Anda di halaman 1dari 17

Standar Kompetensi Pekerja

Sosial di Indonesia

Pekerja Sosial sekarang dilengkapi dengan Kompetensi. Standar Kompetensinya pun disediakan dan
disiapkan oleh Pemerintah. Untuk apa? agar permasalahan-permasalahan sosial dapat terselesaikan
dengan baik. Berikut tentang Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Pekerja
Sosial.

Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial disertai dengan Lampiran
Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial yang berisi tentang Standar
Kompetensi Pekerja Sosial. Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial
diundangkan dalam Berita Negara Tahun 2017 pada tanggal 11 Juli 2017 setelah sehari sebelumnya
ditandatangani oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada 10 Juli 2017.

Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial terbit untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 4 ayat (3) Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun 2015 tentang Sertifikasi Pekerja Sosial
Profesional, maka diperlukan untuk menetapkan Peraturan Menteri Sosial tentang Standar Kompetensi
Pekerja Sosial.

Landasan Permensos Nomor 12 Tahun 2017


Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5294); Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya
Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);
6. Peraturan Menteri Sosial Nomor 03 Tahun 2015 tentang Sertifikasi Pekerja Sosial Profesional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 379);
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845);

Pengertian dalam Permensos Nomor 12 Tahun 2017


Tentang Standar Kompetensi Pekerja Sosial
1. Standar Kompetensi Pekerja Sosial adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pekerja sosial
berdasarkan pada pengetahuan, keterampilan, sikap profesional pekerjaan sosial yang disyaratkan
untuk melaksanakan praktik pekerjaan sosial.
2. Pekerja Sosial Profesional yang selanjutnya disebut Pekerja Sosial adalah seseorang yang bekerja,
baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial,
dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau
pengalaman praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial.
3. Pekerja Sosial Generalis adalah Pekerja Sosial yang memiliki latar belakang Diploma IV/Strata 1
pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial serta memiliki kualifikasi dalam melakukan intervensi untuk
membantu dalam memecahkan masalah sosial yang bersifat umum, memberdayakan dan mendorong
perubahan, serta menganalisis kebijakan.
4. Pekerja Sosial Spesialis adalah Pekerja Sosial yang memiliki latar belakang pendidikan Spesialis
1/Strata 2 pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial serta memiliki kualifikasi keahlian khusus dalam
memecahkan masalah sosial yang bersifat spesifik dan mampu mengembangkan pengetahuan,
teknik, serta metode yang inovatif dan teruji dalam praktik pekerjaan sosial.

Standar Kompetensi Pekerja Sosial ditujukan sebagai acuan bagi Pekerja Sosial dalam melaksanakan
praktik pekerjaan sosial dan/atau bagi lembaga sertifikasi untuk menguji kompetensi Pekerja Sosial.

Tugas dan Fungsi Pekerja Sosial


Pekerja Sosial dibantu oleh asisten Pekerja Sosial memiliki tugas dan fungsi:

Tugas Pekerja Sosial


1. Memecahkan Masalah
a. membantu orang memecahkan masalah;
b. memberikan pelayanan sosial;
c. mengembangkan rencana penanganan kasus;
d. melaksanakan penanganan kasus individu dan keluarga, kelompok, serta komunitas; dan
e. melakukan pengembangan kompetensi profesional pekerjaan sosial.
2. Memberdayakan dan Sebagai Agen Perubahan
a. mengembangkan sistem jaringan pemberian pelayanan;
b. mengembangkan program;
c. mengembangkan pendidikan dan pelatihan;
d. melakukan pemeliharaan dan pengembangan organisasi; dan
e. memberikan pelayanan perlindungan.
3. Melakukan Analisis Kebijakan Sosial, berupa penelitian dan/atau analisis kebijakan sosial.
Fungsi Pekerja Sosial
1. Preventif
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu orang mencegah, mengurangi,
dan menghilangkan terjadinya ketidakberfungsian sosial.
2. Kuratif Reahabilitatif
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu orang memperbaiki,
menyembuhkan, dan memulihkan keberfungsian sosial.
3. Pengembagnan
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu orang meningkatkan
keberfungsian sosial.

