Anda di halaman 1dari 7

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

A. Kerangka Konseptual

3.1 Kerangka konseptual

Input Proses output

Pasien keputihan Manajemen kebidanan varney Setelah diberi asuhan


(flour albus) patologis I. PENGKAJIAN selama 14 hari hasil
dengan keluhan : a) Anamnesa yang diharapkan
Keluar cairan berwarna putih adalah :
1. Cairan yang keluar kekuningan kuning, terasa gatal, nyeri 1. Keadaan umum
berwarna putih ketika berkemih dan aktivitas dan tanda-tanda
kekuningan terganggu. vital pasien normal
2. Berbau b) Pemeriksaan fisik 2. Keluhan keputihan
3. Rasa gatal Muka terlihat pucat, vulva dan vagina pasien berkurang
4. Rasa panas saat keluar cairan berwarna putih dan pasien tidak
buang air kecil kekuningan, berbau dan sekitar vulva merasa cemas lagi.
kemerahan 3. Pasien mengetahui
c) Pemeriksaan penunjang tentang keputihan
II. INTERPRETASI DATA yang dialaminya.
a) Diagnosa 4. Pasien dapat
Wanita usia subur dengan masalah menjaga
keputihan patologis kebersihan dirinya
b) Masalah terutama
Wanita mengalami rasa gatal dan terasa kebersihan pada
panas ketika berkemih, gangguan rasa organ genetalia.
nyaman, dan psikologis
c) Kebutuhan
Dukungan moril, konseling dan
kalaborasi untuk pemberian terapi.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
vulvitis
IV. KEBUTUHAN SEGERA
Kalaborasi dokter untuk pemberian
terapi
V. INTERVENSI
1. Anjurkan pasien untuk tidak
cemas dengan kondisinya
2. Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan organ genetalia
3. Berikan pasien konseling
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Catatan perkembangan (SOAP)

37
38

B. Konsep Asuhan Kebidanan

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA WANITA DENGAN


KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) PATOLOGIS

I. Pengkajian

A. Subjektif

1. Keluhan utama

a. Keluar cairan berwarna putih kekuningan, berbau, terasa gatal,

dan panas seperti terbakar ketika buang air kecil 1 minggu yang

lalu.

b. Merasa tidak nyaman dan cemas akan keputihan yang

dialaminya.

2. Riwayat obstetrik

Riwayat menstruasi : Menarche ≤12 tahun, dengan siklus 28-32

hari, warna darah (merah segar/kecoklatan), disminorhea

(ada/tidak).

3. Riwayat Perkawinan

Kemungkinan terjadi pada wanita yang telah menikah maupun

yang belum menikah.

4. Riwayat keluarga berencana

Penggunaan KB yang paling sering dikeluhkan terjadinya

keputihan adalah KB AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).


39

5. Pola kebutuhan sehari-hari

a. Aktifitas sehari-hari

Melakukan pekerjaan rumah sendiri aktivitas terganggu karena

mengeluh sangat gatal di sekitar organ genetalia.

b. Pola personal hygiene

Ganti celana dalam 1-2 kali dalam sehari ketika lembab jarang

diganti, membersikan organ genetalia menggunakan sabun, cara

membersihkan organ genetalia dengan arah yang salah yaitu dari

belakang ke depan.

c. Psikososial

Keadaan fsikologis rasa cemas dan gangguan rasa nyaman.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik/Lemah

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda Vital :

1) Tekanan Darah : sistolik 100-140, Distolik 70-90 mmHg

2) Suhu : 36,5c° - 37,5c°

3) Pernafasan : 16-24 kali/menit

4) Nadi : 60-90 kali/menit


40

2. Pemeriksaan fisik

a) Abdomen : nyeri tekan diatas sympisis.

b) Genetalia : keluar cairan berwarna putih kekuningan, berbau,

dan warna vulva kemerahan.

3. Pemeriksaan menunjang

Kultur sekret vagina, pemeriksaan pH vagina, IVA test, dan pap

smear (Manuaba, 2010).

II. Interpretasi Data

1. Diagnosa

Keputihan patologis tidak termasuk dalam nomenklatur kebidanan

sehingga dimasukkan dalam masalah yaitu wanita usia subur yang

telah menikah dengan masalah keputihan (Flour Albus) patologis.

Ds:

a. Keluar cairan berwarna putih kekuningan, berbau, terasa gatal, dan

panas seperti terbakar ketika buang air kecil sejak 1 minggu yang

lalu.

b. Merasa tidak nyaman dan cemas akan keputihan yang dialaminya.

Do:

a. Pemeriksaan fisik

Abdomen : Nyeri tekan diatas sympisis

Vulva dan vagina : keluar cairan berwarna putih kekuningan,

berbau, dan warna vulva kemerahan.


