Mandiri, ternyata pihak yayasan menyediakan pelatihan
ketrampilan yang dibutuhkan ke 2 (dua) calon penerima program pelayanan
tersebut diatas dan bersedia menerima rujukan pelayanan.

xxx, 30 Maret 2006


Pekerja Sosial Pelaksana

S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx

36
5. Tahap 5 : Menyusun Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan/SPMK.
Pada akhir penilaian Pekerja Sosial mengelompokkan Satuan Hasil per Unsur
Kegiatan untuk dimasukkan ke dalam SPMK yang terbagi menjadi 4 (empat)
buah yaitu :
a. SPMK Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
b. SPMK Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
c. SPMK Pengembangan Profesi.
d. SPMK Penunjang Tugas.

37
Contoh SPMK Pelayanan Kesejahteraan Sosial

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs. Ma’ruf Sanusi
NIP : 1700x xx
Pangkat/Gol./TMT : IV/a
Jabatan : Kepala Panti Sosial Bina Remaja xxx
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I, II/d, 1 -10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Telah melakukan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial.

Angka Ket. Bukti


No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
1. Melaksanakan penjajagan awal 2 s/d 7 Laporan Kegiatan 4 0,08 Lengkap
dengan pihak terkait (II.A.1) Jan ‘06 (al 9)
2. Melaksanakan sosialisasi program 9,11,13, Laporan Kegiatan 6 0,192 Lengkap
pelayanan kesejahteraan sosial 16,17,18 (al 9)
terhadap kelompok sasaran program Jan’06
pelayanan kesejahteraan sosial (II.A.7)
3. Melaksanakan identifikasi calon pene 20,21,23 Laporan Kegiatan 6 0,192 Lengkap
rima program pelayanan kesejahteraan ,24,25, (al 9)
sosial melalui kunjungan ke kantong- 26
kantong penyandang masalah (II.A.12) Jan ‘06
4. Menginformasikan hasil seleksi kepada 1,2,3,4,6 Laporan Kegiatan 8 0,192 Lengkap
calon penerima program pelayanan ,7,8,9 (al 9)
kesejahteraan sosial, keluarga & Feb’06
lembaga pengirim (II.A.23)
5. Melaksanakan penempatan penerima 21,22 Laporan Kegiatan 4 0,08 Lengkap
program pelayanan kesejahteraan Feb’06 (al 9)
sosial (II.A.30).
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas 6 s/d 11 Laporan Kegiatan 10 0,12 Lengkap
hasil asesmen masalah, kebutuhan & 13 s/d (al 9)
dan sistem sumber penerima program 17
pelayanan kesejahteraan sosial (II.B.7) Maret’06

38
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
7. Melaksanakan temu bahas dalam 20 s/d Laporan Kegiatan 11 0,176 Lengkap
penyusunan rencana pemecahan 25 ; 27 (al 9)
masalah penerima program pelayanan s/d 29 &
kesejahteraan sosial sebagai peserta 31
(II.C.13). Maret’06
8. Melaksanakan kegiatan pendampingan Juni s/d Laporan Kegiatan 15 0,12 Lengkap
penerima program pelayanan Sept ‘06 (al 9)
kesejahteraan sosial dalam bimbingan
fisik dan ketrampilan sebagai peserta
(II.D.10)
9. Mengidentifikasi hambatan Juni s/d Laporan Kegiatan 17 0,136 Lengkap
pelaksanaan kegiatan pendampingan Sept ‘06 (al 9)
penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial dalam kegiatan
bimbingan fisik dan ketrampilan
(II.D.17)
10. Mengidentifikasi hambatan pelaksa Juni s/d Laporan Kegiatan 18 0,144 Lengkap
naan kegiatan bimbingan sosial Sept ‘06 (al 9)
terhadap penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.D.19)
11. Mengidentifikasi hambatan pelaksa Juni s/d Laporan Kegiatan 21 0,168 Lengkap
naan kegiatan resosialisasi terhadap Sept ‘06 (al 9)
penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.D.21)
12. Melaksanakan temu bahas evaluasi 2 s/d 7 & Laporan Kegiatan 12 0,192 Lengkap
hasil program pelayanan kesejahteraan 9 s/d 11 (al 9)
sosial secara menyeluruh (II.E.4) Okt ‘06
13. Mengidentifikasi kesiapan penerima 6 s/d 11 Laporan Kegiatan 6 0,048 Lengkap
program pelayanan kesejahteraan Nov’06 (al 9)
sosial dalam menghadapi terminasi
(II.E.11).
14. Mengidentifikasi hambatan pelaksa 13 s/d Laporan Kegiatan 6 0,048 Lengkap
naan kegiatan rujukan penerima pro 18 (al 9)
gram pelayanan kesejahteraan sosial Nov’06
(II.E.15)
15. Melaksanakan kegiatan bimbingan & 4 s/d 9 & Laporan Kegiatan 17 0,272 Lengkap
pembinaan lanjut terhadap eks pene 11 s/d (al 9)
rima program pelayanan kesejahteraan 16
sosial dalam bentuk memberikan Des’06
bantuan pengembangan usaha (II.F.6).

39
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
16. Mengidentifikasi hambatan pelak 18 s/d Laporan Kegiatan 9 0,288 Lengkap
sanaan kegiatan bimbingan & pem 21 (al 9)
binaan lanjut terhadap eks penerima Des’06
program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.F.8).
17. Melaksanakan identifikasi calon pene 13 s/d Laporan Kegiatan 4 0,096 Lengkap
. rima program pelayanan kesejahteraan 15 (al 9)
sosial melalui kunjungan rumah (home Feb’06
visit) (II.A.11)
18. Mengumpulkan data dan informasi 17,18,20 Laporan Kegiatan 4 0,036 Lengkap
tambahan tentang calon penerima Feb’06 (al 9)
program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.A.27)
19. Memantau perkembangan eks pene 26 s/d Laporan Kegiatan 6 0,144 Lengkap
rima program pelayanan kesejahteraan 30 (al 9)
sosial (II.F.7) Des’06
20. Melaksanakan sosialisasi program 27,28,30 Laporan Kegiatan 4 0,32 Lengkap
pelayanan kesejahteraan sosial ter Jan’06 (al 9)
hadap masyarakat luas (II.A.6).
21. Melaksanakan wawancara elijibilitas 17,18,20 Laporan Kegiatan 4 0,12 Lengkap
calon penerima program pelayanan Feb’06 (al 9)
kesejahteraan sosial (II.A.22)
22. Melaksanakan rujukan calon penerima 30 Laporan Rujukan 3 0,12 Lengkap
program pelayanan kesejahteraan Maret‘06 (al 12)
sosial ke lembaga pelayanan lain
(II.A.24).
23. Mensosialisasikan rencana pemecahan 1 s/d 3 Laporan Kegiatan 3 0,06 Lengkap
masalah kepada penerima program Juni ‘06 (al 9)
pelayanan kesejahteraan sosial
(II.C.18)
24. Memberikan supervisi kepada Pekerja Juni s/d Laporan Supervisi 4 0,08 Lengkap
Sosial di bawahnya dalam Sept ‘06 (al 10)
pendampingan bimbingan fisik (II.D.23)
25. Memberikan supervisi kepada Pekerja Juni s/d Laporan Supervisi 4 0,08 Lengkap
Sosial di bawahnya dalam Sept ‘06 (al 10 )
pendampingan bimbingan ketrampilan
(II.D.25)

40
Angka Ket. Bukti
No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
26. Melaksanakan kegiatan rujukan 15 Nov Laporan Rujukan 1 0,04 Lengkap
penerima program pelayanan ‘06 (al 12)
kesejahteraan sosial (II.E.14)
Jumlah 3,544

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

xxx, 31 Desember 2006.


