Anda di halaman 1dari 4

2.

Diagnosa Keperawatan

Kemungkinan diagnosa yang mungkin muncul pada klien hiperbilirubin yaitu :

a. Hipertermia b/d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi.

b. Resiko deficit volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi).

c. Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi (jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit,

eritema.

d. Resiko terjadi cedera b/d fototerapi atau peningkatan kadar bilirubin.

3. Intervensi Keperawatan

NO. Dx. Keperawatan NOC NIC

1. Hipertermia b/d paparan Thermoregulasi - Monitor suhu minimal tiap 2


- Suhu tubuh dalam rentang jam.
lingkungan panas(fototerapi).
normal - Recanakan monitoring suhu
- nadi , RR dalam rentang secara kontinui
normal - Monitor warna dan suhu
- Tidak ada perubahan warna kulit
kulit. - Monitor tanda-tanda
hipertermia & hipotermi.
- Monitor pola pernafasan
abnormal.
- Berikan anti piretik
- tingkatkan sirkulasi udara
- monitor sianosis perifer
Defisit volume cairan b/d Fluid balance - Timbang popok jika
diperlukan
kehilangan aktif volume Hydrarin
- Pertahankn cacatan intake &
cairan (evaporasi). Nutritional status : food and
output yang akurat.
fluid intake. - Monitor status hidrasi
(kelembaban membrane
- Mempertahankan urine
mukosa ,nadi adekuat)
output sesuai dengan BB, BJ
- Monitor vital sign
urine normal, HT normal.

3. Resiko kerusakan integritas Tissue integrity : skin and


- hindari kerutan pada tempat
Mucous membrance tidur.
kulit b/d pigmentasi
- Suhu tubuh dalam rentang
- jaga kebersihan kulit agar
(jaundice) hipertermi,
normal 36º C - 37º C. tetap bersih dan kering.
perubahan turgor kulit,
- Hidrasi dalam batas normal- Mobilisasi klien setiap 2 jam
- Keutuhan kulit sekali.
eritemia.
- Pigmentasi dalam batas
- Monitor adanya kemerahan.
normal. - Oleskan lotin/baby oil pada
daerah yang tertekan.
- Mandikan dengan air hangat.
4. Resiko terjadi cedera b/d Risk control - Letakkan bayi dekat cahaya.
- Tidak ada iritas mata - Tutup mata dengan kain yang
fototerapi atau peningkatan
- Tidak ada tanda-tanda dapat menyerap cahaya
kadar bilirubin.
dehidrasi - Matikan lampu dan buka
- Suhu stabil penutup mata bayi setiap 8
- Tidak terjadi kerusakan jam, lakukan inspeksi warna
kulit. sclera.
- Buk penutup matawaktu
memberi makanan.
- Ajak bayi bicara selama
perawatan.

4.Implementasi dan Evaluasi


No. Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

1. Hipertermia b/d - Memonitor suhu S :


minimal tiap 2 jam. -Keluarga mengatakan kulit klien
paparan lingkungan
- Memonitor warna dan tampak kering dan memerah.
panas(fototerapi).
suhu kulit O:
- Memonitor tanda-tanda -Kulit bayi tampak kering dan
hipertermia & hipotermi. memerah.
- Memonitor pola A :
pernafasan abnormal. -Masalah belum teratasi
- Memberikan anti piretik P:
- Mentingkatkan sirkulasi -Intervensi dilanjutkan.
udara
- Memonitor sianosis
perifer
2. Resiko deficit volume 1.Mempertahankan cacatan S : -Ibu mengatakan anaknya di
intke dan output yang fototerapi.
cairan b/d kehilangan
akurat. - ibu mengatakan anaknya mulai
aktif volume cairan
2. memonitor status hidrasi mau menyusu.
(evaporasi). (kelembapan membrane O :
mukosa). -Turgor kult bayi tampak jelek.
3. Memonitor masukan - tampak membrane mukosa bayi
cairan. kering.
4. Memantau turgor kulit - Bayi mendapatkan ASI
5. Memonitor BB bayi A:
-Masalah belum teratasi
P:
-Intervensi dilanjutkan
3. Resiko kerusakan 1.Memakaikan pakaian S :
-Keluarga pasien mangatakan
integritas kulit b/d yang longgar
tubuh pasien masih menguning.
pigmentasi (jaundice), 2. Hindari kerutan pada O :
-turgor kulit bayi tampak jelek
hipertermi, perubahan tempat tidur.
- Bayi tampak menguning
turgor kulit. 3. Menjaga kebersihan
A:
kulit agar tetap bersih. -Masalah belum teratasi
P:
4. Memonitor kulit adanya
-Intervensi dilanjutkan
kemerahan.

5. Mengoleskan baby oil

pada daerah yang tertekan.

6. Memandikan bayi

dengan air hangat.

4. Resiko terjadinya 1.Mengkaji hiperbilirubin S :


-keluarga mengtakan bagian tubuh
cidera b/d fototerapi 1x 4 jam.
pasien bertambah kuning.
(peningkatan kadar 2. Memberikan fototerapi.
O:
bilirubin). 3. Meletakkan bayi dekat -Sclera tampak ikterik
-Total bilirubin 23,81 mg/dl.
sumber cahaya
A:
4. Menutup mata dengan
-Masalah belum teratasi
kain yang menyerap P :
-Intervensi dilanjutkan.
cahaya.

5. Mematikan lampu dan

buka penutup mata bayi

setiap 8 jam

Anda mungkin juga menyukai