41

b. Pemeriksaan menunjang

Pemeriksaan sekret vagina

2. Masalah

a. Gangguan kenyamanan

Dasar : pasien merasa gatal dan nyeri ketika berkemih.

b. Gangguan psikologis

Dasar : Pasien merasa cemas dengan keputihan yang dialaminya.

3. Kebutuhan

a. Pemberian dukungan moril terhadap pasien.

b. Pemberian konseling mengenai bahaya dan komplikasi keputihan,

vulva hygiene yang baik dan benar.

c. Kalaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.

III. Identifikasi Diagnosis dan Masalah Potensial

Potensial terjadi infeksi seperti vulvitis

IV. Tindakan Segera dan Kalaborasi

Rujuk kalaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

V. Intervensi/Rencana Tindakan

3.2 Intervensi Pada Wanita dengan Keputihan (Flour Albus) Patologis

Diagnosa Tujuan Rencana Rasional


Masalah Kriteria hasil
Diagnosa kebidanan: Setelah dilakukan 1. Beri konseling mengenai 1. Penyebab keputihan patologis
Ny.I dengan keputihan tindakan asuhan penyebab terjadinya keputihan salah satunya adalah prilaku
kebidanan selama 14 patologis dan cara menjaga kebersihan alat
patologis. hari pada wanita usia mengatasinya dengan menjaga genetalia yang salah cara
Ds: subur dengan kebersihan alat genetalia. mengatasinya adalah vulva
Ibu mengeluh keluar keputihan hygiene yang baik dan benar
patologis teratasi, setelah BAB/BAK dengan
lendir kental yang dengan kriteria hasil membersihkan bagian depan
berlebih pada : terlebih dahulu setelah itu
1. Keadaan umum bagian belakang, menggunakan
42

genetalianya, berwarna dan tanda-tanda celana dalam yang menyerap


vital pasien keringat dan tidak ketat, ganti
putih kekuningan, normal celana dalam setiap 3 x/hari atau
berbau dan merasa gatal 2. Keluhan ketika lembab,membersihkan
serta panas ketika buang keputihan pasien genetalia dengan mengguanakan
berkurang dan air bersih dan tidak
air kecil. tidak cemas lagi. menggunakan sabun untuk
3. Ibu mengetahui membilas vagina, serta menjaga
Do: tentang keputihan kebersihan toilet
a. Ku ibu : baik, yang dialaminya.
4. Ibu dapat 2. Menganjurkan ibu untuk tidak 2. Menghindari luka,lecet ,
b. TTV batas normal,
menjaga menggaruk-garuk alat garukan dapat menyebabkan
c. Genetalia keluar kebersihan genetalianya apabila terasa infeksi yang dapat menibulkan
cairan putih keruh dirinya terutama gatal nyeri
kekuningan, berbau, kebersihan pada
warna vulva organ genetalia.
kemerahan. 3. Anjurkan ibu untuk cebok 3. Menurut hasil penelitian Wayan
dengan menggunakan rebusan (2014), penggunaan rebusan air
air daun sirih daun sirih dapat mengurangi
keputihan

4. Menganjurkan ibu untuk 4. Dengan terapi obat dapat


konsultasi ke dokter untuk mengatasi masalah secara
pemberian terapi efektif

5. Melakukan pengawasan 5. Dengan melakukan pengawasan


berkerjasama dengan suami dalam terapi pemberian obat
pemberian terapi obat dari agar proses penyembuhan
dokter berlajan dengan baik
Masalah : Setelah dilakukan 1. Memberitahu pasien untuk tidak 1. Menghindari luka,lecet , garukan
1. Gangguan kenyamanan asuhan kebidanan mengaruk bagian genitalia agar dapat menyebabkan infeksi yang
tidak lecet dan nyeri saat buang dapat menibulkan nyeri
2. Gangguan fsikologis masalah pada ibu air kecil 2. Dengan memberikan suport
teratasi dengan 2. Memberi suport mental dukungan mental dan dukungan akan
kriteria hasil : kepada pasien supaya tidak membuat pasien merasa lebih
1. Ibu tidak cemas dengan keputihan yang percaya diri.
dialaminya.
merasa gatal
dan nyeri lagi
pada organ
genetalianya
2. Ibu tidak cemas
lagi akan
kondisinya yg
telah membaik.
Diagnosa potensial : Setelah dilakukan - -
Keputihan (flour albus) asu
patologis dapat terjadi han kebidanan
selama 14 hari
infeksi pada organ genetalia kriteria hasil:
Tidak terjadi
komplikasi akibat
keputihan patologis
43

seperti infeksi
vulvitis, vaginitis,
serviksitis dan
radang panggul.

VI. Implementasi

Tindakan kebidanan sesuai dengan rencana.

VII.Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah setiap tindakan.

B. Catatan Perkembangan Dengan Pendokumentasian SOAP

Selanjutnya follow up kunjungan setiap satu kali sehari, catatan

perkembangan tindakan asuhan kebidanan didokumentasikan dengan metode

SOAP.

Anda mungkin juga menyukai