Kompetensi Pekerja Sosial


Kompetensi Pekerja Sosial meliputi:

1. Pengetahuan
merupakan pengetahuan yang dibangun dari konsep ilmu perilaku dan ilmu sosial dan dikembangkan
melalui penelitian dan praktik.
2. Keterampilan
merupakan keterampilan yang harus dimiliki Pekerja Sosial dalam melaksanakan praktik pekerjaan
sosial, yang didasarkan pada pengetahuan serta nilai dasar, prinsip umum, dan kode etik profesi
pekerjaan sosial. Keterampilan Pekerja Sosial terdiri atas keterampilan umum dan keterampilan
khusus.
3. Sikap
merupakan sikap yang dibangun dari nilai dasar, prinsip umum, serta kode etik Pekerja Sosial.

Kompetensi Pekerja Sosial berlaku untuk:

1. Asisten Pekerja Sosial


Kompetensi asisten Pekerja Sosial diperoleh melalui pendidikan formal dan pengalaman praktik di
bidang pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial yang diakui secara resmi oleh Pemerintah, dan
melaksanakan tugas dibawah bimbingan, pengawasan, dan tanggung jawab Pekerja Sosial.
2. Pekerja Sosial Generalis
Kompetensi Pekerja Sosial Generalis diperoleh melalui pendidikan formal dan pengalaman praktik di
bidang pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial yang diakui secara resmi oleh Pemerintah, dan
melaksanakan tugas secara profesional.
3. Pekerja Sosial Spesialis
Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, dan/atau
pengalaman praktik di bidang pelayanan sosial yang diakui secara resmi oleh Pemerintah dan
melaksanakan tugas secara profesional.
Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis dalam praktik Pekerja Sosial meliputi praktik Pekerja Sosial,
diantaranya:
a. Anak
b. Kemiskianan
c. Bencana
d. Disabilitas
e. Narkotika
f. Medis

Standar Kompetensi Pekerja Sosial


Standar kompetensi Pekerja Sosial harus memiliki pengetahuan, keterampilan umum, keterampilan khusus,
dan sikap.

Dibawah ini Standar Kompetensi Pekerja Sosial sesuai Lampiran Permensos Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Standar Kompetensi Pekerja Sosial:

