Asi Ekslusif 3 PDF
Asi Ekslusif 3 PDF
Abstrak
ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan
mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan enam bulan pertama. Jenis penelitian adalah
observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. 71 ibu sebagai sampel
diambil dengan teknik random sampling. Analisis data menggunakan software statistik dengan
taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian menunjukan bahwa 59,2% ibu tidak ASI eksklusif,
52,1%,hasil uji statistik diketahui ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,0001), sikap ibu
(p=0,001), dan tindakan ibu (p=0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah(1) terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan pemberian ASI
ekskluisf, dan(2) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan
pemberian ASI eksklusif.
Abstract
Breast milk is the natural first food for babies and provides all the vitamins, nutrients and
minerals required for the baby's first six months of growth. The study was observational analytic
approach and cross-sectional design. 71 mothers as samples taken by random sampling
technique. Data analysis using statistical software with a significance level 0,05.Hasil research
shows that 59.2% of mothers do not exclusively breastfed, 52.1%, the statistical test known there
was a relationship of mother knowledge (p = 0.0001), the attitude of the mother (p = 0.001), and
the actions of mothers (p = 0.0001). The conclusion of this study were (1) there is a significant
relationship between knowledge, attitudes, and actions ekskluisf breastfeeding mothers, and (2)
there is no significant relationship between husband support with exclusive breastfeeding.
77
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
zat kebal didalamnya, membuat ASI Walaupun regulasi dan program telah
Eksklusif tidak tergantikan oleh susu fomula ditetapkan oleh pemerintah namun cakupan
yang paling hebat dan mahal sekalipun, pemberian ASI eksklusif masih jauh dari
selain itu ASI Eksklusif juga tidak pernah target nasional sebesar 80%. Hasil Riskesdas
basi, selama masih dalam tempatnya. 2013 menunjukkan bahwa cakupan
Terkait itu, ada satu hal yang disayangkan pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
yakni rendahnya pemahaman ibu, keluarga sebesar 27,2% sedangkan berdasarkan
dan masyarakat mengenai pentingnya ASI kelompok umur, bayi usia 6 bulan yang
Eksklusif bagi bayi. Akibatnya program masih mendapat ASI eksklusif hanya
pemberian ASI Eksklusif tidak berlangsung sebesar 15,3%. Banyak penyebab yang
secara optimal (yuliarti, 2010). mempengaruhi rendahnya pemberian ASI
Pemberian ASI secara eksklusif dapat eksklusif, pertama adalah dukungan sosial
mencegah kematian balita sebanyak 13%. terutama dari keluarga terdekat yaitu
Pemberian makanan pendamping ASI pada dukungan dari ayah yang masih kurang,
saat 6 bulan dan jumlah yang tepat dapat adanya mitos-mitos negatif tentang
mencegah kematian balita sebanyak 6% menyusui dan ASI yang dipercayai oleh
sehingga pemberian ASI eksklusif selama 6 masyarakat dan tersampaikan secara turun
bulan dilanjutkan dengan pemberian ASI menurun sehingga menimbulkan
sampai lebih 2 tahun bersama makanan kesalahpahaman dan pada akhirnya
pendamping ASI yang tepat dapat mencegah mengehentikan pemberian ASI eksklusif,
kematian balita sebanyak 19% (Suradi, selain itu juga dipengaruhi oleh gencarnya
2008). promosi susu formula dan kurangnya
Beberapa regulasi ditetapkan oleh pengetahuan ibu dalam menyususi
Pemerintah untuk meningkatkan cakupan (Setiawan, 2013).
pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Pemberian ASI menurut World Health
Regulasi yang diterbitkan pemerintah terkait Organization (WHO) Tahun 2014 sebanyak
dengan program Peningkatan Pemberian 85% bayi tidak diberi ASI (Depkes RI,
ASI (PPASI) diantaranya Undang-Undang 2014). Pencapaian ASI di Indonesia tahun
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2011 sebesar 54%, tahun 2012 sebesar 52%,
dalam pasal 128 dan 129. Kepmenkes No tahun 2013 sebesar 51,07%, dan menurun
450 Tahun 2004 tentang Pemberian Air pada tahun 2014 sebesar 49,7%.
Susu Ibu secara Eksklusif pada Bayi di Rendahnya cakupan pemberian ASI di
Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia pada Tahun 2014, menunjukkan
(Kepmenkes) Nomor 237 Tahun 1997 hanya 10,5% bayi mendapat ASI eksklusif
tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu sejak lahir selebihnya bayi disusui setelah
didalamnya antara lain diatur bahwa sarana menerima makanan prelakteal atau susu
pelayanan kesehatan dilarang menerima formula pada saat masih berada di rumah
sampel atau sumbangan susu formula bayi sakit dan setelah kembali ke rumah
dan susu formula lanjutan atau menjadi (Riskesdas, 2010).
