0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan17 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keperawatan darurat pada pasien dengan hiperosmolar hiperglikemia.
2. Kondisi ini ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa ketoasidosis.
3. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi dengan cairan infus dan insulin serta pencegahan komplikasi seperti koma dan gagal ginjal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keperawatan darurat pada pasien dengan hiperosmolar hiperglikemia.
2. Kondisi ini ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa ketoasidosis.
3. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi dengan cairan infus dan insulin serta pencegahan komplikasi seperti koma dan gagal ginjal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keperawatan darurat pada pasien dengan hiperosmolar hiperglikemia.
2. Kondisi ini ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa ketoasidosis.
3. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi dengan cairan infus dan insulin serta pencegahan komplikasi seperti koma dan gagal ginjal.
HYPEROSMOLAR GLIKEMIK KELOMPOK 6 Windy tahir Jeran palit Maria pandeirot Fransiska pailah PENGERTIAN
Status hipersomolar hiperglikemik
merupakan gangguan metabolik akut yang dapat terjadi pada pasien diabetes melitus, yang ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmolaritas, dan dehidrasi tanpa adanya ketoasidosis. ETIOLOGI 1.Infeksi: pneumonia, sepsis, gastroenteritis. 2.Dehidrasi akibat hiperglikemia 3.Sakit berat atau stress fisiologis pada pasien usia lanjut 4.Penyakit akut: perdarahan gastrointestinal, pankreatitits dan gangguan kardiovaskular. 5.Pembedahan/operasi. 6.Pemberian cairan hipertonik. 7.Luka bakar. TANDA DAN GEJALA 1.Agak mengantuk, insiden stupor atau sering koma. 2.Poliuria selam 1 -3 hari sebelum gejala klinis timbul. 3.Tidak ada hiperventilasi dan tidak ada bau napas. 4.Penipisan volume sangat berlebihan (dehidrasi, hipovolemi). 5.Glukosa serum mencapai 600 mg/dl sampai 2400 mg/dl. 6.Kadang-kadang terdapat gejala-gejala gastrointestinal. 7.Hipernatremia. 8.Kegagalan mekanisme haus yang mengakibatkan pencernaan air tidak adekuat. 9.Osmolaritas serum tinggi dengan gejala SSP minimal (disorientasi, kejang setempat). 10.Kerusakan fungsi ginjal. 11.Kadar HCO3 kurang dari 10 mEq/L. 12.Kadar CO2 normal. 13.Celah anion kurang dari 7 mEq/L. 14.Kalium serum biasanya normal. 15.Tidak ada ketonemia. 16.Asidosis ringan. PATOFISIOLOGI Status hiperosmolar hiperglikemik ditandai dengan defisiensi konsentrasi insulin yang relatif, namun cukup adekuat untuk menghambat terjadinya lipolisis dan ketogenesis. Beberapa studi mengenai perbedaan respon hormon kontra regulator pada KAD dan SHH memperlihatkan hasil bahwa pada SHH pasien memiliki kadar insulin yang cukup tinggi, dan konsentrasi asam lemak bebas, kortisol, hormon pertumbuhan, dan glukagon yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien KAD.5Walaupun patogenesis terjadinya KAD dan SHH serupa, namun keduanya memiliki perbedaan. Pada SHH akan terjadi keadaan dehidrasi yang lebih berat, kadar insulin yang cukup untuk mencegah lipolisis besar-besaran dan kadar hormon kontra regulator yang bervariasi. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik sangat membantu untuk membedakan dengan ketoasidosis diabetic. Kadar glukosa darah > 600 mg%, aseton negative, dan beberapa tambahan yang perlu diperhatikan : adanya hipertermia, hiperkalemia, azotemia, kadar blood urea nitrogen (BUN): kreatinin = 30 : 1 (normal 10:1), bikarbonat serum > 17,4 mEq/l. Bila pemeriksaan osmolalitas serum belum dapat dilakukan, maka dapat dipergunakan formula. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan Utama Adalah Rehidrasi
Dengan Mengunkan Cairan 2. Insulin 3. Kalium 4. Hindari Infeksi Sekunder KOMPLIKASI 1.Koma 2.Gagal Jantung 3.Gagal Ginjal 4.Gangguan Hati ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT HIPEROSMOLAR HIPERGLIKEMIA PENGKAJIAN ■Identitas klien : Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat ■Riwayat Kesehatan Dahulu : kemungkinan ada riwayat DM ■Riwayat Kesehatan Sekarang : adanya keluhan yang mengacu pada manifestasi klinis ■Riwayat Kesehatan Keluarga : adanya riwayat penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien saat ini PEMERIKSAAN FISIK 1. Neurologi (Stupor, lemah, disorientasi, Kejang, reflek normal, menurun atau tidak ada. 2. Pulmonary (Tachypnae, dyspnae, nafas tidak bau acetone, tidak ada nafas kusmaul. 3. Cardiofaskular (Tachicardia Hipotensi postural, Mungkin penyakit kardiofaskular (hipertensi, CHF), Capilary refill >3 detik. 4. Renal (Poliuria (tahap awal), oliguria (tahap lanjut), nocturia, inkontinensi 5. Integumentary (Membran mukosa dan kulit kering, Turgor kulit tidak elastis, Mata lembek, Mempunyai infeksi kulit, luka sulit sembuh. Gastrointestinal (Distensiabdomen dan penurunan bising usus) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Gangguan Pertukaran Gas B.D Perubahan Membran
Alveolar Dan Kapiler 2.Kekurangan Volume Cairan B.D Kehilangan Cairan Aktif 3.Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh B.D Ketidakmampuan Untuk Mengabsorbsi Nutrisi INTERVENSI KEPERAWATAN NO DIAGNOSA NOC NIC 1. Gangguan pertukaran gas b.d - Respiratory Status : Gas - Posisikan pasien untuk perubahan membran alveolar dan exchange memaksimalkan ventilasi. kapiler - Keseimbangan asam Basa, - Auskultasi suara nafas, Elektrolit catat adanya suara - Respiratory Status : tambahan. ventilation - Berikan O2. - Vital Sign Status - Monitor respirasi dan Setelah dilakukan tindakan status O2. keperawatan selama …. - Catat pergerakan dada, Gangguan pertukaran pasien amati kesimetrisan, teratasi dengan kriteria hasi: penggunaan otot - Mendemonstrasikan tambahan, retraksi otot peningkatan ventilasi dan supraclavicular dan oksigenasi yang adekuat intercostal. - Memelihara kebersihan paru - Monitor pola nafas : paru dan bebas dari tanda bradipena, takipenia, tanda distress pernafasan kussmaul, hiperventilasi. - Mendemonstrasikan batuk - Auskultasi suara nafas, efektif dan suara nafas yang catat area penurunan / bersih, tidak ada sianosis dan tidak adanya ventilasi dan dyspneu (mampu suara tambahan. mengeluarkan sputum, mampu - Monitor TTV, AGD, bernafas dengan mudah, tidak elektrolit dan ststus ada pursed lips) mental. - Tanda tanda vital dalam - Jelaskan pada pasien rentang normal dan keluarga tentang - AGD dalam batas normal persiapan tindakan dan Status neurologis dalam batas tujuan penggunaan alat 2. Kekurangan Vol. - Fluid balance - Pertahankan catatan Cairan b.d kehilangan intake dan output yang - Hydration cairan aktif akurat. - Nutritional Status : Food and - Monitor status hidrasi Fluid Intake (kelembaban membran Setelah dilakukan tindakan mukosa, nadi adekuat, keperawatan selama….. defisit tekanan darah ortostatik), volume cairan teratasi dengan jika diperlukan. kriteria hasil: - Monitor hasil lab yang - Mempertahankan urine output sesuai dengan retensi sesuai dengan usia dan BB, BJ cairan (BUN , Hmt , urine normal, osmolalitas urin, albumin, total protein). - Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal - Monitor vital sign. - Tidak ada tanda tanda - Kolaborasi pemberian dehidrasi, Elastisitas turgor cairan IV. kulit baik, membran mukosa - Monitor intake dan urin lembab, tidak ada rasa haus output setiap 8 jam yang berlebihan - Orientasi terhadap waktu dan tempat baik - Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal - Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal 3. Ketidakseimbangan - Nutritional status: Adequacy of - Kaji adanya alergi makanan. nutrisi kurang dari nutrient - Kolaborasi dengan ahli gizi kebutuhan tubuh - Nutritional Status : food and Fluid untuk menentukan jumlah kalori b.d Intake dan nutrisi yang dibutuhkan ketidakmampuan pasien. untuk - Weight Control mengabsorbsi - Yakinkan diet yang dimakan Setelah dilakukan tindakan nutrisi mengandung tinggi serat untuk keperawatan selama….nutrisi kurang mencegah konstipasi. teratasi dengan indikator: - Monitor adanya penurunan - Albumin serum BB dan gula darah. - Pre albumin serum - Monitor intake nuntrisi. - Hematokrit - Informasikan pada klien dan - Hemoglobin keluarga tentang manfaat nutrisi. - Total iron binding capacity - Atur posisi semi fowler atau Jumlah limfosit fowler tinggi selama makan. - Pertahankan terapi IV line.