Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN pada MASTALGIA


1. Pengkajian
a. Identitas : data diri pasien dan data penanggung jawab pasien : meliputi nama,
jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pekerjaan, diagnose medis dll
b. Riwayat kesehatan sekarang : pasien biasnaya kelihatan lemah, suhu tubuh
meningkat, nyeri pada daerah payudara, bengkak dan merah pada payudara
c. Riwayat kesehatan dahulu : kemungkinan wanita terdapat faktor-faktor
prediposisi seperti faktor kekebalan ASI yang rendah, sehingga dapat dengan
mudah mengalami infeksi utamanaya pada payudara.
d. Pengkajian keperawatan
1) Persepsi dan pemeliharana kesehatan
Persepsi : masih banyak masyarakat yang mengira bahwa nyeri yang
sering muncul saat masa menyusui adalah hal yang normal,dimana tidak
perlu mendapatkan perhatian khusu untuk penangannnya
2) Pola nutrisi/metabolic
Asupan garam yang terlalu tinggi juga dapat memicu terjadinya
mastalgia, engan adanya supan garam yang terlalu tinggi maka akan
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar natrium dalam ASI sehingga
bayi tidak mau menyusu pasa ibunya karena ASI yang terasa asin.
3) Pola eliminasi
Secara umum pada pola eliminasi tidak mengalami gangguan yang
spesifik akibat terjaidnya mastalgia :
 Tidak ada nyeri saat berkemih
 Konsistensi dan warna normal
 Jumlah dan frekuesni berkemih normal
4) Pola aktivitas dan latihan
Pola aktivitas terganggu akibat peningkatan suhu tubuh dan nyeri,
sehingga biasanya pasien akan mengalami penurunan aktivitas karena
lebih focus pada gejala yang muncul.
5) Pola tidur dan istirahat
Pola tidur terganggu karena kurang nyaman saat tidur mengeluh nyeri .
pasien akan lebih focus pada gejala yang muncul pula
e. Pengkajian fisik
1) Mata : pada ibu dengan mastalgia konjungtiva terlihat anemis, dimana
anemia merupakan salah asatu faktor predoposisi terjadinya mastalgia,
karena seseorang dengan anemis akan mudah mengalami infeksi
2) Payudara : pada daerah payudara terlihat kemerahan atau mengkilat,
gambaran pembuluh darah terlihat jelas di permukaan kulit, terdapat lesi
atau luka pada putting payudara, payudara teraba keras dan tegang,
payudara teraba hangat terlihat bengkak dan saat dilakkan palpasi
terdapat pus.
2. Diagnose keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan
c. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan terhentinya menyusui
sekunder akibat ibu yang sakit, bayi tidak mau menyusu
3. Rencana keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri (keluhan
berhuungan asuhan keperawatan nyeri)
selama 3 x 24 jam, 2. Berikan kompres hangat
dengan proses
3. Ajarkan dan anjurkan klien
inflamasi maka didapatkan
untuk melakukan perawatan
kriteria: payudara
1. Ibu dapat 4. Anjurkan klien untuk tidak
menyusi bayinya menggunakan penyangga yang
dengan nyaman terlalu ketat
2. Ibu dapat 5. Kolaborasi dalam pemberian
beraktifitas analgetik dan antibiotic
dengan normal
3. Suhu tubuh
menurun
4. Payudara tidak
bengkak lagi dan
lunak
5. Nyeri mulai
berkurang atau
hilang
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji TTV dan tanda-tanda
infeksi asuhan keperawatan adanya infeksi
selama 3 x 24 jam, 2. Lakukan perawatan lka dengan
berhubungan
set steril
dengan kerusakan maka didapatkan
3. Kolaborasi pemeriksaan darah
jaringan kriteria: lengkap
1. TTV dalam 4. Kolaborasi dalam melakukan
batas normal insisi/biopsy dan pemberian
2. Mamae tidka antibiotic
merah dan 5. Berikan informasi pentingnya
regang lagi menjaga personal hygiene
3. Tidak ada tanda
infeksi
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Ketidaefektifan Setelah dilakukan 1. Anjurkan ibu untuk
pemberian ASI asuhan keperawatan mengoleskan baby oil pada
selama 3 x 24 jam, putting sebelum dan sesudah
berhubungan
menyusui
dengan maka didapatkan
2. Ajarkan cara menyusui yang
terhentinya kriteria: tepat agar tidak terjadi luka
menyusui 1. Ibu dapat pada putting
sekunder akibta menyusui 3. Lakukan perawtaan payudara
ibu yang sakit, bayinya dengan dan anjurkan ibu untuk
bayi yang tidak rileks melakukan perawatan
2. Bayi mau payudara secara tepat
mau menyusu
4. Anjurkan ibu menyusui
menyusu lagi
dengan menggunakan putting
3. Tidak ada lagi susu secara perlahan-lahan
putting susu luka
atau lecet

Anda mungkin juga menyukai