Anda di halaman 1dari 4

C.

Rencana asuhan keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tujuan & Kriteria hasil Intervensi keperawatan

1. Kelebihan volume cairan b.d Tujuan: 1. Kaji status cairan: timbang berat badan,
penurunan haluaran urin dan retensi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama keseimbangan masukan dan haluaran,
cairan dan natrium. 3x24 jam volume cairan seimbang. turgor kulit dan adanya edema.
Kriteria Hasil: 2. Batasi masukan cairan.
- Terbebas dari edema. 3. Ambil sampel darah dan meninjau kimia
- Bunyi nafas bersih,tidak adanya dipsnea. darah (misalnya BUN, kreatinin,
- Memilihara tekanan vena sentral, tekanan natrium, pottasium, tingkat phospor)
kapiler paru, output jantung dan vital sign sebelum perawatan untuk mengevaluasi
normal. respon terhadap terapi.
4. Obsevasi tanda-tanda vital: berat badan,
denyut nadi, pernapasan, dan tekanan
darah untuk mengevaluasi respon pasien.
5. Jelaskan pada pasien dan keluarga
rasional pembatasan cairan.
6. Kolaborasi pemberian cairan sesuai
terapi.
2. Perubahan pola napas berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Monitor rata – rata, kedalaman, irama
3x24 jam pola nafas adekuat. dan respirasi.
dengan hiperventilasi paru.
Kriteria Hasil: 2. Catat pergerakan dada, amati
- Peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
adekuat. retraksi otot supraclavicular dan
- Bebas dari tanda tanda distress pernafasan. intercostal.
- Suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis 3. Ajarkan teknik distraksi (nafas dalam),
dan dyspneu (mampu mengeluarkan dan atur posisi pasien senyaman
sputum, mampu bernafas dengan mudah). mungkin.
- Tanda tanda vital dalam rentang normal 4. Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia.
5. Auskultasi bunyi nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
6. Kolaborasi dalam pemberian oksigen.
3. Defisit nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Monitor adanya mual dan muntah.
kebutuhan tubuh b.d anoreksia 3x24 jam nutrisi seimbang dan adekuat. 2. Monitor adanya kehilangan berat badan
mual muntah. Kriteria Hasil: dan perubahan status nutrisi.
- Nafsu makan meningkat. 3. Monitor intake nutrisi dan kalori klien.
- Tidak terjadi penurunan BB. 4. Berikan makanan sedikit tapi sering.
- Masukan nutrisi adekuat. 5. Berikan dorongan oral hygiene yang baik
- Menghabiskan porsi makan. sebelum dan sesudah makan.
6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian diet sesuai terapi.
4. Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Lakukan penilaian secara komprehensif
berhubungan dengan penurunan 3x24 jam, perfusi jaringan adekuat. fungsi sirkulasi periper. (cek nadi priper,
suplai O2 dan nutrisi ke jaringan Kriteria Hasil: oedema, temperatur ekstremitas).
sekunder. - Membran mukosa merah muda 2. Kaji tingkat nyeri.
- Akral hangat 3. Atur posisi pasien, ekstremitas bawah
- TTV dalam batas normal. lebih rendah untuk memperbaiki
- Tidak ada edema sirkulasi.
4. Monitor status cairan intake dan output.
5. Kolaborasi dalam pemberian obat.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi
3x24 jam, intoleransi aktivitas pasien dapat
dengan anemia dan nyeri sendi aktivitas yang mampu dilakukan.
teratasi.
sekunder terhadap gagal ginjal. 2. Memungkinkan periode istirahat
kriteria hasil:
- Mampu melakukan aktivitas sehari hari sepanjang hari.
secara mandiri.
3. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
- Frekuensi pernafasan dan frekuensi jantung
aktivitas seperti kursi roda.
kembali normal setelah penghentian
aktivitas, berkurangnya nyeri sendi. 4. Bantu pasien dalam merencanakan

jadwal aktivitas setiap hari untuk


menghindari imobilisasi dan kelelahan.

5. Bantu klien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang disukai.

6. Kolaborasi dalam merencanakan

program terapi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai