Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK I

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG

“PHOTOTHERAPY”

A. DEFINISI
Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum
pada neonatus dengan hiperbilirubinemia. Fototerapi dapat menyebabkan
terjadinya isomerisasi bilirubin indirect yang mudah larut di dalam plasma
dan lebih mudah di ekskresi oleh hati ke dalam saluran empedu.
Fototerapi dapat digunakan untuk menurunkan bilirubin.
Memaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a
bound of fluorescent light bulbs or bulbs in the blue light spectrum) akan
menurunkan bilirubin dalam kulit. Fototerapi menurunkan kadar bilirubin
dengan cara memfasilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini
terjadi jika cahaya yang diabsorpsi jaringan merubah bilirubin tak
terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut fotobilirubin.Fotobilirubin
bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi.Di
dalam darah fotobilirubin berikatan dengan albumin dan di kirim ke hati.
Fotobilirubin kemudian bergerak ke empedu dan di ekskresikan kedalam
duodenum untuk di buang bersama feses tanpa proses konjugasi oleh hati.
Hasil fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi bilirubin dapat
dikeluarkan melalui urine.

B. TUJUAN
Fototerapi bertujuan untuk menurunkan bilirubin, Memaparkan
neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a bound of fluorescent
light bulbs or bulbs in the blue light spectrum) akan menurunkan bilirubin
dalam kulit.
Fototerapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan
kadar bilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab kekuningan dan
hemolisis dapat menyebabkan anemia.

C. GAMBAR ALAT DAN ANATOMI TUBUH YANG BERKAITAN

Penutup mata termometer

Inkobator & alat foto terapi basinet dan alat foto terapi

D. INDIKASI PHOTOTHERAPY
Diagnosa medis : Hiperbilirubin
Diagnosa keperawatan :
1. Kerusakan integritas kulit
2. Resiko kekurangan volume cairan
3. Hipertermi

E. KONTRA INDIKASI PHOTOTHERAPY


Kontraindikasi fototerapi adalah pada kondisi dimana terjadi
peningkatan kadar bilirubin direk yang disebabkan oleh penyakit hati atau
obstructive jaundice.

F. ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengecekan kulit :
Integritas selama 2 x 24 jam diharapkan pasien 1. Monitor warna dan kulit suhu
Kulit diharapakan membaik dengan indikator : 2. Monitor kulit untuk adanya ruam
Integritas Jaringan : Kulit & Membran dan lecet
Mukosa 3. Monitor kulit untuk adanya
No Indikator Awal Akhir kekeringan yang berlebihan dan
1 Pigmentasi abnormal 2 5 kelembaban
2 Pengelupasan kulit 4 5 4. Amati adanya warna, kehangatan,
3 Wajah pucat 4 5 bengkak, pulsasi, tekstur, edema,
Note : 1. Berat
dan ulserasi pada ekstremitas
2. Cukup Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada
2 Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor cairan :
Kekurangan selama 2 x 24 jam diharapkan pasien 1. monitor berat badan
Volume diharapakan membaik dengan indikator : 2. monitor asupan dan pengeluaran
Cairan Hidrasi 3. monitor warna, kuantitas , dan
No Indikator Awal Akhir berat jenis urin
1 Warna urin keruh 4 5 4. monitor membran mukosa, turgor
2 Bola mata cekung dan 3 5 kulit, dan respon haus
lunak
3 Peningkatan suhu 3 5
tubuh
Note : 1. Berat
2. Cukup Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak Ada
3 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengaturan suhu :
selama 2 x 24 jam diharapkan pasien 1. Monitor suhu bayi baru lahir
diharapakan membaik dengan indikator : sampai stabil
Termoregulasi 2. Tempatkan bayi baru lahir di
No Indikator Awal Akhir bawah penghangat jika
1 Hipertermi 2 5 diperlukan
2 Perubahan warna kulit 4 5 3. Tingkatkan intake cairan dan
Note : 1. Berat
nutrisi adekuat
2. Cukup Berat
4. Pertahankan kelembapan pada 50
3. Sedang
4. Ringan
% atau lebih besar dalam
5. Tidak Ada inkubator untuk mencegah
hilangnya panas

G. PERSIAPAN TINDAKAN DAN PROSEDUR PELAKSANAAN


PHOTOTHERAPY
NO ASPEK YANG DINILAI
1. TAHAP PRA INTERAKSI
1. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan tindakan
2. Perawat mencuci tangan
3. Mempersiapkan alat
a. penutup mata (kaca mata khusus atau kassa yang
dimodifikasi)
b. termometer
c. basinet atau inkobator serta alasnya
d. alat poto terapi dengan ketentuan :
 menggunakan panjang gelombang 425 -475 nm
 intensitas cahaya yang biasa digunakan adalah 6-12
mwatt/cm2 per nm
 bola lampu biru (F20T12), cahaya biru khusus
(F20T12/BB) atau daylight fluorescent tubes
 terdapat aliran listrik
2. TAHAP ORIENTASI DAN INTERAKSI
1. Mengucapkan salam (assalamualaikum)
2. Mengucapkan basmallah (bismillahirohmanirohim)
3. Perawat memperkenalkan diri
4. Identifikasi sambil melihat gelang identitas pasien (untuk
nama,tanggal lahir,dst)
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan serta
membersilahkan keluarga untuk bertanya
6. Mengkofirmasi ketersediaan informed consent (disesuaikan
dengan tindakan yang akan dilakukan)
7. Perawat mencuci tangan
8. Mendekatkan alat
9. Menjaga privasi pasien (menutup scareroom,gorden,memasang
sampiran)
3. TAHAP KERJA
1. Mencuci tangan
2. Hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar ditempatkan
,sehingga suhu dibawah lampu antara 380C sampai 300c
3. Nyalahkan mesin untuk memastikan semua tabung fluoresens
berfungsi dengan baik.kemudian matikan
4. Ganti tabung/lampu fluorens yang telag rusak atau berkelip-
kelip (flickering)
5. Tempatkan bayi dibawah sinar terapi sinar.(bila berat 2 kg atau
lebih, tempatkan bayi dalam keadaan telanjang pada
basinet.tempatkan bayi yang lebih kecil dalam incubator)
6. Tutupi mata bayi dengan penutup mata,pastikan lubang hidung
bayi tidak ikut tertutup
7. Nyalahkan kembali dan atur timer pemberian terapi sinar
8. Balikan bayi setiap 3 jam
9. Pastikan bayi diberi makan dan minum (menyusu) setiap
minimal 3 jam sekali
10. Selama menyusui,pindahkan bayi dan unit terapi sinar dan
lepaskan penutup mata (bila bayimenerima cairan IV atau
makanan melalui NGT,tidak perlu pindahkan bayi dari sinar
terapi sinar
11. Ukur suhu bayi dan suhu udara dibawah sinar terapi sinar
sampai bayi kembali normal
12. Ukur kadar bilirubin serum setiap 24 jam
13. Hentikan terapi sinar bila kadar serum bilirubin <13mg/dL
14. Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa,hentikan terapi sinar
selama 3 hari
15. Setelah terapi sinar dihentikan,lanjutkan observasi bayi selama
24 jam dan ulangi pemeriksaan bilirubin serum
4. TAHAP TERMINASI
1. Mengucapkan hamdalah
2. Melakukan evaluasi tindakan
3. Merapikan pasien
4. Membereskan alat
5. Perawat cuci tangan
6. dokumentasi
H. DAFTAR PUSTAKA
Nanda International. (2015). Diagnosa Keperawatan : definisi dan
klasifikasi 2015-2017 (10th ed.). Jakarta: EGC
Dochterman,J.M., & Bulechek, G.M. (2004). Nursing Interventions
Classification (NIC) (5th ed.). America: Mosby Elseiver
Moorhead,S.,Jhonson, M.,Maas, M.,& Swanson, L. (2008). Nursing
Outcomes Classification (NOC) (10th ed.). United states of America :
Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai