Anda di halaman 1dari 17

Komunitas Guru PKn

 HOME
 PENELITIAN PTK PTS
 INFO SERTIFIKASI
 INFO LOMBA
 DOWNLOAD
 LINK WEB-BLOG FAVORIT
 BAHAN AJAR PKN
Home» BahanAjar» NORMA-NORMA DALAM MASYARAKAT

NORMA-NORMA DALAM MASYARAKAT


Posted by Komunitas Guru PKn on Thursday, December 3, 2015

1.1 Hakekat Norma –norma, Kebiasaan, Adat Istiadat, Peraturan yang Berlaku
dalam Masyarakat

A. Pengertian Norma
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aturan-aturan hidup yang
berlaku. Aturan-aturan tersebut yang sering disebut norma. Dengan demikian
norma adalah kaidah atau aturan yang disepakati dan memberi pedoman bagi
perilaku para anggotanya dalam mewujudkan sesuatu yang dianggap baik dan
diinginkan. Singkatnya, norma adalah kaidah atau pedoman bertingkahlaku
berisi perintah, anjuran dan larangan.

B. Macam-macam Norma
Kita dapat membedakan beberapa macam norma berdasarkan sumber/asal
usulnya dan berdasarkan daya mengikatnya. Berdasarkan sumber/asal-
usulnya, norma dapat dibagi menjdi norma agama, norma kesusilaan,norma
kesopanan dan norma hukum. Sedangkan berdasarkan daya mengikatnya
norma dapat dibagi menjadi cara(usage), kebiasaan, tata kelakuan, dan adat
istiadat.
Pembagian norma berdasarkan sumber/asal usulnya dapat diperhatikan
melalui tabel berikut:

No Norma Pengertian Contoh Sanksi


1 Agama Petunjuk hidup yang a. Shalat Umumnya tidak
berasal dari Tuhan b. Tidak berjudi langsung karena
yang disampaikan c. Suka berbuat diberikan setelah
melalui utusannya baik, dll meninggal dunia
yang berisi perintah,
larangan atau
anjuran
2 Kesusilaan Aturan yang datang a. Berlaku jujur Tidak tegas, karena
atau bersumber dari b. Bertindak adil hanya diri sendiri
hati nurani manusia c. Meng-hargai yang merasakan
(insan orang lain (Merasa bersalah,
kamil)tentang baik malu, menyesal,
buruknya suatu dsb.)
perbuatan
3 Kesopanan Peraturan hidup yang a. Meng-hormati Tidak tegas tapi
timbul dari hasil orang yang dapat diberikan
pergaulan lebih tua oleh masyarakat
segolongan manusia b. Tidak berkata berupa celaan,
di dalam masyarakat kasar cemoohan atau
dan dianggap c. Menerima dikucilkan dari
sebagai tuntutan dengan pergaulan.
pergaulan sehari-hari tangan kanan
Norma kesopanan ini d. Tidak boleh
bersifat relatif, artinya meludah
apa yang dianggap disemba-rang
sebagai norma tempat
kesopanan berbeda-
beda di berbagai
tempat, lingkungan
dan waktu

4 Hukum Norma hukum adalaha. Harus tertib Tegas, Nyata,


pedoman hidup yangb. Harus sesuai mengikat dan
dibuat dan aturan bersifat memaksa.
dipaksakan olehc. Dilarang
negara. mencuri,
Ciri norma hukum membu-nuh,
antara lain adalah meram-pok,
diakui oleh dsb.
masyarakat sebagai
ketentuan yang sah
dan ada penegak
hukum sebagai pihak
yang berwenang
memberikan sanksi
Tujuan utama norma
hukum adalah
menciptakan suasana
aman dan tentram
dalam masyarakat.

Sedangkan pembagian norma berdasarkan daya mengikatnya adalah sebagai


berikut:
1. Cara (Usage) adalah norma yang paling lemah daya mengikatnya. Cara atau
usage lebih menonjol dalam hubungan antar individu. Orang-orang yang
melanggarnya paling-paling akan mendapat cemoohan atau ejekan saja.
Contoh: ketika selesai makan seseorang bersendawa atau mengeluarkan bunyi
sebagai tanda kekenyangan. Tindakan tersebut dianggap tidak sopan, dan oleh
karena orang tersebut akan mendapat ejekan/cemoohan.

2. Kebiasaan, adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama


karena orang banyak menyukai dan menganggap penting dan karenanya juga
terus dipertahankan. Daya mengikatnya lebih tinggi dibandingkan cara atau
usage. Selain hanya merupakan soal rasa atau selera belaka, kebiasaan
merupakan tindakan yang berkadar moral kurang penting. Bila orang tidak
melakukannya, maka akan dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap
kebiasaan umum dalam masyarakat. Setiap perilaku yang menyimpang
(berlainan) dari yang umum selalu mengundang gosip atau tertawaan orang
lain, namun tidak dihukum atau dipenjara. Contoh, Jika mau masuk ke rumah
orang harus permisi dulu dengan mengetuk pintu, menghormati orang yang
lebih tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan ketika hendak memberikan
sesuatu kepada orang lain, dan sebagainya.

3. Tata Kelakuan, merupakan kebiasaan tertentu yang tidak sekedar dianggap


sebagai cara berperi laku, melainkan diterima sebagai norma pengatur. Tata
kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam kelompok manusia dan
dilaksanakan sebagai alat kontrol oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata
kelakuan memaksakan suatu perbuatan sekaligus melarang perbuatan
tertentu. Pelanggaran terhadap tata kelakuan adalah sanksi yang agak berat,
seperti dikucilkan secara diam-diam dari pergaulan. Contoh: berciuman di
depan umum, berpakaian sangat minim dan sebagainya.

4. Adat Istiadat merupakan aturan yang sudah menjadi tata kelakuan dalam
masyarakat yang sifat kekal serta memiliki keterpaduan (integritas) yang tinggi
dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar adat
istiadat akan menerima sanksi yang keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung diperlukan. Contoh hukum adat yang melarang terjadinya perceraian
antara suami isteri yang berlaku di daerah Lampung. Suatu perkawinan dinilai
sebagai kehidupan bersama yang sifatnya abadi dan hanya dapat terputus
apabila salah satu meninggal dunia. Apabila terjadi perceraian, maka tidak
hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya, tetapi seluruh keluarga dan
bahkan seluruh suku. Untuk menghilangkan kecemaran tersebut diperlukan
suatu upacara adat khusus dan membutuhkan biaya besar. Biasanya orang
yang melakukan pelanggaran tersebut dikeluarkan dari masyarakat itu. Juga
keturunannya sampai dia dapat mengembalikan keadaan yang semula.

Latihan Uji Kompetensi


1. Apa yang dimaksud norma?
2. Jelaskan (dan berikan contoh) yang dimaksud:
a. Norma agama
b. Norma kesusilaan
c. Norma kesopanan
d. Norma hukum
3. Apa yang dimaksud kebiasaan?
4. Jelaskan pula yang dimaksud norma adat?
5. Jelaskan perbedaan cara (usage), kebiasaan, tata kelakuan dan adat
istiadat!
6. Jelaskan manfaat norma bagi kehidupan manusia!

Uji Kompetensi
I. Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan cara memberi tanda silang
(X) pada alternatif yang benar atau paling benar di antara empat kemungkinan
jawaban yang tersedia!
1. Peraturan hidup yang berasal dari Tuhan disebut norma ...
A. kesusilaan
B. hukum
C. agama
D. kesopanan
2. Jangan meludah disembarang tempat. Hal tersebut merupakan contoh
norma ....
A. kesusilaan
B. hukum
C. agama
D. kesopanan

3. Norma yang sanksinya berupa rasa menyesal dinamakan norma


A. kesusilaan
B. hukum
C. agama
D. kesopanan
4. Sedangkan norma yang sanksinya dapat berupa cemoohan dari orang lain,
dibicarakan bahakan diusir dari kelompok masyakat tertentu dinamakan norma
....
A. kesusilaan
B. hukum
C. agama
D. kesopanan

5. Kelebihan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah, manusia


dikaruniai….
A. bentuk fisik yang sempurna
B. rasa malu
C. akal pikiran
D. hat nurani
6. Kaidah atau norma yang jenis sanksinya berupa pengusiran dari
kelompoknya dinamakan kaidah….
A. kesusilaan
B. adat atau kemasyarakatan
C. agama
D. hukum
7. Manakah di antara kaidah hidup di bawah ini yang mempunyai sanksi paling
tegas, baik di dunia maupun di akherat?
A. kesusilaan
B. adat atau kemasyarakatan
C. agama
D. hukum
8. Tujuan yang paling mendasar diciptakannya kaidah atau norma dalam
masyarakat adalah untuk mewujudkan….
A. kepastian hukum
B. ketertiban dalam masyarakat
C. keadilan sosial
D. kebahagiaan bagi masyarakat

9. Manakah di antara perbuatan di bawah ini yang bisa dikatagorikan bentuk


pelanggaran terhadap keempat norma yang ada dalam masyarakat ?
A. mencuri
B. memberikan warisan kepada pihak perempuan saja
C. memfitnah
D. menghina tetangga
10. Norma mempunyai fungsi yang sangat penting dalam masyarakat, yaitu
untuk....
A. menegakkan keadilan
B. menegakkan kebenaran
C. menciptakan ketertiban
D. mewujudkan kebersamaan

1.2 Hakekat dan Arti Penting Hukum bagi Warga Negara

A. Pengertian Hukum
Di atas telah dijelaskan bahwa hukum merupakan salah satu jenis norma. Apa
yang dimaksud hukum? Banyak pendapat para ahli yang mengemukakan
pengertian hukum. Salah satunya yang menyatakan bahwa hukum adalah
himpunan petunjuk hidup (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa unsur dan
ciri hukum.
1) Unsur-unsur hukum, meliputi:
a) Peraturan yang dibuat mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat
b) Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c) Peraturan itu bersifat memaksa
d) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
2) Ciri-ciri hukum adalah:
a) Adanya perintah dan/atau larangan
b) Perintah dan/atau larangan itu harus dipatuhi/ditaati oleh setiap orang.

B. Tujuan Hukum dan Arti Pentingnya Hukum


Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang tujuan adanya hukum,
antara lain sebagai berikut
a) Menurut Van Apeldoorn, tujuan hukum adalah untuk mengatur tata tertib
masyarakat secara damai dan adil
b) Menurut Van Kan, tujuan hukum adalah untuk menjaga kepentingan tiap
manusia supaya kepentingan itu tidak dapat diganggu.
c) Menurut E. Utrecht, tujuan hukum adalah bertugas menjamin adanya
kepastian hukum dalam pergaulan manusia.
d) Menurut Mochtar Kusumaatmadja, tujuan hukum adalah terpelihara dan
terjaminnya keteraturan dan ketertiban.
Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa hukum memiliki kedudukan yang
penting untuk mengatur kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Setiap
warga negara tentu diharapkan memiliki tingkat kesadaran hukum yang tinggi.
Kesadaran hukum di sini diartikan sebagai kesadaran atau nilai-nilai yang
terdapat dalam diri manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang
diharapkan ada. Orang yang memiliki kesadaran hukum akan memiliki ciri-ciri:
a) Mengetahui tentang hukum atau peraturan yang ada
b) Mengetahui isi dari hukum atau peraturan tersebut
c) Bersikap dan berperilaku sesuai dengan tuntutan isi hukum tersebut.

Untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum kita, kita dapat mengevaluasinya


dengan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (v) secara
jujur:

No Pernyataan/Pertanyaan Option
Ya Tidak
1 Apakah kita sudah mematuhi aturan atau
peraturan yang berlaku
2 Apakah kita mematuhi suatu
aturan/peraturan karena merasa takut
dihukum, takut pada atasan atau takut
pada hal lainnya
3 Apakah kita mematuhi suatu
aturan/peraturan karena karena ingin
dipuji
4 Apakah kita mematuhi suatu
aturan/peraturan karena kita merasa
diuntungkan
5 Apakah kita mematuhi suatu
aturan/peraturan karena kita menyadari
akan pentingnya aturan atau peraturan
tersebut
Latihan Uji Kompetensi
1. Apa yang dimaksud hukum?
2. Sebutkan unsur-unsur hukum!
3. Tuliskan ciri-ciri hukum!
4. Tuliskan tujuan diadakannya hukum!
5. Jelaskan arti penting hukum bagi warga negara!

C. Pembagian Hukum
Pembagian hukum antara lain dapat dilihat dari sumbernya, bentuk, cara
mempertahankan, sifat dan isinya. Menurut sumbernya hukum terdiri dari
hukum undang-undang; hukum kebiasaan, hukum traktat, dan hukum
yurisprudensi. Menurut bentuknya hukum terdiri dari hukum tertulis dan hukum
tidak tertulis. Menurut cara mempertahankan hukum terbagi dalam hukum
materil dan hukum formil. Sedangkan menurut isinya hukum terdiri dari hukum
privat (sipil) dan hukum publik (hukum negara). Hukum privat itu sendiri terbagi
dua, yakni hukum perdata dan hukum dagang; sedangkan hukum publik terbagi
empat yakni: hukum tata negara; hukum administrasi negara; hukum pidana
dan hukum internasional. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini:
1) Menurut sumbernya, hukum terdiri dari:
a) Hukum Undang-undang adalah hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan.
b) Hukum Kebiasaan adalah hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat)
c) Hukum traktat, adalah hukum yang merupakan hasil perjanjian antara negara
d) Hukum Yurisprudensi adalah hukum yang terbentuk karena putusan hakim. Yurisprudensi itu sendiri
mengandung pengertian keputusan hakim yang terdahulu yang dijadikan keputusan-keputusan hakim
kemudian dalam persoalan-persoalan yang serupa.
2) Menurut Bentuknnya, hukum terdiri dari:
a) Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam pelbagai peraturan perundang-undangan
(tertulis).
b) Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak
tertulis namun tetap berlaku seperti suatu peraturan perundang-undangan.
3) Menurut cara mempertahankan, hukum terdiri dari:
a) Hukum Materiil, yakni hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-
kepentingan dan hubungan-hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan. Hukum materiil
dapat juga diartikan hukum yang isinya berupa perintah-perintah dan larangan serta sanksi atau
hukuman terhadap orang yang melanggar perintah atau larangan tersebut. Misalnya hukum pidana
dan hukum perdata.
b) Hukum Formil adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-
cara melaksanakan dan mempertahankan hukum materil. Hukum formil dapat juga diartikan peraturan
yang mengatur cara-cara mengajukan suatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana cara-cara
hakim memberikan putusan. Misalnya hukum acara pidana dan hukum acara perdata.
4) Menurut isinya hukum terdiri dari
a. Hukum privat (hukum sipil) adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang
satu dan orang yang lain dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
Hukum privat terbagi dalam hukum perdata dan hukum dagang. Hukum perdata adalah hukum yang
mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain yang menitikberatkan kepada
kepentingan perseorangan; sedangkan hukum dagang adalah mengatur hubungan hukum antara
manusia dan badan-badan hukum (seperti perusahaan) dan antara manusia yang satu dengan yang
lain dalam lapangan perdagangan.
b. Hukum Publik (hukum negara) adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-
alat perlengkapan negara dan hubungan negara dengan warga negara (perorangan).
Hukum publik terdiri dari hukum tata negara, hukum administrasi negara, hukum pidana dan hukum
internasional.
(a) Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara
serta hubungan kekuasaan antara alat-alat perlengkapan negara satu sama lain dan hubungan antara
negara (pemerintah pusat) dan bagian-bagian negara (pemerintah daerah).
(b) Hukum administrasi negara atau disebut juga hukum tata usaha negara adalah hukum yang
mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alat-alat perlengkapan
negara.
(c) Hukum pidana adalah hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang dan memberikan
pidana (hukuman) kepada siapa yang melanggarnya.
(d) Hukum internasional, yakni hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia inetrnasional.
Hukum internasional ini terbagai atas hukum perdata internasional dan hukum publik internasional.

D. Perbedaaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata


Hukum pidana mengatur hubungan antara seorang anggota masyarakat (warga negara) dan negara
yang menguasai tata tertib masyarakat Indonesia. Hukum pidana pada umumnya mengatur hal-hal
yang berupa pelanggaran dan kejahatan. Pelanggaran maksudnya adalah hal-hal kecil atau ringan yang
diancam dengan hukuman denda, misalnya seorang yang mengendarai mobil tanpa membawa SIM
atau Surat Izin Mengemudi. Ini berarti sopir tersebut telah melanggar Undang-Undang Lalulintas dan
Angkutan Jalan Raya (UULAJR); Sedangkan kejahatan adalah mengatur soal-soal yang besar, seperti
pembunuhan, pencuruian, penganiayaan, dan lainnya. Pelanganggran terhadap hukum pidana pada
umumnya segera diambil tindakan
Sedangkan hukum perdata mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang
lain dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan. Hukum perdata ini dibagi dalam empat
bagian, yakni hukum perorangan, hukum keluarga, hukum harta kekayaan, dan hukum waris

Latihan Uji Kompetensi


1. Tuliskan jenis-jenis hukum menurut sumbernya dan berikan penjelasan satu persatu!
2. Tuliskan jenis-jenis hukum menurut bentuknya dan berikan penjelasan satu persatu!
3. Tuliskan jenis-jenis hukum menurut cara mempertahankannya dan berikan penjelasan satu persatu!
4. Tuliskan jenis-jenis hukum menurut isinya dan berikan penjelasan satu persatu!

UJI KOMPETENSI

1. Alasan masyarakat memerlukan norma hukum,adalah….


a. ingin berbuat yang terbaik bagi dirinya
b. belum semua kejawaban yang tersediapentingan terwadahi dalam norma yang lain
c. tidak semua orang mentaati norma yang ada
d. hendak mewujudkan kepastian hukum

2. Contoh-contoh berikut yang termasuk kepada peristiwa perdata adalah...


a. pembagian harta waris
b. melakukan penghinaan terhadap orang lain
c. terjadi pemukulan terhadap pencuri
d. tidak melaporkan kejahatan yang pernah dilihatnya

3. Perbedaan norma hukum dengan norma lainya dalam masyarakat, yaitu norma hukum....
a. Dibuat oleh negara
b. Berlaku bagi masyarkat tertentu
c. Sanksi tidak begitu tegas
d. Tergantung kepada keinginan masyarakat

4. Ditangkap dan dipenjarakan adalah contoh sanksi dari norma.....


a. Hukum
b. Agama
c. Kesopanan
d. Adat

5. Berikut ini yang tidak termasuk hukum publik adalah hukum.....


a. Perdata
b. Pidana
c. Tata negara
d. Administrasi negara

6. Sekalipun di masyarakat telah ada dan berkembang kaidah/norma hidup, namun dalam
pelaksanaannya manusia masih memerlukan norma hukum. Hal ini dikarenakan….
A. setiap manusia ingin berusaha untuk berbuat yang terbaik badi dirinya
B. semua kepentingan manusia telah terwadahi dalam ketiga norma
C. tidak semua orang mentaati norma yang ada
D. kepentingan setiap orang berbeda-beda

7. Salah satu ciri norma hukum bila dibandingkan dengan norma lainnya adalah dari segi sanksinya,
yaitu….
A. sudah ditentukan terlebih dahulu
B. tegas dan keras
C. tidak memandang siapa yang bersalah
D. dibuat oleh lembaga kemasyarakatan

8. Hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dan orang yang lain dengan
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
A. Hukum privat
B. Hukum public
C. Hukum material
D. Hukum formil