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


Nip. Xxxx

41
Contoh SPMK Pengembangan Profesi

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs. Ma’ruf Sanusi
NIP : 1700x xx
Pangkat/Gol./TMT : IV/a
Jabatan : Kepala Panti Sosial Bina Remaja xxx
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I,II/d, 1-10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Telah melakukan kegiatan pengembangan profesi.

Angka Ket. Bukti


No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
1. Pengurus Majalah Dinding PSBR xxxx Jan s/d SK.Tim 1 1,5 Lengkap
(SJ/IV/D.2) Des ‘06

Jumlah 1,5

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

xxx, 31 Desember 2006.


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


Nip. xxxx

42
Contoh SPMK Penunjang

SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Drs. Ma’ruf Sanusi
NIP : 1700x xx
Pangkat/Gol./TMT : IV/a
Jabatan : Kepala Panti Sosial Bina Remaja xxx
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Menyatakan bahwa
Nama : S. Yulinda Areka
NIP : 1700xx
Pangkat/Gol./TMT : Pengatur Tingkat I, II/d, 1-10-2004
Jabatan : Pelaksana
Unit Kerja : Panti Sosial Bina Remaja xxx

Telah melakukan kegiatan penunjang Pekerja Sosial, sebagai berikut :

Angka Ket. Bukti


No Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Hasil Volume
Kredit Fisik
1. Mengikuti Seminar “Teknik Intervensi 5 s/d 6 Sertifikat 1 1 Lengkap
Dalam Penanganan Anak Pustus Juni
Sekolah”, di xxx. (SJ/V/B.1.c) 2006
2. Mengikuti Work Shop “Penulisan 10 s/d Sertifikat 1 1 Lengkap
Artikel Dalam Majalah Dinding”, di xxx 11 Juli
(SJ/V.B.1.c) 2006

Jumlah 2

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

xxx, 31 Desember 2006.


Kepala Panti

Drs. Ma’ruf Sanusi


Nip. xxxx

43
6. Tahap 6 : Menyusun Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
Masing-masing SPMK dimasukkan kedalam DUPAK.

Contoh :
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT
PEKERJA SOSIAL PELAKSANA
NOMOR :

Masa Penilaian 1 Januari s/d 31 Desember 2006

No Keterangan Perorangan
1. Nama : S.Yulinda Areka
2. NIP : 1700xxx
3. Nomor Seri KARPEG : A-xxx
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 24-02-1964
5. Jenis Kelamin : Wanita
6. Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya : SMU
7. Golongan ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
8. Jabatan : Pelaksana
9. Masa Kerja Golongan Lama :
Baru :
10. Unit Kerja : PSBR xxx

Angka Kredit Menurut


No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

UNSUR UTAMA
I PENDIDIKAN
A. Pendidikan sekolah dengan mempero-
leh ijazah/gelar
1. Sarjana Muda/Akademi/Diploma III
2. Diploma II
3. SLTA/Diplona I
B. Pendidikan & pelatihan fungsional di bi
dang pelayanan kesejahteraan sosial
serta memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau
Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam
2. Lamanya 641 – 960 jam
3. Lamanya 481 – 641 jam
4. Lamanya 161 – 481 jam - 3 3
5. Lamanya 81 – 161 jam
6. Lamanya 30 – 81 jam

44
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

II. PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL


1. Melaksanakan penjajagan awal dengan
pihak terkait (II.A.1) 0,06 0,08 0,14 0,06
2. Melaksanakan sosialisasi program pela
yanan kesejahteraan sosial terhadap ke
lompok sasaran program pelayanan ke
sejahteraan sosial (II.A.7). 0,064 0,192 0,256 0,064
3. Melaksanakan identifikasi calon peneri
ma program pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan ke kantong -
kantong penyandang masalah (II.A.12). 0,16 0,192 0,352 0,16
4. Menginformasikan hasil seleksi kepada
calon penerima program pelayanan ke
sejahteraan sosial, keluarga dan lemba
ga pengirim (II.A.23). 0,168 0,192 0,36 0,168
5. Melaksanakan penempatan penerima
program pelayanan kesejahteraan so-
sial (II.A.30). 0,12 0,08 0,2 0,12
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas ha
sil asesmen masalah, kebutuhan dan
sistem sumber penerima program pela
yanan kesejahteraan sosial (II.B.7). 0,132 0,12 0,252 0,132
7. Melaksanakan temu bahas dalam pe
nyusunan rencana pemecahan masalah
penerima program pelayanan kesejahte
raan sosial sebagai peserta (II.C.13). 0,176 0,176 0,352 0,176
8. Melaksanakan kegiatan pendampingan
penerima program pelayanan kesejahte
raan sosial dalam kegiatan bimbingan
fisik dan ketrampilan (II.D.10) 0,112 0,12 0,232 0,112
9. Mengidentifikasi hambatan pelaksana
an kegiatan pendampingan penerima
program pelayanan kesejahteraan so
sial dalam kegiatan bimbingan fisik dan
ketrampilan (II.D.17) 0,144 0,136 0,28 0,144
10.Mengidentifikasi hambatan pelaksa
naan bimbingan sosial terhadap peneri
ma program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.D.19) 0,144 0,144 0,288 0,144
11.Mengidentifikasi hambatan pelaksa
naan kegiatan bimbingan resosialisasi
terhadap penerima program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.D.21). 0,16 0,168 0,328 0,16

45
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

12. Melaksanakan temu bahas evaluasi ha


sil program pelayanan kesejahteraan
sosial secara menyeluruh (II.E.4). 0,208 0,192 0,4 0,208
13. Mengidentifikasi kesiapan penerima pro
gram pelayanan kesejahteraan sosial
dalam menghadapi terminasi (II.E.11). 0,04 0,048 0,088 0,04
14. Mengidentifikasi hambatan pelaksa
naan kegiatan rujukan penerima pro
gram pelayanan kesejahteraan sosial
(II.E.15) 0,04 0,048 0,088 0,04
15. Melaksanakan kegiatan bimbingan &
pembinaan lanjut terhadap eks peneri
ma program pelayanan kesejahteraan
sosial dalam bentuk memberikan ban
tuan pengembangan usaha (II.F.6). 0,256 0,272 0,528 0,256
16. Mengidentifikasi hambatan pelaksa
naan kegiatan bimbingan dan pembi
naan lanjut terhadap eks penerima pro
gram pelayanan kesejahteraan sosial.
(II.F.8) 0,224 0,288 0,512 0,224
JUMLAH 2,208 2,448 4,656 2,208
III. KEGIATAN PELAYANAN KESEJAHTE
RAAN SOSIAL UNTUK JENJANG SATU
TINGKAT DI BAWAH/ DI ATAS JENJANG
JABATANNYA.
Pekerja Sosial Pelaksana Pemula
1. Melaksanakan sosialisasi program pela
yanan kesejahteraan sosial terhadap
kelompok sasaran program pelayanan
kesejahteraan sosial (II.A.11). 0,12 0,906 0,216 0,12
2. Melaksanakan identifikasi calon peneri
ma program pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan ke kantong -
kantong penyandang masalah kesejah
teraan sosial (II.A.27). 0.045 0,036 0,081 0.045
3. Menginformasikan hasil seleksi kepada
calon penerima program pelayanan ke
sejahteraan sosial, keluarga dan lemba
ga pengirim (II.F.7). 0,144 0,144 0,288 0,144
Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan
1. Melaksanakan sosialisasi program pela
yanan kesejahteraan sosial terhadap
masyarakat luas (II.A.6). 0,24 0,32 0,56 0,24
2. Melaksanakan wawancara elijibilitas ca
lon penerima program pelayanan kese
jahteraan sosial (II.A.22) 0,09 0,12 0,21 0,09