1. Asisten Pekerja Sosial


a. Pengetahuan
i. menguasai konsep dasar pekerjaan sosial, konsep tentang manusia sebagai makhluk
multidimensi, serta interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya;
ii. menguasai pengetahuan tentang perilaku manusia di dalam lingkungan sosial konteks
Indonesia;
iii. menguasai prinsip umum, nilai dasar dan etika dalam pelayanan sosial;
iv. menguasai prinsip umum penyelenggaraan pelayanan sosial dalam mengatasi masalah
sosial;
v. menguasai prinsip pengelolaan pelayanan sosial; dan
vi. menguasai dasar assesmen.
b. Keterampilan Umum
i. menerapkan pemikiran logis dalam melaksanakan tugas pelayanan sosial, serta sesuai
dengan standar kompetensi kerja bidang pelayanan sosial;
ii. menelaah dan memahami masalah yang sedang ditangani dengan memperhatikan nilai
dan etika dalam pelayanan sosial dalam;
iii. membuat pencatatan hasil penelahaan terhadap masalah yang ditangani secara sistematis;
iv. memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam pelaksanaan
intervensi;
v. mengevaluasi dan bertanggung jawab atas hasil kerja sendiri dan mampu mengelola
pembelajaran secara terbimbing; dan
vi. mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil
kerja sendiri.
c. Keterampilan Khusus
i. mampu mengadakan kontak dengan klien dan lingkungan sosialnya sesuai standar
pelayanan;
ii. mampu melakukan seleksi dan menetapkan klien sesuai standar pelayanan dibawah
penugasan pekerja sosial;
iii. mampu melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan klien sesuai standar pelayanan
dibawah penugasan pekerja sosial;
iv. mampu melakukan pencatatan dan membuat laporan hasil pengumpulan data baik melalui
wawancara maupun observasi sesuai standar lembaga, dengan penugasan Pekerja Sosial;
v. mampu melakukan intervensi untuk penanganan kasus umum dan sederhana atau
penanganan kasus dari aspek tertentu yang terbatas sesuai penugasan Pekerja Sosial; dan
vi. mampu membuat laporan studi kasus dan mengambil bagian dalam pelaksanaan
konferensi kasus dibawah penugasan Pekerja Sosial.
d. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam melakukan praktik pekerjaan sosial
berdasarkan agama, moral, dan etika, serta nilai dasar, prinsip umum dan kode etik profesi
pekerjaan sosial;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai dasar, prinsip umum dan kode etik profesi pekerjaan sosial;
ix. menunjukkan sikap bertanggung jawab di dalam praktik pekerjaan sosial secara mandiri;
dan
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan di dalam praktik
pekerjaan sosial.
2. Pekerja Sosial Generalis
a. Pengetahuan
i. menguasai konsep teoritis pekerjaan sosial, teori tentang manusia sebagai makhluk
multidimensi, teori lingkungan sosial, serta teori interaksi manusia dengan lingkungan
sosialnya.
ii. menguasai pengetahuan tentang perilaku manusia di dalam lingkungan sosial konteks
Indonesia;
iii. menguasai prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
iv. menguasai metode praktik pekerjaan sosial dalam penanganan masalah sosial;
v. menguasai karakteristik klien dan bidang pelayanan pekerjaan sosial;
vi. menguasai bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia;
vii. menguasai fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial; dan
viii. menguasai metode penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan program intervensi
praktik pekerjaan sosial.
b. Keterampilan Umum
i. menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukanpraktik
pekerjaan sosial, serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang pekerjaan sosial;
ii. menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur dalam intervensi pekerjaan sosial;
iii. mengkaji kasus penerapan metode dan teknik pekerjaan sosial yang memperhatikan nilai
dan etika pekerjaan sosial dalam rangka menghasilkan model praktik pekerjaan sosial;
iv. menyusun hasil kajian empirik ilmu pekerjaan sosial;
v. mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur dan standar pekerjaan sosial;
vi. memelihara dan mengembangkan jejaring kerja dan hasil kerja sama di dalam lembaga
maupun di luar lembaga;
vii. mengevaluasi dan bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan mampu
mengelola pembelajaran secara mandiri; dan
viii. mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin akuntabilitas praktik pekerjaan sosial.
c. Keterampilan Khusus
i. melakukan kontak pendahuluan dengan manusia dan lingkungan sosialnya;
ii. melakukan asesmen pekerjaan sosial dengan cara mengkaji keterkaitan antara perilaku
manusia dengan lingkungan sosialnya;
iii. memilih dan mengaplikasikan konsep teoritis pekerjaan sosial sesuai dengan karakteristik
klien baik individu, keluarga, kelompok, dan komunitas;
iv. menerapkan prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial;
v. mengidentifikasi dan menawarkan alternatif pelayanan sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan klien;
vi. menerapkan metode dan teknik pekerjaan sosial;
vii. merancang dan melakukan penanganan masalah sosial sesuai dengan tahapan intervensi
pekerjaan sosial;
viii. melakukan kajian empirik bentuk kebijakan kesejahteraan sosial di Indonesia;
ix. melaksanakan fungsi manajemen organisasi pelayanan sosial pada level operasional; dan
x. melakukan penelitian pekerjaan sosial untuk penyusunan program intervensi praktik
pekerjaan sosial.
d. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam melakukan praktik pekerjaan sosial
berdasarkan agama, moral, dan etika, serta nilai dasar, prinsip umum dan kode etik profesi
pekerjaan sosial;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
vii. menginternalisasi nilai dasar, prinsip umum dan kode etik profesi pekerjaan sosial;