9. Hukum yang terbentuk karena putusan hakim.


A. Hukum Undang-undang
B. Hukum Yurisprudensi
C. Hukum Traktat
D. Hukum Kebiasaan

10. Tujuan hukum adalah untuk mengatur tata tertib masyaralat secara damai dan adil. Hal ini
merupakan pendapat
A. Utrecht
B. Soerjonosokanto
C. Van Apeldoorn,
D. Van Volen Hoppen

1.3 Menerapkan Norma-norma, Kebiasaan, Adat Istiadat dan Peraturan yang berlaku dalam keidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Norma, Kebiasaan, adat istiadat yang baik serta peraturan yang berlaku harus ditegakkan oleh seluruh
komponen bangsa. Sebagai warga negara yang baik dan menyadari akan pentingnya norma, kebiasaan,
adat istiadat yang baik serta peraturan yang berlaku untuk menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sudah seyogyanya mengemalkan ketentuan tersebut dalam perilaku
kehidupan sehari-hari.
Dibawah ini diberikan contoh penerapan norma, kebiasaan, adat istiada dan peraturan yang berlaku
dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, masyaralat dan negara.
1) Contoh penerapan norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan
keluarga
a) berperilaku sopan
b) mengerjakan pekerjaan rumah yang telah disepakati bersama (mengepel, mencuci, dan sebagainya)
c) hormat kepada orang tua
d) taat kepada perintah orang tua
e) bertutur kata yang baik
f) saling menyayangi antar anggota keluarga
g) hidup rukun dalam keluarga

2) Contoh penerapan norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan
Sekolah
a) mentaati peraturan dan tata tertib sekolah;
b) tidak terlambat datang ke sekolah
c) tidak membolos
d) memakai seragam sekolah
e) santun terhadap guru
f) menyayangi teman
g) tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan/peraturan yang berlaku
h) tidak berjudi, tidak mabuk dan tidak menggunakan obat-obatan yang dilarang (Narkoba)

3) Contoh penerapan norma, kebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat dan negara
a) Ikut mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat (poskamling/ronda)
b) Mematuhi peraturan lalulintas
c) Tidak melakukan tindakan main hakim sendiri
d) Membayar pajak sesuai dengan ketentuan, dsb

Tugas 1
1) Contoh-contoh penerapan di atas, bersifat umum (tidak diberikan tiap-tiap bagian). Oleh karena itu,
bersama kelompokmu diskusikan contoh-contoh penerapan norma agama, kesusialan, kesopanan dan
norma hukum dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat/negara

Norma Contoh Penerapan Contoh Penerapan dalam Contoh Penerapan dalam


dalam Lingkungan Lingkungan sekolah Lingkungan Masyarakat
Keluarga
Agama

Kesusilaan
Kesopanan

Hukum

2) Bersama kelompokmu, diskusikan contoh-contoh penerapan aturan/norma yang termasuk dalam


kelompok cara (usage), kebiasaan, tata kelakuan dan adat istiadat.

Norma Contoh Penerapan


Cara (usage)

Kebiasaan

Tata Kelakuan

Adat Istiadat

Tugas 2
1. Amati pelaksanaan norma, kebiasaan dan adat istiadat di lingkungan sekolahmu! Laporan tentang
jenis dan jumlah pelanggaran terhadap norma, kebiasaan dan adat istiadat yang terjadi di sekolahmu!
2. Amati pelaksanaan norma, kebiasaan dan adat istiadat di lingkungan masyarakatmu! Laporan
tentang jenis dan jumlah pelanggaran terhadap norma, kebiasaan dan adat istiadat yang terjadi di
lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggalmu!

PEMBAGIAN HUKUM

Bermacam-macamnya kebutuhan hidup manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara menjadikan bermacam-macamnya aturan yang mengatur interaksi di antara mereka untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini membawa akibat atau konsekuensi adanya bermacam-macam
hukum yang mengaturnya. Dengan demikian ada bermacam-macam hukum yang berlaku di negara ini.
Perbandingan bermacam-macam hukum yang berlaku dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Pembagian Hukum Menurut Isinya
Pembagian hukum menurut isinya, dibagi menjadi:
a. Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang
yang lain. Contohnya: hukum perkawinan dan hukum perdata.
b. Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara negara dengan perseorangan
atau warga negara, atau hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat perlengkapan
negara. Contohnya: hukum pidana dan hukum tata negara.
2. Pembagian Hukum Menurut Fungsinya
Pembagian hukum menurut fungsinya dibagi menjadi:
a. Hukum materiil, yaitu hukum yang mengatur berbagai hal, baik hubungan hukum antara orang-orang,
antara orang dengan pemerintah, menentukan hak-hak dan kewajiban, memerintahkan dan melarang
berbagai perbuatan kepada orang-orang dalam masyarakat. Contohnya: hukum perdata, hukum
pidana, hukum tata negara, hukum tata usaha negara, dan sebagainya.
b. Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana mempertahan-kan hukum materiil. Contohnya:
hukum acara pidana, hukum acara perdata, hukum acara tata usaha negara, dan sebagainya.
3. Pembagian Hukum Menurut Sifatnya
Pembagian hukum menurut sifatnya dibagi menjadi:
a. Hukum pemaksa, yaitu hukum yang mempunyai sifat keharusan untuk ditaati, dan dalam keadaan
konkrit tidak dapat dikesampingkan, serta harus dilaksanakan dan diikuti oleh semua pihak. Contohnya
aturan mengenai ketertiban umum, kesusilaan, dan sebagainya.
b. Hukum pelengkap, yaitu hukum yang dalam keadaan konkrit dapat dikesampingkan oleh para pihak
dengan perjanjian yang dibuat oleh mereka. Contohnya aturan tentang perikatan di Buku III Kitab
Undang-undang Hukum Perdata, misalnya apabila dua orang akan mengadakan perjanjian dengan
syarat-syarat yang ditentukan sendiri dapat dibenarkan. Namun bila tidak, maka terikat segala
ketentuan yang ada di Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
4. Pembagian Hukum Menurut Luas Berlakunya
Pembagian hukum menurut luas berlakunya dibagi menjadi:
a. Hukum umum (ius generale), yaitu hukum yang berlaku umum. Contohnya hukum tentang sewa-
menyewa.
b. Hukum khusus (ius speciale/ius particulare), yaitu hukum yang hanya berlaku untuk hal-hal
khusus. Contohnya hukum tentang sewa- menyewa rumah, hukum pidana militer, dan sebagainya.
5. Pembagian Hukum Menurut Waktu Berlakunya
Pembagian hukum menurut waktu berlakunya dibagi menjadi:
a. Ius Constitutum, yaitu hukum yang berlaku saat ini.
b. Ius Constituendum, yaitu hukum yang akan datang berlakunya.
6. Pembagian Hukum Menurut Bentuknya
Pembagian hukum menurut bentuknya dibagi menjadi:
a. Hukum tertulis, yaitu hukum yang bentuknya dalam suatu tulisan-tulisan yang mengatur hal-hal
tertentu tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hukum tertulis ada yang telah
dibukukan (dikodifikasikan) dan ada yang belum atau tidak dikodifikasikan, masih terpisah-pisah.
b. Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang bentuknya tidak tertulis yang tumbuh dan berlaku di
masyarakat. Contohnya hukum adat.
7. Pembagian Hukum Menurut Sumbernya
Pembagian hukum menurut sumbernya dibagi menjadi:
a. Undang-undang.
b. Yurisprudensi
Yaitu keputusan hakim atau keputusan pengadilan yang terdahulu yang dijadikan dasar memeriksa dan
memutus perkara yang sejenis oleh hakim yang memeriksa perkara yang bersangkutan.
c. Traktat
Yaitu perjanjian antarnegara, baik perjanjian bilateral (antar dua negara) maupun perjanjian multilateral
(antarlebih dari dua negara).
d. Pendapat para ahli.

Anda mungkin juga menyukai