46
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

3. Melaksanakan rujukan calon penerima


program pelayanan kesejahteraan so
sial (II.A.24) 0,16 0,12 0,28 0,16
4. Mensosialisasikan rencana pemecahan
masalah kepada penerima program pe
layanan kesejahteraan sosial (II.C.18) 0,06 0,06 0,12 0,06
5. Memberikan supervisi kepada Pekerja
Sosial di bawahnya dalam pendampi
ngan bimbingan fisik (II.D.23) 0,1 0,08 0,18 0,1
6. Memberikan supervisi kepada Pekerja
Sosial di bawahnya dalam pendamping
an bimbingan ketrampilan (II.D.25). 0,1 0,08 0,18 0,1
7. Melaksanakan kegiatan rujukan peneri
ma program pelayanan kesejahteraan
sosial (II.E.14) 0,08 0,04 0,12 0,08
JUMLAH 3,347 3,544 6,891 3,347
IV. PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bi
dang pelayanan kesejahteraan sosial
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah ha
sil penelitian, pengkajian, survey &
evaluasi di bidang pelayanan kese
jahteraan sosial yang dipublikasikan
a. Dalam bentuk buku yang diterbit
kan dan diedarkan secara nasio
nal (SJ/IV/A/1a)
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) (SJ/IV/A/1b)
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah ha
sil penelitian, pengkajian, survey &
evaluasi di bidang pelayanan kese
jahteraan sosial yang tidak dipubli
kasikan :
a. Dalam bentuk buku (SJ/IV.A.2a).
b. Dalam bentuk majalah ilmiah
(SJ/IV.A.2b)
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah be
rupa tinjauan atau ulasan ilmiah ha
sil gagasan sendiri di bidang pelaya
nan kesejateraan sosial yang dipu
blikasikan.
a. Dalam bentuk buku yang diterbit
kan & diedarkan secara nasional
(SJ/IV.A.3a)

47
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui


oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) (SJ/IV.A.3a)
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah be
rupa tinjauan atau ulasan ilmiah ha
sil gagasan sendiri di bidang pelaya
nan kesejahteraan sosial yang tidak
dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku (SJ/IV.A.4a)
b. Dalam majalah ilmiah
(SJ/IV.A.4b)
5. Tulisan ilmiah popular di bidang pe
layanan kesejahteraan sosial yang
disebar luaskan melalui media masa
(SJ/IV.A.5)
6. Menyampaikan prasaran berupa tin
jauan gagasan atau ulasan ilmiah
di bidang pelayanan kesejahteraan
sosial dalam pertemuan ilmiah
(SJ/IV.A.6)
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan ba
han lainnya di bidang pelayanan kese
jahteraan sosial.
1. Menerjemahkan/menyadurkan buku
atau karya ilmiah di bidang pelaya
nan kesejahteraan sosial yang dipu
blikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbit
kan dan diedarkan secara nasio
nal (SJ/IV.B.1.a)
b. Dalam majalah ilmiah yang dia
kui oleh Lembaga Ilmu Pengeta
huan Indonesia (LIPI)
(SJ/IV.B.1.b)
2. Menerjemahkan/menyadurkan buku
atau karya ilmiah di bidang pelaya
nan kesejahteraan sosial yang tidak
di publikasikan :
a. Dalam bentuk buku (SJ/IV.B.2.a)
b. Dalam majalah ilmiah
(SJ/IV.B.2.b)
C. Pembuatan buku pedoman/petunjuk pe
laksanaan/petunjuk teknis di bidang pe
layanan kesejahteraan sosial.
Membuat buku/pedoman/petunjuk pelak
sanaan/petunjuk teknis di bidang pelaya
nan kesejahteraan sosial (SJ/IV.C.)

48
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

D. Partipasi aktif dalam penerbitan buku/


majalah di bidang pelayanan kesejahte
raan sosial sebagai :
1. Redaktur (SJ/IV.D.1)
2. Pengurus (SJ/IV.D.2) 1 1 2 1
E. Pelaksanaan studi banding di bidang
pelayanan kesejahteraan sosial.
kegiatan studi banding dalam bidang
pelayanan kesejahteraan sosial
(SJ/IV.E)
J U M LA H 1 1 2 1
JUMLAH UNSUR UTAMA 4,347 4,544 8,891 4,347
V. PENUNJANG TUGAS PEKERJA SOSIAL
A. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan ke
sejahteraan sosial.
Mengajar/melatih pada pendidikan & pe
latihan pegawai di bidang pelayanan
kesejahteraan sosial (SJ/V.A)
B. Peran serta dalam seminar/lokakarya
di bidang pelayanan kesejahteraan so-
sial.
1. Mengikuti seminar/lokakarya atau
simposium nasional/internasional
sebagai :
a. Pemrasaran (SJ/V.B.1.a)
b. Moderator/pembahas/nara sum
ber (SJ/V.B.1.b)
c. Peserta (SJ/V.B.1.c) 1 2 3 1
2. Mengikuti/berperan serta dalam de
legasi Ilmiah sebagai :
a. Ketua (SJ/V.B.2.a)
b. Anggota (SJ/V.B.2.b)
C. Keanggotaan dalam organisasi Profesi
Pekerja Sosial.
Menjadi anggota Profesi Pekerja Sosial
sebagai :
1. Pengurus. (SJ/V.C.1)
2. Anggota (SJ/V.C.2)
D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Angka
Kredit Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial
Menjadi anggota Tim Penilai, sebagai
1. Ketua/Wakil Ketua (SJ/V.D.1)
2. Anggota (SJ/V.D.2)

49
Angka Kredit Menurut
No. Unsur Yang Dinilai Instansi Pengusul Tim Penilai
Lama Baru Jumlah Lama Baru Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8

E. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya


Memperoleh gelar kesarjanaan yang
tidak sesuai dengan bidang tugasnya
1. Doktor (S3) (SJ/V.E.1)
2. Pasca Sarjana (S2) (SJ/V.E.2)
3. Sarjana/Diploma IV (SJ/V.E.3)
F. Perolehan penghargaan/tanda jasa
1. Memperoleh penghargaan/tanda jasa
Satya Lencana Karya Satya
a. 30 tahun. (SJ/V.F.1)
b. 20 tahun. (SJ/V.F.2)
c. 10 tahun (SJ/V.F.3)
2. Memperoleh gelar kehormatan aka
demis (SJ/V.E.2)
JUMLAH PENUNJANG 1 2 3 1
JUMLAH UNSUR UTAMA & 3,347 7,044 10,391 3,347
PENUNJANG

50
7. Tahap 7 : Menyusun Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit

REKAPITULASI PENCAPAIAN ANGKA KREDIT


PEKERJA SOSIAL PELAKSANA

1. Nama : S. Yulinda Areka


2. NIP : 1700xxx
3. Jabatan/TMT : Pelaksana, 1-12-2004
4. Gol. Ruang/TMT : II/d, 1-10-2004
5. Masa Kerja Penilaian : 1 Januari s/d 31 Desember 2006
6. Uraian Kegiatan

Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9(5x7) 10

1. Melaksanakan penjaja II.A.1 2 s/d 7 4 4 jam 3 jam 0,02 16 jam 0,08


gan awal dengan pihak Pelaksana Jan’06
terkait

2. Melaksanakan sosialisasi II.A.7 9,11,13,16 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192


program pelayanan kese Pelaksana 17,18
jahteraan sosial terhadap Jan ’06
kelompok sasaran pro
gram pelayanan kese
jahteraan sosial

3 Melaksanakan identifikasi II.A.12 20,21,23, 6 8 jam 8 jam 0,032 48 jam 0,192


calon penerima program Pelaksana 24,25,26
pelayanan kesejahteraan Jan ‘06
sosial melalui kunjungan
kantong-kantong penyan
dang masalah

4. Menginformasikan hasil II.A.23 1,2,3,6,7 8 6 jam 6 jam 0,024 48 jam 0,192


seleksi kepada calon pe Pelaksana 8,9
nerima program pelaya Feb ‘06
nan kesejahteraan sosial
keluarga & lembaga pe
ngirim

5. Melaksanakan penempa II.A.30 21, 22 4 2 jam 5 jam 0,008 20 jam 0,08


tan penerima program Pelaksana Feb ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial

6. Melaksanakan kegiatan II.B.7 6 s/d 11 10 3 jam 3 jam 0,012 20 jam 0,12


temu bahas hasil ases- Pelaksana 13 s/d 17
men masalah, kebutuhan Maret ‘06
dan sistem sumber pene
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial se-
bagai peserta

51
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10

7. Melaksanakan temu ba II.C.13 20 s/d 25 11 3 jam 4 jam 0,012 44 jam 0,176


has dalam penyusunan Pelaksana 27 s/d 29
rencana pemecahan ma 31 Maret
salah penerima program ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial sebagai peserta

8. Melaksanakan kegiatan II.D.10 Juni s/d 15 2 jam 1 jam 0,008 15 jam 0,12
pendampingan penerima Pelaksana Sept ‘06
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
bimbingan fisik dan ke
trampilan

9. Mengidentifikasi hamba II.D.17 Juni s/d 17 2 jam 2 jam 0,008 34 jam 0,136
tan pelaksanaan kegiatan Pelaksana Sept ‘06
pendampingan penerima
program pelayanan kese
jahteraan sosial dalam
kegiatan bimbingan fisik
& ketrampilan.

10. Mengidentifikasi hamba- II.D.19 Juni s/d 18 2 jam 2 jam 0,008 36 jam 0,144
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept ‘06
tan bimbingan sosial ter
hadap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial.

11. Mengidentifikasi hamba- II.D.21 Juni s/d 21 2 jam 2 jam 0,008 42 jam 0,168
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Sept’06
tan resosialisasi terha-
dap penerima program
pelayanan kesejahteraan
sosial

12. Melaksanakan temu ba II.E.4 2 s/d 7 12 3 jam 4 jam 0,012 48 jam 0,192
has evaluasi hasil pro Pelaksana 9 s/d 11
gram pelayanan kesejah Okt ‘06
teraan sosial secara me
nyeluruh

13. Mengidentifikasi kesia II.E.11 6 s/d 11 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
pan penerima program Pelaksana Nov ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial dalam menghada
pi terminasi

14. Mengidentifikasi hamba II.E.15 13 s/d 18 6 2 jam 2 jam 0,008 12 jam 0,048
tan pelaksanaan kegia Pelaksana Nov ‘06
tan rujukan penerima
program pelayanan
kesejahteraan sosial

52
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10

15. Melaksanakan kegiatan II.F.6 4 s/d 9 17 3 jam 4 jam 0,012 68 jam 0,272
bimbingan & pembinaan Pelaksana 11 s/d 16
lanjut terhadap eks pene Des ‘06
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial da
lam bentuk memberikan
bantuan pengembangan
usaha

16. Mengidentifkasi hamba II.F.8 18 s/d 21 9 8 jam 3 jam 0,032 27 jam 0,288
tan pelaksanaan kegia- Pelaksana Des ‘06
tan bimbingan & pembi
naan lanjut terhadap eks
penerima program pelaya
nan kesejahteraan sosial

17. Melaksanakan identifikasi II.A.11 13 s/d 15 4 8 jam 4 jam 0,024 16 jam 0,096
calon penerima program P.Pemula Feb ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial melalui kunjungan
rumah (home visit).

18. Mengumpulkan data dan II.A..27 17,18,20 4 3 jam 3 jam 0,009 12 jam 0,036
informasi tambahan ten - P.Pemula Feb ‘06
tang calon penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial

19. Memantau perkemba II.F.7 20 s/d 30 6 8 jam 4 jam 0,024 24 jam 0,144
ngan eks penerima pro- P.Pemula Des ’06
gram pelayanan kesejah
teraan sosial

20. Melaksanakan sosialisasi II.A.6 27,28,30 4 8 jam 3 jam 0,08 12 jam 0,32
program pelayanan kese P.Lanjutan Jan ‘06
jahteraan sosial terhadap
masyarakat luas.

21. Melaksanakan wawan II.A.22 17,18,20 4 3 jam 2 jam 0,03 8 jam 0,12
cara elijibilitas calon pene P.Lanjutan Feb ‘06
rima program pelayanan
kesejahteraan sosial

22. Melaksanakan rujukan II.A.24 30 Maret 3 4 jam 3 jam 0,04 9 jam 0,12
calon penerima program P.Lanjutan ‘06
pelayanan kesejahteraan
sosial ke lembaga pelaya
nan lain

53
Jlh Jlh
No Kegiatan Kode/Jab Jadwal Vol SWT SWPS AKT
SWPS AKPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 (5x7) 10

23. Mensosialisasikan renca II.C.18 1 s/d 3 3 2 jam 2 jam 0,02 6 jam 0,06
na pemecahan masalah P.Lanjutan Juni ‘06
kepada penerima pro
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
24. Memberikan supervisi II.D.23 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
fisik
25. Memberikan supervisi II.D.25 Juni s/d 4 2 jam 2 jam 0,02 8 jam 0,08
kepada Pekerja Sosial P.Lanjutan Sept ‘06
di bawahnya dalam pen
dampingan bimbingan
ketrampilan
26. Melaksanakan kegiatan Ii.E.14 15 Nov 1 4 jam 3 jam 0,04 3 jam 0,04
rujukan penerima pro P.Lanjutan ‘06
gram pelayanan kesejah
teraan sosial
27. Menjadi pengurus Maja SJ/IV/D2 Jan s/d 1 - - 1,5 - 1,5
lah Dinding PSBR xxx Des ‘06
28. Mengikuti Seminar SJ/V/B.1.c 5 s/d 6 1 - - 1 - 1
“Teknik Intervensi Dalam Juni ‘06
Penanganan Anak Pu
Tus Sekolah” di xxx
29. Mengikuti Workshop SJ/V/B.1.c 10 s/d 1 - - 1 - 1
“Penulisan Artikel Da 11 Juli
lam Majalah Dinding” ‘06
di xxx
30. Mengikuti Diklat Penjen SJ/I.B.4 1 April 1 - - 3 - 3
jangan JFPS Penyelia s/d
di B2P2KS xxxx 1 Mei’06

566 jam 7,044

xxx ,31 Desember 2006


Pekerja Sosial Pelaksana

S. Yulinda Areka
Nip. 1700xxx

54
8. Tahap 8 : Menyampaikan DUPAK dan berkas kelengkapan.
Pekerja Sosial menyampaikan DUPAK berikut berkas kelengkapan kepada
Pimpinan Unit Pekerja Sosial untuk ditandatangani, dengan berkas meliputi :
a. Surat Tugas Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial.
b. Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4).
c. Satuan hasil yang dipersyaratkan.
d. SPMK.
e. Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial (anak lampiran 15).
f. Fotocopy Ijazah/STTPL dan atau penghargaan yang disahkan oleh Pejabat
yang berwenang.

