1. Pengkajian a. Identitas : data diri pasien dan data penanggung jawab pasien : meliputi nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pekerjaan, diagnose medis dll b. Riwayat kesehatan sekarang : pasien biasnaya kelihatan lemah, suhu tubuh meningkat, nyeri pada daerah payudara, bengkak dan merah pada payudara c. Riwayat kesehatan dahulu : kemungkinan wanita terdapat faktor-faktor prediposisi seperti faktor kekebalan ASI yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalami infeksi utamanaya pada payudara. d. Pengkajian keperawatan 1) Persepsi dan pemeliharana kesehatan Persepsi : masih banyak masyarakat yang mengira bahwa nyeri yang sering muncul saat masa menyusui adalah hal yang normal,dimana tidak perlu mendapatkan perhatian khusu untuk penangannnya 2) Pola nutrisi/metabolic Asupan garam yang terlalu tinggi juga dapat memicu terjadinya mastalgia, engan adanya supan garam yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar natrium dalam ASI sehingga bayi tidak mau menyusu pasa ibunya karena ASI yang terasa asin. 3) Pola eliminasi Secara umum pada pola eliminasi tidak mengalami gangguan yang spesifik akibat terjaidnya mastalgia : Tidak ada nyeri saat berkemih Konsistensi dan warna normal Jumlah dan frekuesni berkemih normal 4) Pola aktivitas dan latihan Pola aktivitas terganggu akibat peningkatan suhu tubuh dan nyeri, sehingga biasanya pasien akan mengalami penurunan aktivitas karena lebih focus pada gejala yang muncul. 5) Pola tidur dan istirahat Pola tidur terganggu karena kurang nyaman saat tidur mengeluh nyeri . pasien akan lebih focus pada gejala yang muncul pula e. Pengkajian fisik 1) Mata : pada ibu dengan mastalgia konjungtiva terlihat anemis, dimana anemia merupakan salah asatu faktor predoposisi terjadinya mastalgia, karena seseorang dengan anemis akan mudah mengalami infeksi 2) Payudara : pada daerah payudara terlihat kemerahan atau mengkilat, gambaran pembuluh darah terlihat jelas di permukaan kulit, terdapat lesi atau luka pada putting payudara, payudara teraba keras dan tegang, payudara teraba hangat terlihat bengkak dan saat dilakkan palpasi terdapat pus. 2. Diagnose keperawatan a. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan c. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan terhentinya menyusui sekunder akibat ibu yang sakit, bayi tidak mau menyusu 3. Rencana keperawatan No Diagnosa NOC NIC Keperawatan 1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri (keluhan berhuungan asuhan keperawatan nyeri) selama 3 x 24 jam, 2. Berikan kompres hangat dengan proses 3. Ajarkan dan anjurkan klien inflamasi maka didapatkan untuk melakukan perawatan kriteria: payudara 1. Ibu dapat 4. Anjurkan klien untuk tidak menyusi bayinya menggunakan penyangga yang dengan nyaman terlalu ketat 2. Ibu dapat 5. Kolaborasi dalam pemberian beraktifitas analgetik dan antibiotic dengan normal 3. Suhu tubuh menurun 4. Payudara tidak bengkak lagi dan lunak 5. Nyeri mulai berkurang atau hilang No Diagnosa NOC NIC Keperawatan 1 Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji TTV dan tanda-tanda infeksi asuhan keperawatan adanya infeksi selama 3 x 24 jam, 2. Lakukan perawatan lka dengan berhubungan set steril dengan kerusakan maka didapatkan 3. Kolaborasi pemeriksaan darah jaringan kriteria: lengkap 1. TTV dalam 4. Kolaborasi dalam melakukan batas normal insisi/biopsy dan pemberian 2. Mamae tidka antibiotic merah dan 5. Berikan informasi pentingnya regang lagi menjaga personal hygiene 3. Tidak ada tanda infeksi No Diagnosa NOC NIC Keperawatan 1 Ketidaefektifan Setelah dilakukan 1. Anjurkan ibu untuk pemberian ASI asuhan keperawatan mengoleskan baby oil pada selama 3 x 24 jam, putting sebelum dan sesudah berhubungan menyusui dengan maka didapatkan 2. Ajarkan cara menyusui yang terhentinya kriteria: tepat agar tidak terjadi luka menyusui 1. Ibu dapat pada putting sekunder akibta menyusui 3. Lakukan perawtaan payudara ibu yang sakit, bayinya dengan dan anjurkan ibu untuk bayi yang tidak rileks melakukan perawatan 2. Bayi mau payudara secara tepat mau menyusu 4. Anjurkan ibu menyusui menyusu lagi dengan menggunakan putting 3. Tidak ada lagi susu secara perlahan-lahan putting susu luka atau lecet