viii. menunjukkan sikap bertanggung jawab di dalam praktik pekerjaan sosial secara mandiri;
dan
ix. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan di dalam praktik
pekerjaan sosial.
3. Pekerja Sosial Spesialis
a. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Anak
i. Pengetahuan
i. teori dan praktik pekerjaan sosial mengenai anak, masa kanak-kanak dan
perkembangan anak yang merupakan sintesis dari teori sosiologi, psikologi,
antropologi, serta perspektif mengenai hak- hak anak;
ii. aplikasi pendekatan, teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses pertolongan
pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi pertolongan terhadap
anak, keluarga dan komunitas/masyarakat serta advokasi kebijakan;
iii. pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial anak, komunitas/masyarakat
pemerintah atau masyarakat intervensi pekerjaan sosial pada masalah- masalah anak
dan keluarga;
iv. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan anak,
keluarga,komunitas/masyarakat serta pihak-pihak terkait;
v. pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/
masyarakat dan kebijakan kesejahteraan anak, perlindungan anak dan pengasuhan
anak; dan
vi. evaluasi intervensi bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan analisis kebijakan
kesejahteraan anak, perlindungan anak dan pengasuhan anak.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan anak, serta memiliki
kompetensi kerja yang setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan
sosial yang berlaku secara nasional/internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan
sosial dengan anak berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan
komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
profesi pekerjaan sosial yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi
yang diakui oleh asosiasi profesi pada tingkat regional atau internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan anak, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum
melalui berbagai bentuk media;melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja
dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan
anak baik oleh diri sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusi;
v. meningkatkan keahlian spesialisasi pada bidang pekerjaan sosial dengan anak,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran
bidang profesi di tingkat nasional, regional, dan internasional;
vi. meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan.
vii. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang
pekerjaan sosial, maupun masalah yang lebih luas dari bidang pekerjaan sosial;
viii. bekerja sama dengan profesional lain dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
dalam bidang pekerjaan sosial dengan anak.
ix. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah kesejahteraan anak, perlindungan anak,
pengasuhan anak serta dengan klien;
x. bertanggung jawab atas praktik pekerjaan sosial dengan anak sesuai dengan kode
etik pekerjaan sosial;
xi. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang pekerjaan sosial dengan anak; dan
xii. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi
pekerjaan sosial dengan anak.
iii. Keterampilan Khusus
i. merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan dalam sistem kesejahteraan anak,
perlindungan anak, dan pengasuhan anak secara mandiri dan kelompok serta
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial bagi anak dan keluarga;
ii. menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai
dengan kebutuhan anak dan keluarga;
iii. menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial bagi anak, keluarga,
komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi;
iv. bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan
sosial dengan anak; dan
v. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
bagi anak, keluarga, komunitas/masyarakat dan melakukan advokasi kebijakan untuk
mencapai kesejahteraan anak, menyediakan perlindungan anak dan pengasuhan
anak yang optimal.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
ix. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialis anak secara
mandiri;
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
b. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Kemiskinan
i. Pengetahuan
i. konsep dan konteks praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
ii. teori sosialisme, kapitalisme, struktural fungsional, relasional, dan budaya dalam
perspektif pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
iii. aplikasi metode, dan proses intervensi pada praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan;
iv. pengelolaan sumberdaya untuk mengatasi masalah kemiskinan;
v. menguasai program perlindungan sosial dan kebijakan sosial dalam mengatasi
masalah kemiskinan;
vi. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan;
vii. peran pekerja sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan;
viii. pengembangan disain intervensi pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah
kemiskinan; dan
ix. disain evaluasi praktik pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah kemiskinan.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan kemiskinan, serta memiliki
kompetensi kerja minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi praktik
pekerjaan sosial dengan kemiskinan yang berlaku secara nasional/ internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi praktik
pekerjaan sosial dengan kemiskinan berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
yang terakreditasi, atau menghasikan disain praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode
etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat nasional/ internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun etika profesi, kepada
masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;
v. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan, baik oleh dirinya
sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusi;
vi. meningkatkan keahlian spesialisasi pada bidang pekerjaan sosial dengan kemiskinan
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran
bidang spesialisasinya ditingkat nasional/ internasional;
vii. meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu, keluarga, kelompok, organisasi, dan/atau
masyarakat, serta advokasi kebijakan dalam penanganan masalah kemiskinan;
viii. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang
spesialisasinya, maupun masalah yang lebih luas;
ix. bekerja sama dengan profesional lain dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial dengan kemiskinan;
x. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah kemiskinan;
xi. bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
xii. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
xiii. berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional tentang
kemiskinan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan
kemiskinan; dan
xiv. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan praktik pekerjaan sosial
dengan kemiskinan.
iii. Keterampilan Khusus
i. merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dengan individu, keluarga,
kelompok, organisasi, masyarakat, serta advokasi kebijakan dalam penanganan
masalah kemiskinan untuk menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial yang
memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial;
ii. menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial dengan individu,
keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat, dan advokasi kebijakan serta membuat
keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan penanganan masalah
kemiskinan;
iii. menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan kemiskinan baik pada individu,
keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat, dan/atau advokasi kebijakan yang
meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan
intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi;
iv. bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan
sosial dengan kemiskinan; dan
v. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
dan melakukan advokasi kebijakan untuk keluarga miskin.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
ix. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi
pekerjaan sosial dengan kemiskinan secara mandiri; dan
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
c. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Bencana
i. Pengetahuan
i. teori dan praktek pekerjaan sosial mengenai bencana, masalah sosial yang terjadi
dalam situasi bencana yang merupakan sintesis dari teori sosiologi, psikologi,
antropologi, serta perspektif mengenai bencana dan pengungsi;
ii. aplikasi pendekatan, teknik-teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi
pertolongan terhadap masalah bencana dan pengungsi, kelompok rentan dan
komunitas/masyarakat terdampak bencana serta advokasi kebijakan;
iii. pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial yang dimiliki pemerintah atau
masyarakat untuk intervensi pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi;
iv. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan korban bencana
dan pengungsi serta pihak-pihak terkait;
v. pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat
dan kebijakan yang terkait dengan masalah bencana dan pengungsi; dan
vi. evaluasi intervensi pekerjaan sosial bagi keluarga, komunitas/ masyarakat dan
kebijakan yang terkait dengan masalah bencana dan pengungsi.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi, serta
memiliki kompetensi kerja setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan
sosial yang berlaku secara nasional/internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh
asosiasi profesi pada tingkat nasional / internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan
pengungsi, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi,
kepada masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;
v. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi baik
oleh diri sendiri, sejawat, dan/atau sistem institusi;
vi. meningkatkan keahlian spesialisasinya pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana
dan pengungsi, melalui pelatihan dan pengalaman kerja mempertimbangkan
kemutakhiran bidang profesinya ditingkat nasional, regional, dan internasional;
vii. meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial bagi bencana dan pengungsi, keluarga, komunitas/masyarakat dan
advokasi kebijakan.
viii. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang pekerjaan
sosial, maupun masalah yang lebih luas dari bidang pekerjaan sosial;
ix. bekerja sama dengan profesional lain dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi;
x. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanggulangan bencana dan pengungsi;
xi. bertanggung jawab atas praktek pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi
sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
xii. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
xiii. berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau pengembangan kebijakan nasional
pada bidang pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi; dan
xiv. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi.