9. Tahap 9 : Menilai dan menetapkan angka kredit.


Mengadakan kegiatan penilaian dan penetapan angka kredit dengan tahapan
sebagai berikut :

a. Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial secara berjenjang meneruskan DUPAK


kepada Pejabat Penetap Angka Kredit dan diterima oleh Sekretaris Tim
PAK, kemudian mengatur tata kerja Sekretariat sbb :
1) Memeriksa berkas kelengkapan meliputi :
a) Surat Pengantar Pejabat Pengusul.
b) Surat Tugas Pimpinan Unit Kerja Pekerja Sosial.
c) Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial (anak lampiran 4).
d) Satuan hasil yang dipersyaratkan (anak lampiran 6, kolom 3).
e) Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit (anak lampiran 15).
f) SPMK.
g) Fotocopy ijazah/STTPL dan atau penghargaan yang disahkan
Pejabat yang berwenang.
2) Mencatat usulan DUPAK dalam Buku Register PAK (anak lampiran 16).
3) Meneruskan DUPAK kepada Ketua Tim Penilai yang dicatat dalam Buku
Tanda Terima DUPAK.
4) Mengatur penyelenggaraan rapat dan sidang pleno Tim Penilai.

b. Ketua Tim mengatur tatakerja penilaian DUPAK sebagai berikut :


1) Pemeriksaan ulang kelengkapan administrasi.
2) Memeriksa kelayakan Jam Kerja Per Tahun Pekerja Sosial (JKPT Pekerja
Sosial)
3) Pemberian angka kredit.
a) Acuan menilai butir kegiatan
(3) Kesesuaian antara Satuan Hasil yang diajukan dengan pengertian
dan rincian kegiatan per butir kegiatan.
(4) Perhitungan angka kredit berdasarkan satuan waktu tabel (SWT)
dengan satuan waktu Pekerja Sosial (SWPS).
(5) Konversi kegiatan yang diajukan oleh Pekerja Sosial.
(6) Kualitas pelaksanaan kegiatan.
b) Setiap DUPAK dinilai oleh 2 (dua) orang anggota Tim Penilai secara
bersama.
c) Angka kredit hasil perhitungan yang dilakukan Tim Penilai diparaf
dan diberikan tanggal penilaian pada :
(3) Rencana Kegiatan Tahunan Pekerja Sosial.
(4) Satuan hasil yang dipersyaratkan.
(5) SPMK
(6) Rekapitulasi Pencapaian Angka Kredit
(7) DUPAK di kolom 7.

55
d) Memberikan catatan pada :
(3) Bukti fisik yang kurang lengkap atau tidak tepat dalam
menentukan kegiatan yang dilakukan, untuk diketahui Pekerja
Sosial sehubungan dengan satuan hasil yang diajukan.
(4) Kolom DUPAK yang berisi :
(a) Rekomendasi Tim Penilai kepada Pejabat Penetap Angka
Kredit mengenai Pekerja Sosial yang dinilai.
(b) Catatan perkembangan angka kredit Pekerja Sosial,
khususnya bagi yang tidak dapat memenuhi untuk periode
penilaian tertentu.
(c) Catatan lain yang penting bagi perkembangan Pekerja Sosial
khususnya mengenai angka kredit.
e) Tim Penilai menyelesaikan perhitungan dan pengisian angka kredit
pada DUPAK dengan bantuan Sekretariat.
f) Hasil penilaian disampaikan kepada Ketua Tim Penilai melalui
Sekretaris Tim untuk selanjutnya disahkan dalam rapat pleno Tim
Penilai.
g) Keputusan Tim Penilai yang dihasilkan dalam rapat pleno Tim
Penilai tidak dapat diganggu gugat.
h) Tim Penilai menyusun Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran
17) dan Berita Acara Penilaian Angka Kredit (anak lampiran 18).
i) Sekretariat Tim Penilai menuangkan angka kredit yang telah
diputuskan dalam rapat pleno kedalam Keputusan Penetapan Angka
Kredit (anak lampiran 19).
j) Mengajukan Surat Pengantar Ketua Tim Penilai tentang Keputusan
Penetapan Angka Kredit (anak lampiran 19) ditujukan kepada
Pejabat Penetap Angka Kredit, dengan dilampiri :
(3) Notulen Rapat Tim Penilai (anak lampiran 17).
(4) Berita Acara Penilaian Angka Kredit (anak lampiran 18).
k) Sekretaris Tim Penilai menyampaikan Asli Keputusan PAK yang telah
ditandatangani kepada :
(3) Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara.
(4) Pimpinan Unit Pembina JFPS
(5) Pejabat Pengusul.
(6) Pekerja Sosial yang bersangkutan.
l) Sekretariat mencatat perolehan angka kredit Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan dalam Buku Register PAK (anak lampiran 16) dan
Kartu Riwayat Karier Pekerja Sosial (anak lampiran 21).
m) Berdasarkan catatan pada kolom DUPAK, Kartu Riwayat Karir
Pekerja Sosial (anak lampiran 21) dan Tabel Prakiraan Pencapaian
Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun (anak lampiran 8),
Sekretaris Tim Penilai melaporkan kepada Ketua Tim Penilai
tentang :
(3) Pekerja Sosial yang perlu diberikan peringatan tertulis.
(4) Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS.
n) Ketua Tim Penilai menugaskan kepada :
(3) Tim menyiapkan Surat Peringatan (anak lampiran 20)
ditujukan kepada Pekerja Sosial yang selambatnya :
(a) Dalam jangka waktu 4,5 tahun belum pernah mengajukan
DUPAK & Angka Kreditnya yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat belum pernah terpenuhi bagi Pekerja Sosial
Pelaksana Pemula, golongan ruang II/a sampai dengan
Pekerja Sosial Penyelia, golongan ruang III/c dan Pekerja

56
Sosial Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan
Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b.
(b) Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan belum mengajukan
DUPAK & Angka Kreditnya yang ditentukan bagi Pekerja
Sosial Penyelia, golongan ruang III/d dan Pekerja Sosial
Madya, golongan ruang IV/c.
(4) Sekretaris Tim Penilai untuk menyiapkan Konsep Laporan
Analisa Kebutuhan Diklat JFPS (anak lampiran 22) setiap
bulan Oktober.
o) Sekretaris Tim menyampaikan kepada :
(3) Pejabat Penetap Angka Kredit, Net Konsep Surat Peringatan
kepada Pekerja Sosial yang tidak mencapai angka kredit yang
dipersyaratkan.
(4) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah
(BKD), Net Konsep Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS
(anak lampiran 22) untuk diteruskan kepada Kepala Biro
Organisasi & Kepegawaian Departemen Sosial.
p) Sekretaris Tim mengirimkan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS
(anak lampiran 22) kepada Kepala Biro Organisasi & Kepegawaian
Departemen Sosial, Jalan Salemba Raya Nomor 28 Jakarta Pusat,
Telp. (021) 3103591 Pes. 2338, Facsmile Nomor (021) 3144321,
dengan dilampiri berkas Keputusan yang diterbitkan selama 1 (satu)
tahun berjalan, antara lain :
(3) SK Kenaikan Pangkat.
(4) SK Kenaikan Jabatan.
(5) SK Pembebasan Sementara.
(6) SK Pemberhentian.

10. Tahap 10 : Pemberkasan.


a. DUPAK dan satuan hasil yang dipersyaratkan menjadi milik Tim Penilai.
b. Berkas yang belum atau tidak dinilai, dapat dikembalikan kepada Pekerja
Sosial atas permintaan yang bersangkutan.
c. Tim Penilai dapat memberikan copy dari SPMK yang telah dinilai kepada
Pekerja Sosial yang memerlukan setelah PAK terbit, apabila yang
bersangkutan ingin mengetahuinya.
d. Retensi berkas penilaian mengacu pada jadwal retensi arsip kepegawaian.
e. Berkas penilaian yang retensinya habis menurut ketentuan yang berlaku
dapat dimusnahkan.