ajang promosi susu formula. Pada Pekan Cakupan pemberian ASI di kalimantan
ASI sedunia Tahun 2010 Kementrian barat pada tahun 2012 hanya mencapai
Kesehatan RI juga meluncurkan Program 37,58% menjadi 35,08% pada tahun 2013,
Menyusui; Sepuluh Langkah Menuju dan mengalami peningkatan pada tahun
Sayang Bayi, dengan slogan Sayang Bayi, 2014 menjadi 38,35% dari target 80%
Beri ASI (Setiawan, 2013). artinya baru sebagian bayi yang
78
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
79
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
80
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
2010). dilakukan oleh (Ida, 2012) di wilayah kerja
Pengetahuan atau kognitif merupakan Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok
domain yang sangat penting untuk Banten yang menunjukkan bahwa tidak
terbentuknya tindakan seseorang. Karena terdapat hubungan yang bermakna antara
perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.
akan lebih langgeng daripada perilaku yang Sikap dapat juga di artikan sebagai
tidak didasari oleh pengetahuan pikiran dan perasaan yang mendorong kita
(Notoatmodjo, 2007).Di mana Pengetahuan bertingkah laku ketika menyukai sesuatu.
responden di wilayah kerja Puskesmas Sikap merupakan respon tertutup seseorang
Tanjung Puri Kabupaten Sintang Tahun terhadap stimulus atau objek tertentu yang
2015 tentang pemberian ASI masih perlu sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
ditingkatkan .Hal tersebut dipengaruhi oleh yang bersangkutan. Dalam kata lain fungsi
tingkat pengetahuan ibu yang rendah sikap belum merupakan tindakan (reaksi
sehingga ibu tidak memahami bahwa terbuka) atau aktivitas, akan tetapi
pemberian ASI eksklusif sangat penting merupakan predisposisi perilaku (tindakan),
untuk pertumbuhan bayi. Upaya yang dapat atau reaksi tertutup (Notoatmodjo, 2010).
dilakukan diantaranya dengan meningkatkan Ada beberapa hal yang memegang
pengetahuan dan pemahaman ibu tentang peranan penting dalam penentuan sikap
pentingnya pemberian ASI eksklusif, yang utuh, yaitu pengetahuan, berpikir,
infromasi tersebut dapat diperoleh dari keyakinan, dan emosi. Sehingga dari
seseorang, tetangga, televisi, majalah dan pengetahuan akan membuat subjek berpikir
buku. dan saat berpikir ini melibatkan keyakinan
dan emosi sehingga muncul sikap tertentu
2. Hubungan Antara Sikap Ibu Dalam terhadap objek (Notoatmodjo, 2007).
Pemberian ASI Eksklusif Pengetahuan yang cukup baik tidaklah
Hasil rekapitulasi jawaban kuesioner berarti bila tidak menghasilkan respon
yang dijawab langsung oleh ibu menunjukan bathin dalam bentuk sikap. Sikap merupakan
bahwa ibu dengan sikap baik (58,5%) lebih hal yang paling penting yang dapat
banyak memberikan ASI eksklusif digunakan untuk memprediksikan tingkah
dibandingkan ibu dengan sikap kurang baik laku apa yang mungkin terjadi, dengan
(16,7%).Berdasarkan hasil uji chi squre demikian sikap dapat diartikan sebagai suatu
dimana p-value=0.0001 didapatkan hasil predisposisi tingkah laku yang akan tampak
bahwa ada hubungan antara sikap ibu aktual dalam sebuah lingkungan (Azwar,
dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah 2000).
kerja Puskesmas Tanjung Puri Kabupaten Sebagian responden di wilayah kerja
Sintang Tahun 2015. Puskesmas Tanjung Puri Kabupaten Sintang
Hasil penelitian sejalan dengan hasil Tahun 2015 Alasan ibu memilih menyusui
penelitian yang di lakukan (Ramadani, karena bermanfaat bagi kesehatan bayi,
2009) yang menyatakan bahwa ada alami dan adanya ikatan kasih sayang.
hubungan yang bermakna antara sikap ibu Alasan memilih susu botol adalah persepsi
terhadap pemberian ASI Eksklusif. Sikap ibu tentang sikap ayah, jumlah susu yang
dan kepercayaan yang tidak mendasar kurang mencukupi dan karena kembali
terhadap makna pemberian ASI yang bekerja. Faktor-faktor yang mendorong
membuat para ibu tidak melakukan ASI seorang ibu untuk menyusui dapat diperoleh
eksklusif selama 6 bulan. Hasil penelitian dari informasi luar seperti, informasi di
81
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
majalah, TV dan buku, serta dukungan dari atau perbuatan suatu organisasi yang dapat
keluarga. diamati dan bahkan dapat dipelajari dan
cenderung mengadakan tindakan terhadap
3. Hubungan Antara Praktik atau suatu objek.
tindakan Ibu dengan Pemberian Sebagian responden di wilayah Kerja
ASI Eksklusif Puskesmas Tanjung Puri Kabupaten Sintang
Hasil rekapitulasi jawaban kuesioner Tahun 2015, masih banyak ibu yang
yang di jawab langsung oleh ibu memiliki perilaku kurang baik, sehingga
menunjukan bahwa ibu dengan perilaku baik mempengaruhi banyak ibu yang tidak
(63,9%) lebih banyak memberikan ASI memberikan ASI eksklusif. Perilaku sangat
eksklusif dibandingkan ibu dengan perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan sosial
kurang baik (17,1%). budaya maka sangat diperlukan informasi
Berdasarkan hasil uji chi squre dimana p- dan penyuluhan tentang pentingnya ASI
value=0.0001 didapatkan hasil bahwa ada eksklusif dari petugas kesehatan agar
hubungan antara perilaku ibu dengan pengetahuan ibu menyusui bertambah,
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja seiring dengan bertambahnya pengetahuan
Puskesmas Tanjung Puri Kabupaten Sintang maka perilaku ibu akan berubah dari tidak
Tahun 2015. Hasil penelitian sejalan dengan memberikan ASI eksklusif maka dengan
penelitian (Wowor 2013) menemukan adanya penambahan pengetahuan akan
bahwa perilaku sangat berhubungan dengan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya,
pengetahuan dan sikap, pengetahuan informasi dapat diperoleh dari teman,
merupakan awal dari penentuan sikap dan keluarga, penyuluhan, suami, dan dari
perilaku seseorang. Ibu yang memiliki pelayanan kesehatan.
pengetahuan baik, akan memiliki sikap dan
perilaku yang baik. Kesimpulan
Hasil penelitian tidak sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian yang dilakukan (Latifah, 2010), dilakukan kepada responden yang memiliki
menemukan bahwa perilaku ibu untuk bayi 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas
memberikan ASI eksklusif dipengaruhi oleh Tanjung Puri Kabupaten Sintang dapat
karakteristik keluarga, pendapatan perkapita diambil kesimpulan ada hubungan antara
keluarga, dan karakteristik anak. pengetahuan ibu, sikap ibu, dan tindakan
Perilaku adalah suatu kegiatan atau praktik ibu dengan pemberian ASI
organismse atau aktivitas organismse ekskluif Di Puskesmas Tanjung Puri
(mahluk hidup) yang bersangkutan pada Kabupaten Sintang.
hakekatnya merupakan tindakan atau
aktivitas dari manusia itu sendiri yang DAFTAR PUSTAKA
mempunyai bentangan yang sangat luas Apriningrum , Rahayu. 2013.Faktor - faktor
antara lain: berjalan, berbicara, menangis, yang berhubungan pemberian ASI
tertawa, bekerja, menulis, membaca dan ekslusif Pada karyawati unsika. Jurnal.
sebagainya (Notoatmodjo, 2007). Universitas Singaperbangsa Karawang.
Menurut (Skiner, 1938) seorang ahli Karawang.
psikologi merumuskan bahwa perilaku Aminah, Hasanudin, Wati. 2013. Faktor -
adalah respons atau reaksi seseorang Faktor Yang MempengaruhiIbu
terhadap organisme, kemudian organism Menyusui Dalam Pemberian Asi
tersebut merespons. (Robert kwik, 1974) Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan..
menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan
82
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
83
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995
Volume 3 Nomor 2 Januari Tahun 2017
84
Wawasan Kesehatan – ISSN : 2087-4995