iii. Keterampilan Khusus
i. merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi bencana dan
pengungsi, keluarga, komunitas/masyarakat dan advokasi kebijakan
penanggulangan bencana dan pengungsi, perlindungan korban bencana dan
pengungsi secara mandiri dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat praktik
pekerjaan sosial dengan bencana dan pengungsi;
ii. menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi keluarga,
komunitas/masyarakat dan membuat keputusan tentang penanggulangan bencana
dan pengungsi;
iii. menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial bagi individu, keluarga, kelompok,
komunitas/masyarakat yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana
intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi
dalam penanggulangan bencana dan pengungsi;
iv. bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik pekerjaan
sosial dengan bencana dan pengungsi; dan
v. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
pekerjaan sosial bagi individu, keluarga, kelompok, komunitas/masyarakat dan
melakukan advokasi kebijakan untuk menanggulangi masalah korban bencana dan
pengungsi.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
vii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
viii. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialis bencana
secara mandiri; dan
ix. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
d. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Disabilitas
i. Pengetahuan
i. teori dan praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, teori sistem, psikologi, kebijakan
dan perencanaan sosial;
ii. aplikasi metode, pendekatan, teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut dan proses
pertolongan pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen dan intervensi
pertolongan terhadap masalah disabilitas.
iii. pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial penyandang disabilitas untuk
intervensi masalah disabilitas;
iv. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan penyandang
disabilitas;
v. pengembangan disain intervensi pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas; dan
vi. disain evaluasi intervensi pekerjaan sosial bagi penyandang disabilitas.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan disabilitas dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi praktik
pekerjaan sosial dengan disabilitas yang berlaku secara nasional/internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi praktik
pekerjaan sosial dengan disabilitas berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
yang terakreditasi, atau menghasikan disain praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik
profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat nasional/internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
umum melalui berbagai bentuk media;
v. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas, baik oleh diri sendiri,
sejawat, dan/atau sistem institusi;
vi. meningkatkan keahlian spesialisasi pada bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas,
melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran
bidang spesialisasi di tingkat nasional/ internasional;
vii. meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis intervensi
pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat,
dan/atau advokasi kebijakan dalam penanganan masalah disabilitas;
viii. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang spesialisasi,
maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesi;
ix. bekerja sama dengan profesional lain dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial dengan disabilitas;
x. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah disabilitas;
xi. bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi praktik pekerjaan sosial
dengan disabilitas sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
xii. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawab;
xiii. berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional mengenai
disabilitas dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan
disabilitas; dan
xiv. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja spesialisasi
pekerjaan sosial.
iii. Keterampilan Khusus
i. mampu merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dengan individu,
keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat, dan/atau advokasi kebijakan dalam
penanganan masalah disabilitas, serta menghasilkan disain praktik pekerjaan sosial
yang memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas;
ii. mampu menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial bagi individu,
keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat, dan/atau advokasi kebijakan serta
membuat keputusan terhadap berbagai pilihan sesuai dengan kebutuhan
penanganan masalah disabilitas;
iii. mampu menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan disabilitas baik pada
individu, keluarga, kelompok, organisasi, masyarakat, dan/atau advokasi kebijakan
yang meliputi dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen
pelaksanaan intervensi serta dokumen evaluasi dan terminasi;
iv. mampu bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen,
perencanaan intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi dalam praktik
pekerjaan sosial dengan disabilitas; dan
v. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam memberikan pelayanan intervensi
dan melakukan advokasi kebijakan untuk bagi penyandang disabilitas.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
ix. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi
pekerjaan sosial dengan disabilitas secara mandiri.