57
IV. PENGANGKATAN, PEMBEBASAN, PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL.

A. Pengangkatan Dalam Jabatan

1. Persyaratan.
f. Pengangkatan pertama.
1) Tingkat Terampil.
a) Berijazah serendahnya Sekolah Menengah Pekerjaan
Sosial/Sekolah Menengah Kejuruan Pekerjaan Sosial/Sekolah
Menegah Umum atau yang sederajat.
b) Pangkat serendahnya Pengatur Muda, golongan ruang II/a.
c) Telah mengikuti dan lulus Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional
Pekerja Sosial Terampil.
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3
sekurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
e) Sesuai dengan formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan Pejabat Pembina Kepegawaian.
f) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pekerja Sosial
tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan
fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.
2) Tingkat Ahli.
a) Berijazah serendahnya Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
b) Pangkat serendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a.
c) Telah mengikuti dan lulus :
(3) Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pekerjaan Sosial (PDPS) dan
Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Ahli bagi
Pegawai Negeri Sipil dengan latar belakang pendidikan
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Ilmu Sosial lainnya.
(4) Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Ahli bagi
Pegawai Negeri Sipil dengan latar belakang pendidikan
Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV) Pekerjaan
Sosial/Kesejahteraan Sosial.
d) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3
sekurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
e) Sesuai dengan formasi Pejabat Fungsional Pekerja Sosial yang
telah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi.
f) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pekerja Sosial
tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan
fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.

g. Pengangkatan dari jabatan lain ke jabatan Pekerja Sosial.


1) Memenuhi syarat sebagaimana diatur untuk pengangkatan pertama.
2) Memiliki pengalaman di bidang pelayanan kesejahteraan sosial, baik
pelayanan langsung ataupun tidak langsung, sekurangnya selama 2
(dua) tahun.
3) Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun
dari jabatan terakhir yang di dudukinya.

58
2. Mekanisme.
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial mengajukan
usulan formasi Pekerja Sosial kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk ditetapkan oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Keputusan Formasi Pekerja Sosial (anak
lampiran 1), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi &
Kepegawaian Departemen Sosial RI.
b. Pejabat penetap angka kredit menetapkan Keputusan Penetapan Angka
Kredit Pekerja Sosial yang akan diangkat pertama atau diangkat dari
jabatan lain dengan ketentuan pangkat yang ditetapkan sama dengan
pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan berdasarkan jumlah angka
kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.
Format dapat mengacu pada Keputusan Penetapan Angka Kredit Jabatan
Pekerja Sosial Tingkat Terampil/Ahli (anak lampiran 19).
c. Berdasarkan Keputusan Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial maka
Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan pengangkatan pertama atau
pengangkatan dari jabatan lain ke jabatan Pekerja Sosial.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan tentang Pengangkatan
Pertama Dalam Jabatan Pekerja Sosial (anak lampiran 23), tembusan
disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi & Kepegawaian Departemen
Sosial RI.

B. Kenaikan Pangkat.

1. Persyaratan.
a. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi.
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2. Mekanisme.
a. Keputusan Penetapan Angka Kredit ditetapkan oleh Pejabat penetap angka
kredit.
b. Kenaikan pangkat bagi Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, golongan ruang
II/a sampai dengan Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat pertimbangan teknis
dari Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk Instansi Pusat dan Kepala
Regional Badan Kepegawaian Negara untuk Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Kenaikan Pangkat (anak
lampiran 25), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi dan
Kepegawaian Departemen Sosial RI.
c. Kenaikan pangkat bagi Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b ke IV/c
ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala
Badan Kepegawaian Negara, dengan ketentuan :
Tembusan disampaikan kepada Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian
Departemen Sosial.

59
C. Kenaikan Jabatan

1. Persyaratan
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir.
b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat
lebih tinggi.
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
d. Mengikuti dan lulus diklat penjenjangan yang dipersyaratkan.

2. Mekanisme
a. Keputusan Penetapan Angka Kredit Pekerja Sosial ditetapkan oleh Pejabat
Penetap Angka Kredit.
b. Keputusan Kenaikan Jabatan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
mengacu pada Keputusan Penetapan Angka Kredit yang telah ditetapkan.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Penyesuaian Jabatan dan
Angka Kredit (anak lampiran 24), tembusan disampaikan kepada Kepala
Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI.

D. Pembebasan Sementara.

1. Pencapaian angka kredit.


a. Ketentuan
1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidak mencapai angka kredit untuk
kenaikan pangkat yang ditentukan bagi :
a) Pekerja Sosial Pelaksana Pemula, golongan ruang II/a sampai
dengan Pekerja Sosial Penyelia, golongan ruang III/c.
b) Pekerja Sosial Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan
Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/b.
2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun tidak mencapai 10 angka kredit
untuk Pekerja Sosial Penyelia, golongan ruang III/d dan 20 angka
kredit untuk Pekerja Sosial Madya, golongan ruang IV/c.

b. Mekanisme
1) Pejabat penetap angka kredit memberikan Surat Peringatan (anak
lampiran 20) kepada Pekerja Sosial yang tidak mencapai angka kredit
yang dipersyaratkan dengan berpedoman pada Tabel Perkiraan
Pencapaian Angka Kredit Pekerja Sosial Per Tahun (anak lampiran
8).
2) Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
menyampaikan laporan tentang Pekerja Sosial yang akan dikenakan
pembebasan sementara karena tidak mencapai angka kredit yang
dipersyaratkan kepada Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan
Kepegawaian Daerah (BKD).
3) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pembebasan Sementara untuk ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian .
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pembebasan Sementara
(anak lampiran 26), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro
Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI.

60
2. Sebab Lainnya.
a. Ketentuan
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa
penurunan pangkat.
Catatan :
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena menjalani hukuman
disiplin, tetap melaksanakan tugas pokoknya tetapi kegiatan tersebut
tidak mendapat angka kredit.
2) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri SIpil.
3) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Pekerja Sosial.
4) Cuti di luar tanggungan Negara kecuali persalinan keempat dst.
5) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Catatan :
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena tugas belajar lebih
dari 6 (enam) bulan dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya
secara pilihan apabila sekurangnya telah 4 (empat) tahun dalam
pangkat terakhir dan DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir sekurangnya
bernilai baik.

b. Mekanisme
1) Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
menyampaikan laporan Pekerja Sosial yang akan dibebaskan
sementara karena sebab lainnya kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
2) Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pembebasan Sementara Pekerja Sosial
yang dibebaskan karena sebab lainnya untuk ditetapkan oleh Pejabat
Pembina.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pembebasan Sementara
(anak lampiran 26), tembusan disampaikan kepada Kepala Biro
Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI

E. Pengangkatan Kembali

1. Ketentuan
a. Telah memperoleh angka kredit yang ditentukan dalam jangka waktu 1
(satu) tahun sejak dibebaskan sementara.
b. Selesai menjalani hukuman disiplin tingkat sedang dan berat.
c. Dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan yang memiliki
kekuatan hukum tetap.
d. Selesai menjalani tugas di luar Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
e. Diangkat kembali setelah cuti di luar tanggungan negara.
f. Selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
g. Pengangkatan kembali dalam jabatan Pekerja Sosial dapat menggunakan
angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial yang diperoleh selama dibebaskan sementara dari jabatan Pekerja
Sosial setelah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit, kecuali
Pekerja Sosial yang dibebaskan sementara karena menjalani hukuman
disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat.

61
2. Mekanisme
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional menyampaikan laporan Pekerja
Sosial yang akan diangkat kembali kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
b. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
memproses Surat Keputusan Pengangkatan Kembali Pekerja Sosial yang
telah memenuhi ketentuan untuk ditetapkan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pengangkatan Kembali Dalam
Jabatan Pekerja Sosial (anak lampiran 28), tembusan disampaikan kepada
Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI

F. Pemberhentian.

1. Ketentuan
a. Terhitung 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara karena tidak
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan, baik untuk kenaikan pangkat
atau pangkat puncak tingkat terampil atau ahli.
b. Dijatuhi hukuman disiplin berat yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, berupa pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin Pegawai.
c. Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
d. Pekerja Sosial yang sedang dibebaskan sementara karena :
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali
pemberhentian sebagai Pegawai Negeri SIpil).
2) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pekerja Sosial.
3) Cuti di luar tanggungan Negara.
Apabila mencapai batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil (56 tahun/lebih)
diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan
mendapatkan hak-hak kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Mekanisme
a. Pimpinan Unit Pembina Jabatan Fungsional menyampaikan laporan tentang
Pekerja Sosial yang akan diberhentikan kepada Kepala Biro/Bagian
Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
b. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Daerah (BKD) memproses Surat Keputusan
Pemberhentian Pekerja Sosial untuk ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Format dapat mengacu pada Surat Keputusan Pemberhentian Dari Jabatan
Pekerja Sosial (anak lampiran 27), tembusan disampaikan kepada Kepala
Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial RI

G. Ketentuan Lain-Lain.

1. Pekerja Sosial yang pada saat Keputusan Menpan Nomor KEP/03/M.PAN/1/2004


ditetapkan memiliki pendidikan Diploma III ke bawah dan telah menduduki
pangkat Pembina golongan ruang IV/a ke atas dapat diangkat dalam jabatan
Pekerja Sosial tingkat ahli dengan ketentuan selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun
sejak diangkat dalam jabatan Pekerja Sosial tingkat ahli, harus sudah lulus
Diklat Penyetaraan JFPS.
2. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun yang bersangkutan tidak lulus Diklat
Penyetaraan JFPS maka diberhentikan dari jabatan Pekerja Sosial tingkat ahli

62
dan dapat dipertimbangkan kembali untuk diangkat dalam jabatan Pekerja
Sosial tingkat terampil jenjang Penyelia.
3. Pekerja Sosial yang telah lulus Diklat Penyetaraan JFPS dan tidak dapat
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV (DIV), maka Pekerja Sosial yang
bersangkutan tidak dapat diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan
kepadanya setiap tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan
pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial dan atau
pengembangan profesi.
Pekerja Sosial yang bersangkutan akan :
a. Dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun tidak dapat
mengumpulkan angka kredit sejak tidak dapat memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV (DIV).
b. Diberhentikan dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan.

63
V. PEMBINAAN KARIER PEKERJA SOSIAL.

A. Pembinaan Karier.
Baik buruknya kinerja suatu pelayanan kesejahteraan sosial yang dihasilkan
oleh suatu instansi pemerintah sangat tergantung pada kinerja yang ditampilkan
oleh Pekerja Sosial dalam pelaksanaan tugas pokok yang menjadi kewajibannya.
Upaya untuk meningkatkan kinerja Pekerja Sosial dapat dilakukan melalui suatu
pembinaan karier kepangkatan dan jabatan yang baik dan profesional.
Karier Pekerja Sosial adalah riwayat jabatan yang harus dilaksanakan oleh
seorang Pekerja Sosial selama masa tugasnya yang disusun berdasarkan pola
pembinaan karier yang telah ditetapkan. Pembinaan karier merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang sistematis dan terencana dan dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan optimalitas kinerja Pekerja Sosial.

B. Instansi Pembina Karier.


Untuk meningkatkan optimalitas pelayanan kesejahteraan sosial yang
profesional maka kegiatan yang dapat dilaksanakan baik oleh Instansi yang
mengangkat Pekerja Sosial maupun Departemen Sosial selaku instansi pembina
Pekerja Sosial sebagai berikut :

1. Instansi yang mengangkat Pekerja Sosial.


a. Biro/Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melaksanakan
kegiatan pembinaan kepegawaian antara lain :
1) Memproses dan mengusulkan penetapan formasi Pekerja Sosial kepada
Pejabat Pembina untuk ditetapkan.
2) Memproses dan mengusulkan pengangkatan, pembebasan sementara,
pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional Pekerja Sosial
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian untuk ditetapkan.
3) Mengirimkan Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS (anak lampiran
22) kepada Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Departemen
Sosial.

b. Dinas Sosial/Unit Kerja setingkat eselon II yang menangani pelayanan


kesejahteraan sosial (Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja Sosial)
melaksanakan kegiatan pembinaan teknis antara lain :
1) Membentuk Tim dan Sekretariat Penilai Angka Kredit Pekerja Sosial.
2) Memproses dan menetapkan angka kredit Pekerja Sosial.
3) Mengusulkan kepada Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) dalam hal penetapan formasi,
pengangkatan, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan
dari Jabatan Fungsional Pekerja Sosial untuk ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian.
4) Menyampaikan konsep Laporan Analisa Kebutuhan Diklat JFPS (anak
lampiran 22) kepada Kepala Biro/Bagian Kepegawaian/Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) untuk diteruskan kepada Kepala Biro
Organisasi dan Kepegawaian Departemen Sosial.
5) Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pembinaan karier
Pekerja Sosial, antara lain meliputi kegiatan :
a) Penilaian angka kredit Pekerja Sosial.
b) Pemuktahiran data Pekerja Sosial.
c) Peningkatan kompetensi Pekerja Sosial.

64
Dilaksanakan melalui kegiatan seminar, workshop di bidang
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial.
d) Pengiriman Pekerja Sosial untuk mengikuti Diklat Jabatan
Fungsional Pekerja Sosial.
e) Monitoring kinerja Pekerja Sosial.
f) Koordinasi pembinaan dengan Instansi Pembina.
g) Studi Banding Pekerja Sosial.
Untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan Pekerja Sosial
dengan mengamati dan mempelajari institusi yang lebih optimal
di dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial baik di
dalam maupun luar negeri.

2. Departemen Sosial.
Melaksanakan kegiatan pembinaan antara lain :

a. Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.


(secara rinci tatacara pelaksanaan diklat sebagaimana telah diatur dalam
Keputusan Menteri Sosial tentang Pedoman Diklat Jabatan Fungsional
Pekerja Sosial).

1) Pendidikan Non Formal.

a) Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pekerjaan Sosial/PDPS (wajib).


(1) Peserta
Calon/Pekerja Sosial dengan latar belakang pendidikan non
S1/DIV Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial yang akan
diangkat pertama sebagai Pekerja Sosial Ahli.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta
dalam penguasaan Profesi Pekerjaan Sosial dasar baik pada
tingkat terampil atau ahli.
(3) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial.

b) Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial (wajib).


(1) Peserta
Calon/Pekerja Sosial yang akan diangkat sebagai Pekerja
Sosial Terampil ataupun Ahli.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta
dalam penguasaan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial sesuai
ketentuan yang berlaku.
(3) Jenis
(a) Diklat Sertifikasi JFPS Terampil.
(b) Diklat Sertifikasi JFPS Ahli.
(4) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar Departemen Sosial yang terakreditasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

65
c) Diklat Penjenjangan JFPS (wajib).
(1) Peserta
Pekerja Sosial yang akan atau telah menduduki jabatan
Pekerja Sosial setingkat lebih tinggi.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta
dalam melaksanakan kegiatan sesuai jenjang jabatan.
(3) Jenis Diklat
(a) Terampil
b. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana Pemula.
c. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana.
d. Diklat Penjenjangan JFPS Pelaksana Lanjutan.
e. Diklat Penjenjangan JFPS Penyelia.
(b) Ahli
a. Diklat Penjenjangan JFPS Pertama.
b. Diklat Penjenjangan JFPS Muda.
c. Diklat Penjenjangan JFPS Madya.
(4) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar Departemen Sosial yang sudah terakreditasi sesuai
ketentuan yang berlaku.

d) Diklat Penyetaraan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.


(1) Peserta
Pekerja Sosial yang diangkat sesuai pasal 29 Keputusan
MENPAN Nomor KEP/03/M.PAN/1/2004.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta
dalam melaksanakan kegiatan sesuai jenjang jabatan.
(3) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar Departemen Sosial yang sudah terakreditasi sesuai
ketentuan yang berlaku.

e) Diklat Teknis Substantif.


(1) Peserta
Pekerja Sosial semua jenjang jabatan.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta
dalam pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan
kualitas pelayanan kesejahteraan sosial.
(3) Jenis Diklat
(a) Diklat Teknis Substansi Bidang Pelayanan
Kesejahteraan Sosial.
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak dan
Remaja.
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Keluarga.
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Penyandang
Cacat.
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi
Korban/Pencandu NAPZA.

66
- Diklat Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
- Dll.
(b) Diklat Teknis Substansi Metodologi dan Teknologi
Pekerjaan Sosial.
- Diklat Konseling dalam Pekerjaan Sosial.
- Diklat Advokasi Pekerjaan Sosial.
- Diklat Pendampingan Sosial.
- Diklat Supervisi Pekerjaan Sosial.
- Diklat Manajemen Kasus.
- Diklat Penciptaan Relasi Pertolongan.
- Diklat Asesmen.
- Diklat Metode dan Teknik Pengubahan Perilaku
- dll

(4) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar instansi Departemen Sosial yang sudah terakreditasi
sesuai ketentuan yang berlaku.

f) Diklat TOT Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.


(1) Peserta
Calon/Pengajar Diklat Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta
sebagai pengajar Diklat Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
(3) Penyelenggara
Pusdiklat Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial.

g) Diklat Sekretariat dan Tim Penilai Angka Kredit Pekerja Sosial.


(1) Peserta
Calon/Anggota Sekretariat/Tim Penilai Angka Kredit Pekerja
Sosial.
(2) Tujuan
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta
dalam penatausahaan dan penilaian angka kredit Pekerja
Sosial.
(3) Penyelenggara
Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Diklat
di luar instansi Departemen Sosial yang sudah terakreditasi
sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Pendidikan formal.

a) Pendidikan akademik.
Jenjang pendidikan akademik JFPS meliputi Strata 1 (S1), Strata 2
(S2) dan Strata 3 (S3), dapat diperoleh dengan mengikuti
pendidikan pada :
(1) Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Kesejahteraan
Sosial pada Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran
Bandung, Universitas Jember, Universitas Sumatera Utara
dan Universitas Cendrawasih.
(2) Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Sekolah Tinggi Pekerjaan Sosial Widuri dan FISIP jurusan
Kesejahteraan Sosial Universitas Pasundan Bandung.

67
b) Pendidikan profesional.

(1) Pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial.


(a) Peserta
Pekerja Sosial dengan latar belakang pendidikan
minimal SLTA atau yang sederajat.
(b) Tujuan
Menguasai ilmu pengetahuan tentang Profesi
Pekerjaan Sosial dan mampu mempraktekkan
Pekerjaan Sosial secara profesional.
(c) Penyelenggara
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.

(2) Program Pendidikan Pascasarjana Spesialis 1 (SP1) Pekerjaan


Sosial.
(a) Peserta
Pekerja Sosial dengan latar belakang pendidikan
minimal S1/DIV Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial.
(b) Tujuan
Mampu mempraktekkan Profesi Pekerjaan Sosial
secara sistematik dans menggunakan metode-metode
secara integratif dan mempraktekkan teori secara
efektif.
(c) Penyelenggara
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.

b. Sosialisasi Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.


Untuk meningkatkan penguasaan Unit Pembina Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial terhadap ketentuan yang berlaku.

c. Bimbingan Teknis Pembentukkan/Pemantapan Tim dan Sekretariat Tim


Penilai Angka Kredit Pekerja Sosial.
Untuk meningkatkan penguasaan Tim dan Sekretariat Tim Penilai Angka
Kredit di dalam tatacara dan penatausahaan penilaian angka kredit sesuai
ketentuan yang berlaku.

d. Penerbitan materi peningkatan kompetensi Pekerja Sosial.


Untuk meningkatkan kompetensi Pekerja Sosial di dalam penguasaan
ketentuan, metode dan teknik Pekerjaan Sosial untuk mendukung
pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan
kesejahteraan sosial di lingkungan unit kerjanya.

e. Website Pekerja Sosial.


Untuk memberikan layanan informasi yang dapat diakses oleh Pekerja
Sosial, Instansi Pemerintah ataupun Swasta serta masyarakat umum yang
ingin mengetahui perkembangan dalam pembinaan karier Pekerja Sosial dan
pelayanan kesejahteraan sosial.

f. Pemuktahiran Data Pekerja Sosial.


Untuk mewujudkan data Pekerja Sosial yang valid sehingga dapat
dipergunakan untuk meningkatkan pembinaan karier Pekerja Sosial.

68
g. Penerbitan Majalah Pekerja Sosial.
sebagai wahana pertukaran informasi dalam bidang pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan
sosial.

h. Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial.


Menyediakan dukungan anggaran dan pembinaan penelitian mandiri yang
dapat dipergunakan Pekerja Sosial dalam rangka pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial.

i. Studi Banding Pekerja Sosial.


Untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan Pekerja Sosial dengan
mengamati dan mempelajari insitusi yang lebih optimal di dalam
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial baik di dalam maupun luar
negeri .

j. Pembentukkan Organisasi Pekerja Sosial.


Untuk menyediakan wadah bagi Pekerja Sosial di dalam meningkatkan
keberadaan Pekerja Sosial di Indonesia.

k. Pemilihan Pekerja Sosial Teladan.


Untuk meningkatkan motivasi dan semangat kerja Pekerja Sosial di dalam
meningkatkan eksistensi Pekerja Sosial di Indonesia.

l. Penyusunan Standar Kompetensi Pekerja Sosial.


Untuk mewujudkan suatu standar kompetensi dasar yang harus dimiliki dan
diterapkan Pekerja Sosial di dalam memberikan pelayanan kesejahteraan
sosial yang berkualitas.

m. Penyusunan Etika Pekerja Sosial


Untuk mewujudkan etika profesi Pekerja Sosial yang wajib ditaati dalam
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial.

n. Peninjauan ulang Jabatan Fungsional Pekerja Sosial pada tahun 2009 yang
menyangkut antara lain :
1) Diversifikasi Jabatan Pekerja Sosial menjadi :
a) Pekerja Sosial Klinis.
b) Pekerja Sosial Medis.
c) Pekerja Sosial Koreksional.
d) Pekerja Sosial Sekolah.
e) Pekerja Sosial Industri.
f) Pekerja Sosial Pengembang Masyarakat.
g) Pekerja Sosial Perkantoran.
2) Perubahan ketentuan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
Tindak lanjut peninjauan ulang dan diversifikasi Jabatan Fungsional
Pekerja Sosial, maka beberapa ketentuan yang harus disesuaikan
kembali antara lain :
a) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang
Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya.
b) Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial dan Angka Kreditnya.

69
c) Peraturan Presiden tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pekerja
Sosial.
d) Peraturan Presiden tentang Batas Usia Pensiun Pekerja Sosial.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

H. BACHTIAR CHAMSYAH, SE

70

Anda mungkin juga menyukai