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
e. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Narkotika
i. Pengetahuan
i. teori dan praktek pekerjaan sosial mengenai farmakologi, adiksi, asesmen konteks
penyalahgunaan narkotika, intervensi /manajemen pemulihan, keluarga, korban
penyalahgunaan narkotika, dan/atau pencegahan kekambuhan;
ii. aplikasi pendekatan, teknik-teknik pekerjaan sosial tingkat lanjut, proses pertolongan
pekerjaan sosial untuk melaksanakan asesmen, intervensi pertolongan terhadap
penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas/masyarakat, dan/atau advokasi
sosial;
iii. pengelolaan sumber daya di lingkungan sosial yang dimiliki keluarga, masyarakat,
dan pemerintah untuk intervensi pekerjaan sosial pada masalah-masalah
penyalahgunaan narkotika;
iv. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial untuk bekerja dengan korban
penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas, masyarakat dan/atau pihak-pihak
terkait;
v. pengembangan intervensi pekerjaan sosial bagi korban penyalahgunaan narkotika,
keluarga, komunitas, masyarakat dan/atau kebijakan mengenai pencegahan,
rehabilitasi dan pembinaan lanjut; dan
vi. evaluasi intervensi bagi korban penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas,
masyarakat, dan/atau kebijakan mengenai pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan
lanjut.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi Pekerja Sosial dengan narkotika, serta memiliki
kompetensi kerja yang setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan
sosial yang berlaku secara nasional/internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan
sosial dengan narkotika berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan
komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
yang terakreditasi, berdasarkan metoda dan kode etik profesi yang diakui oleh
asosiasi profesi pekerjaan sosial pada tingkat nasional/internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
umum melalui berbagai bentuk media;
v. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika baik oleh diri sendiri,
sejawat, dan/atau sistem institusi;
vi. meningkatkan keahlian spesialisasi pada bidang pekerjaan sosial narkotika, melalui
pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang
spesialisasi di tingkat nasional/internasional;
vii. meningkatkan mutu sumber daya untuk mengembangkan program strategis
intervensi pekerjaan sosial dengan individu, keluarga, kelompok, organisasi,
masyarakat, dan/atau advokasi kebijakan dalam penanganan masalah
penyalahgunaan narkotika;
viii. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang spesialisasi,
maupun masalah yang lebih luas;
ix. bekerja sama dengan profesional lain dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks dalam bidang pekerjaan sosial dengan narkotika;
x. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesional
yang terkait dengan penanganan masalah penyalahgunaan narkotika;
xi. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialisasi pekerjaan sosial dengan
narkotika sesuai dengan kode etik pekerjaan sosial;
xii. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
xiii. berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional mengenai
narkotika dalam rangka peningkatan mutu pendidikan spesialisasi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang praktik pekerjaan sosial dengan
narkotika; dan
xiv. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan praktik pekerjaan sosial
dengan narkotika.
iii. Keterampilan Khusus
i. merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial bagi korban
penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas, masyarakat dan/atau advokasi
kebijakan dalam sistem pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut secara
mandiri dan kelompok serta memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial
dengan narkotika;
ii. menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial dengan narkotika,
dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut;
iii. menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dengan narkotika yang meliputi
dokumen asesmen, dokumen rencana intervensi, dokumen pelaksanaan intervensi
serta dokumen evaluasi dan terminasi;
iv. bekerjasama dengan klien dan disiplin ilmu lain dalam proses asesmen, perencanaan
dan pelaksanaan intervensi, evaluasi serta terminasi dalam praktik pekerjaan sosial
dengan narkotika; dan
v. menerapkan nilai dan etika pekerjaan sosial dalam melakukan intervensi bagi korban
penyalahgunaan narkotika, keluarga, komunitas/masyarakat dalam upaya
pencegahan, rehabilitasi, dan pembinaan lanjut.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
ix. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang spesialis narkotika
secara mandiri; dan
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
f. Kompetensi Pekerja Sosial Spesialis Media
i. Pengetahuan
i. teori dan praktek pekerjaan sosial mengenai teori psikososial, teori intervensi krisis,
teori sistem, teori kehilangan, teori kekuatan, dan teori perilaku sehat;
ii. aplikasi metode dan teknik-teknik intervensi pekerjaan sosial tingkat lanjut, proses
pertolongan pekerjaan sosial terhadap pasien, keluarga, masyarakat, dan/atau
advokasi kebijakan;
iii. pengelolaan sumber daya yang dimiliki pemerintah atau masyarakat, termasuk yang
dimiliki individu-individu dan keluarga- keluarga untuk intervensi pekerjaan sosial
mikro dan makro dalam setting rumah sakit dan masyarakat;
iv. aplikasi prinsip, nilai dan etika pekerjaan sosial dalam praktik pekerjaan sosial dalam
kesehatan psikososial;
v. pengembangan model intervensi dalam praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan
fisik dan mental; dan
vi. model evaluasi intervensi dalam praktik pekerjaan sosial di bidang kesehatan fisik
dan mental.
ii. Keterampilan Umum
i. bekerja di bidang spesialisasi pekerjaan sosial medis, memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi spesialisasi pekerjaan sosial yang berlaku
secara nasional/internasional;
ii. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan spesialisasi pekerjaan
sosial berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif;
iii. menyusun laporan hasil studi berupa tesis yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah
profesi yang terakreditasi, menghasikan model praktik pekerjaan sosial spesialis serta
deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang
diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional;
iv. mengomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen, atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan praktik pekerjaan sosial, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat umum
melalui berbagai bentuk media;
v. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial baik oleh diri sendiri, sejawat, dan/atau
sistem institusi;
vi. meningkatkan keahlian profesi pada bidang pekerjaan sosial medis melalui pelatihan
dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesi di
tingkat nasional, regional, dan internasional;
vii. meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis
organisasi;
viii. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang profesi,
maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesi;
ix. bekerja sama dengan profesi lain dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang
kompleks yang terkait dengan bidang pekerjaan sosial medis;
x. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
klien;bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesi sesuai dengan kode etik
profesi pekerjaan sosial;
xi. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah
tanggung jawabnya;
xii. berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada
bidang profesi pekerjaan sosial medis;
xiii. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesi
pekerjaan sosial;
xiv. melakukan penelitian guna mengembangkan teori-teori praktik pekerjaan sosial,
praktik pekerjaan sosial medis dan profesi pekerjaan sosial; dan
xv. melakukan peran Pekerja Sosial untuk menghilangkan diskriminasi dan meningkatkan
pelayanan yang manusiawi.
iii. Keterampilan Khusus
i. merancang dan mengembangkan praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan fisik dan
mental secara mandiri dan kelompok, sampai dapat menghasilkan model praktik
pekerjaan sosial yang memenuhi kaidah dan syarat praktik pekerjaan sosial medis;
ii. membangun relasi pertolongan dalam praktik pekerjaan sosial mikro maupun makro
dalam bidang kesehatan;
iii. melakukan asesmen terhadap faktor ekologi kesehatan dan penyakit untuk dapat
merumuskan intervensi terhadap faktor psikososial, sosial ekonomi, dan sosial
budaya dalam upaya kesehatan dengan mempertimbangkan perspektif klien dan
orang-orang disekitarnya, perspektif gender, evaluasi upaya dan program yang sudah
dijalankan, pertimbangan keilmuan dan keterlaksanaan praktik pekerjaan sosial
dalam kesehatan;
iv. menyusun alternatif solusi rancangan praktik pekerjaan sosial dan membuat
keputusan pilihan dengan pertimbangan keilmuan dan keterlaksanaan praktik
pekerjaan sosial dalam kesehatan;
v. menyusun rencana intervensi pada praktik pekerjaan sosial medis pada level mikro,
messo, maupun makro berdasarkan hasil asesmen;
vi. melaksanakan intervensi sesuai dengan rencana intervensi yang telah disusun dan
situasi yang berkembang selama pelaksanaan intervensi;
vii. melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan dan pencapaian hasil intervensi
pada praktik pekerjaan sosial medis serta tindak lanjut pelayanan untuk
memaksimalkan hasil intervensi;
viii. melakukan pengakhiran pertolongan pada praktik pekerjaan sosial medis dengan
meminimalisasi konsekuensi negatif dari keterpisahan dengan Pekerja Sosial;
ix. melakukan rujukan ke lembaga pelayanan lain yang diperlukan oleh individu,
kelompok, atau masyarakat yang ditolong yang dapat memperkuat upaya dan
pencapaian status kesehatan;
x. bekerja sama dengan klien, orang-orang lain yang berpengaruh penting terhadap
klien, dan disiplin lain yang terkait dengan proses perancangan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, dan pengembangan praktik pekerjaan sosial medis sesuai
dengan kode etik profesi pekerjaan sosial;
xi. menyusun dokumen praktik pekerjaan sosial dalam kesehatan yang meliputi
dokumen rujukan, asesmen, perencanaan program atau kegiatan intervensi,
evaluasi, terminasi, persyaratan teknis dan biaya, yang sesuai dengan standar praktik
pekerjaan sosial medis; dan
xii. menerapkan prinsip etika profesi pekerjaan sosial dalam proses praktik pekerjaan
sosial medis sesuai dengan yang diatur dalam kode etik pekerjaan sosial.
iv. Sikap
i. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious;
ii. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika;
iii. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
iv. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
v. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
vi. bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
vii. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
viii. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
ix. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang spesialis medis
secara mandiri; dan
x. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai